Rancang Bangun Kondensor pada Mesin Pendingin Menggunakan Siklus Absorpsi dengan Pasangan Refrijeran – Absorben Amonia Air

Lampiran 1. Tabel Sifat properties Udara

(Sumber : ASRHAE, 1997)

xxxiii
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Tabel properties Amonia

(Sumber : ASRHAE, 1997)

xxxiv
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3 . Tabel ukuran standart pipa

(Sumber : Annual book of ASTM International. 2016)

xxxv
Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4. Tabel data hasil pengujian hari pertama
Waktu
(menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

38

V (m/s)
4.45
4.21
5.22
4.14
5.31
5.33
4.33
4.3
4
4.12
4.41
4.55
5.2
5.43
5.21
4.34
4.54

4.64
5.2
5.32
5.26
4.21
4.56
4.78
5.13
4.13
4.67
4.54
4.34
4.34
5.21
5.33
4.13
4.33
4.53
5.21
4.87

5.32

Amonia
T in ( C ) T out (oC )
63.6
46.1
63.7
45.9
63.7
46.4
63.6
46.1
63.4
46.5
63.2
46.3
63.7
46.8
63.6
46.6

63.9
46.6
64.1
46.7
64.6
47.3
64.8
47.4
65.1
47.3
65.4
48.1
65.8
47.5
66.1
47.4
66.3
47.6
66.5
47.8

67.1
48.5
67.3
48.6
66.9
48.1
68.1
48.4
68.4
48.7
69.3
49.1
69.7
48.8
69.5
48.6
70.1
49.2
70.5
49.6

71.5
50.4
72.4
51.6
72.8
51.9
72.7
52.1
72.8
52.2
72.8
52.1
71.7
50.8
71.9
51.5
72.3
52.2
72.7
52.5

o

Udara
T in ( C ) T out (oC )
31.2
31.21
31.2
31.22
31.2
31.21
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.23
31.2
31.22

31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.23
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.23

31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.25
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.25
31.2
31.24
31.2
31.25
31.2
31.24
31.2
31.24
31.2
31.24
o

xxxvi
Universitas Sumatera Utara

39
40

4.88
4.59

72.7
72.9

52.4
52.2

31.2
31.2

31.25
31.26

Sumber : Data primer

Lampiran 5 Data hasil pengujian hari kedua
Waktu
(menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

V (m/s)
4.22
5.13
5.21
4.87
4.93
5.25
4.98
5.12
5
4.3
4.55
4.35
4.62
4.76
5.32
4.86
5.31
4.35
4.53
4.65
4.91
4.32
5.43
4.66
4.54
4.65
4.56
5.31
4.54
4.65
4.87

Amonia
T in ( C ) T out (oC )
64.2
45.7
63.4
45.2
63.7
45.3
63.6
46.1
63.5
46.1
63.7
45.4
63.9
46.3
64.2
45.5
64.1
46.4
64.3
47.2
64.7
47.1
64.9
47.3
65.3
46.3
65.2
46.5
65.2
46.2
65.7
46.7
65.8
47.2
66.6
48.3
67.4
48.1
68.4
48.4
68.7
48.2
68.4
48.7
69.5
48.2
69.6
48.8
69.9
48.9
70.3
49.4
70.7
49.6
71.4
49.8
72.1
51.3
70.6
50.2
71.8
50.4
o

Udara
T in ( C ) T out (oC )
31.2
31.22
31.2
31.21
31.2
31.21
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.21
31.2
31.21
31.2
31.21
31.2
31.21
31.2
31.23
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.22
31.2
31.23
31.2
31.22
31.2
31.23
31.2
31.24
31.2
31.24
31.2
31.24
31.2
31.24
31.2
31.23
31.2
31.23
31.2
31.24
31.2
31.23
31.2
31.24
31.2
31.23
31.2
31.24
31.2
31.25
31.2
31.24
o

xxxvii
Universitas Sumatera Utara

32
33
34
35
36
37
38
39
40

4.69
5.32
4.55
4.66
4.57
4.98
5.24
4.54
4.77

72.4
72.8
72.7
72.3
71.7
72.3
72.5
72.8
72.7

50.6
49.7
50.7
51.8
51.9
51.7
52.4
53.5
53.6

31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2

31.25
31.24
31.25
31.25
31.25
31.24
31.24
31.25
31.25

Sumber : Data primer

Lampiran 6. Data hasil pengujian hari ketiga
Waktu
(menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Amonia

Udara

V (m/s)

T in (oC )

T out (oC )

T in (oC )

T out (oC )

5.15
5.23
4.43
4.61
5.42
5.21
4.23
4.57
4.86
4.75
4.55
4.34
4.56
4.13
4.87
5.21
5.32
4.17
4.62
4.67
4.43
4.76
4.86
4.56

60.43
60.76
60.57
61.31
62.32
62.46
62.75
64.1
63.56
63.89
64.36
64.81
64.78
65.41
65.98
66.32
66.78
67.35
67.31
67.58
69.23
68.57
69.3
69.79

40.23
40.12
41.32
42.14
41.55
41.34
43.53
44.34
45.77
45.89
46.42
47.12
47.34
48.35
48.32
47.32
47.34
48.76
49.23
49.35
49.42
49.87
49.21
49.68

31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2

31.22
31.22
31.23
31.23
31.22
31.22
31.24
31.24
31.24
31.24
31.24
31.24
31.25
31.25
31.25
31.24
31.24
31.26
31.26
31.26
31.26
31.26
31.26
31.25

xxxviii
Universitas Sumatera Utara

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

4.78
4.52
4.33
4.57
4.65
5.34
5.41
5.31
4.56
4.31
4.67
4.15
5.43
5.32
5.16
5.21

70.36
70.34
70.58
70.87
71.56
72.54
72.81
73.41
73.25
73.89
73.45
73.56
73.47
72.78
72.89
73.31

50.21
50.13
50.56
50.86
51.43
52.42
52.56
51.89
53.32
53.67
53.89
54.32
53.78
53.34
53.75
54.21

31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2
31.2

31.26
31.26
31.27
31.27
31.27
31.25
31.25
31.25
31.27
31.28
31.27
31.28
31.26
31.26
31.26
31.27

Sumber : Data primer

xxxix
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 : Mesin pendingin Absorbsi

xl
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8

Tahapan Proses Penelitian
Mulai
Tahap ini merupakan pengajuan judul untuk penelitian untuk tugas akhir.
Studi Literatur
Pengumpulan bahan pustaka penunjang yang terkait dengan sistem pendingin
absorpsi, kondensor, dan berbagai materi lainnya yang menunjang tugas akhir ini.
Diskusi dan Perancangan Desain Kondensor
Pada tahap ini dilakukan perhitungan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditentukan. Tahapan ini untuk menentukan dimensi dan bahan yang akan dibuat
untuk kondensor. Desain kondensor yang akan dibuat akan dijelaskan lebih detail
ada di bab IV
Pembuatan Kondensor
Pada tahap ini dilakukan pembuatan model fisik dari desain kondensor dengan
mempertimbangkan studi literatur yang telah dilakukan.
Pengujian dan Pengumpulan Data
Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa absorber dan komponen lainnya
bekerja sesuai dengan hasil perancangan, pengujian awal dilakukan dengan proses
tes kebocoran, tujuanya untuk mengetahui apakah terjadi kebocoran atau tidak
pada mesin absorbsi, jika terjadi kebocoran maka perlu mengecek setiap
sambungan pipa atau bagian pengelasan. Pengujian kebocoran dilakukan dengan
memberikan udara kedalam sistem hingga tekanan tinggi sekitar 7 bar kemudian
dibiarkan selama 24 jam, jika alat ukur tekanan menunjukkan terjadi penurunan
maka dapat dipastikan bahwa terjadi kebocoran namun jika tekanan tetap maka
dapat dipastikan tidak ada kebocoran. Jika mesin absorbsi dipastikan tidak ada
kebocoran maka tahap selanjutnya adalah proses pengujian siklus absorbsi,
diawali dengan memasukkan amoniahydroxide kedalam mesin absorbsi kemudian
menjalankan siklus dengan menyalurkan gas buang mesin ke generator dan

xli
Universitas Sumatera Utara

menghidupkan pompa, kipas kondensor dan kipas evaporator. Setelah siklus
berjalan maka proses pengambilan data dapat dilakukan, data diambil dari alat
ukur temperatur dan tekanan yang telah terpasang pada mesin absorbsi. Data hasil
pengujian dicatat di tabel data pengujian seperti pada gambar berikut.

Contoh: Tabel pengambilan data
Waktu

T1

T2

T3

T4

T5

T6

T7

T8

T9

P1

Adapun data yang diambil pada pengujian adalah
T1

= Temperatur masuk evaporator

T2

= Temperatur keluar evaporator

T3

= Temperatur udara kotak isolasi

T4

= Temperatur keluar kondensor

T5

= Temperatur udara keluar kondensor

T6

= Temperatur larutan keluar absorber/masuk generator

T7

= Temperatur ammonia konsentrasi lemah

T8

= Temperatur keluar air pendingin

T9

= Temperatur masuk gas buang

P1

= Tekanan tinggi

P2

= Tekanan rendah

Pengujian dan pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali dengan hari yang
berbeda, hal ini untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh kondisi temperatur
lingkungan terhadap temperatur yang akan diukur. Selain itu pengambilan data
sebanyak 3 kali ditujukan untuk mendapatkan temperatur rata-rata dari ketiga
pengujian.
Analisa Hasil Percobaan
Tahapan ini merupakan proses untuk menghitung besar perpindahan panas yang
terjadi pada kondensor dan besar selisih perbedaan temperatur rata – rata pada
kondensor. Analisa hasil percobaan kemudian dituangkan kedalam bentuk grafik

xlii
Universitas Sumatera Utara

P2