STRATEGI PADA “BELLA BAKERY “BERDASARKAN ANALISIS SWOT DAN MATRIKS IE - Unika Repository

BAB IV HASIL ANALISIS

  4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek penelitian yaitu Bella Bakery.

  BELLA BAKERY merupakan salah satu usaha roti yang berlokasi di Jalan Tanggul Mas Timus No 118 (untuk produksi) dan Jalan Gajah Raya No 45a (toko), Semarang. Dahulunya usaha ini merupakan usaha roti rumah tangga dan berdasarkan pada pesanan, pada tahun 2013 berkembang dan mulai berbadan hukum. Segmen pasar dari BELLA BAKERY adalah konsumen akhir, dengan harga roti mulai Rp 2000 merupakan segmen pasar menengah ke bawah. Selain menjual roti, juga menjual tart dan puding, roti kotak untuk arisan dan sebagainya. Beberapa pesaingnya adalah toko Roti Wonder, toko roti Royal.

  Bella Bakery harus dapat mencapai keunggulan bersaing untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat. Ada berbagai posisi pada Bella Bakrey ini yang dapat dilihat pada gambar berikut ini:

   

Gambar 4.1. Struktur Organisasi BELLA BAKERY

  4.2. Gambaran Umum Responden

  No Keterangan Jumlah (orang) %

  3. Status:

  b. Laki-laki 1 33,3%

  a. Perempuan 2 67,3%

  2 Jenis kelamin:

  b. 30-40 th 1 33,3%

  a. 20-25 th 2 67,3%

  1 Usia:

Tabel 4.2. Gambaran Umum Responden Karyawan

  Dari hasil penyebaran kuesioner pada responden penelitian ini, diketahui gambaran umum responden sebagai berikut:

  Bakery berjenis kelamin perempuan dengan usia antara 30-40 tahun dan statusnya telah menikah.

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa pemilik Bella

  3 Status: Menikah 1 100% TOTAL: 1 100%

  2 Jenis kelamin: Perempuan 1 100%

  1 Usia: 30-40 th 1 100%

  No Keterangan Jumlah (orang) %

Tabel 4.1. Gambaran Umum Responden Pemilik

  a. Menikah 3 100% TOTAL: 3 100%

  Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa karyawan pada Bella Bakery berjenis kelamin perempuan 2 orang dan laki-laki 1 orang dengan usia antara 20-25 tahun ada 2 orang dan 30-40 tahun ada 1 orang, dan statusnya telah menikah.

Tabel 4.3. Gambaran Umum Responden Konsumen

  No Keterangan Jumlah (orang) %

  1 Usia:

  a. 20-30 th 13 65%

  b. 31-40 th 6 30%

  c. >40 th 1 5%

  2 Jenis kelamin:

  a. Perempuan 15 75%

  b. Laki-laki 5 25%

  3. Status:

  a. Belum menikah 10 50%

  b. Menikah 10 50% TOTAL: 20 100%

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa konsumen pada Bella Bakery sebagian besar berjenis kelamin perempuan (75%) dengan usia antara 20-30 tahun (65%) dan statusnya telah menikah dan belum menikah masing-masing 50%.

Tabel 4.4. Gambaran Umum Responden Pesaing

  No Keterangan Jumlah (orang) %

  1 Usia:

  a. 30-40 th 3 100%

  2 Jenis kelamin:

  a. Perempuan 2 66,7%

  b. Laki-laki 1 33,3%

  3. Status

  a. Menikah 3 100% TOTAL: 3 100%

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa pesaing dari

  Bella Bakery sebagian besar berjenis kelamin perempuan (66,7%) dengan usia antara 30-40 tahun dan statusnya telah menikah.

4.3. Hasil Analisis Data

4.3.1. Tanggapan Responden

  Untuk mengetahui hasil tanggapan responden akan strengh, weakness, opportunity dan threat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5. Tanggapan Responden akan Strengh

  Jawaban

No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori

F S F S F S F S F S Skor Variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY cukup banyak dan enak

1 rasanya 0 0 12 48 12 36 0 0 0 0 3,50 Setuju

Harga yang dimiliki oleh BELLA

2 BAKERY bersaing

  9

  36

  

15

45 3,38 Netral

  3 Pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan menyenangkan

  0 11 44 13 39 0 0 0 0 3,46 Setuju Rata-rata :

  3,44 Setuju

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kekuatan atau strengh (pemilik, karyawan dan konsumen) rata- ratanya sebesar 3.44 dan termasuk dalam kategori Setuju. Artinya responden berpendapat bahwa kekuatan harus dipertahankan. Kekuatan yang dimiliki Bella Bakery adalah variasi rasa roti yang ditawarkan BELLA BAKERY cukup banyak dan enak rasanya, harga yang dimiliki oleh BELLA BAKERY bersaing dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan menyenangkan.

Tabel 4.6. Tanggapan Responden akan Weakness

  Jawaban No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori F S F S F S F S F S Skor

  1 Promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang beragam

  0 0 0 6 18 12 24 6 6 2,00 Tidak Setuju

  2 BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru 0 0 0 0 8 24

  12 24 4 4 2,17 Tidak Setuju

  3 BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas 0 0 0 0 14

  42 10 20 0 0 2,58 Tidak Setuju

  Rata-rata : 2,25

  Tidak Setuju

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kelemahan atau weakness (pemilik, karyawan dan konsumen) memperoleh rata-rata sebesar 2,25 dan termasuk kategori tidak setuju berarti kelemahan harus diperbaiki. Adapun kelemahan yang dimiliki adalah promosi yang dilakukan oleh BELLA BAKERY kurang beragam, BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru dan BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas.

Tabel 4.7. Tanggapan Responden akan Opportunity

  Jawaban

No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori

F S F S F S F S F S Skor

  1 Permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak 0 0 2 8 2 6 0 0 0 0 3,50 Setuju

  2 Bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll

  2

  

8

  2 6 3,50 Setuju

  3 Masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau 0 0 0 0 4 12 0 0 0 0 3,00 Netral Rata-rata :

  3,33 Netral

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 3 pertanyaan akan kesempatan atau opportunity (pemilik dan pesaing) memperoleh rata- rata sebesar 3,33 dan berarti kesempatan yang ada termasuk Netral dan harus dapat dimanfaatkan. Kesempatan yang dimiliki adalah permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak, bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll, dan masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau.

Tabel 4.8. Tanggapan Responden akan Threats

  Jawaban

No. Pernyataan Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 Rata-rata Kategori

F S F S F S F S F S Skor Adanya pemain lain bukan merupakan hambatan bagi pihak

  1 BELLA BAKERY 0 0 1 4 3 9 0 0 0 0 3,25 Netral Ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA

2 BAKERY 0 0 3 12 1 3 0 0 0 0 3,75 Setuju

  Rata-rata : Setuju

  3,50

  Sumber: Data Primer yang Diolah (2016) Berdasarkan pada tabel tersebut diketahui bahwa dari 2 pertanyaan akan threats atau ancaman (pemilik dan pesaing) memperoleh rata-rata sebesar 3,50 dan termasuk kategori Setuju, berarti ancaman yang ada harus dapat diatasi. Ancaman yang dihadapi adalah adanya pemain lain bagi pihak BELLA BAKERY dan ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY.

4.3.2. IFAS

  Hasil rekapitulasi penyebaran kuesioner untuk pihak internal dapat dilihat di Lampiran. Bobot diisi oleh pemilik (1 orang), karyawan (3 orang), 20 konsumen, serta 3 pesaing, untuk rating adalah rata-rata antara jawaban pemilik, karyawan dan konsumen (data lengkap terlampir). Hasil tersebut kemudian digunakan untuk menyusun matriks IFAS dan EFAS dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9. IFAS

  Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Bobot x Rating

  KEKUATAN: 1.

  Variasi rasa roti yang

  0.15

  ditawarkan BELLA BAKERY 3.50 1,225 cukup banyak dan enak rasanya

  0.15 2.

  3.38 0.507 Harga yang dimiliki oleh

  BELLA BAKERY bersaing 3.

  3.46 0.692 Pelayanan yang diberikan

  0.20

  kepada konsumen cepat dan menyenangkan KELEMAHAN: 1.

  0.20 2.00 0.400 Promosi yang dilakukan oleh

  BELLA BAKERY kurang beragam

  2.

  0.15 2.17 0.3255 BELLA BAKERY masih termasuk pemain baru

  3.

  0.15 2.58 0.387 BELLA BAKERY memiliki modal yang terbatas

  TOTAL: 1,00 3.5365 Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan pada tabel IFAS diketahui bahwa untuk kekuatan telah cukup baik dan kelemahan harus diperbaiki lagi dengan rata-rata

  3.5365.

4.3.3. EFAS

  Matriks EFAS digunakan untuk mengetahui ancaman dan peluang yang ada. Pengisian bobot dilakukan oleh pemilik, konsumen, karyawan dan pesaing. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan matriks EFAS:

Tabel 4.10. EFAS

  Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Bobot x Rating

  PELUANG: 1.

  0.20

  3.50

  0.70 Permintaan potensial dari konsumen untuk roti atau bakery banyak 2.

  0.20

  3.50

  0.70 Bahan baku mudah didapatkan di pasaran (dari supplier) seperti bahan baku roti, tepung, dll 3.

  0.20

  3.00

  0.60 Masih banyak pangsa pasar yang belum dijangkau

  ANCAMAN: 1.

  0.10 3.25 0.325 Adanya pemain lain bukan merupakan hambatan bagi pihak BELLA BAKERY 2.

  0.30 3.75 1.125 Ancaman tawaran harga yang lebih murah bukan merupakan masalah bagi BELLA BAKERY

  TOTAL: 1,00

  3.45 Sumber: Data Primer yang Diolah Berdasarkan pada tabel EFAS diketahui bahwa untuk peluang telah cukup baik dan ancaman harus diperhatikan. Nilai rata-rata untuk EFAS sebesar 3.45.

  Kemudian langkah berikutnya adalah membuat IE Matriks dari hasil IFAS dan EFAS:

4.3.4. IE Matriks

  IV      

  BELLA Bakery diketahui bahwa hasil dari IE matriks menunjukkan di kuadran I dapat digambarkan sebagai Grow dan Build. Strategi yang cocok: Intensive atau Integration. Dalam posisi ini, Bella Bakery perlu melakukan strategi yang berhubungan dengan :

  Sumber : Data Primer yang Diolah Dari hasil matriks IFAS (skor 3.5365) dan EFAS (skor 3.45) pada

  IX      

  VIII        

  VII        

       

  VI   We ak   

  V        

Tabel 4.11. IE Matriks    

  THE  IFE TOTAL WEIGHTED SCORES              Strong 

  III   Avera g  

  II      

  I        

     

  St ro n  

  IGHTED  SC ORE

  THE  EF TOTAL  WE

  Average      Weak             

     

  Strategi intensive:

  Strategi ini melakukan usaha-usaha yang insentif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.

  1. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development Strategy)

  2. Strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategy)

  3. Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration Strategy)

  Strategi Integrasi

  Strategiini agar perusahaan melakukan pengawasan yang lebih terhadap distributor, pemasok dan atau pesaing, misalkan melalui merger, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.

4.3.4. SWOT

  Berikut ini adalah tabel analisis SWOT pada BELLA Bakery :

Tabel 4.12. SWOT Matriks

  S (Strengh) – Kekuatan: W (Weakness) – Kelemahan:

  Always Leave Blank 1.

  1. Variasi rasa roti Promosi yang yang ditawarkan dilakukan oleh BELLA BAKERY BELLA BAKERY cukup banyak dan kurang beragam enak rasanya 2.

BELLA BAKERY

  2. masih termasuk Harga yang dimiliki oleh pemain baru

  BELLA BAKERY 3. BELLA BAKERY bersaing memiliki modal yang

  3. terbatas Pelayanan yang diberikan kepada konsumen cepat dan menyenangkan

  O (Opportunity) – Peluang: SO Strategies: WO Strategies: 1.

  1. Menggunakan kekuatan

  1.Melakukan promosi lebih Permintaan potensial dari variasi rasa roti yang enak beragam untuk memenuhi konsumen untuk roti dan banyak untuk pangsa pasar yang ada (W1, atau bakery banyak memenuhi permintaan O3)

  2. potensial dari konsumen

  2. Menambah modal untuk Bahan baku mudah didapatkan di (S1, O1) memenuhi permintaan pasaran (dari

  2. Menggunakan harga potensial dari konsumen supplier) seperti bersaing untuk memenuhi (W3, O1) bahan baku roti, pangsa pasar yang ada tepung, dll (S2, O3)

  3.

  3. Menggunakan kekuatan Masih banyak pangsa pasar yang variasi roti dan harga belum dijangkau untuk memenuhi permintaan potensial (S1,

  O1)

  T (Threats) – Ancaman: ST Strategies: WT Strategies:

  1. Adanya pemain lain

1.Menggunakan kekuatan

  1. Melakukan promosi lebih

  bukan merupakan pelayanan yang baik untuk gencar untuk menghadapi hambatan bagi pihak menghadapi pesaing baru pemain lain atau pesaing BELLA BAKERY (S3, T1) (W1, T1)

  2. Ancaman tawaran

  2. Menghadapi ancaman

  2. Dalam menghadapi

  harga yang lebih persaingan harga dengan persaingan dapat menambah murah bukan harga bersaing (S2, T2) modal untuk inovasi produk merupakan masalah baru (W3, T1) bagi BELLA BAKERY

  Berdasarkan pada hasil kombinasi strategi maka BELLA BAKERY dapat menerapkan beberapa strategi yang meliputi:

  1. SO Strategies: a.

  Menggunakan kekuatan variasi rasa roti yang enak dan banyak untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (S1, O1) b.

  Menggunakan harga bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (S2, O3) c.

  Menggunakan kekuatan variasi roti dan harga untuk memenuhi permintaan potensial (S1, O1)

  2. ST Strategies: a.

  Menggunakan kekuatan pelayanan yang baik untuk menghadapi pesaing baru (S3, T1) b.

  Menghadapi ancaman persaingan harga dengan harga bersaing (S2, T2)

  3. WO Strategies: a.

  Melakukan promosi lebih beragam untuk memenuhi pangsa pasar yang ada (W1, O3) b.

  Menambah modal untuk memenuhi permintaan potensial dari konsumen (W3, O1)

4. WT Strategies: a.

  Melakukan promosi lebih gencar untuk menghadapi pemain lain atau pesaing (W1, T1) b.

  Dalam menghadapi persaingan dapat menambah modal untuk inovasi produk baru (W3, T1)