BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - STUDI KORELASI BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMPN 11 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Raden Intan Repository
BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Judul penulisan skripsi ini adalah “Studi Korelasi Bimbingan Orang Tua
dengan Aktivitas Belajar Siswa di SMPN 11 Bandar Lampung”. Agar tidak terjadi kesalah fahaman dalam memberikan interprestasi terhadap judul di atas, maka penulis akan mempertegas beberapa istilah yang terkandung didalamnya, yaitu:
1 Studi Studi berasal dari bahasa inggris “Study” menurut Prof. Drs. S. Wojowasito
1
memiliki arti: (1)pelajaran, (2)tempat belajar, (3)telaah, kk. belaj ar, mempelajari”. Sedangkan M Dahlan Al-
Barry memberikan pengertian sebagai berikut: “Studi
2
. Berdasarkan kedua pendapat di adalah pendidikan, pengetahuan dan penyelidikan” atas dapat disimpulkan bahwa: kata studi disini dimaksudkan mempelajari atau menyelidiki suatu masalah secara seksama dan ilmiah sehingga mendapatkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
2 Korelasi Korelasi asal katanya adalah
“Correlation” yang berarti: “perhubungan, dua
3 Maka korelasi dalam judul ini yang penulis pengertian yang berhubungan”.
maksudkan adalah hubungan dua variabel, yaitu antara bimbingan orang tua dalam belajar dengan aktivitas belajar anak di skolah. 1 S.Wojowasito dan Titowasito W, Kamus Lengkap Inggris Indonesia-Indonesia Inggris,
(Bandung, Penerbit Hasta, 1990), h. 217 2 M. Dahlan Al-barry, Kamus IlmiahPopuler , (Surabaya, Penerbit Arkola, 1994), h. 728
2
3 Bimbingan Orang Tua
Di sini ada dua istilah yang masing-masing mempunyai arti tersendiri, yaitu bimbingan dan orang tua. Drs. D. Ketut Sukardi memberikan pengertian bimbingan sebagai berikut:
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada seseorang agar mampu memperkembangkan potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenali dirinya sendiri, mengatasai persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab
4
tanpa tergantung kepada orang lain.Sedangakan pengertian oranng tua adalah terdiri dari bapak, ibu atau dianggap
5 Jadi yang dimaksud dengan pengertian orang tua adalah terdiri dari bapak, ibu tua”.
atau wali yang bertanggung jawab langsung terhadap anak. Memadukan kedua pengertian tersebut diatas, dapatlah penulis tegaskan bahwa bimbingan orang tua dalam judul ini adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh orang tua atau wali terhadap anak-anaknya agar mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya, mengenali dirinya, sehingga mampu hidup secara mandiri. Di dalam penelitian, bimbingan orang tua berfungsi sebagai variebel independent.
4 Aktivatas Belajar di Sekolah
Kata aktivitas berasal dari bahasa inggris “activity” yang mempunyai arti
6 Sedangkan mnurut Nana sujdana, belajar adalah suatu proses “pekerjaan, kegiatan”.
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil 4 ,
DD. Ketut Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan belajar di Sekolah (Surabaya, Usaha Nasional, 1983), h. 65 5 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Penerbit Balai Pustaka, 1990), h. 629
3 dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
7
pengetahuan, pemahaman. Dengan demikian yang dimaksud aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan psiko fisik anak yang sengaja dilakukan dalam rangka terbentuknya kepribadian seutuhnya.
Kemudian dengan alokasi aktivitas belajar di sekolah, penulis maksudkan bahwa kegiatan belajar yang akan diteliti hanya terbatas pada kegiatannya di sekolah yang pada hakikatnya merupakan kegiatan dari serangkaian belajar di sekolah secara keseluruhan. Dari penjelasan pengertian istilah yang terdapat dalam judul, maka penulis dapat menarik kesimpulan umum bahwa yang dimaksud dengan studi
korelasi bimbingan oramg tua dengan aktivitas belajar siswa di SMPN 11 Bandar
Lampung adalah suatu penelitian atau penyelidikan secara ilmiah tentang hubungan
dua variabel, yaitu bimbingan orang tua atau wali dalam belajar dengan aktivitas belajar anak di Sekolah.
B. Alasan Memilih Judul
Adapun yang menjadi alasan penulis memilih judul skripsi ini adalah: 1.
Orang tua dapat membantu meningkatkan prestasi belajar anak, salah satunya dengan menyediakan fasilitas belajar anak dirumah seperti menyediakan buku pelajaran, ruangan khusus untuk belajar dan lain-lain. Konsep ini memberikan petunjuk bahwa bimbingan yang diberikan orang tua dapat 7 meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di sekolah. Untuk itulah penulis
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Penerbit
4 mengangkatnya dalam penelitian skripsi untuk mengetahui hubungan orang tua dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa di sekolah.
2. Objek penelitian ini difokuskan pada orang tua yang memiliki anak yang pada saat penelitian dilaksanakan sedang menempuh pendidikan kelas VIII di SMPN 11 Bandar Lampung. Berdasarkan data prasurvey aktivitas belajar peserta didik masih kurang baik, oleh karena itu perlu diteliti lebih jauh bagaimana bentuk bimbingan yang diberikan orang tua sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di sekolah.
3. Judul yang diangkat ada relevansinya dengan jurusan Pendidikan Agama
Islam sehingga dapat dianalisis melalui pendekatan teori Pendidikan Agama Islam.
C. Latar Belakang Masalah
Dengan maraknya reformasi di tanah air kita sekarang ini, adalah suatu upaya untuk menyikapi krisis total yang telah melanda bangsa. Upaya untuk keluar atau lepas dari belenggu krisis ini bukanlah masalah yang mudah dan sederhana, melainkan salah satu tanggapan besar yang dihadapi bangsa ini, termasuk didalamnya krisis pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan peningkatan dan pengembangan kualitas mental dan intelektual suatu bangsa.
5 Islam memandang pendidikan sebagai kebutuhan primer bagi kelangsungan hidup bangsa. Al- qur‟an dalam wahyunya yang pertama kali turun, memerintahkan adanya belajar bagi seluruh manusia dengan firmannya surat Al-
„Alaq ayat 1-5:
Artinya: “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.(2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah. (4) Yang mengajari (manusia)dengan perantara kalam.(5) Dia
8 mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui”.
Arti dari ayat di atas menjelaskan bahwa Allah meniciptakan mahluknya dari unsur yang hina, kemudian memuliakannya dengan mengajarkan membaca dan menulis serta memberinya pengetahuan. Perintah membaca dan mengulanginya sampai tiga kali pada ayat pertama tersebut mengandung interprestasi betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, baik dalam upaya meraih kesempurnaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa warga Negara berhak mendapat pedidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu 8 Departemen Agama RI, Al-
Qur’an dan Terjemahnya, , Jakarta, Lajnah Pentashih Mushaf Al-
6 system pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdasakan kehidupan bangsa yang di atur dengan
9 Undang-Undang.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah tuntunan bagi pertumbuhan anak-anak, Hal ini berarti dalam pendidikan adalah upaya menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada diri anak-anak agar mereka menjadi manusia dan anggota masyarakat yang mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Para ahli didik umumnya menyatakan bahwa pendidikan dalam keluarga/orang tua merupakan pendidikan yang pertama dan utama. Karena dilembaga inilah anak mendapatkan pendidikan yang pertama kali.
Memang ada anggapan sementara masyarakat khususnya orang tua bahwa setelah anak berusia cukup sekolah, kemudian memasuki pendidikan formal itu, maka pada saat itulah tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya dianggap berakhir dan beralih ke tangan para guru di sekolah. Disinilah suatu problem, bahwa orang tua tidak boleh sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab pendidikan anak-anaknya kepada sekolah. Sebab proses pendidikan itu tidak bisa terlepas dari mekanisme kerja dan partisipasi orang tua. Dari keluargalah seorang anak mampu menjadi anak yang berani, dan semangat. Bimbingan sangat dibutuhkan pada diri anak sebagai dorongannya dalam belajar, agar menjadi pribadi yang lebih baik dan mampu meningkatkan hasil belajarnya. 9 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
7 Perhatian orang tua terhadap sekolah salah satunya dalam bentuk memberikan bimbingan di rumah kepada anaknya. Orang tua melalui aktivitas bimbingan di rumah akan membantu aktivitas belajar anak di sekolah. Ditegaskan oleh penelitian yang dilakukan oleh Romzah Fitriyah yang menyatakan bahwa ada hubungan antara bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar siswa. Kegiatan bimbingan yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam rangka membantu meningkatkan prestasi belajar anak dilakukan dengan cara: 1.
Menyediakan fasilitas belajar 2. Mengawasi kegitan belajar anak di rumah 3. Mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah 4. Mengenal kesulitan-kesulitan anak dalam belajar 5. Menolong anak mengatasi kesulitan belajar.
10 Jika orang tua dapat selalu memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka anak
akan memperoleh prestasi yang lebih baik, sebab hambatan yang dirasakan anak relatif sedikit. Begitu pula sebaliknya, jika kurang mendapat perhatian dari orang tua maka prestasi anak kurang maksimal, sebab kemungkinan hambatan yang dialami anak tidak bisa diatasi sendiri. Data awal tentang kegiatan bimbingan orang tua merujuk pada indikator yang diperoleh berdasarkan teori yang dikemukakan Kartini Kartono tersebut diatas.
Berdasarkan teori tersebut, perinciannya adalah: 1.
Orang tua menyediakan fasilitas belajar.
2. Orang tua mengawasi kegiatan belajar anak di rumah.
3. Orang tua mengawasi penggunaan waktu belajar anak di rumah 4.
Orang tua mengenalkan kesulitan-kesulitan anak dalam belajar.
5. Orang tua menolong anak mengatasi kesulitannya dalam belajar.
8 Tabel 1
2
2
3
4
3
4
3
4
22 Kurang 023
2
2
4
3
1
3
2
3
2
2
31 Baik 022
4
3
3
4
3
4
2
2
2
4
4
4
4
4
31 Baik 025
33 Sangat Baik 024
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
4
2
3
4
4
22 Kurang 019
3
1
1
1
3
3
2
4
2
3
28 Baik 018
3
2
3
2
2
3
2
4
4
4
3
3
2
3
2
3
33 Sangat Baik 021
4
3
2
3
4
4
3
4
3
4
40 Sangat Baik 020
4
4
4
4
33 Sangat Baik 026
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
27 Baik 032
4
2
3
3
2
2
2
4
2
3
17 Kurang 031
2
3
2
1
4
3
4
2
2
3
2
2
3
3
30 Baik 034
28 Baik 033
4
3
2
2
2
3
3
4
3
4
2
1
4
3
4
2
35 Sangat Baik 028
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
26 Baik 027
2
2
3
2
2
3
3
4
4
1
4
2
2
2
2
2
37 Sangat Baik 030
4
4
4
4
2
4
4
4
1
4
33 Sangat Baik 029
4
2
3
4
4
4
Data tentang kegiatan bimbingan orang tua peserta didik kelas VIII D SMPN 11 Bandar Lampung No. Res
3
2
1
1
1
1
1
1
2
1
05
06
35 Sangat Baik
4
4
3
3
4
4
4
4
14 Kurang
2
2
4
33 Sangat Baik
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
07
28 Baik
4
3
2
3
1
4
1
4
3
04
3
01
2
3
2
3
1
3
3
2
2
10
24 Baik
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Jumlah Item Jumla h Ket
3
02
28 Baik
4
2
2
3
2
3
3
2
4
3
03
4
37 Sangat Baik
4
4
4
4
4
4
4
4
1
08
2
34 Sangat Baik 017
3
3
1
1
1
4
2
4
28 Baik 014
2
3
1
2
3
3
3
3
3
3
29 Baik 013
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
31 Baik 016
24 Baik 015
3
3
3
4
2
2
2
4
4
4
3
1
4
3
4
28 Baik 010
3
2
3
2
4
2
3
2
3
4
09
25 Baik
1
2
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
2
29 Baik 012
4
3
3
2
3
2
2
3
2
4
28 Baik 011
4
3
2
3
2
28 Baik
9 036
2
2
1
1
1
3
3
2
2
2
19 Kurang 037
2
4
3
2
3
2
3
3
2
3
27 Baik 038
2
3
2
2
3
2
3
3
2
3
25 Baik 039
3
1
2
1
1
1
4
1
1
1
16 Kurang 040
3
3
4
2
2
2
2
4
2
2
26 Baik 041
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
33 Sangat Baik Sumber Tabel: data hasil angket bimbingan orang tua siswa kelas VIII D SMP N 11 Bandar Lampung.
Dari data diatas dapat dicari skor tertinggi dan terendah, kemudian dicari intervalnya, sehingga diketahui hasil angket bimbingan orang tua yang diperoleh adalah nilai tertinggi 40 dan nilai terendah 14 dengan menggolongkan data tersebut kedalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya yaitu 9, sehingga interval nilai yang diperoleh dari jawaban responden adalah sebagai berikut:
14-22= C (kurang) 23-31= B (baik) 32-40= A (Sangat baik) Berdasarkan tabel tersebut dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut: bahwa dalam hubungan dengan peran keluarga dalam aktivitas belajar anak, penyediaan fasilitas belajar sebagian besar tidak mampu dilakukan hal ini semata-mata disebabkan adanya pekerjaan orang tua yang secara ekonomi tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas belajar seperti ruang khusus belajar anak, buku- buku penunjang dan lain-lain. Tabel diatas menunjukan dengan jelas keluarga yang ibunya tinggal dirumah lebih banyak mengawasi penggunaan waktu belajar anak
10 kemudian keluarga yang mendukung seperti yang orang tuanya guru maka aktivitas membantu kesulitan belajar anak dapat terpenuhi. Berdasarkan tabel diatas penulis menyimpulkan bahwa bimbingan orang tua tergolong sudah baik.
Aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak terpisahkan, yakni aktivitas mental (emosional-intelektual-soaial) dan aktivitas motorik (gerak fisik).
Kedua apek tersebut berkaitan satu sama lain, saling mengisi dan menentukan. Aktivitas belajar itu sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua siswa dalam konteks belajar untuk mencapai tujuan. Tanpa adanya aktivitas pembelajaran maka proses belajar tidak akan berlangsung dengan baik. Jadi aktivitas pembelajaran adalah segala kegiatan siswa yang menghasilkan perubahan khas yaitu hasil belajar yang akan tampak melalui prestasi belajar. Siswa dilatihuntuk aktif, berfikir, mencoba dan berbuat sendiri.
Dalam proses belajar mengajar kita akan melakukan beberapa kegiatan atau aktivitas-aktivitasnya, yang mana aktivitas-aktivitas belajar tersebut adalah:
1. Mendengarkan 2.
Memandang 3. Meraba,membau, dan mencicipi atau mengecap 4. Menulis atau mencatat
11 5.
membaca
11 Tabel 2
3
3
4
3
3
4
2
4
23 Kurang 023
2
2
4
1
2
1
3
3
3
3
27 Baik 022
1
2
1
4
4
3
4
1
4
4
2
4
4
2
21 Kurang 025
30 Baik 024
2
2
2
3
3
2
2
2
1
3
4
3
3
3
1
4
24 Kurang 019
4
2
2
1
3
2
3
4
1
3
23 Kurang 018
3
1
1
3
3
1
3
4
2
3
4
1
2
3
3
3
30 Baik 021
2
4
3
4
4
2
3
3
1
4
27 Baik 020
2
4
1
1
32 Sangat Baik 026
2
2
3
3
3
2
3
3
1
4
27 Baik 032
2
2
3
4
4
1
3
2
3
3
22 Kurang 031
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
4
3
27 Baik 034
26 Baik 033
2
4
1
4
3
2
2
3
2
4
2
2
3
3
1
4
25 Baik 028
2
3
2
4
3
1
3
3
1
3
26 Baik 027
2
3
2
4
2
2
3
4
2
2
4
1
3
3
2
3
36 Sangat Baik 030
4
4
4
4
4
3
4
4
1
4
32 Sangat Baik 029
4
4
2
4
3
3
Data Tentang Aktivitas Belajar Siswa peserta didik kelas VIII D SMPN 11 Bandar Lampung No. Res
3
3
2
3
1
4
2
1
3
3
05
06
28 Baik
2
3
2
2
4
2
4
4
25 Baik
4
3
1
25 Baik
1
4
2
4
3
1
3
3
3
1
07
23 Kurang
3
1
1
1
3
1
4
4
2
04
3
01
3
2
3
3
3
4
4
4
4
10
33 Sangat Baik
9
8
7
6
5
4
3
2
1
Jumlah Item Jumlah Ket
3
02
26 Baik
3
2
3
2
3
3
2
3
3
2
03
4
36 Sangat Baik
4
4
1
3
4
4
4
4
4
08
3
28 Baik 017
3
2
4
3
4
4
1
4
26 Baik 014
2
2
4
3
3
2
3
3
2
3
27 Baik 013
4
3
3
2
3
4
1
4
1
3
4
1
4
4
2
27 Baik 016
31 Sangat Baik 015
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
4
4
24 Kurang 010
1
4
2
3
3
1
2
1
3
3
09
23 Kurang
1
3
2
3
1
3
2
1
3
2
4
3
3
1
3
29 Baik 012
2
3
3
4
2
1
3
3
2
3
24 Kurang 011
2
2
1
4
3
23 Baik
12 036
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
19 Kurang 037
3
2
3
4
2
4
4
4
2
4
32 Sangat Baik 038
3
4
3
3
3
2
3
3
2
2
19 Baik 039
3
1
4
3
2
3
1
1
3
1
22 Kurang 040
3
2
3
2
2
2
3
3
2
2
24 Kurang 041
4
2
4
4
2
4
4
1
4
1
30 Baik Sumber: data pra survey aktivitas belajar siswa kelas VIII D SMP N 11 Bandar Lampung.
Dari data diatas dapat dicari skor tertinggi dan terendah, kemudian dicari intervalnya, sehingga diketahui hasil angket bimbingan orang tua yang diperoleh adalah nilai tertinggi 36 dan nilai terendah 19 dengan menggolongkan data tersebut kedalam 3 kelas, maka dapat diketahui interval kelasnya yaitu 6, sehingga interval nilai yang diperoleh dari jawaban responden adalah sebagai berikut:
19-24 = C (Kurang) 25-30 = B (Baik) 31-36 = A (Sangat Baik) Berdasarkan tabel diatas penulis menyimpulkan bahwa aktivitas belajar tergolong sudah baik. Dan penulis memandang perlunya keterlibatan orang tua secara aktif di dalam bimbingan anak-anak mereka. Aktif belajar di rumah, agar dapat berprestasi tinggi di dalam proses mencapai kedewasaan.
13
D. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Bimbingan orang tua terhadap siswa SMPN 11 Bandar Lampung sudah tergolong baik namun ada juga sebagian siswa yang tidak mendapat bimbingan dengan baik.
2. Aktivitas belajar siswa di SMPN 11 Bandar Lampung sudah tergolong baik namun masih ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan aktivitas belajar mengajar dengan baik.
E. Rumusan Masalah
Berdasaran pemaparan dalam latar belakang masalah di atas dapat ditarik suatu permasalahan sebagai berikut : “Adakah korelasi antara bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar siswa Kelas
VIII semester II di SMPN 11 Bandar Lampung?” F.
Hipotesis
Sebelum melangkah jauh penulis memastikan adanya korelasi tertentu antara gejala-gejala atau fakta-fakta di dalam suatu penelitian, perlu adanya pegangan bagi peneliti sebagai pengarah berupa kesimpulan sekalipun sementara ini biasa dikenal dengan istilah hipotesa. Karena sifatnya yang sementara itu, berarti hipotesa dapat diubah atau diganti dengan hipotesa lain yang lebih tepat.
14 Agar menjamin terumuskannya hipotesa ini dengan benar, ada baiknya penulis ketengahkan petunjuk dari Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA. di bawah ini: Sebagai kongklusi sudah tentu hipotesa tidak dibuat dengan semena-mena, melainkan atas dasar pengetahuan-pengetahuan tertentu. Pengetahuan-pengetahuan ini sebagian dapat diambil dari hasil-hasil dan problematika-probematika yang timbul dari penyelidikan yang terdahulu, dari kenangan-kenangan atas dasar pertimbangan- pertimbangan yang masuk akal, ataupun dari hasil penyelidikan eksploratif yang
12 dilakukan sendiri.
Bimbingan orang tua dapat membawa pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik terhadap aktivitas belajar anak, melalui bimbingan orang tua dapat mengarahkan dan mengetahui segala kesulitan-kesulitan yang dihadapi putra- putrinya. Berdasarkan konsep dan teori diatas maka penulis mengambil perumusan hipotesa sebagai berikut: Ho: Tidak terdapat kolerasi antara bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar siswa Kelas VIII semester II di SMPN 11 Bandar Lampung.
Ha: Terdapat kolerasi antara bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar siswa Kelas VIII semester II di SMPN 11 Bandar Lampung.
15
G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.
Tujuan Penelitian
Melihat kepada masalah yang telah dirumuskan, maka yang menjadi pokok tujuan
dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi bimbingan orang
tua dalam belajar dengan aktivitas belajar siswa Kelas VIII semester II di SMPN 11 Bandar
Lampung”.2. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan penelitian di atas, maka diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu, sebagai informasi kepada orang tua bahwa betapa pentingnya bimbingan orang tua terhadap aktivitas belajar anak, dan juga sebagai masukan kepada orang tua bahwa orang tua tidak boleh sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab kepada sekolah karena pendidikan yang diberikan oleh orang tua adalah yang utama dan pertama dikenal oleh anak.
H. Ruang Lingkup Pembahasan
Berdasarkan permasalahan yang ada, yaitu tentang korelasi bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar di sekolah, maka ruang lingkup pembahasan adalah sebagai berikut: 1.
Bimbingan orang tua dalam proses belajar 2. Tinjauan tentang aktifitas belajar anak di sekolah 3. Hubungan antara bimbingan orang tua dengan aktivitas belajar anak di sekolah.
16
I. Metode Penelitian
Metode penelitian dapat diartikan sabagai cara ilmiah untuk mendapat data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan., suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
13
memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Untuk mempermudah penelitian dalam pengumpulan data dan menganalisis data, maka Penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut: 1.
Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dilihat dari data yang dianalisa, jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Dilihat dari bidangnya penelitian ini merupakan bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field reseach), yang dimaksudkan untuk mengetahui data responden secara langsung di lapangan, yakni suatu penelitian yang bertujuan mengenai studi yang mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik mengenai unit sosial tersebut.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih dengan maksud untuk mengidentifikasi korelasi bimbingan orang tua dalam belajar dengan aktivitas belajar siswa Kelas VIII semester II di SMPN 11 Bandar Lampung tahun ajaran 2015/2016.
13 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
17
2. Populasi dan Sampel a.
Populasi Dalam penalitian kuantitatif populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
14 ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 11 Bandar Lampung.
Tabel 3 Jumlah Populasi Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 11 Bandar Lampung
No Kelas Populasi
1 VIII A
32
2 VIII B
32
3 VIII C
33
4 VIII D
31
5 VIII E
31
6 VIII F
32
7 VIII G
32
8 VIII H
32
9 VIII I
31
10 VIII J
31
11 VIII K
31
12 VIII L
31
13 VIII M
31 Jumlah 410
18 b.
Sampel
15 Sampel menurut Suharsemi Arikunto “bagian atau wakil yang diteliti”.
Sedangkan menurut Winarno Surahmat “ sampel adalah penarikan dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.” Dari kedua pendapat diatas dapat penulis simpulakan, sampel adalah bagian dari populasi yang hendak diteliti, dan bagian tersebut memiliki seluruh populasi. Dalam penempatan sampel, penulis menggunakan random sampling. Menurut Jarwanto random sampling adalah “suatu cara pengambilan sampel disebut random sampling apabila tidak memiliki individu yang dijadikan anggota sampel. Seluruh individu diberi kesempatan yang sama untuk
16
dipilih menjadi an Adapun populasi dalam penelitian ini adalah ggota sampel.” seluruh siswa kelas VIII berjumlah 410 peserta didik, penulis menentukan sampel dengan mengambil 10% dari jumlah populasi yaitu berjumlah 41 siswa.
3. Metode Pengumpulan Data
Ada tiga metode yang di pandang tepat untuk menggali data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu:
a.
Metode koesioner/angket
Koesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden member seperangkat pertanyaan atau pernystssn tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 15 Suharsemi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Bina Aksara, 1989), h.92. 16 Jarwanto, Pokok-Pokok Metode Research Dan Bimbingan Tehnik Penulisan Skripsi, (Jogjakarta,
19 Koesiner merupakan teknik pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari responden.
Koesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui
17 pos,atau internet.
Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrument pengumpul data, dengan metode kuesioner atau angket ini, peneliti akan mendapatkan data berdasarkan jawaban dari responden yang berkaitan dengan bimbingan orang tua terhadap aktivitas belajar anak disekolah.
Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan penggunaan angket, yaitu untuk mengungkapkan variabel perhatian bimbingan orang tua dan variabel aktivitas belajar siswa.
2. Membuat kisi-kisi angket yang meliputi: menentukan indikator, penyebaran jumlah item, persentase pernyataan positif serta jumlah pertanyaan tiap indikator.
17 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
20 Berdasarkan indikatornya pada variabel yang digunakan maka dapat disusun suatu kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut:
Tabel 4 Kisi-Kisi Angket Pertanyaan Variabel Bimbingan Orang Tua
No Variabel Indikator Angket Jml. No.
1 Bimbingan 1. menyediakan fasilitas belajar 2 1,2 Orang tua 2. mengawasi kegiatan belajar anak di 2 3,4 rumah
3. mengawasi penggunaan waktu belajar 2 5,6 anak di rumah 4. mengenalkan kesulitan-kesulitan anak 2 7,8 dalam belajar 5. menolong anak mengatasi kesulitan 2 9,10 belajar
21 Tabel 5
Kisi-Kisi Angket Pertanyaan Variable Aktivitas Belajar
No No Variabel V el iab ar Indikator Ind ik ator Angket Jml. B ir ut No. A ng et k
1 Aktivitas belaja 1. mendengarkan 2 1,2 2. memandang 2 3,4 3. meraba, membau, mencicip dan 2 5,6 mengecap
2 7,8 4. menulis atau mencatat 5. membaca
9,10
2 b.
Metode Interview
Interview atau wawancara merupakan salah satu bentuk tekhnik pengumpul data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif. Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual. Adakalanya juga wawancara dilakukan secara kelompok, kalau memang tujuannya untuk menghimpun data dari kelompok seperti wawancara dengan suatu keluarga, pengurus yayasan, Pembina pramuka dll. Wawancara yang ditujukanuntuk memperoleh data
18 dari individu dilaksanakan secara individual.
Dalam hal ini interview yang dilakukan peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan kepada responden guna mendapat data yang lebih terpercaya dan akurat mengenai aktivitas belajar siswa disekolah dan bimbingan orang tua dalam belajar . 18 Nana Syaodih Sukmdinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, PT Remaja Rosdakarya,
22
c.
Metode Obsevasi
Obsevasi yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
19
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut . S. Margono mengartikan observasi sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang
20
tampak pada objek penelitian. Metode ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung kejadian dan tingkah laku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti.
Sedangkan Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa observasi atau disebut juga dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek
21 dengan menggunakan segala indra.
Selanjutnya metode observasi ini digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan kondisi obyektif dan makro mengenai studi kolerasi bimbingan orangtua dengan aktivitas belajar siswa. Dan secara khusus pula adalah mengamati kejadian-kejadian yang ada dilingkungan sekolah. Dalam hal ini peneliti mengamati secara langsung dilokasi penelitian.