LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

  

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Bidang Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Oleh

  

VERA ARIESTA HAJAR

NPM. 1311080092

Jurusan : Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439/2017 M

  

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Bidang Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Oleh

  

VERA ARIESTA HAJAR

NPM. 1311080092

Jurusan: Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

Pembimbing I : Busmayaril, S.Ag., M.Ed.

  

Pembimbing II : Drs. Yahya AD, M. Pd.

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

1439/2017 M

  

ABSTRAK

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DALAM MENINGKATKAN

KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG

Oleh

VERA ARIESTA HAJAR

  Disiplin adalah suatu sikap mengikuti dan menaati semua peraturan dengan tertib dan teratur serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab. Siswa yang berdisiplin mempunyai pemahaman yang baik mengenai sistem perilaku, mempunyai sikap mental, menunjukkan sikap kesungguhan hati dalam menaati tata tertib. Fenomena yang ada di SMP Negeri 6 Bandar Lampung masih ada siswa yang memiliki tingkat perilaku disiplin yang rendah, dan layanan yang diberika oleh guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu analisis data yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu) serta menggambarkan apa adanya mengenai perilaku obyek yang sedang diteliti. Alat pengumpul data yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan dalam pengolahan dan analisis data langkah yang digunakan yaitu reduksi data, display data yaitu proses pemilihan dan penyederhanaan data, display daya yaitu penyajian data secara utuh dan verifikasi data yaitu proses penarikan kesimpulan.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri

  6 Bandar Lampung dapat meningkatkan kedisiplinan peserta didik. Layanan bimbingan klasikal tersebut efektif dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik hal itu dilihat dari perilaku peserta didik yang tidak melanggar peraturan sekolah lagi seperti, berangkat sekolah tepat waktu, disiplin dalam berseragam, mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran, tidak menyontek, mampu membagi waktu dalam belajar dan mengerjakan tugas PR di rumah tidak di saat jam mata pelajaran berlangsung. Kata kunci : Layanan Bimbingan Klasikal dan kedisiplinan.

  MOTTO              

  Artinya : “Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana

  

diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang

  1 kamu kerjakan.”(Q.S. Huud:112)

1 Al-Qur’an dan Terjemah, Al-Hikmah, (Jawa Barat: CV. Diponegoro, 2013), hal.378

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap Bismillahirrohmanirohim, saya ucapkan banyak terimakasih, skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Kepada orang tua saya yang tercinta, untuk Ayah Petrus Canicius Suhardi (Alm), dan ibu Rochayati yang telah menyayangi, mengasihi, dan mendidik saya, serta senantiasa selalu mendo’akan saya untuk meraih kesuksesan.

  2. Kakak-kakak yang saya cintai, Vidher Bambang Suhardi, Yeni Puspita, Yusney Hardi Fallaw, Virnenda Yesiana Kartini dan Florentina Ningtias yang selalu menemani dan memberikan semangat dalam kondisi senang maupun susah.

  3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung yang telah mengajarkan saya untuk belajar istiqomah, berfikir dan bertindak lebih baik.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis lahir pada tangal 28 Maret 1994 di Panjerejo, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu. Penulis adalah anak keempat dari 4 bersaudara dari Bapak Muhammad Basar dan Ibu Barsini.

  Penulis mulai menempuh pendidikan formal dari SD Negeri 2 Purajaya Kec. Mesuji Timur, Kab. Mesuji dari tahun 2001-2007, slanjutnya melanjutkan SMP Negeri 2 Sumberjaya, Kec. Mesuji Timur, Kab. Mesuji dari tahun 2007-2010, kemudian melanjutkan SMA PGRI Bukit Kemuning, Kec. Mesuji Timur, Kab.

  Mesuji dari tahun 2010-2013. Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung Tahun Ajaran 2013/2014. (Sekarag (UIN) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung).

KATA PENGANTAR

  Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT yang tak henti-hentinya melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang dinantikan syafaatnya di yaumul akhir nanti.

  Terimakasih tiada bertepi penulis ucapkan kepada Ayah dan Ibu yang tida hentinya mendo’akan, memberikan kasih sayang dan memberi semangat kepada penulis dan telah banyak berkorban untuk penulis selama penulis menimba ilmu, terimakasih untuk semuanya.

  Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat bantuan, masukan dan bimbingan dari berbagai prihal, karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung;

  2. Andi Thahir, M.A.,Ed.D, selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung;

  3. Dr.Ahmad Fauzan, M.Pd., selaku seketaris Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung;

  4. Busmayaril, S.Ag., M.Ed, selaku Pembimbing I yang telah menyediakan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

  5. Drs. Yahya AD, M. Pd, selaku Pembimbing II yang telah menyediakan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

  7. Khaironi, S.Pd., M.M. Pd, selaku Kepala SMP Negeri 6 Bandar Lampung yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk melakukan penelitian dalam mengumpilkan data skripsi penulis, dan ibu Sona Kurnia Sari, selaku selaku Guru BK SMP Negeri 6 Bandar Lampung terimakasih atas kerja sama dan bantuannya selama penulis melakukan penelitian, semoga Allah membalas jasa baiknya.

  8. Sahabat terkasih sekaligus temen seperjuangan selama 4 tahun bersama, susah senang bersama, My..........., terimakasih untuk doa dan motivasinya selama ini.

  9. Sahabat-sahabat saya Venitri Agustina, Fitriana, Denita Ariani, Lidia Wati terimakasih atas motivasi dan semangatnya selama ini.

  10. Teman-teman angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung terimakasih atas kebersamaanya selama ini.

  11. Almamaterku tercinta.

  Semoga Allah SWT membalas amal kebajikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga bermanfaat.

  Bandar Lampung, 28 Desember 2017

VERA ARIESTA HAJAR NPM. 1311080092

  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

PERSETUJUAN ................................................................................................... iii

PENGESAHAN..................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

  3. Langkah-langkah Layanan Bimbingan Klasikal................................ 18

  2. Aspek-aspek Kedisiplinan ................................................................. 30

  1. Pengertian Kedisiplinan..................................................................... 27

  B. Kediplisinan Siswa ................................................................................. 27

  6. Asas-asas Bimbingan dan Konseling................................................. 23

  5. Tujuan dan Fungsi Layanan Bimbingan Klasikal.............................. 21

  4. Media Layanan Bimbingan Klasikal ................................................. 20

  2. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal ........................................ 17

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah................................................................................. 13 C. Rumusan Masalah .................................................................................... 13 D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 14 F. Ruang Lingkup Penelitian........................................................................ 15

  1. Pengertian Layanan Bimbingan Klasikal........................................... 16

  BAB II LANDASAN TEORI A. Layanan Bimbingan Klasikal ................................................................. 16

  4. Ruang Lingkup Wilayah dan Waktu ................................................. 15

  3. Ruang Lingkup Subjek ...................................................................... 15

  2. Ruang Lingkup Objek........................................................................ 15

  1. Ruang Lingkup Ilmu.......................................................................... 15

  3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan .............................................................. 30

  4. Indikasi Perilaku Kedisiplinan........................................................... 33

  5. Tujuan Diadakannya Disiplin ............................................................ 35

  6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin...................................... 37

  7. Cara Menanamkan Kedisiplinan........................................................ 39

  C. Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Masalah Kedisiplinan Peserta Didik ..................................................................... 42

  1. Peran Guru BK dalam Menangani Masalah Kedisiplinan Peserta Didik .................................................................................................. 43

  D. Penelitan Relevan ................................................................................... 45

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 48 B. Metode Penelitian................................................................................... 48 C. Sumber Data ........................................................................................... 48 D. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 49 E. Metode Analisis Data ............................................................................. 51 F. Teknik Triangulasi Data ......................................................................... 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian......................................................................... 55

  1. Identifikasi Peserta Didik..................................................................... 59

  2. Gambaran Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Yang Dilakukan Oleh Peserta Sebelum Proses Layanan ......................................................... 60

  3. Layanan Bimbingan Klasikal............................................................... 80

  B. Transkrip Wawancara Serta Observasi dan Analisis Hasil Wawancara dan Observasi............................................................................................ 81

  1. Hasil Penelitian Wawancara dan Analisis Wawancara......................... 82

  2. Analisis Data Hasil Observasi............................................................... 93

  3. Hasil Wawancara Dengan Peserta Didik SMP Negeri 6 Bandar Lampung................................................................................... 98

  4. Gambaran Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Yang Dilakukan Oleh Peserta Setelah Proses Layanan ........................................................... 101

  C. Pembahasan .............................................................................................. 116

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................... 122 B. Saran ......................................................................................................... 123 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel:

  1. Jenis Pelanggaran Tata Tertib Sekolah di Kelas VIII F SMP Negeri 6 Bandar Lampung................................................................. 9

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar:

  1. Triangulasi ”teknik pengumpulan data” (bermacam-macam pada sumber yang sama)................................................................................ 54

  2. Triangulasi “Sumber”pengumpulan data(suatu teknik pengumpulan data pada bermacam-macam sumber data).................................................... 54

  3. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 61

  4. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............ 64

  5. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............ 66

  6. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 69

  7. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 71

  8. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 72

  9. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 74

  10. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 76

  11. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 77

  12. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Sebelum Proses Layanan ............. 79

  13. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 102

  14. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 105

  15. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 106

  16. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 108

  17. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 109

  18. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 111

  19. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 112

  20. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 114

  21. Grafik Pelanggaran Tata Tertib Sekolah Setelah Proses Layanan ............... 115

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran:

  1. Surat Keterangan Penelitian

  2. Surat Balasan Penelitian

  3. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

  4. Dokumentasi Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan

  kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan generasi penerus yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Salah satu misi pendidikan saat ini adalah mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berketerampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

  Berdasarkan Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

  1

  negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia dan mengembangkan potensi yang dimilinya, karena dengan pendidikan manusia akan membawa kepada derajat kemanusiaan dan kemuliaan, seperti yang dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadilah: 11

  ١١ ُﺗوُأ َﻦﯾ ِﺬﱠﻟ

  ٞﺮﯿِﺒَﺧ َن ﻮُﻠَﻤ ۡﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ُ ﱠ ٱَو ٖۚﺖ َٰﺟَر َد َﻢۡﻠِﻌۡﻟٱ ْاﻮ ٱَو ۡﻢُﻜﻨِﻣ ْاﻮُﻨَﻣاَء َﻦﯾِﺬﱠﻟٱ ُ ﱠ ٱ ِﻊَﻓ ۡﺮَﯾ ْاوُﺰُﺸﻧﭑَﻓ ْاوُﺰُﺸﻧٱ َﻞﯿِﻗ اَذِإَو

  Artinya : Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah

  

akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

  2 kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadilah:11)

  Dalam ayat tersebut menunjukan bahwa dalam pendidikan sangat penting, baik di dunia maupun untuk bekal di akhirat nanti. Allah SWT telah menjanjikan orang yang beriman dan berilmu akan mendapatkan kemuliaan di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian dalam bidang pendidikan ayat tersebut mengandung makna bahwa peserta didik diharapkan dapat menunjukkan perilaku yang baik yaitu perilaku yang menerapkan ketaatan dan kepatuhan dan tanggung jawab berdasarkan kesadaran yang ada dalam dirinya.

  Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Mencapai tujuan tersebut tidak selalu 1 Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. (Bandung: Citra Umbara. 2003) hlm. 2. 2 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahan, (Bogor, PT Sygma Examedia

  berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat kompleks. Banyak faktor yang memengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari diri peserta didik yaitu disiplin yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya dengan meningkatkan kedisiplinan pada peserta didik.

  Kedisiplinan merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Sikap dan perilaku tersebut tercipta melalui proses binaan sejak dini, dimulai dari lingkungan keluarga, pendidikan dan

  3 pengalaman atau pengenalan dari keteladanan lingkungannya.

  Dalam Al-Qur ‟an diterangkan tentang disiplin dalam surat Al-Ashr ayat 1-3 yang berbunyi:

  Artinya: “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

  kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan

3 Prijodarminto, Soegeng. Disiplin Kiat Menuju Sukses. (Jakarta: Pradnya Paramita. 2004) hlm.

  23

  nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati

  4 supaya menetapi kesabaran”(Al-Ashr ayat 1-3).

  Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan masanya dengan sebaik-baiknya termasuk golongan yang merugi. Surat tersebut telah jelas menunjukkan kepada kita bahwa Allah telah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu hidup disiplin. Karena dengan kedisiplin kita dapat hidup teratur, sedangkan bila hidup kita sedang disiplin berarti kita tidak bisa hidup teratur dan hidup kita akan hancur berantakan.

  Kedisiplinan peserta didik di sekolah pada dasarnya berfungsi untuk melatih mengendalikan diri, menghormati dan bertanggung jawab terhadap peraturan- peraturan. Disiplin apabila dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi kehidupan dan perilaku peserta didik.

  Disiplin dapat mendorong mereka belajar secara konkret dalam praktik hidup di sekolah tentang cara melakukan hal-hal yang lurus dan benar serta menjauhi hal-hal negatif. Dengan pemberlakuan disiplin, peserta didik belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baik, sehingga muncul keseimbangan diri dalam hubungan dengan

  5 orang lain.

  Disiplin banyak dikaitkan dengan peraturan-peraturan yang harus ditaati. Disiplin yang seperti itu bersifat eksternal karena adanya tekanan dari luar. Disiplin 4 Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2006) Juz

  30, hlm. 601 5 Tu’u, Tulus. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar. (Jakarta: Grasindo. 2004)

  yang baik adalah yang bersifat internal yaitu disiplin disertai tanggung jawab dan kesadaran. Disiplin eksternal disebut sebagai disiplin yang negatif, sedangkan disiplin internal disebut disiplin yang positif.

  Ada dua konsep mengenai disiplin, yaitu disiplin positif dan disiplin negatif. Disiplin positif sama artinya dengan pendidikan dan bimbingan karena menekankan pertumbuhan di dalam diri (inner growth) yang mencakup disiplin diri (self

  

discipline) dan pengendalian diri (self control). Disiplin positif ini mengarahkan

  kepada motivasi dari dalam diri sendiri. Adapun disiplin yang negatif artinya pengendalian dengan kekuasaan luar yang biasanya dilakukan secara terpaksa dan dengan cara yang kurang menyenangkan atau dilakukan karena takut hukuman

  6 (punishment).

  Menurut Winkel W.S. dan Sri Hastuti, Bentuk- bentuk kedisiplinan adalah a) Hadir di ruang kelas pada waktunya, b)Menaati tata pergaulan di sekolah,

  7

  c)Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, d)Belajar di rumah. Sedangkan menurut pendapat Adi Hakim Nasution, dkk, dalam hubungannya dengan pertumbuhan sosial, siswa yang bermasalah memperlihatkan gejala-gejala perilaku menyimpang atau pelanggaran atau menunjukkan tindakan-tindakan yang tidak wajar dalam dirinya, yaitu:

  a. Terlambat datang ke sekolah;

  b. Tidak disiplin dalam berseragam;

  c. malas dalam belajar seperti : malas mengerjakan tugas sekolah; menyontek, 6 mengerjakan tugas disekolah tidak bisa membagi waktu;

  Yusuf, Syamsu. Disiplin Diri Dalam Belajar Dihubungkan dengan Penanaman Disiplin yang Dilakukan Orang tua dan Guru.( Bandung: Tesis. FPS. IKIP. 1989) hlm.22 7 Winkel W.S. dan Sri Hastuti. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Insititu Pendidikan. 2004,

  h. 205 d. Kurang bisa belajar sendiri;

  e. Tidak dapat membagi waktu untuk belajar;

  f. Sering menyontek hasil pekerjaan temannya;

  g. Mengerjakan tugas PR saat mengikuti mata pelajaran, terkurangnya kemajuan

  8 dalam aktivitas dan sebagainya.

  Sikap disiplin peserta didik juga berhubungan oleh kesadaran diri dalam diri peserta didik, kesadaran diri (self-awareness) adalah kesadaran mengenai proses-proses mental sendiri atau mengenai eksistensi sebagai individu yang unik. Peserta didik dinilai dalam belajar, apabila mereka melaksanakan secara sadar dan

  9 terus menerus hal-hal yang telah ditetapkan atau telah diprogramkan oleh sekolah.

  Disiplin mengarahkan kegiatan secara teratur, tertib dan rapi, sebab keteraturan ikut menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar. Akan tetapi, meskipun peraturan sudah ditulis namun pada kenyataannya kita sering kali menemukan peserta didik yang masih saja melanggar peraturan yang ada. Masih adanya peserta didik melanggar tata tertib di sekolah seperti datang ke sekolah terlambat, membolos, tidak tertib berseragam maupun berpenampilan, sering tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah, tidak tertib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kurang bisa mengatur waktu belajar di rumah.Hal-hal tersebut sangat menghambat pencapaian tujuan belajar secara maksimal.

  Kedisiplinan waktu di sekolah erat kaitannya dengan pelaksanaan tata tertib sekolah. Tata tertib yang jelas dan tegas serta disertai dengan kerjasama antar personil 8 Andi hakim nasution, Pendidikan Agama dan Akhlak bagi Anak dan remaja cet ), (Ciputat:

  Logos Wacana Ilmu, 2002) h.135 9 Abdurahman. Psikologi Pendidikan Tanpa KekerasanYogyakartaTiara Wacana.2004h.78

  di sekolah (guru, karyawan, kepala sekolah, peserta didik) maka akan mengoptimalkan tujuan belajar peserta didik.Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa kedisiplinan adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan, tata tertib, aturan, norma yang berlaku.Banyak hadis Nabi s.a.w. yang memeringatkan manusia agar mempergunakan waktu sebaik mungkin. Antara lain sabda Nabi,

  ُغاَﺮَﻔْﻟاَو ُﺔﱠﺤﱢﺼﻟا ِسﺎﱠﻨﻟا َﻦِﻣ ٌﺮﯿِﺜَﻛ ﺎَﻤِﮭﯿِﻓ ٌنﻮُﺒْﻐَﻣ ِنﺎَﺘَﻤْﻋ

  Artinya : ”Dua nikmat yang sering disia-siakan oleh banyak orang, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas).

  Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, jajaran pimpinan pada dinas pendidikan termasuk kepala sekolah memiliki gaya kepemimpinan masing-masing, yang sangat mempengaruhi kinerja para tenaga kependidikan di lingkungan kerjanya masing-masing. Kegagalan dan keberhasilan sekolah banyak ditentukan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya.

  Cara untuk dapat mengatasi keadaan kedisiplinan di sekolah, peserta didik membutuhkan suatu mekanisme yang dapat membantu dalam mengatur dan mengarahkan perilakunya yaitu dengan memiliki kontrol diri. Kontrol diri pada satu individu dengan individu yang lain tidaklah sama. Ada individu yang memiliki kontrol diri yang tinggi dan ada individu yang memiliki kontrol diri yang rendah. Sebagai seorang pelajar yang bertugas untuk belajar, jika peserta didik mempunyai kontrol diri yang tinggi, maka akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku. Individu yang kontrol dirinya rendah cenderung tidak mampu mengatur perilakunya, sehingga akan mengarah kepada tindakan yang menyenangkan dirinya, salah satunya adalah melanggar kedisiplinan yang diterapkan di sekolah.

  Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK di SMP Negeri

  6 Bandar Lampung tahun ajaran 2017/2018, bahwasanya sebanyak 40% dari jumlah seluruh peserta didik ± 450 peserta didik mengalami disiplin belajar yang rendah.

  Dari keterangan guru BK, masih banyak peserta didik terkesan kurang serius bahkan kadang terkesan belajar semaunya sendiri dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat diketahui pada saat pelajaran berlangsung banyak peserta didik yang datang terlambat dalam masuk kelas, tidak pernah mencatat, suka ngobrol dengan teman, peserta didik tidak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru karena sibuk mengerjakan PR bidang studi yang lain, lambat dalam mengumpulkan tugas maupun PR.

  Dari beberapa kelas yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung, terdapat kelas yang sangat menonjol mengalami disiplin belajar yang rendah yaitu kelas VIII F. Di bawah ini data dokumentasi/catatan guru BK di kelas

  VIII F:

  

Tabel 1

Jenis Pelanggaran Tata Tertib

di Kelas VIII F SMP Negeri 6 Bandar Lampung

  No Jenis Pelanggaran Jumlah Siswa

  1 Terlambat datang ke sekolah

  15

  2 Tidak disiplin dalam berseragam

  4

  3 Malas dalam mengerjakan tugas-tugas

  4

  4 Kurang bisa belajar sendiri

  7

  5 Tidak dapat membagi waktu untuk belajar

  5

  6 Sering menyontek hasil pekerjaan temannya

  8

  7 Mengerjakan tugas PR saat mengikuti mata pelajaran

  2 Jumlah

  45 Sumber: Dokumentasi Guru BK di SMP Negeri 6 Bandar lampung Berdasarkan tabel di atas perilaku tersebutlah yang selama ini terjadi di lingkungan sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan. Dari ketujuh masalah kedisiplinan belajar pada tabel tersebut, maka terdapat sepuluh peseta didik yang memiliki ketujuh kriteria permasalahan kedisiplinan.

  Hal ini dapat diperkuat dengan hasil wawancara guru bimbingan dan konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yaitu, hal yang melatar belakangi peserta didik melakukan sikap tidak disiplin diantaranya lemahnya perhatian orang tua kepada anaknya dikarenakan orang tua selalu sibuk dengan urusan ekonomi, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, adanya perkembangan media elektronik (game online), bosan dengan pelajaran, mencari perhatian guru, dan latar belakang lingkungan sekolah yang berbeda-beda. Kedisiplinan yang sering dilanggar oleh peserta didik, adalah datang terlambat ke sekolah, tidak disiplin dalam berseragam, malas dalam mengerjakan tugas-tugas, kurang belajar sendiri, tidak dapat membagi waktu untuk belajar, sering mencontek hasil pekerjaan temennya dan

  10 mengerjakan tugas PR saat jam mata pelajaran.

  Melihat masih adanya peserta didik yang memiliki perilaku tidak disiplin tentunya hal tersebut tidak boleh dibiarkan. Perilaku tersebut juga tergolong perilaku yang tidak adaptif sehingga harus ditangani secara serius. Dalam seting sekolah, konseling kelompok dari guru pembimbing merupakan proses bantuan yang amat penting dalam menanggulangi masalah kedisiplinan. Sehubungan dengan itu menurut Prayitno, layanan konseling kelompok pada dasarnya adalah layanan konseling

  11 perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok.

  Bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan, tujuannya agar peserta didik yang dibimbing mampu memahami, melihat, menentukan dan memecahkan masalah serta mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dengan bimbingan dan konseling maka peserta didik memperoleh wawasan yang lebih segar tentang berbagai alternatif, pandangan dan pemahaman, serta keterampilan yang baru. Untuk meningkatkan kedisiplinan, ada beberapa pendekatan dalam bimbingan dan konseling yang dapat digunakan atau diterapkan untuk mengatasi masalah kedisiplinan di sekolah salah.

  10 Sona Kurnia Sari. Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 6 Bandar Lampung. Wawancara 1. 18 Juni 2017 11 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : PT Rineka Cipta,

  Guru bimbingan dan konseling merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam mengatasi masalah yang dihadapi para peserta didik dan senantiasa memberikan petuah-petuah yang bijak untuk menjadikan peserta didik yang lebih baik dari hari sebelunya, selain itu mampu melaksanakan tugasnya sebagai mahluk sosial dan dan sebagai mahluk individual dan mandiri. Seperti firman Allah dalam surat AL-Maidah ayat 2 yang berbunyi:

                    Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan

  

takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan

bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

  Berdasarkan penjelasan ayat tersebut bahwa sebagai mahluk hidup kita harus saling tolong menolong, apalagi sebagai guru BK di sekolah menolong peserta didik yang memiliki permasalahan adalah hal yang diharuskan karena bimbingan dari guru BK sangat dibutuhkan untuk membantu peserta didik dalam penyelesaian permasalahan peserta didik.

  Seorang guru bimbingan dan konseling atau konselor harus mampu mengetahui kecakapan metode pendekatan yang harus digunakan untuk mengatasi permasalahn peserta didiknya. Seorang konselor harus memiliki kehalusan perasaan serta ia harus mempunyai perhatian khusus dalam spesialis. Sebagai konselor yang baik harus selalu menyesuaikan diri dengan tingkat perkembangan situasi peserta didik dalam proses konseling, baik dalam proses konseling pribadi, kelompok dan layanan bimbingan klasikal.

  Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik secara terjadwal, berupa kegiatan diskusi kelas, tanya jawab, dan praktik langsung yang dapat membuat peserta didik aktif dan kreatif dalam mengikuti

  12

  kegiatan yang diberikan. Menurut Mastur menjelaskan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan bantuan bagi peserta didik melalui kegiatan secara klasikal yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu peserta didik mengembangkan potensinya secara optimal.

  Bimbingan klasikal dapat membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri, mengambil keputusan untuk hidupnya sendiri, mampu beradaptasi dalam kelompoknya, mampu meningkatkan harga diri, konsep diri, dan mampu menerima support dan memberikan support pada temannya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dapat diartikan sebagai layanan yang di berikan kepada semua peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dalam proses bimbingan progam sudah disusun secara baik dan siap untuk diberikan kepada peserta didik secara terjadwal, kegiatan ini berisikan informasi yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada siswa secara kontak langsung terutama pemahaman peserta didik terhadap kedisiplinan. 12 Ainur Rosidah, Layanan Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa

  Berdasarkan pemikiran di atas, maka diadakan penelitian yang berjudul: Layanan Bimbingan Klasikal Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2017/2018.

  B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diindentifikasi masalah penelitisn sebagai berikut:

  1. Usaha meningkatkan kedisiplinan merupakan sesuatu yang penting bagi peserta didik, namun demikian masih banyak peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung yang belum disiplin, hal ini tampak pada perilaku peserta didik disekolah, yaitu masih adanya peserta didik yang melanggar kedisiplinan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

  2. Layanan bimbingan klasikal untuk mengatasi masalah kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung.

  C. Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

  1. Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung?

  2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru BK dalam memberikan layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung?

  D. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya suatu

  13

  hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Maka tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui bagaimankah pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung.

  2. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru BK dalam memberikan layanan bimbingan klasikal dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Secara teoritis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pembuktian tentang efektif atau tidak nya pelaksanaan layanan bimbingan dalam meningkatkan kedisiplinan peserta didik kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Bandar Lampung.

  2. Secara praktis penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi guru BK di SMP Negeri 6 13 Bandar Lampung dapat menemukan cara yang efektif dan efisien untuk

  Suharismi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta memberikan layanan bimbingan dan konseling dalam mengatasi kedisiplinan peserta didik.

F. Ruang Lingkup Penelitian

  Dalam hal ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini agar penelitian ini lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan diantaranya adalah:

  1. Ruang lingkup ilmu Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu bimbingan dan konseling bidang kedisiplinan dan belajar.

  2. Ruang lingkup objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan sikap disiplin, bertanggung jawab dalam belajar dan berperilaku melalui upaya yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling.

  3. Ruang lingkup subjek Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 6 Bandar Lampung.

  4. Ruang lingkup wilayah dan waktu Ruang lingkup wilayah dan penelitian ini adalah SMP Negeri 6 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2017-2018.

BAB II LANDASAN TEORI A. Layanan Bimbingan Klasikal

1. Pengertian Bimbingan Klasikal

  Direktorat jendral peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dapertemen pendidikan nasional mengemukakan bahwa Layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik secara terjadwal, berupa kegiatan diskusi kelas, tanya jawab, dan praktik langsung yang dapat membuat

  1

  peserta didik aktif dan kreatif dalam mengikuti kegiatan yang diberikan. Sedangkan menurut Mastur menjelaskan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan bantuan bagi peserta didik melalui kegiatan secara klasikal yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu peserta didik mengembangkan potensinya secara optimal.

  Bimbingan klasikal dapat membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri, mengambil keputusan untuk hidupnya sendiri, mampu beradaptasi dalam kelompoknya, mampu meningkatkan harga diri, konsep diri, dan mampu menerima support dan memberikan support pada temannya. Dari pengertian tersebut dapat 1 Ainur Rosidah, Layanan Bimbingan Klasikal Untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa disimpulkan bahwa bimbingan klasikal dapat diartikan sebagai layanan yang di berikan kepada semua peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dalam proses bimbingan progam sudah disusun secara baik dan siap untuk diberikan kepada peserta didik secara terjadwal, kegiatan ini berisikan informasi yang diberikan oleh seorang pembimbing kepada siswa secara kontak langsung terutama pemahaman peserta didik terhadap kedisiplinan.

  Pada bimbingan klasikal ini menggunakan berbagai macam alat bantu seperti: media cetak, media panjang, rekaman radio-tape dan lain-lain. Layanan bimbingan klasikal dapat mempergunakan jam pengembangan diri semua siswa terlayani kegiatan bimbingan klasikal perlu terjadwalkan secara pasti untuk semua kelas.

  Dalam penelitian ini peneliti memberi layanan bimbingan klasikal khususnya pada peningkatan pemahaman tentang kedisiplinan pada peserta didik sekolah menengah pertama.

2. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal

  Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan dalam bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan klasikal berbeda dengan mengajar. Layanan ini

  2

  juga memiliki beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan membimbing :

Dokumen yang terkait

KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 04 SUNGAI RAYA

0 0 12

MANAJEMEN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ISLAM TERPADU ISLAMIC BOARDING SCHOOL DI BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 91

PERANAN GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL-MUHAJIRIN PANJANG BANDAR LAMPUNG T.A 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 106

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIANKONSELOR TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 33 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

STRATEGI MANAJEMEN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MEMBINA KEDISIPLINAN DI SMP 18 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 117

PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIER DI SMP WIYATAMA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 84

TEKNIK MODELING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG T.P 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 149

PENGARUH BIMBINGAN KLASIKAL DENGAN TEKNIK SYMBOLIC MODELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X IPA DI SMA AL-AZHAR 03 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 93

PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG BAHAYA BULLYING DI SMPN 19 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 80

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIER TERHADAP MINAT KARIER PESERTA DIDIK KELAS VIII MTs NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 106