31 Tabel 2 Gambaran Umum Responden Jurusan Sampel Minimum Disebar Tidak lengkap Diolah

BAB IV HASIL ANALISIS

  4.1. Gambaran Umum Responden

  Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa aktif angkatan 2017 Unika Soegijapranata. Responden diambil oleh peneliti secara acak dengan jumlah sampel miniminum 136 baik mahasiswa akuntansi maupun non akuntansi.

  Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan responden sebanyak 290 responden yang terdiri dari 147 mahasiswa aktif non akuntansi angkatan 2017 dan 143 mahasiswa aktif akuntansi angkatan 2017. Data responden yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Peneliti membagi kuesioner untuk responden akuntansi berupa fisik. Peneliti membagi 147 kuesioner dan hasilnya kembali 147 kuesioner terisi dengan lengkap. Untuk mahasiswa non akuntansi, peneliti membagikan kuesioner berupa kuesioner fisik dan melalui google form. Kuesioner fisik mahasiswa non akuntansi yang peneliti sebar sebanyak 66 buah, namun terdapat 3 kuesioner yang tidak lengkap sehingga hanya didapatkan kuesioner fisik mahasiswa non akuntansi sebanyak 63 buah.

  Peneliti juga melakukan penyebaran kuesioner untuk mahasiswa non akuntansi melalui google form, hasilnya terdapat 84 responden yang menjawab melalui google form.

  Tabel 2 Gambaran Umum Responden Jurusan Sampel Minimum Disebar Tidak lengkap Diolah

  7 DKV

  4 Sastra Inggris

  3 3 -

  3 Englishpreneurship

  2 2 -

  2 T. Informatika

  5 7 -

  8 10 -

  14 NTK

  10 Ilkom

  9 9 -

  9 S.I

  2 3 -

  3 Game Tech

  1 2 -

  3 4 -

  14 14 -

  Akuntansi 136 143 - 143 Arsitek

  15 18 -

  16 17 -

  17 T. Sipil

  13

  14

  2

  12 Hukum

  18 Manajemen

  3 T. Pangan

  21 22 -

  22 Psikologi

  22 21 -

  21 T. Elektro

  2

  4

  1

  2 Total 290 Sumber: data sekunder diolah, 2017

  4.1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 3 Frekuensi Jenis Kelamin Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  Tabel 4 Frekuensi Jenis Kelamin Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 3 Total responden akuntansi yang mengisi kuesioner berjumlah 38 orang laki-laki dan 105 orang perempuan, sedangkan untuk responden non akuntansi berjumlah 53 orang laki-laki dan 94 orang perempuan. Hal ini dapat dikatakan jurusan akuntansi lebih diminati oleh kaum perempuan.

  4.1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tabel 5 Frekuensi Umur Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  Tabel 6 Frekuensi Umur Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 5 Frekuensi umur <18 tahun responden akuntansi berjumlah 115 sedangkan untuk mahasiswa non akuntansi dapat dilihat pada tabel 6 frekuensi umur <18 tahun berjumlah 109 orang. Hal ini dapat dikatakan bahwa lebih banyak mahasiswa yang berasal dari SMA dan langsung kuliah di jurusan akuntansi.

  4.1.3. Distribusi Responden Berdasarkan Program Studi Tabel 7 Frekuensi Program Studi

  Sumber: Lampiran 2 Dari tabel 7 dapat disimpulkan dari 290 responden, 147 diantaranya merupakan mahasiswa aktif angkatan 2017 yang mengambil program studi non akuntansi sedangkan 143 lainnya merupakan mahasiswa aktif angkatan 2017 yang mengambil program studi akuntansi.

  4.1.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan di SMA Tabel 8 Frekuensi Jurusan SMA Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  Tabel 9 Frekuensi Jurusan SMA Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 8 total responden yang mengisi kuesioner, didapatkan 82 orang responden akuntansi berasal dari IPS dan 52 orang responden dari IPA sedangkan untuk responden non akuntansi berdasarkan tabel 9 didapatkan 73 responden berasal dari jurusan IPA dan 56 orang responden berasal dari jurusan IPS. Melihat hasil tersebut, untuk menarik mahasiswa akuntansi dapat dilakukan promosi lebih kepada orang-orang sosial.

  4.1.5. Distribusi Responden Berdasarkan Kota Asal Tabel 10 Frekuensi Kota Asal Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  Tabel 11 Frekuensi Kota Asal Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 10 total responden yang mengisi kuesioner, diperoleh 93 responden akuntansi berasal dari Semarang dan 50 responden berasal dari luar Semarang sedangkan untuk responden non akuntansi menurut hasil tabel 11 diperoleh 79 responden dari Semarang dan 68 orang responden berasal dari luar Semarang. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan untuk menarik mahasiswa dalam memilih jurusan akuntansi dapat dilakukan promosi lebih di Kota Semarang.

  

4.1.6. Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Kendala

Fisik Tabel 12 Frekuensi Ada Tidaknya Kendala Fisik Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  Tabel 13 Frekuensi Ada Tidaknya Kendala Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 12 terdapat 4 responden akuntansi yang mempunyai kendala fisik dan menurut tabel 13 terdapat 6 responden non akuntansi yang mempunyai kendala fisik. Hal ini menunjukan bahwa kendala fisik tidak begitu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan.

  4.1.7. Distribusi Responden Berdasarkan Profesi Orang Tua Tabel 14 Frekuensi Profesi Ortu Responden Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2

  

Tabel 15

Frekuensi Profesi Ortu Responden Non Akuntansi

  Sumber: Lampiran 2 Berdasarkan tabel 14 responden yang mengisi, hanya 24 responden mahasiswa akuntansi yang profesi orang tuanya sama dengan jurusan yang ia pilih sedangkan pada responden non akuntansi hanya 25 responden mahasiswa non akuntansi yang profesi orang tuanya sama dengan jurusan yang ia pilih. Hal ini dapat dikatakan bahwa profesi orang tua tidak begitu berpengaruh terhadap pemilihan mahasiswa dalam memilih jurusan akuntansi.

4.2. Skala Prioritas Responden

  

Tabel 16

Urutan Skala Prioritas Mahasiswa

Urutan Mahasiswa Akuntansi Mahasiswa Non Akuntansi

Prioritas

  Responden

  I Akreditasi (107 responden) Akreditasi (78 responden)

  II Biaya (34 responden) Kualitas dosen (42 responden)

  III Fasilitas (32 responden) Fasilitas (34 responden)

  IV Kualitas Dosen (41 responden) Fasilitas (34 responden)

  V Kualitas dosen dan pandangan Mudah tidaknya diterima (35 orang lain (29 responden) responden)

  VI Mudah tidaknya diterima Ada tidaknya program double (40 responden) degree (34 responden)

  VII Ada tidaknya program double Ada tidaknya program double degree (67 responden) degree (61 responden) Sumber: Lampiran 3

  Berdasarkan data dari tabel 16, didapatkan urutan skala prioritas utama responden mahasiswa akuntansi dalam memilih jurusan adalah akreditasi progdi/universitas, lalu skala prioritas kedua biaya kuliah, skala prioritas ketiga fasilitas universitas, skala prioritas keempat kualitas dosen, skala prioritas kelima mudah tidaknya diterima saat mendaftar dan pandangan orang lain terhadap progdi tersebut, skala prioritas keenam mudah tidaknya diterima saat mendaftar dan skala prioritas yang terakhir adalah progdi memiliki program double degree (hasil terlampir).

  Sedangkan hasil pengujian dari mahasiswa non akuntansi, didapatkan skala prioritas pertama akreditasi progdi/universitas, skala prioritas kedua kualitas dosen, skala prioritas ketiga dan keempat fasilitas universitas, skala prioritas kelima mudah tidaknya diterima saat mendaftar, skala prioritas keenam dan ketujuh progdi memiliki program double degree (hasil terlampir).

  Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat dikatakan bahwa untuk menarik minat siswa untuk masuk ke jurusan akuntansi dapat dilakukan dengan mempertahankan akreditasi progdi yang baik, selain itu juga universitas dapat menekan biaya kuliah dan memberikan fasilitas yang baik untuk menunjang mahasiswa ketika melaksanakan perkuliahan.

4.3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

4.3.1. Pengujian Validitas

  

Tabel 17

Hasil Uji Validitas

  Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan hasil uji validitas tabel 17, analisis faktor dapat digunakan karena nilai KMO 0,802 > 0,5 dan Burtlett‟s test signifikan. Hasil Rotated Component Matrix setiap variabel berada pada kolom yang sama, sehingga dapat dikatakan variabel rasional, intuitive, dependent, avoidant dan spontaneous semuanya valid.

  4.3.4. Pengujian Reliabilitas Tabel 18 Hasil Pengujian Reliabilitas

  Variabel Reliabilitas

  Cronbach‟s Alpha Rasional 0.894 Tinggi

  Intuitive 0.774 Tinggi Dependent 0.755 Tinggi

  Avoidant 0.779 Tinggi Spontaneous 0.654 Moderat

  Sumber: Lampiran 5 Dari tabel 18 diatas, dapat disimpulkan semua variabel dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi, kecuali variabel spontaneous termasuk variabel moderat.

4.4. Hasil Uji ANOVA dan Perbandingan Rata-rata Turkey HSD Posthoc

  

Tabel 19

Hasil Uji ANOVA

F Sig. R Between Groups .998 .457

  Within Groups Total

  I Between Groups 1.061 .393 Within Groups Total

  D Between Groups 1.561 .084 Within Groups Total

  A Between Groups 2.539 .002 Within Groups Total

  S Between Groups 1.194 .275 Within Groups Total

  Sumber: Lampiran 6 Dari hasil uji ANOVA pada tabel 19 dapat dikatakan jika variabel avoidant memiliki perbedaan signifikan antar program studi, karena nilai sigifikansinya 0,002 kurang dari 0,05, sedangkan untuk variabel rasional, intuitive, dependent dan spontaneous tidak memiliki perbedaan yang signifikan antar program studi karena nilai signifikansinya lebih dari 0,05.

  Tabel 20 Perbandingan Rata-rata Turkey HSD Posthoc Rasional Intuitive Dependent Avoidant Spontaneous Jurusan (I) Jurusan (J)

  Mean Diff (I-J) Sig.

  Mean Diff (I-J) Sig.

  Mean Diff (I-J) Sig.

  Mean Diff (I-J) Sig.

  Mean Diff (I-J) Sig. Akuntansi Arsitektur 1.000 1.1110 -.01473 1.000 .10021 1.000 .42462 .995 .18074 1.000

  Teknik sipil .880 .2403 -.23531 1.000 .28648 1.000 -.24082 1.000 -.13323 1.000 Hukum 1.000 1.4611 -.24087 1.000 .54204 .963 .48834 .965 .04093 1.000 Manajemen 1.000 .3816 -.10350 1.000 .19860 1.000 .25350 .997 -.05619 1.000 Psikologi 1.000 .5783 -.12341 1.000 .11981 1.000 .07168 1.000 .27379 .997 Teknik elektro .972 5.5220 .51469 .929 1.11981

  • * .002 .40501 .996 .78093 .862 Teknik pangan 1.000 .9188 -.01389 1.000 .33886 1.000 .32168 1.000 .19498 1.000 NTK 1.000 3.1225 -.13531 1.000 .75315 .505 .94668 .387 .08927 1.000

  Sastra Inggris 1.000 4.6822 -.21865 1.000 .38648 1.000 1.32168 .236 -.77240 .988 Englishpreneurship .949 6.8248 -.58531 .979 .05315 1.000 -.30332 .789 -.16073 .996 Teknik informatika .942 .9304 .28611 1.000 .05315 1.000 .03596 1.000 .14712 1.000 DKV 1.000 1.7191 -.24531 1.000 .21315 1.000 .82168 .059 .30427 1.000 Ilmu komunikasi .981 .4114 .11469 1.000 -.01352 1.000 .26612 .998 .19093 1.000 Sistem informasi 1.000 2.9852 -.81865 .493 .05315 1.000 .23834 1.000 .33427

  • * .000 Game technology 1.000 20.9914 -.48531 .754 .45315 1.000 -.30332 .789 .00427 1.000

  Sumber: Lampiran 6 Dari tabel 20 diatas dapat dikatakan jika jurusan akuntansi paling berpengaruh terhadap variabel rasional. Hal ini dikarenakan mean difference progdi lain pada variabel rasional ini menunjukan nilai positif sehingga dapat dikatakan variabel akuntansi memiliki nilai rata-rata yang lebih besar.

  Pada variabel intuitive, jurusan sistem informasi memiliki nilai rata-rata yang tinggi sehingga dapat dikatakan jurusan sistem informasi paling dipengaruhi oleh faktor ini. Selain itu, jurusan yang paling dipengaruhi oleh faktor intuitive lainnya adalah jurusan englishpreneurship, game technology dan DKV.

  Pada variabel dependent, dapat dikatakan jika jurusan ilmu komunikasi paling berpengaruh terhadap variabel ini sedangkan untuk jurusan akuntansi dapat dikatakan jurusan akuntansi ini merupakan jurusan kedua yang dipengaruhi oleh variabel dependent. Jurusan yang paling tidak dipengaruhi oleh variabel dependent ini adalah jurusan NTK.

  Jurusan englishpreneurship dan game technology memiliki rata-rata tertinggi untuk variabel avoidant. Hal ini dapat dikatakan jika jurusan englishpreneurship dan game technology paling dipengaruhi oleh variabel avoidant. Jurusan teknik sipil menempati rata-rata tertinggi kedua setelah jurusan englishpreneurship dan game technology dan jurusan akuntansi menempati urutan rata-rata tertinggi ketiga. Hal ini dapat dikatakan jika mahasiswa jurusan akuntansi juga dipengaruhi oleh variabel avoidant.

  Jurusan sastra inggris memiliki rata-rata tertinggi untuk variabel spontaneous. Hal ini dapat dikatakan jika jurusan sastra inggris dipengaruhi oleh variabel spontaneous sedangkan jurusan yang paling tidak dipengaruhi oleh variabel ini adalah teknik elektro.

4.5. Pengujian Multikolinearitas

  

Tabel 21

Hasil Uji Multikolinearitas

  Sumber: Lampiran 7 Dari tabel 21 diatas diperoleh nilai tolerance semua variabel dibawah 1 dan tidak ada nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih dari

  10. Hal ini dapat dikatakan variabel tersebut bebas

  multikolinearitas

4.6. Uji Regresi Logistik

  

Tabel 22

Iteration History

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan tabel 22 di atas, Notes di C (401,970) blok 0> (-2 log

  likelihood) pada step 3 dan 4 blok 1 sebesar (377,184) dan menunjukkan

  bahwa model data di atas baik. Selain itu nilai yang terdapat pada step 3 dan 4 pada blok 1 sama, sehingga dapat dikatakan sudah optimal

  

Tabel 23

Omnibus Test

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan tabel 23 di atas, Omnibus tests menunjukan nilai sig

  0.000 < 0.05, maka model ini signifikan dan dapat dikatakan bahwa model dapat digunakan untuk proses berikutnya.

  Tabel 24 Nagelkelkerke R Square

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan tabel 24 di atas, nilai Nagelkerke R Square menyatakan sebanyak 10,9% variansi data dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya di luar model.

  Tabel 25 Hosmer and Lemeshow Test

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan hasil output tabel 25 diatas dapat dikatakan bahwa model telah cukup mampu menjelaskan data karena nilai signifikansi lebih dari 0,05 (0,055>0,05).

  Tabel 26 Classification Table

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan hasil output tabel 26 dari classification Table menjelaskan bahwa model yang ada memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan dengan benar sebesar 63,1% sehingga dapat dikatakan model ini cukup baik.

  Tabel 27 Hasil Pengujian Hipotesis

  Sumber: Lampiran 8 Berdasarkan hasil output tabel 27 diatas, variabel rasional tidak memiliki hubungan signifikan dan memiliki hubungan negatif. Hal ini dapat dikatakan gaya pengambilan keputusan rasional tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan. Hipotesis ini ditolak karena responden dari penelitian ini berkisaran pada umur 17-18 tahun, dimana pada umur ini seseorang masih kesulitan untuk mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada dan benar-benar menentukan tujuan spesifik mereka secara jelas. Hal ini diperkuat oleh penelitian dari Statistics Canada yang mengatakan bahwa seseorang dengan kisaran umur 15-20 tahun cenderung masih labil. Pengambilan keputusan mereka juga masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (Kalantari, 2010) sehingga mereka kurang memiliki basis yang rasional dalam mengambil keputusan.

  Variabel intuitif memiliki hubungan signifikan dan negatif. Hal ini dapat dikatakan faktor intuitive ini lebih berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa non akuntansi untuk memilih jurusan. Seseorang akuntan membutuhkan kemampuan analitikal yang tinggi (Marie, 2008). Hal ini membuat seseorang dengan gaya pengambilan keputusan intuitif lebih berpengaruh terhadap jurusan non akuntansi yang lebih menggunakan feeling dibanding kemampuan analitikal. Varibel intuitif ini lebih berpengaruh terhadap mahasiswa dengan jurusan sistem informasi, englishpreneurship, game technology dan DKV. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji perbandingan rata-rata dimana jurusan ini memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari jurusan lainnya.

  Variabel dependent memiliki hubungan signifikan dan positif. Setiap ada kenaikan 1 unit dari faktor dependent maka persentase untuk memilih jurusan akuntansi akan meningkat sebanyak 0,593. Hal ini dapat dikatakan bahwa faktor ini berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi. Faktor seperti membutuhkan orang lain, konsultasi, dukungan, saran serta arahan dari orang lain akan mempengaruhi seseorang untuk memilih jurusan akuntansi sehingga untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa jurusan akuntansi dapat dilakukan dengan memberikan promosi atau pendekatan pada orang-orang terdekat mahasiswa seperti misalnya orang tua, kakak kelas, teman, guru, dsb. Variabel ini diterima karena dari hasil modus skala prioritas responden akuntansi didapat pandangan orang lain masuk ke dalam skala prioritas reponden akuntansi untuk memilih jurusan, sedangkan di modus skala prioritas responden non akuntansi tidak didapatkan pandangan orang lain terhadap progdi tersebut. Hal ini dapat dikatakan jika responden akuntansi dari penelitian ini masih mendengarkan pandangan orang lain, dimana hal ini sejalan dengan gaya pengambilan keputusan dependent yang mendengarkan pandangan, saran dan arahan dari orang lain.

  Variabel avoidant memiliki hubungan signifikan dan positif. Setiap ada kenaikan 1 unit dari faktor avoidant ini maka presentase untuk memilih jurusan akuntansi akan meningkat sebanyak 0,346. Hal ini dapat dikatakan bahwa faktor ini berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan akuntansi. Faktor seperti suka menghindari, menunda, mengambil keputusan pada waktu yang mepet, dan membiarkan keputusan yang harus diambil mempengaruhi seseorang untuk memilih jurusan akuntansi sehingga untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa akuntansi juga dapat memberikan promosi-promosi yang menarik terus-menerus sehingga saat sudah mepet waktunya seseorang akan tertarik dengan program studi akuntansi. Variabel ini diterima karena peneliti lebih banyak mendapatkan responden akuntansi dari kelas terakhir, dimana kelas terakhir ini berisi mahasiswa yang mendaftar di gelombang terakhir di Unika sehingga hal ini sejalan dengan variabel avoidant yang suka mengambil keputusan dengan mepet.

  Variabel spontaneous tidak memiliki hubungan signifikan dan memiliki hubungan negatif. Hal ini dapat dikatakan gaya pengambilan keputusan spontaneous tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan.

  Variabel spontaneous ini ditolak karena responden pada penelitian ini juga melibatkan mahasiswa dengan NIM terakhir, dimana NIM terakhir ini biasanya diisi dengan mahasiswa yang mendaftar di akhir pendaftaran hampir ditutup. Hal ini berlawanan dengan gaya pengambilan keputusan spontaneous yang mengambil keputusan dengan cepat.