BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH BLOCKHOLDER OWNERSHIP, UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, NONDEBT TAX SHIELD DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN YANG MASUK DI JAKARTA ISLAMIC INDEX - repository perpustakaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Lestari (2014: 47) Indonesia merupakan salah satu negara

  berkembang yang semakin dipertimbangkan dunia Internasional, salah satunya di bidang ekonomi. Peningkatan jumlah usaha setiap tahun menjadi salah satu indikator perkembangan ekonomi Indonesia yang didukung dengan kebijakan pemerintah dan minat shareholders dalam negeri maupun asing. Setiap perusahaan dituntut untuk menunjukkan bahwa perusahaan dalam keadaan baik yang tercermin pada kondisi keuangan dan nilai perusahaan.

  Perusahaan yang terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia telah diuji terlebih dahulu sebelum mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk menawarkan obligasi. Obligasi merupakan surat utang, hal ini berarti perusahaan harus memperhitungkan presentase struktur modal sebelum menerbitkannya. Perusahaan yang menawarkan sukuk terdaftar di bursa syariah yaitu Daftar Efek Syariah (DES) dan Jakarta Islamic Index (JII) merupakan perusahaan yang telah memenuhi syarat presentase rasio keuangan sesuai peraturan Bapepam

  • –LK dan Dewan MUI. Manajemen dalam mengambil kebijakan struktur modal harus memperhitungkan secara teliti kebutuhan dan sumber modal, terutama kebijakan hutang untuk meminimalkan risiko kebangkrutan. Pada
kenyataannya, manajer selalu mengambil keputusan yang bertentangan dengan tujuan perusahaan. Manajer cenderung bertindak untuk memenuhi kepentingan mereka terlebih dahulu daripada kepentingan pemegang saham, sedangkan pemegang saham menginginkan manajer bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Adanya pertentangan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham ini sering disebut sebagai konflik keagenan. Salah satu tindakan manajer dalam memenuhi kepentingannya adalah dengan melakukan ekpansi bisnis untuk meningkatkan status dan gaji (Yeniatie & Destriana, 2010: 2). Dalam melakukan ekspansi bisnis, salah satu alternatif yang digunakan manajer untuk memperoleh dana adalah dengan menggunakan kebijakan hutang.

  Pada dasarnya tujuan utama setiap perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan dibutuhkan modal yang besar sebagai pendukung kegiatan perusahaan. Sumber dana perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana internal maupun sumber dana external. Sumber dana perusahaan yang berasal dari internal biasanya berupa laba ditahan. Sedangkan sumber dana external berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambilan bagian dalam perusahaan. Dana yang diperoleh dari pemilik merupakan modal sendiri dan dana yang diperoleh dari pihak lain merupakan hutang.

  Keberadaan sumber dana hutang pada perusahaan relatif sementara karena perusahaan wajib mengembalikan beserta biayanya (bunga) setelah periode tertentu. Pinjaman atau utang dapat berasal dari berbagai sumber; misalnya pinjaman (hutang dari bank), hutang berupa surat berharga (obligasi) ataupun utang dari pemilik (Noor, 2011: 356).

  Ambarwati (2010: 114) mengatakan bahwa peningkatan penggunaan hutang yang tidak diimbangi dengan kemampuan membayar pada saat jatuh tempo memperbesar risiko kebangkrutan. Kondisi ekonomi negara juga dapat menjadi faktor kebangkrutan suatu perusahaan karena memperburuk keadaan keuangan. Sebuah perusahaan akan melakukan kebijakan hutang karena pembayaran hutang dapat mengurangi pajak perusahaan.

  Menurut teori keagenan, konflik antara shareholders dan manajemen sebagai perusahaan dapat terjadi ketika ada perbedaan kepentingan juga akan memperburuk perusahaan. Konflik keagenan merupakan konflik antara

  

principal dan agen. Untuk mengurangi agency cost berdasarkan penelitian

  Mursalim (2009) yaitu : pertama, adanya monitoring oleh pihak institutional agar keputusan yang dilakukan oleh manajer dapat dikontrol. Kedua, adanya aktivitas institusional. Aktivitas institusional dilakukan agar manajer tidak melakukan tindakan opportunistic. Ketiga, peningkatan kepemilikan saham atas manajer untuk menyejajarkan kepentingan manajer dengan kepentingan pemegang saham. Keempat, adanya kebijakan deviden. Kelima, adanya kebijakan hutang yang dapat menurunkan agency cost, karena manajer mempunyai kewajiban untuk membayarkan pokok pinjaman dan bunga.

  Setiap usaha atau bisnis hampir tidak mungkin tanpa adanya risiko. Risiko bisnis tidak mungkin dihindari, tentu risiko harus dihadapi. Pilihan yang dilakukan adalah dengan mengurangi risiko. Mengurangi risiko berarti memperkecil kemungkinan (probabilitas) untuk terjadinya risiko tersebut atau memperkecil kerugian atau akibat dari risiko yang mungkin timbul. Untuk mengurangi risiko atau ketidakpastian, ada beberapa langkah dapat dipilih, antara lain melalui asuransi, namun perlu diingat bahwa tidak semua risiko dapat diasuransikan. Oleh karena itu, yang terbaik adalah kehati-hatian dalam merencanakan dan mengelola investasi agar risiko bisa diminimalkan, dan pencapaian tujuan dapat dioptimalkan (Noor, 2011:391).

  Setiap perusahaan pasti akan melakukan kebijakan hutang karena pembayaran bunga akan mengurangi pajak perusahaan. Selain itu, kebijakan perusahaan juga dianggap memberikan keuntungan akan meningkatkan nilai perusahaan. Kebijakan hutang yang diambil perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah blockholder

  

ownership , ukuran perusahaan, risiko bisnis, nondebt tax shield, dan

  profitabilitas. Kepemilikan blockholders membuat manajer menjadi bagian dari pemilik perusahaan dengan eksternal shareholders. Kepemilikan

  

blockholders yang besar dapat menjadi alat untuk mengawasi tindakan

  manajemen dalam membuat kebijakan sehingga adanya kemungkinan biaya keagenan dapat diminimalkan.

  Ukuran perusahaan dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam menentukan kebijakan hutangnya. Sujarweni (2015: 211-212) menyatakan bahwa perusahaan besar lebih mudah memperoleh pinjaman karena nilai aktiva yang dijadikkan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank atau lembaga keuangan jauh lebih tinggi. Pada kenyataannya, bahwa suatu perusahaan yang besar dan mapan (stabil) akan lebih mudah untuk ke pasar modal karena fleksibilitas bagi perusahaan besar lebih tinggi serta kemampuan untuk mendapatkan dana dalam jangka pendek juga lebih besar daripada perusahaan kecil.

  Keputusan penggunaan hutang juga ditentukan oleh risiko bisnis. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis tinggi akan menghindari penggunaan hutang karena berhubungan dengan kesulitan perusahaan untuk mengembalikan hutangnya. Perusahaan yang memiliki risiko bisnis yang tinggi akan menggunakan utang yang lebih kecil untuk menghindari risiko kebangkrutan (Sujarweni, 2015: 206).

  Motivasi perusahaan menggunakan modal pinjaman (utang), disamping untuk memenuhi kebutuhan dana apabila equity tidak mencukupi adalah juga untuk mendapatkan keringana pajak (tax shield). Hal ini terjadi karena pajak dihitung setelah perusahaan membayar bunga pinjaman. Dengan demikian, maka perusahaan yang mempunyai utang akan membayar pajak lebih kecil dibandingkan perusahaan yang mendapatkan laba yang sama, tetapi tidak punya utang (Noor, 2011: 217).

  Manajemen perusahaan di Indonesia umumnya adalah anggota keluarga dan menginginkan penggunaan dana internal, salah satunya dari keuntungan pajak dan investasi. Artinya perusahaan mendanai dana internal dari depresiasi (nondebt tax shield).

  Kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan kata lain profitabilitas mereflesikan laba untuk pendanaan investasi. Semakin tinggi profit yang diperoleh maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan terlebih dahulu.

  Apabila kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan dapat menggunakan hutang.

  Profitabilitas penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan maka kelangsungan badan usaha tersebut akan lebih terjamin.

  Penelitian mengenai kebijakan hutang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Maryasih dan Gemala (2014), dan Saputra (2017) memperoleh hasil bahwa blockholder ownership berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang. Syadeli (2013) memperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, namun tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan Vatavu (2014) dengan hasil ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang. Murtinintyas (2012) memperoleh hasil bahwa risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang, namun penelitian ini tidak didukung oleh penelitian yang dilakukan Lestari (2014) dengan hasil bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Lestari (2014) memperoleh hasil bahwa nondebt tax shield berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, namun tidak didukung oleh penelitian dari Margaretha (2014) yang memperoleh hasil bahwa nondebt tax

  

shield tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Profitabilitas telah diuji

  oleh beberapa peneliti yaitu Nabela (2012), Murtiningtyas (2012), Sheisarvian, dkk (2015), Syadeli (2013), Yuniarti (2015), Maryasih dan Gemala (2014) serta Purwasih, dkk (2014) dengan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.

  Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Lestari (2014) yang meneliti tentang pengaruh Blockholder Ownership, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, dan Nondebt Tax Shiled terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2014), penelitian ini menambahkan variabel fundamental berupa Profitabilitas karena dalam penelitian terdahulu masih terdapat pengaruh negatif terhadap kebijakan hutang, sehingga dapat meningkatkan nilai determinasinya.

  Adanya perbedaan dengan penelitian terdahulu membuat faktor-faktor yang mempengaruhi Kebijakan Hutang pada suatu perusahaan masih menarik untuk dikaji lebih lanjut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah Blockholder Ownership (BO), Ukuran Perusahaan (SIZE), Risiko Bisnis (RISK), Nondebt Tax Shield (NDTS), dan Profitabilitas (ROA) berpengaruh atau tidak terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (DER) yang masuk di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2016.

  Pada penelitian ini agar pembahasan tidak meluas dan menimbulkan penyimpangan permasalahan maka penulis membatasi permasalahan.

  Penelitian ini hanya membahas pengaruh blockholder ownership, ukuran perusahaan, risiko binis, nondebt tax shield dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang perusahaan yang masuk di Jakarta Islamic Index (JII) tahun 2011-2016. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH BLOCKHOLDER

  

OWNERSHIP , UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, NONDEBT

TAX SHIELD DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN

  HUTANG PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DI JAKARTA

  ISLAMIC INDEX ”.

B. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Apakah blockholder ownership berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan?

  2. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan?

  3. Apakah risiko bisnis berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang perusahaan?

  4. Apakah nondebt tax shield berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan?

  5. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan dalam perumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  a. Menganalisis pengaruh blockholder ownership terhadap kebijakan hutang perusahaan. b. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  c. Menganalisis pengaruh risiko bisnis terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  d. Menganalisis pengaruh nondebt tax shield terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  e. Menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  2. Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian tujuan penelitian diatas, maka di harapkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan

  Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola perusahaan tentang pentingnya pengaruh blockholder ownership, ukuran perusahaan, risiko bisnis, nondebt tax shield, dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang perusahaan.

  b. Bagi Investor Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan investasi pada pemilihan perusahaan setelah mengetahui informasi dari penelitian ini. c. Bagi Manajemen Perusahaan Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola perusahaan.

  d. Bagi Akademisi Peneliti ini dapat menjadi bahan referensi bagi kalangan akademisi untuk penelitian selanjutnya sebagai referensi ataupun rujukan penelitian berikutnya mengenai kebijakan hutang.

  e. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran dan pemahaman materi yang telah diperoleh dari perkuliahan. Selain itu sebagai salah satu prasyarat memperoleh gelar sarjana strata satu dalam ilmu ekonomi dan bisnis.

Dokumen yang terkait

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX - Perbanas Institutional Repository

0 0 12

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN PERTAMBANGAN TAHUN 2012-2016

0 0 17

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN PERTAMBANGAN TAHUN 2012-2016

0 0 16

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI - Perbanas Institutional Repository

0 0 11

PENGARUH INSIDER OWNERSHIP, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN DAN NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIK DI BEI

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC DI BEI TAHUN 2008-2009 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH ASSET GROWTH, LIKUIDITAS DAN ROA (RETURN ON ASSET) TERHADAP RISIKO SISTEMATIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR JAKARTA ISLAMIC INDEX PADA PERIODE 2008-2011 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 8

BAB I PENDAHULUAN - ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN )STUDI PADA PERUSAHAAN DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) TAHUN 2009-2014) - STAIN Kudus Repository

0 0 10

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, DAN CAPITAL EXPENDITURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX SKRIPSI

0 0 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, TIPE PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX

0 0 20