1.1. LATAR BELAKANG - DOCRPIJM 5177ab007f BAB IBab 1 Pendahuluan RPIJM 16
KABU BUPATEN TANAH BUMBU R R R R R R E E E E E E N N N N N N C C C C C C A A A A A A N N N N N N A A A A A A P P P P P P R R R R R R O O O O O O G G G G G G R R R R R R A A A A A A M M M M M M
I I
I I
I I N N N N N N
V I
V V
V V
V E E E E E E S S S S S S T T T T T T A A A A A A S S S S S S
I I
I I J J J J J J A A A A A A N N N N N N G G G G G G K K K K K K A A A A A A M M M M M M E E E E E E N N N N N N E E E E E E N N N N N N G G G G G G A A A A A A H H H H H H ( ( ( ( ( ( R R R R R R P P P P P P
I I
I J J J J J J M M M M M M ) ) ) ) ) ) T T T
I I
I I
2
2
2
1
1
1
6
6
6 P P P E E E N N N D D D A A A H H H U U U L L L U U U A A A N N N P P P E E E N N N D D D A A A H H H U U U L L L U U U A A A N N N
1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah Indonesia bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang optimal diharapkan mampu mendudukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya yang optimal diharapkan mampu mendudukung pertumbuhan ekonomi nasional dan daya yang optimal diharapkan mampu mendudukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.
Perkembangan pembangunan di daerah tergambarkan dari berkembangnya sistem Perkembangan pembangunan di daerah tergambarkan dari berkembangnya sistem Perkembangan pembangunan di daerah tergambarkan dari berkembangnya sistem permukiman yang membentuk hirarkhi perkotaan, yang menunjukan tingkat kemajuan dan permukiman yang membentuk hirarkhi perkotaan, yang menunjukan tingkat kemajuan dan permukiman yang membentuk hirarkhi perkotaan, yang menunjukan tingkat kemajuan dan perkembangan kota serta keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan. Secara faktual, perkembangan kota serta keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan. Secara faktual, perkembangan kota serta keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan. Secara faktual, pertumbuhan dan perkembangan permukiman secara fisik, sosial, maupun ekonomi dari pertumbuhan dan perkembangan permukiman secara fisik, sosial, maupun ekonomi dari pertumbuhan dan perkembangan permukiman secara fisik, sosial, maupun ekonomi dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu faktor utama tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu faktor utama tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup pesat, salah satu faktor utama pendorong perkembangan permukiman yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah pendorong perkembangan permukiman yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah pendorong perkembangan permukiman yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah penduduk serta pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya. Secara fisik pertumbuhan ini penduduk serta pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya. Secara fisik pertumbuhan ini penduduk serta pertumbuhan ekonomi dan sektor lainnya. Secara fisik pertumbuhan ini ditandai dengan berkembangnya kawasan-kawasan perumahan dan permukiman yang ditandai dengan berkembangnya kawasan-kawasan perumahan dan permukiman yang ditandai dengan berkembangnya kawasan-kawasan perumahan dan permukiman yang tersebar di berbagai tempat, baik di perkotaan maupun perdesaan, secara terencana tersebar di berbagai tempat, baik di perkotaan maupun perdesaan, secara terencana tersebar di berbagai tempat, baik di perkotaan maupun perdesaan, secara terencana maupun tak terencana di berbagai tempat. maupun tak terencana di berbagai tempat. maupun tak terencana di berbagai tempat.
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi
R R E E N N C C A A N N A A P P R R O O G G R R A A M M
I I J J A A N N G G K K A A M M E E N N E E N N G G A A H H ( ( R R P P
Kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi yang berat terhadap tingginya beban yang harus ditanggung Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan sarana dan prasarana permukiman. Karena perkembangan ataupun pertumbuhan permukiman yang tinggi tanpa diimbangi dengan upaya penyedaiaan sarana dan prasarana yang memadai, akan menimbulkan berbagai permasalahan dikemudian hari, antara lain terjadinya penurunan kualitas permukiman dan kualitas hidup warganya, terbentuknya permukiman kumuh serta semakin melebarnya kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan yang bahkan menyebabkan tersedotnya sumberdaya dan pertumbuhan perdesaan secara besar-besaran keperkotaan tanpa diimbangi dengan penetesan pertumbuhan dari perkotaan ke perdesaan. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari Pemerintah Kabupaten untuk menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, memadai dan nyaman bagi warganya.
Sangat disadari bahwa tidaklah mudah bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, karena diperlukan ketersediaan dan kesiapan sumberdaya yang besar, yaitu:
Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya; dan Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran, dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu diawali dengan perencanaan program infrastruktur secara terpadu yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan melalui penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan. RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pengembangan permukiman, prasarana, dan sarana Pekerjaan Umum/Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan
R R E E N N C C A A N N A A P P R R O O G G R R A A M M
I I N N
V V E E S S T T A A S S
I I J J M M ) ) T
6 KABU
2
1
6 BUPATEN TANAH BUMBU
yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
Kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi yang berat terhadap tingginya beban yang harus ditanggung Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan sarana dan prasarana permukiman. Karena perkembangan ataupun pertumbuhan permukiman yang tinggi tanpa diimbangi dengan upaya penyedaiaan sarana dan prasarana yang memadai, akan menimbulkan berbagai permasalahan dikemudian hari, antara lain terjadinya penurunan kualitas permukiman dan kualitas hidup warganya, terbentuknya permukiman kumuh serta semakin melebarnya kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan yang bahkan menyebabkan tersedotnya sumberdaya dan pertumbuhan perdesaan secara besar-besaran keperkotaan tanpa diimbangi dengan penetesan pertumbuhan dari perkotaan ke perdesaan. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari Pemerintah Kabupaten untuk menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, memadai dan nyaman bagi warganya.
Sangat disadari bahwa tidaklah mudah bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, karena diperlukan ketersediaan dan kesiapan sumberdaya yang besar, yaitu:
Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya; dan Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran, dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
1
I I N N
Kondisi tersebut menimbulkan konsekuensi yang berat terhadap tingginya beban yang harus ditanggung Pemerintah Kabupaten dalam penyediaan sarana dan prasarana permukiman. Karena perkembangan ataupun pertumbuhan permukiman yang tinggi tanpa diimbangi dengan upaya penyedaiaan sarana dan prasarana yang memadai, akan menimbulkan berbagai permasalahan dikemudian hari, antara lain terjadinya penurunan kualitas permukiman dan kualitas hidup warganya, terbentuknya permukiman kumuh serta semakin melebarnya kesenjangan antara perkotaan dan perdesaan yang bahkan menyebabkan tersedotnya sumberdaya dan pertumbuhan perdesaan secara besar-besaran keperkotaan tanpa diimbangi dengan penetesan pertumbuhan dari perkotaan ke perdesaan. Untuk itu perlu adanya kesadaran dari Pemerintah Kabupaten untuk menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana permukiman yang layak huni dalam lingkungan yang sehat, memadai dan nyaman bagi warganya.
V V E E S S T T A A S S
I I J J A A N N G G K K A A M M E E N N E E N N G G A A H H ( ( R R P P
I I J J M M ) ) T
2
1
6
yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
Sangat disadari bahwa tidaklah mudah bagi Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dalam memenuhi kebutuhan tersebut, karena diperlukan ketersediaan dan kesiapan sumberdaya yang besar, yaitu:
2
Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang Memerlukan pemantapan program dan penganggarannya; dan Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran, dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumber daya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu diawali dengan perencanaan program infrastruktur secara terpadu yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan melalui penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan. RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pengembangan permukiman, prasarana, dan sarana Pekerjaan Umum/Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan
R R E E N N C C A A N N A A P P R R O O G G R R A A M M
I I N N
V V E E S S T T A A S S
I I J J A A N N G G K K A A M M E E N N E E N N G G A A H H ( ( R R P P
I I J J M M ) ) T
Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu diawali dengan perencanaan program infrastruktur secara terpadu yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan melalui penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan. RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pengembangan permukiman, prasarana, dan sarana Pekerjaan Umum/Cipta Karya. Prinsip Keterpaduan yang digunakan
KABU BUPATEN TANAH BUMBU R R R R R R E E E E E E N N N N N N C C C C C C A A A A A A N N N N N N A A A A A A P P P P P P R R R R R R O O O O O O G G G G G G R R R R R R A A A A A A M M M M M M
I I
I I
I I N N N N N N
V I
V V
V V
V E E E E E E S S S S S S T T T T T T A A A A A A S S S S S S
I I
I I
I J J J J J J A A A A A A N N N N N N G G G G G G K K K K K K A A A A A A M M M M M M E E E E E E N N N N N N E E E E E E N N N N N N G G G G G G A A A A A A H H H H H H ( ( ( ( ( ( R R R R R R P P P P P P
I I
I I
I I J J J J J J M M M M M M ) ) ) ) ) ) T T T
2
2
2
1
1
1
6
6
6
dalam penyusunan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan akan dalam penyusunan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan akan dalam penyusunan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasana antara pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasana antara pengalokasian sumber daya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasana antara instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan. instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan. instansi Pusat dan Daerah dan antara program dan pelaksanaan.
Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini pada dasarnya merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 pada dasarnya merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 pada dasarnya merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan penataan Ruang Pasal 96 ayat (3) mengenai penyusunan tentang Penyelenggaraan penataan Ruang Pasal 96 ayat (3) mengenai penyusunan tentang Penyelenggaraan penataan Ruang Pasal 96 ayat (3) mengenai penyusunan sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun di daerah secara terpadu. sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun di daerah secara terpadu. sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun di daerah secara terpadu. RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun melalui proses partisipatif yang RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun melalui proses partisipatif yang RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Selain itu, RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan Selain itu, RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan Selain itu, RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan kemampuan pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan kemampuan pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial dan lingkungan. Dengan adanya RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan dapat lingkungan. Dengan adanya RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan dapat lingkungan. Dengan adanya RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya diharapkan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan, dan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan, dan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas pelayanan. peningkatan kualitas pelayanan. peningkatan kualitas pelayanan.
1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPIJM
1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPIJM
1.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPIJM
RPIJM bidang Cipta Karya diperlukan untuk beberapa tujuan yaitu meningkatkan RPIJM bidang Cipta Karya diperlukan untuk beberapa tujuan yaitu meningkatkan RPIJM bidang Cipta Karya diperlukan untuk beberapa tujuan yaitu meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di daerah. RPIJM juga berfungsi efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di daerah. RPIJM juga berfungsi efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di daerah. RPIJM juga berfungsi untuk mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan untuk mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan untuk mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu dan sebagai dokumen kelayakan kerjasama program pembangunan infrastruktur terpadu dan sebagai dokumen kelayakan kerjasama program pembangunan infrastruktur terpadu dan sebagai dokumen kelayakan kerjasama program dan anggaran pembangunan bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat, dan anggaran pembangunan bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat, dan anggaran pembangunan bidang Cipta Karya di daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kab/kota. Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan Propinsi, dan Kab/kota. Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan Propinsi, dan Kab/kota. Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang serta kebijakan prioritas dan sasaran strategis bidang Cipta Karya (rencana tata ruang serta kebijakan prioritas dan sasaran strategis bidang Cipta Karya (rencana tata ruang serta kebijakan prioritas dan sasaran strategis bidang Cipta Karya (rencana Wilayah Pengembangan Strategis/WPS). RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan Wilayah Pengembangan Strategis/WPS). RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan Wilayah Pengembangan Strategis/WPS). RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari
KABU BUPATEN TANAH BUMBU R R R R R R E E E E E E N N N N N N C C C C C C A A A A A A N N N N N N A A A A A A P P P P P P R R R R R R O O O O O O G G G G G G R R R R R R A A A A A A M M M M M M
I I
I I
I I N N N N N N
V V
V V E E E E E E S S S S S S T T T T T T A A A A A A S S S S S S
V V
I I
I I
I I J J J J J J A A A A A A N N N N N N G G G G G G K K K K K K A A A A A A M M M M M M E E E E E E N N N N N N E E E E E E N N N N N N G G G G G G A A A A A A H H H H H H ( ( ( ( ( ( R R R R R R P P P P P P
I I
I I
I I J J J J J J M M M M M M ) ) ) ) ) ) T T T
2
2
2
1
1
1
6
6
6
tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 kedudukan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 kedudukan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan. Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 kedudukan RPIJM dan perencnaan pembangunan Bidang Cipta Karya. RPIJM dan perencnaan pembangunan Bidang Cipta Karya. RPIJM dan perencnaan pembangunan Bidang Cipta Karya.
Gambar : 1.1. Gambar : 1.1. Gambar : 1.1.
Kedudukan RPIJM Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kedudukan RPIJM Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kedudukan RPIJM Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar : 1.2. Gambar : 1.2. Gambar : 1.2.
Kedudukan RPIJM Dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Kedudukan RPIJM Dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Kedudukan RPIJM Dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
KABU BUPATEN TANAH BUMBU R R R R R R E E E E E E N N N N N N C C C C C C A A A A A A N N N N N N A A A A A A P P P P P P R R R R R R O O O O O O G G G G G G R R R R R R A A A A A A M M M M M M
I I
I I
I I N N N N N N
V V E E E E E E S S S S S S T T T T T T A A A A A A S S S S S S
V V
V V
I I
I I
I J J J J J J A A A A A A N N N N N N G G G G G G K K K K K K A A A A A A M M M M M M E E E E E E N N N N N N E E E E E E N N N N N N G G G G G G A A A A A A H H H H H H ( ( ( ( ( ( R R R R R R P P P P P P
I I
I J J J J J J M M M M M M ) ) ) ) ) ) T T T
I I
I I
2
2
2
1
1
1
6
6
6 Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada
rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan. dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
1.3. KETERKAITAN RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA
1.3. KETERKAITAN RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA
1.3. KETERKAITAN RPIJM BIDANG PU/CIPTA KARYA
Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJM dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya pada RPIJM dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya pada RPIJM dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.
Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah. Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah. Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah.
Gambar : 1.3. Gambar : 1.3. Gambar : 1.3.
Acuan RPIJM Bidang Cipta Karya Acuan RPIJM Bidang Cipta Karya Acuan RPIJM Bidang Cipta Karya
Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pada Gambar Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pada Gambar Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pada Gambar 1.3 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus 1.3 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus 1.3 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali
KABU BUPATEN TANAH BUMBU R R R R R R E E E E E E N N N N N N C C C C C C A A A A A A N N N N N N A A A A A A P P P P P P R R R R R R O O O O O O G G G G G G R R R R R R A A A A A A M M M M M M
I I
I I
I I N N N N N N
V I
V V
V V
V E E E E E E S S S S S S T T T T T T A A A A A A S S S S S S
I I
I J J J J J J A A A A A A N N N N N N G G G G G G K K K K K K A A A A A A M M M M M M E E E E E E N N N N N N E E E E E E N N N N N N G G G G G G A A A A A A H H H H H H ( ( ( ( ( ( R R R R R R P P P P P P
I I
I I
I I
I T T T
I J J J J J J M M M M M M ) ) ) ) ) )
2
2
2
1
1
1
6
6
6 RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi
rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup sangat penting dalam lingkup sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota. berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota. berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIM Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIM Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan. dibagi dalam rencana tahunan. dibagi dalam rencana tahunan.
1.4. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN
1.4. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN
1.4. MAKSUD, TUJUAN, SASARAN
1.4.1. MAKSUD
1.4.1. MAKSUD
1.4.1. MAKSUD
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk untuk mewujudkan perencanaan infrastruktur Maksud dari kegiatan ini adalah untuk untuk mewujudkan perencanaan infrastruktur Maksud dari kegiatan ini adalah untuk untuk mewujudkan perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan terpadu serta diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, yang lebih luas dan terpadu serta diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, yang lebih luas dan terpadu serta diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dam lingkungan kawasan/kota yang direncanakan, yaitu melalui penyusunan RPIJM sosial dam lingkungan kawasan/kota yang direncanakan, yaitu melalui penyusunan RPIJM sosial dam lingkungan kawasan/kota yang direncanakan, yaitu melalui penyusunan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017-2021. Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017-2021. Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2017-2021.
1.4.2. TUJUAN
1.4.2. TUJUAN
1.4.2. TUJUAN
Tujuan dari kegiatan Penyusunan RPIJM Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah: Tujuan dari kegiatan Penyusunan RPIJM Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah: Tujuan dari kegiatan Penyusunan RPIJM Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah:
1. RPIJM disusun dalam rangka sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
1. RPIJM disusun dalam rangka sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
1. RPIJM disusun dalam rangka sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan
2. RPIJM disusun sebagai turunan/penjabaran dari RTRW
2. RPIJM disusun sebagai turunan/penjabaran dari RTRW
2. RPIJM disusun sebagai turunan/penjabaran dari RTRW
3. RPIJM disusun dalam rangka mempertajam penentuan prioritas pembangunan berdampingan dengan penataan ruang. berdampingan dengan penataan ruang. berdampingan dengan penataan ruang.
3. RPIJM disusun dalam rangka mempertajam penentuan prioritas pembangunan
3. RPIJM disusun dalam rangka mempertajam penentuan prioritas pembangunan
R R E E N N C C A A N N A A P P R R O O G G R R A A M M
6 BUPATEN TANAH BUMBU
Prinsip dasar RPIJM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
R R E E N N C C A A N N A A P P R R O O G G R R A A M M
I I N N
V V E E S S T T A A S S
I I J J A A N N G G K K A A M M E E N N E E N N G G A A H H ( ( R R P P
I I J J M M ) ) T
2
1
4. RPIJM disusun untuk menjadi arahan bagi pembangunan
I I N N
5. RPIJM disusun dengan pendekatan “Partisipatif melibatkan Pemangku kepentingan” dan “Perencanaan Strategis”
6. RPIJM disusun untuk mewujudkan kesepakatan bersama dan inisiasi pelaksanaan RPIJM yang mengikat di Kabupaten Tanah Bumbu, baik dalam pembangunan infrastruktur yang komprehensif dan terintegrasi maupun dalam penganggaran publik tahunan di semua tingkatan.
1.4.3. SASARAN
1.4.3. SASARAN
1.4.3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dengan Penyusunan RPIJM Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah: a. Terwujudnya penjabaran arah program pembangunan yang telah tertuang dalam RTRW sebagai acuan dalam pembangunan perkotaan b. Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi pembangunan
c. Terwujudnya kawasan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan nasional yang berdaya saing global d. Tersedianya dokumen RPIJM yang telah disepakati secara formal dari semua stakeholder terkait pembangunan infrastruktur.
Prinsip dasar RPIJM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi yang disusun b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
c. Terwujudnya kawasan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dan nasional yang berdaya saing global d. Tersedianya dokumen RPIJM yang telah disepakati secara formal dari semua stakeholder terkait pembangunan infrastruktur.
Sasaran yang ingin dicapai dengan Penyusunan RPIJM Kabupaten Tanah Bumbu ini adalah: a. Terwujudnya penjabaran arah program pembangunan yang telah tertuang dalam RTRW sebagai acuan dalam pembangunan perkotaan b. Terwujudnya sinkronisasi dan koordinasi pembangunan
6. RPIJM disusun untuk mewujudkan kesepakatan bersama dan inisiasi pelaksanaan RPIJM yang mengikat di Kabupaten Tanah Bumbu, baik dalam pembangunan infrastruktur yang komprehensif dan terintegrasi maupun dalam penganggaran publik tahunan di semua tingkatan.
5. RPIJM disusun dengan pendekatan “Partisipatif melibatkan Pemangku kepentingan” dan “Perencanaan Strategis”
V V E E S S T T A A S S