Slide LSE 01 Bahasa Indonesia I
Apresiasi Puisi
herdito sandi pratama
apresiasi
Apreciato
Appreciation
Menghargai, mengindahkan
Pengenalan melalui kepekaan mental
Memahami dan mengakui unsur keindahan dalam ekspresi pengarang
Unsur apresiasi
kognitif
emotif
evaluasi
Kegiatan Apresiasi
Apresiasi langsung
• Membaca atau menikmati suatu karya atau performa
secara langsung
Apresiasi tidak langsung
• Mengapresiasi suatu karya atau performa dengan cara
mempelajari teori sastra, membaca ulasan,
mendiskusikan, dan mempelajari konteks sejarah suatu
karya
Bekal apresiator
Kepekaan emosi atau perasaan sehingga pembaca mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur dalam karya sastra
Pemilikan pengetahuan dan pengalaman masalah kehidupan dan
kemanusiaan
Pemahaman terhadap aspek kebahasaan
Pemahaman terhadap unsur-unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan
dengan telaah teori sastra
Langkah mengapresiasi puisi
Membaca puisi berulang kali
Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan : garis miring satu (/) untuk menandakan
koma dan garis miring dua (//) untuk titik
Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkan kata-kata yang dapat
memperjelas maksud kalimat dalam puisi
Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif (jika ada)
Menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa
Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi
yang berselang/berulang di dalam/akhir larik), irama, dan kemerduan bunyi (meliputi
euphony/mengambarkan keriangan, cacophony/bernuansa ketertekanan batin, kebekuan
dan kesedihan, onomatope/sugesti suara yang sebenarnya).
Perbedaan puisi dan prosa
Puisi
Prosa
Merupakan aktivitas mental yang
menangkap kesan-kesan, kemudian kesankesan tersebut dipadatkan
(dikondensasikan) dan dipusatkan.
Merupakan aktivitas menyebarkan (mendispersikan) ide/gagasan dalam bentuk
uraian
Merupakan pencurahan jiwa yang bersifat
liris (emosional) dan ekspresif
Merupakan pengungkapan gagasan yang
bersifat epis atau naratif
Seringkali bermakna konotatif
Pada umumnya bermakna denotatif,
walaupun memang ada beberapa karya
yang isinya konotatif
Surut
Kita biasa bermimpi,
Sebab hidup terlalu sempit
Sekejap kau ada di usia senja
Dan harus gagal beradaptasi dengan dunia baru
Kita biasa berimajinasi,
Sebab hidup terlalu singkat,
Seketika kau lupa pada masa kanak-kanak
Dan lupa bagaimana kau pernah belajar mengenal semua
hidup yang sempit dan singkat,
berkahi aku..
hidup sempit dan singkat,
itulah mengapa dunia bundar
agar kita sadar, ketika berjalan lurus
kelak akan kembali ke titik semula
Tersesat dalam ombak
Dalam panasnya mentari, aku menitipkan pesan
Pada kicauan burung yang merajut sarang
Ketika langit tak kunjung membawa hujan
Kicauan terdengar tak jauh
Dari tempatmu biasa berteduh
Sementara aku berjalan
Menunduk menghitung cangkang kerang
Yang separuh terkubur di pasir pantai
Tempat yang sama pernah kau lalui
Saat cakrawala memerah
Dan desiran ombak menghanyutkan kita
Dalam-dalam
Ke dalam jiwa kita sendiri
Dan tangan kita saling menggenggam
Saat cakrawala menghilang bersama matahari
Denpasar
Denpasar: waktu yang amat dalam
Meledak sewaktu-waktu
Luka
Luka mengering
mustahil hilang
Tugas individual
Bacalah puisi teman Anda!
Parafrasekan! (sisipkan kata-kata penjelas)
Ceritakan kembali dalam bentuk prosa! (berbentuk cerpen)
herdito sandi pratama
apresiasi
Apreciato
Appreciation
Menghargai, mengindahkan
Pengenalan melalui kepekaan mental
Memahami dan mengakui unsur keindahan dalam ekspresi pengarang
Unsur apresiasi
kognitif
emotif
evaluasi
Kegiatan Apresiasi
Apresiasi langsung
• Membaca atau menikmati suatu karya atau performa
secara langsung
Apresiasi tidak langsung
• Mengapresiasi suatu karya atau performa dengan cara
mempelajari teori sastra, membaca ulasan,
mendiskusikan, dan mempelajari konteks sejarah suatu
karya
Bekal apresiator
Kepekaan emosi atau perasaan sehingga pembaca mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur dalam karya sastra
Pemilikan pengetahuan dan pengalaman masalah kehidupan dan
kemanusiaan
Pemahaman terhadap aspek kebahasaan
Pemahaman terhadap unsur-unsur intrinsik karya sastra yang berkaitan
dengan telaah teori sastra
Langkah mengapresiasi puisi
Membaca puisi berulang kali
Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan : garis miring satu (/) untuk menandakan
koma dan garis miring dua (//) untuk titik
Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkan kata-kata yang dapat
memperjelas maksud kalimat dalam puisi
Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif (jika ada)
Menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam bentuk prosa
Prosa
Prosa ialah karya sastra yang berbentuk cerita yang bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi
yang berselang/berulang di dalam/akhir larik), irama, dan kemerduan bunyi (meliputi
euphony/mengambarkan keriangan, cacophony/bernuansa ketertekanan batin, kebekuan
dan kesedihan, onomatope/sugesti suara yang sebenarnya).
Perbedaan puisi dan prosa
Puisi
Prosa
Merupakan aktivitas mental yang
menangkap kesan-kesan, kemudian kesankesan tersebut dipadatkan
(dikondensasikan) dan dipusatkan.
Merupakan aktivitas menyebarkan (mendispersikan) ide/gagasan dalam bentuk
uraian
Merupakan pencurahan jiwa yang bersifat
liris (emosional) dan ekspresif
Merupakan pengungkapan gagasan yang
bersifat epis atau naratif
Seringkali bermakna konotatif
Pada umumnya bermakna denotatif,
walaupun memang ada beberapa karya
yang isinya konotatif
Surut
Kita biasa bermimpi,
Sebab hidup terlalu sempit
Sekejap kau ada di usia senja
Dan harus gagal beradaptasi dengan dunia baru
Kita biasa berimajinasi,
Sebab hidup terlalu singkat,
Seketika kau lupa pada masa kanak-kanak
Dan lupa bagaimana kau pernah belajar mengenal semua
hidup yang sempit dan singkat,
berkahi aku..
hidup sempit dan singkat,
itulah mengapa dunia bundar
agar kita sadar, ketika berjalan lurus
kelak akan kembali ke titik semula
Tersesat dalam ombak
Dalam panasnya mentari, aku menitipkan pesan
Pada kicauan burung yang merajut sarang
Ketika langit tak kunjung membawa hujan
Kicauan terdengar tak jauh
Dari tempatmu biasa berteduh
Sementara aku berjalan
Menunduk menghitung cangkang kerang
Yang separuh terkubur di pasir pantai
Tempat yang sama pernah kau lalui
Saat cakrawala memerah
Dan desiran ombak menghanyutkan kita
Dalam-dalam
Ke dalam jiwa kita sendiri
Dan tangan kita saling menggenggam
Saat cakrawala menghilang bersama matahari
Denpasar
Denpasar: waktu yang amat dalam
Meledak sewaktu-waktu
Luka
Luka mengering
mustahil hilang
Tugas individual
Bacalah puisi teman Anda!
Parafrasekan! (sisipkan kata-kata penjelas)
Ceritakan kembali dalam bentuk prosa! (berbentuk cerpen)