Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upacara Tewah dan Maknanya dalam Membina Rasa Solidaritas Masyarakat di Desa Cuhai Kabupaten ndau Kalimantan Tengah T1 152009601 BAB V
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis
paparkan dalam kajian “Makna upacara Tewah dalam membina kerukunan
masyarakat di Desa Cuhai, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau, Kalimantan
Tengah” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upacara Tewah merupakan wujud adanya kerukunan masyarakat Desa Cuhai,
dimana masyarakat secara bersama-sama datang ke upacara dan menikmati
hidangan secara bersama-sama.
2. Makna upacara Tewah adalah memupuk rasa persaudaraan, kegotong royongan,
memupuk rasa persatuan dan kesatuan tanpa memandang kedudukan, kekayaan
dan sebagainnya.
3. Upacara Tewah dapat memperat kerukunan warga dapat dilihat dari persiapan,
proses dan akhir upacara Tewah dilihat dari kerjasama semua peserta upacara.
B. Saran
1. Kepada sesepuh-sesepuh desa Cuhai
Dalam pelaksanaan upacara tradisi Tewah sebaiknya setiap upacara dibacakan
sejarah singkat diadakannya upacara Tewah agar semua peserta khususnya remaja
supaya mengerti sejarah adanya Tewah sehingga setiap warga melestarikannya.
42
2. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan upacara Tewah hendaknya tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh
semua komunitas masyarakat Cuhai, selain identitas daerah juga dapat
meningkatkan hubungan sosial antara warga masyarakat di desa Cuhai.
3. Kepada Pemerintah
Upacara Tewah hendaknya mendapat perhatian yang khusus, karena dapat
berpotensi untuk menjadi daya tarik wisata sehingga akan meningkatkan
pendapatan daerah.
4. Kepada Mahasiswa
Saran peneliti kepada para mahasiswa meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang dapat menyebabkan partisipasi warga terhadap tradisi Tewah semakin luntur,
meskipun warga menyadari bahwa tradisi Tewah mempunyai fungsi membina
kerukunan warga.
43
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis
paparkan dalam kajian “Makna upacara Tewah dalam membina kerukunan
masyarakat di Desa Cuhai, Kecamatan Lamandau, Kabupaten Lamandau, Kalimantan
Tengah” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Upacara Tewah merupakan wujud adanya kerukunan masyarakat Desa Cuhai,
dimana masyarakat secara bersama-sama datang ke upacara dan menikmati
hidangan secara bersama-sama.
2. Makna upacara Tewah adalah memupuk rasa persaudaraan, kegotong royongan,
memupuk rasa persatuan dan kesatuan tanpa memandang kedudukan, kekayaan
dan sebagainnya.
3. Upacara Tewah dapat memperat kerukunan warga dapat dilihat dari persiapan,
proses dan akhir upacara Tewah dilihat dari kerjasama semua peserta upacara.
B. Saran
1. Kepada sesepuh-sesepuh desa Cuhai
Dalam pelaksanaan upacara tradisi Tewah sebaiknya setiap upacara dibacakan
sejarah singkat diadakannya upacara Tewah agar semua peserta khususnya remaja
supaya mengerti sejarah adanya Tewah sehingga setiap warga melestarikannya.
42
2. Kepada Masyarakat
Pelaksanaan upacara Tewah hendaknya tetap dipertahankan dan dilestarikan oleh
semua komunitas masyarakat Cuhai, selain identitas daerah juga dapat
meningkatkan hubungan sosial antara warga masyarakat di desa Cuhai.
3. Kepada Pemerintah
Upacara Tewah hendaknya mendapat perhatian yang khusus, karena dapat
berpotensi untuk menjadi daya tarik wisata sehingga akan meningkatkan
pendapatan daerah.
4. Kepada Mahasiswa
Saran peneliti kepada para mahasiswa meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang dapat menyebabkan partisipasi warga terhadap tradisi Tewah semakin luntur,
meskipun warga menyadari bahwa tradisi Tewah mempunyai fungsi membina
kerukunan warga.
43