Index of /ProdukHukum/Sekneg PP No 56 th 2003

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56 TAHUN 2003
TENTANG
PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a.

bahwa untuk dapat berperan sebagai kekuatan moral yang memiliki
kredibilitas untuk mendukung pembangunan nasional, Universitas Sumatera
Utara harus memiliki kemandirian;
b. bahwa

Universitas

Sumatera


Utara

telah

memiliki

kemampuan

pengelolaan yang cukup untuk dapat memperoleh kemandirian, otonomi,
dan tanggung jawab yang lebih besar;
c. bahwa untuk dapat merealisasikan maksud tersebut di atas, perlu segera
ditetapkan status hukum Universitas Sumatera Utara sebagai badan hukum
milik negara.
Mengingat :

1.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah
dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;


2.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Staatsblad 1847:23);

3.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4301);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3859);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan
Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum (Lembaran Negara Tahun


1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3860).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan: PERATURAN

PEMERINTAH

TENTANG

PENETAPAN

SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA.

UNIVERSITAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1.

Universitas adalah Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum
Milik Negara.

2.

Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan tinggi.

3.

Menteri Keuangan adalah Menteri yang bertanggung jawab untuk
mewakili Pemerintah di bidang keuangan yang mempunyai kewenangan
dalam setiap pemisahan harta kekayaan Negara untuk ditempatkan sebagai
kekayaan awal pada Universitas.

4.

Majelis Wali Amanat adalah organ Universitas yang berfungsi mewakili

Pemerintah dan masyarakat.

5.

Dewan Audit adalah organ Universitas yang secara independen
melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan
Universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat.

6.

Senat Akademik adalah badan normatif tertinggi Universitas di bidang
akademik yang terdiri dari Wakil Guru Besar, Wakil Dosen bukan Guru
Besar, Rektor dan Pembantu Rektor, Dekan, Kepala Perpustakaan dan
Sistem Informasi, dan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik.

7.

Dekan adalah pimpinan Fakultas yang memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga
pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan administrasi serta

bertanggung jawab kepada Rektor.

8.

Dewan Guru Besar adalah Dewan Guru Besar Universitas yang berfungsi
melakukan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika
dalam lingkungan sivitas akademika Universitas.

9.

Rektor adalah Pimpinan Universitas yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan Universitas.

10.

Sivitas Akademika adalah dosen dan mahasiswa pada Universitas.
BAB II
PENETAPAN BADAN HUKUM MILIK NEGARA
Pasal 2


(1) Dengan Peraturan Pemerintah ini Universitas Sumatera Utara yang didirikan
pada tanggal 4 Juni 1952 dan dinegerikan pada tanggal 1 September 1957,
ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
(2) Dengan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka segala hak
dan kewajiban, perlengkapan dan kekayaan kecuali tanah, penyelenggaraan
pendidikan tinggi, termasuk pegawai dialihkan menjadi aset dan pegawai
Universitas.

(3) Pelaksanaan pengalihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur oleh
Menteri dan Menteri Keuangan.
BAB III
ANGGARAN DASAR
Bagian Pertama
Jati Diri
Pasal 3
(1) Universitas bersifat nirlaba yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Universitas memiliki lambang, mars, himne, bendera dan cap sebagai atribut
yang bentuk dan penggunaannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah

Tangga.
Bagian Kedua
Asas Dan Tujuan
Pasal 4
Universitas diselenggarakan berdasarkan asas:
a.

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b.

Moralitas yang tinggi;

c.

Kebebasan akademik;

d.

Kebebasan Ilmiah;


e.

Keuniversalan;

f.

Kemandirian;

g.

Akuntabilitas; dan

h.

Kualitas.

Pasal 5
Tujuan Universitas adalah :
a.


Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral,
yang memiliki kemampuan akademik, profesi dan vokasi yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

b.

Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian, khususnya yang berbasis kerjasama industri dalam arti
luas, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional;

c.

Mendukung pembangunan masyarakat madani yang demokratis dengan
berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri;

d.


Mencapai keunggulan kompetitif melalui prinsip pengelolaan sumber
daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional; dan

e.

Meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi
unggul dalam persaingan dan kerjasama global.
Bagian Ketiga
Kedudukan Dan Jangka Waktu
Pasal 6

Universitas berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Pasal 7
Universitas sebagai Badan Hukum Milik Negara didirikan untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.

Bagian Keempat
Kekayaan Dan Pendanaan
Pasal 8
(1) Kekayaan awal Universitas berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2) Besarnya kekayaan awal Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

adalah seluruh kekayaan Negara yang tertanam pada Universitas kecuali
tanah.
(3) Besarnya nilai kekayaan awal sebagimana dimaksud dalam ayat (2),
ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan
bersama oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan.
(4) Penatausahaan pemisahan kekayaan Negara untuk ditempatkan sebagai
kekayaan awal Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan oleh Menteri Keuangan.
(5) Kekayaan Negara berupa tanah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan Universitas dan tidak dapat
dipindahtangankan.
(6) Pemanfaatan kekayaan Negara berupa tanah dengan mengikut-sertakan
pihak ketiga, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Menteri
Keuangan.
(7) Hasil pemanfaatan kekayaan berupa tanah sebagaimana dimaksud dalam
ayat (5) dan ayat (6), menjadi pendapatan dari Universitas dan dipergunakan
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Universitas.
Pasal 9
(1) Hak kekayaan intelektual yang terdiri atas hak paten, hak cipta, dan bentukbentuk hak kekayaan intelektual lainnya dimiliki sepenuhnya atau sebagian
oleh Universitas.
(2) Tatacara perolehan, penggunaan, dan pengelolaan hak kekayaan intelektual
diatur lebih lanjut dalam keputusan Majelis Wali Amanat dengan berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 10
(1) Pembiayaan penyelenggaraan dan pengembangan Universitas berasal dari:

a. Pemerintah;
b. masyarakat;
c. pihak luar negeri yang tidak mengikat; dan
d. usaha dan tabungan Universitas.
(2) Dana dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(3) Universitas mengalokasikan anggaran yang berasal dari masyarakat dan atau
usaha dan tabungan Universitas sebagai pendamping dana yang diperoleh
dari Pemerintah.
(4) Penerimaan Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,
bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bagian Kelima
Organisasi
Pasal 11
(1) Organisasi Universitas terdiri dari Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat
Akademik, Dewan Guru Besar, Pimpinan, Dosen, Tenaga Administrasi,
Pustakawan,

Teknisi,

unsur

pelaksana

akademik,

unsur

pelaksana

administrasi, dan unsur penunjang.
(2) Unsur pelaksana akademik terdiri dari Fakultas dan Departemen, Lembaga
dan bentuk lain yang dipandang perlu.
(3) Unsur pelaksana administrasi terdiri dari Biro, Bagian dan bentuk lainnya
yang dipandang perlu.
(4)
Unsur

penunjang

terdiri

dari

Perpustakaan

dan

Sistem

Informasi,

Laboratorium, Bengkel Universitas, Kebun Percobaan, Pusat Komputer, unit
usaha dan bentuk lain yang dipandang perlu.
Bagian Keenam
Majelis Wali Amanat

Pasal 12
(1) Majelis Wali Amanat adalah organ Universitas yang berfungsi untuk mewakili
kepentingan Pemerintah dan kepentingan masyarakat.
(2) Majelis Wali Amanat beranggotakan 21 orang yang mewakili unsur :
a.

Menteri;

b.

Senat Akademik;

c.

Masyarakat; dan

d.

Rektor.

(3) Anggota Majelis Wali Amanat diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
setelah menerima usulan dari Senat Akademik.
(4) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili Menteri berjumlah 1 (satu) orang
yang ditetapkan oleh Menteri.
(5) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili Senat Akademik berjumlah 8
(delapan) orang yang dipilih dari dan oleh Senat Akademik.
(6) Anggota Majelis Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), harus
memenuhi kriteria utama pada komitmen, kemampuan, integritas, prestasi,
wawasan, dan minat terhadap pengembangan Universitas.
(7) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili masyarakat berjumlah 11
(sebelas) orang yang diusulkan oleh Senat Akademik.
(8) Anggota Majelis Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), harus
memenuhi kriteria utama pada komitmen, kemampuan, integritas, prestasi,
wawasan, minat terhadap pengembangan Universitas, dan non-partisan.
(9) Anggota Majelis Wali Amanat, diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun,
dan dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali
berturut-turut.

(10)Majelis Wali Amanat diketuai oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorang
Sekretaris yang masing-masing dipilih dari dan oleh anggota lainnya dengan
masa jabatan 5 (lima) tahun.
(11)Rektor merupakan anggota Majelis Wali Amanat yang tidak dapat dipilih
sebagai Ketua dan tidak mempunyai hak suara

dalam hal terjadi

pemungutan suara.
(12)Ketua dan Sekretaris Majelis Wali Amanat tidak dibenarkan memangku
jabatan rangkap sebagai pimpinan atau jabatan struktural pada Universitas,
perguruan tinggi lain, instansi pemerintah, dan jabatan lainnya yang dapat
menimbulkan pertentangan kepentingan dengan kepentingan Universitas.
(13)Tata cara pemilihan, pengusulan, dan pemberhentian Ketua, Sekretaris dan
Anggota Majelis Wali Amanat termasuk komposisinya dan jumlah setiap
unsurnya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 13
(1) Majelis Wali Amanat bertugas untuk:
a.

Menetapkan kebijakan

umum

Universitas

dalam bidang

non

akademik;
b.

Mengangkat dan memberhentikan Pimpinan Universitas;

c.

Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran
Universitas;

d.

Melaksanakan

pengawasan

dan

pengendalian

umum

atas

pengelolaan Universitas;
e.

Melakukan penilaian atas kinerja Pimpinan Universitas;

f.

Bersama Pimpinan Universitas menyusun dan menyampaikan
laporan tahunan kepada Menteri; dan

g.

Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang
pengelolaan Universitas.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Majelis Wali Amanat berwenang:
a.

Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga Universitas yang diusulkan
oleh Senat Akademik;

b.

Menetapkan ketentuan-ketentuan yang memuat prinsip kehati-hatian

dalam rangka pengelolaan Universitas; dan
c.

Menunjuk dan mengangkat auditor eksternal yang independen dan
profesional.

(3) Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
(4) Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Majelis Wali Amanat
dibebankan pada anggaran Universitas.
Pasal 14
(1) Majelis Wali Amanat menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 6 (enam) bulan.
(2)
Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari seluruh anggota, dan diundurkan bila kuorum belum tercapai.
(3) Keputusan rapat ditetapkan berdasarkan musyawarah-mufakat dan bila
diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
(4) Setiap anggota Majelis Wali Amanat memiliki hak suara yang sama, kecuali
dalam hal yang berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian Rektor,
anggota yang mewakili unsur Menteri 35 (tiga puluh lima) persen, anggota
lain memiliki secara bersama-sama 65 (enam puluh lima) persen, dan Rektor
tidak memiliki hak suara.
(5) Tata cara, mekanisme, pelaksanaan rapat Majelis Wali Amanat diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketujuh
Dewan Audit
Pasal 15
(1) Dewan

Audit

melaksanakan

adalah
evaluasi

organ
hasil

Universitas
audit

yang

internal

secara
dan

independen

eksternal

penyelenggaraan Universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat.

atas

(2) Anggota Dewan Audit dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Wali
Amanat.
(3)
Anggota Dewan Audit berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang
terdiri atas Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, dan
anggota.
(4) Dewan Audit melaksanakan evaluasi hasil audit Universitas dalam bidang
keuangan dan bidang akademik.
(5) Dewan Audit bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat.
(6) Anggota Dewan Audit diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali, dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali berturut-turut.
(7) Persyaratan, tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota Dewan
Audit diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
(1) Dewan Audit bertugas untuk :
a. Menetapkan kebijakan audit internal;
b. Mempelajari dan menilai hasil audit internal dan eksternal; dan
c.

Mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Majelis Wali

Amanat.
(2) Anggaran pelaksanaan tugas Dewan Audit dibebankan kepada anggaran
Universitas.
(3)
Tatacara penyelenggaraan tugas Dewan Audit akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Kedelapan
Senat Akademik
Pasal 17

(1) Senat Akademik adalah badan normatif tertinggi Universitas di bidang
akademik.
(2)
Senat Akademik terdiri dari :
a. Wakil Guru Besar;
b. Wakil Dosen bukan Guru Besar;
c. Rektor dan Pembantu Rektor;
d. Dekan;
e. Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi; dan
f.

Unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik.

(3) Wakil Guru Besar sebanyak-banyaknya 25 (dua puluh lima) persen dari
jumlah anggota Dewan Guru Besar.
(4) Wakil Dosen bukan Guru Besar dipilih melalui pemilihan oleh masing-masing
fakultas sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
(5) Perwakilan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik sebanyakbanyaknya 4 (empat) orang.
(6)
Anggota Senat Akademik kecuali anggota ex-officio diangkat untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(7) Senat Akademik dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris yang dipilih dari dan oleh
anggota untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(8) Rektor merupakan anggota Senat Akademik yang tidak dapat dipilih menjadi
Ketua maupun Sekretaris.
(9)
Dalam melaksanakan tugas, Senat Akademik dapat membentuk komisi(10)komisi.
Tata cara pemilihan anggota, Ketua dan Sekretaris Senat Akademik serta
pembentukan komisi-komisi berikut tugas, wewenang, tata kerja, dan
susunan anggota-anggotanya termasuk komposisi dan jumlahnya diatur lebih

lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 18
(1) Wakil Guru Besar dalam Senat Akademik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 17 ayat (3), dipilih melalui pemilihan dari dan oleh anggota Dewan Guru
Besar.
(2) Dewan Guru Besar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), terdiri dari
seluruh Guru Besar tetap Universitas.
(3) Dewan Guru Besar dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang
Sekretaris yang dipilih dari dan oleh anggota Dewan Guru Besar untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(4) Dewan Guru Besar bertugas untuk:
a.

Memberikan masukan kepada Pimpinan Universitas dalam hal
pengembangan keilmuan dan kualitas pendidikan;

b.

Memberikan masukan kepada Pimpinan Universitas dalam hal
pembinaan suasana akademik, etika keilmuan, integritas dan moral
Sivitas Akademika; dan

c.

Memberikan pertimbangan kepada Pimpinan atas usul pengangkatan
Guru

Besar,

Doktor

Kehormatan,

dan

pemberian

penghargaan

kehormatan lainnya.
(5) Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dewan Guru Besar
dibebankan pada anggaran Universitas.
Pasal 19
(1) Senat Akademik bertugas untuk:
a.

Memberikan masukan kepada Menteri tentang penilaian atas kinerja
Majelis Wali Amanat;

b.

Berwenang mengusulkan anggota Majelis Wali Amanat kepada
Menteri;

c.

Menyusun kebijakan akademik Universitas;

d.

Menyusun kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan
serta kepribadian Sivitas Akademika;

e.

Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan Universitas
dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian;

f.

Memberi masukan kepada Majelis Wali Amanat berdasarkan
penilaiannya atas kinerja Pimpinan dalam masalah akademik;

g.

Merumuskan

peraturan

pelaksanaan

kebebasan

akademik,

kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
h.

Memberi masukan kepada Pimpinan dalam penyusunan Rencana
Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran;

i.

Melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyeleng-garaan
Universitas; dan

j.

Merumuskan tata tertib kehidupan kampus.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Senat Akademik:
Berwenang memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Universitas

a.

atas usulan pembukaan dan penutupan fakultas, departemen, program
studi, lembaga dan unit-unit akademik lainnya;
Berwenang mengusulkan Anggaran Rumah Tangga kepada Majelis

b.

Wali Amanat; dan
c.

Secara

proaktif

menjaring

dan

memperhatikan

pandangan

masyarakat akademik dan masyarakat umum.
(3) Anggaran pelaksanaan tugas Senat Akademik dibebankan kepada anggaran
Universitas.
Pasal 20
(1) Senat Akademik menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 3 (tiga) bulan.
(2)
Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) anggota Senat Akademik.
(3) Keputusan rapat ditetapkan berdasarkan musyawarah-mufakat dan bila
diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
(4) Keputusan rapat yang berdasarkan pemungutan suara ditetapkan apabila
disetujui oleh lebih dari 50 (lima puluh) persen dari suara yang hadir dalam
rapat.

(5) Tata cara rapat Senat Akademik diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Bagian Kesembilan
Pimpinan
Pasal 21
(1) Pimpinan Universitas terdiri dari Rektor dan dibantu oleh beberapa orang
Pembantu Rektor.
(2)
Anggota pimpinan Universitas harus memenuhi persyaratan umum sebagai
berikut :
a.

Mampu melaksanakan perbuatan hukum;

b.

Berkewarganegaraan Indonesia;

c.

Sehat jasmani dan rohani;

d.

Memiliki integritas, komitmen, dan kepemimpinan yang tinggi; dan

e.

Berwawasan luas mengenai pendidikan tinggi.

(3) Persyaratan khusus mengenai pimpinan Universitas diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
(4)
Pemilihan Rektor dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa
(5) jabatan Rektor berakhir.
Jumlah dan kewenangan Pembantu Rektor diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 22
(1) Rektor diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Wali Amanat melalui
pemungutan suara.
(2)
Rektor diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(3)
Pembantu Rektor diangkat paling lambat 1 (satu) bulan setelah pelantikan

Rektor oleh Majelis Wali Amanat atas usul Rektor.
(4) Pembantu Rektor diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat
diangkat kembali.
(5)
Tata cara pencalonan, pemilihan dan pengangkatan Pimpinan Universitas
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 23
(1) Pimpinan Universitas bertugas untuk:
a.

Melaksanakan

penyelenggaraan

pendidikan,

penelitian

dan

pengabdian kepada masyarakat;
b.

Mengelola seluruh kekayaan Universitas dan memanfaatkannya
secara optimal untuk kepentingan Universitas;

c.

Membina tenaga kependidikan dan tenaga kerja lainnya yang
ditetapkan oleh Universitas;

d.

Membina hubungan dengan alumni, lingkungan Universitas dan
masyarakat pada umumnya;

e.

Menyelenggarakan pembukuan Universitas;

f.

Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan
Universitas yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun;

g.

Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Universitas;

h.

Melaporkan secara berkala kepada Majelis Wali Amanat tentang
kemajuan kerja satuan akademik Universitas;

i.

Bersama Majelis Wali Amanat menyusun dan menyampaikan
Laporan Tahunan kepada Menteri.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Pimpinan Universitas:

a.

Mengangkat dan memberhentikan pimpinan fakultas dan unit-unit lain
di lingkungan Universitas;

b.

Mengangkat dan memberhentikan pegawai Universitas;

c.

Menunjuk dan mengangkat auditor internal untuk melaksanakan dan
melaporkan

hasil

audit

keuangan

dan

audit

kinerja

akademik

berdasarkan kebijakan audit yang ditetapkan oleh Dewan Audit; dan

d.

Membuka dan menutup Fakultas, Departemen, Program Studi,

Lembaga dan unit-unit akademik lainnya dengan memperhati-kan
pertimbangan Senat Akademik.
(3) Pimpinan dapat mendelegasikan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), kepada pimpinan Fakultas atau pimpinan unit lainnya.
(4) Pendelegasian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 24
(1) Pimpinan mewakili Universitas di dalam dan di luar pengadilan untuk
kepentingan dan tujuan Universitas.
(2) Anggota Pimpinan tidak berhak mewakili Universitas apabila:
a.

Terjadi perkara di depan pengadilan antara Universitas dengan
anggota Pimpinan bersangkutan;

b.

Anggota Pimpinan bersangkutan mempunyai kepentingan yang
bertentangan dengan kepentingan Universitas;

(3) Apabila Rektor berhalangan tidak tetap, maka Rektor menunjuk salah
seorang Pembantu Rektor bertindak sebagai pelaksana harian Rektor.
(4) Apabila Rektor berhalangan tetap, maka Majelis Wali Amanat menunjuk salah
seorang Pembantu Rektor menjadi Rektor hingga berakhirnya masa jabatan
Rektor sebelumnya.
Pasal 25
Pimpinan Universitas tidak dibenarkan memangku jabatan rangkap sebagaimana
tersebut di bawah ini:
a. Pimpinan dan jabatan struktural lainnya pada lembaga pendidikan tinggi lain;
b. Jabatan struktural dan fungsional dalam instansi/lembaga pemerintah pusat
dan daerah;
c. Pimpinan badan usaha di dalam maupun di luar Universitas; dan
d. Jabatan lainnya yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan dengan
kepentingan Universitas.
Bagian Kesepuluh

Unsur Pelaksana Akademik
Pasal 26
(1) Fakultas mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan pendidikan akademik
dan/atau profesi, dan/atau vokasi dalam satu atau seperangkat cabang ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu.
(2) Fakultas dipimpin oleh Dekan dan dibantu oleh beberapa orang Pembantu
Dekan.
Pasal 27
Departemen melaksanakan pendidikan akademik dan/atau profesional dalam
satu atau seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
tertentu.
Bagian Kesebelas
Lembaga
Pasal 28
(1) Lembaga mengkoordinasikan dan/atau melaksanakan penelitian dalam
berbagai cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian tertentu,
dan

mengkoordinasikan

dan/atau

melaksanakan

pelayanan

kepada

masyarakat.
(2) Lembaga terdiri dari beberapa pusat penelitian dan pusat pelayanan.
(3) Lembaga dipimpin oleh Direktur dan sekurang-kurangnya 1 (satu) orang
Wakil Direktur.
Pasal 29
Organisasi dan tata laksana unsur-unsur Pelaksana Akademik diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.

Bagian Kedua belas
Unsur Pelaksana Administrasi
Pasal 30
(1) Biro menyelenggarakan pelayanan administratif dalam bidang akademik,
kemahasiswaan, sumberdaya manusia, dan keuangan yang terdiri dari
bagian-bagian.
(2) Organisasi dan tata laksana unsur-unsur pelaksana administrasi diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga belas
Unsur Penunjang
Paragrap 1
Perpustakaan dan Sistem Informasi
Pasal 31
(1) Perpustakaan

dan

Sistem

Informasi

mengkoordinasikan

dan

menyelenggarakan pelayanan perpustakaan dan sumberdaya informasi di
Universitas.
(2) Perpustakaan dan Sistem Informasi terdiri dari perpustakaan Universitas dan
cabang-cabangnya.
(3)
Perpustakaan dan Sistem Informasi dipimpin oleh Kepala dan sekurangkurangnya 1 (satu) orang Wakil Kepala.

Paragraf 2
Laboratorium
Pasal 32

(1) Laboratorium Ilmu-ilmu Dasar mengkoordinasikan dan menye-lenggarakan
pelayanan praktikum ilmu-ilmu dasar dan perkuliahan ilmu-ilmu umum di
Universitas.
(2) Laboratorium Ilmu-ilmu Dasar dipimpin oleh Kepala dan sekurang-kurangnya
1 (satu) orang Wakil Kepala.
Paragraf 3
Unit Usaha
Pasal 33
(1) Unit usaha Universitas dapat berbentuk usaha akademik, penunjang dan
komersial.
(2)
Unit usaha akademik adalah usaha yang terkait dengan kegiatan akademik.
(3)
Unit usaha penunjang adalah usaha yang menunjang kegiatan Universitas.
(4)
Unit usaha komersial adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
Universitas dalam rangka menunjang pendanaan penyelenggaraan fungsi
Universitas.
Pasal 34
(1) Pimpinan unit usaha komersial diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Wali
Amanat untuk masa jabatan tertentu yang diatur lebih lanjut dalam keputusan
Majelis Wali Amanat.
(2) Pimpinan unit usaha komersial bertanggung jawab kepada Majelis Wali
Amanat dalam melakukan pengelolaan usaha komersial.
(3) Atas persetujuan Majelis Wali Amanat, pimpinan unit usaha komersial dapat
mendirikan bentuk usaha komersial lain berbadan hukum, yang sahamnya
dapat dimiliki sepenuhnya atau sebagian oleh Universitas.
(4) Setiap tahun pimpinan unit usaha komersial wajib menyusun :

a.

Rencana

Kerja

dan

Anggaran

Tahunan

untuk

mendapatkan

persetujuan Majelis Wali Amanat;
Laporan Tahunan yang terdiri atas laporan keuangan dan laporan

b.

kegiatan dipertanggung-jawabkan kepada dan disahkan Majelis Wali
Amanat.
(5) Tata cara pengelolaan unit usaha diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Pasal 35
Bentuk unsur penunjang lain, organisasi dan tata laksana unsur-unsur penunjang
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Keempat belas
Perencanaan Dan Pengelolaan
Pasal 36
(1) Perencanaan Universitas disusun dalam bentuk Rencana Strategis serta
Rencana Kerja dan Anggaran.
(2)
Rencana Strategis adalah strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan beserta
sejumlah

program

yang

berjangka

waktu

5

(lima)

tahunan

untuk

melaksanakan strategi tersebut yang sekurang-kurangnya mencakup:
a.

Evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya;

b.

Evaluasi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang ada

saat itu;
c.

Asumsi-asumsi yang dipakai dalam menyusun Rencana Strategis; dan

d.

Penetapan sasaran, strategi, kebijakan dan program kerja, serta indikator

kinerja.
(3) Rencana Strategis disusun oleh Pimpinan setelah memperoleh masukan dari
Senat Akademik, dan diajukan kepada Majelis Wali Amanat untuk dibahas
dan kemudian disahkan.
Pasal 37

(1) Rencana Kerja dan Anggaran adalah penjabaran Rencana Strategis dalam
rencana kerja tahunan dan anggaran pendapatan dan belanja tahunan.
(2) Rencana Kerja dan Anggaran Universitas diajukan kepada Majelis Wali
Amanat paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran dimulai.
(3) Rencana Kerja dan Anggaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
disahkan oleh Majelis Wali Amanat paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah
tahun anggaran berjalan.
(4) Dalam hal Rencana Kerja dan Anggaran Universitas belum disahkan oleh
Majelis Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), maka Rencana
Kerja dan Anggaran Universitas tahun sebelumnya dapat dilaksanakan
sambil menunggu pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Universitas
yang diusulkan
Pasal 38
(1) Tahun anggaran Universitas berlaku mulai tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember yang berikut.
(2) Tatacara pengelolaan Universitas diatur oleh dan disesuaikan dengan
kebutuhan Universitas dengan memperhatikan efisiensi, otonomi, dan
akuntabilitas.
Bagian Kelima belas
Akuntabilitas
Pasal 39
(1) Dalam waktu 5 (lima) bulan setelah tahun buku ditutup, Pimpinan bersama
Majelis Wali Amanat wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Menteri,
yang sekurang-kurangnya memuat:
a.

Laporan Keuangan yang meliputi neraca, perhitungan penerimaan
dan biaya, laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva bersih;

b.

Laporan akademik yang meliputi keadaan, kinerja, serta hasil-hasil
yang telah dicapai Universitas.

(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diperiksa oleh
pengawas fungsional.
(3)
Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Akademik Tahunan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), setelah mendapat pengesahan dari Menteri,
menjadi informasi publik.
Pasal 40
(1) Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Akademik Tahunan ditandatangani
oleh semua anggota Pimpinan Perguruan Tinggi, dan disampaikan kepada
Majelis Wali Amanat.
(2) Dalam hal terdapat anggota Pimpinan yang tidak menandatangani Laporan
Keuangan Tahunan dan Laporan Akademik Tahunan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), harus disebutkan alasannya secara tertulis.
Pasal 41
Laporan Keuangan Tahunan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku.

Bagian Keenam belas
Pengawasan
Pasal 42
(1) Pengawasan atas penyelenggaraan Universitas dilakukan oleh Menteri, yang
mendelegasikan wewenang ini kepada Majelis Wali Amanat.
(2) Pemeriksaan internal atas pengelolaan keuangan Universitas dilakukan oleh
tenaga audit internal Universitas.
Bagian Ketujuh belas
Ketenagakerjaan

Pasal 43
(1) Dosen Universitas merupakan pegawai Universitas, yang pengangkatan dan
pemberhentian, kedudukan, hak, serta kewajibannya ditetapkan berdasarkan
perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai dosen di Universitas.
(2) Tenaga administrasi, pustakawan, teknisi, dan tenaga lainnya di Universitas
merupakan pegawai Universitas, yang pengangkatan dan pemberhentian,
kedudukan, hak, serta kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja
sesuai

dengan

ketentuan

peraturan

perundang-undangan

mengenai

ketenagakerjaan.
(3) Dosen, tenaga administrasi, pustakawan, teknisi dan tenaga lainnya di
Universitas yang pada saat pendirian Universitas berstatus Pegawai Negeri
Sipil secara bertahap dialihkan statusnya menjadi pegawai Universitas.
(4) Pengalihan status Pegawai Negeri Sipil menjadi pegawai Universitas
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), dilaksanakan selama-lamanya dalam
jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan mengupayakan bahwa sistem
kepegawaian ganda

tersebut berlaku dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya.

Bagian Kedelapan belas
Mahasiswa
Pasal 44
(1) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah pada salah satu
program akademik, profesi, dan vokasi Universitas.
(2) Warga negara asing dapat menjadi mahasiswa Universitas setelah memenuhi
persyaratan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Setiap mahasiswa wajib untuk ikut menanggung biaya penyelenggaraan
pendidikan, kecuali bagi mahasiswa yang ditetapkan lain oleh Universitas,

dan wajib mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Universitas.
(4) Organisasi kemahasiswaan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.

BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 45
(1) Senat Universitas yang merupakan badan normatif tertinggi sebelum
Universitas menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara tetap
menjalankan tugas sampai terbentuknya Senat Akademik.
(2) Disamping menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Senat
Universitas juga bertugas:
a.

Menetapkan tata cara pembentukan Senat Akademik yang pertama;

b.

Menyelenggarakan pembentukan Dewan Guru Besar dan Senat

Akademik yang pertama;
c.

Menyusun Rancangan awal Anggaran Rumah Tangga; dan

d.

Membuat ketentuan-ketentuan yang diperlukan sampai terbentuknya

Senat Akademik.
(3) Senat Universitas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), dapat membentuk badan pekerja.
(4) Tugas-tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diselesaikan paling
lambat 9 (sembilan) bulan sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini.
(5) Kedudukan dan masa tugas Senat Universitas berakhir setelah terbentuknya
Senat Akademik.
(6)
Senat Akademik paling lambat 3 (tiga) bulan sejak terbentuk harus:
a.

Menetapkan tata cara pembentukan Majelis Wali Amanat hingga

terbentuknya Majelis Wali Amanat yang pertama;
b.

Mempersiapkan rancangan akhir Anggaran Rumah Tangga.

(7) Senat Akademik menyampaikan rancangan akhir Anggaran Rumah Tangga
untuk disahkan paling lambat 1 (satu) bulan sejak Majelis Wali Amanat
terbentuk.
(8) Senat Akademik harus menyelenggarakan pemilihan calon Rektor dan
mengajukannya kepada Majelis Wali Amanat paling lambat 3 (tiga) bulan
sejak Anggaran Rumah Tangga disahkan.
(9) Pimpinan Universitas yang pada saat berlakunya Peraturan Pemerintah ini,
tetap menjalankan tugas dan memimpin penyelenggaraan proses peralihan
sampai dilantiknya Rektor yang definitif oleh Majelis Wali Amanat.
Pasal 46
Masa peralihan penyelenggaraan Universitas dari status Perguruan Tinggi Negeri
menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara adalah 5 (lima) tahun,
kecuali sebagaimana diatur dalam Pasal 43 ayat (4) dan Pasal 45.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 47
Semua peraturan Universitas yang ada

pada saat berlakunya Peraturan

Pemerintah ini, dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan
belum diganti dengan yang baru sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
ini.
Pasal 48
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di
Jakarta
pada tanggal 11
November 2003
PRESIDEN
REPUBLIK
INDONESIA,
ttd
MEGAWATI
SOEKARNOPUT
RI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 11 November 2003
SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BAMBANG KESOWO

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2003 NOMOR 125
Salinan sesuai dengan
aslinya
Deputi Sekretaris Kabinet
Bidang Hukum dan
Perundang-undangan,

Lambock V. Nahattands

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 56 TAHUN 2003
TENTANG
PENETAPAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a.

bahwa untuk dapat berperan sebagai kekuatan moral yang memiliki
kredibilitas

untuk

mendukung

pembangunan

nasional,

Universitas

memiliki

kemampuan

Sumatera Utara harus memiliki kemandirian;
b. bahwa

Universitas

Sumatera

Utara

telah

pengelolaan yang cukup untuk dapat memperoleh kemandirian, otonomi,
dan tanggung jawab yang lebih besar;
c. bahwa untuk dapat merealisasikan maksud tersebut di atas, perlu segera
ditetapkan status hukum Universitas Sumatera Utara sebagai badan hukum
milik negara.
Mengingat :

1.

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah
dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945;

2.

Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Staatsblad 1847:23);

3.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4301);

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3859);

5.

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan
Perguruan Tinggi Negeri sebagai Badan Hukum (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3860).

MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN

PEMERINTAH

TENTANG

PENETAPAN

SUMATERA UTARA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA.

UNIVERSITAS

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1.

Universitas adalah Universitas Sumatera Utara sebagai Badan Hukum
Milik Negara.

2.

Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan tinggi.

3.

Menteri Keuangan adalah Menteri yang bertanggung jawab untuk
mewakili Pemerintah di bidang keuangan yang mempunyai kewenangan
dalam setiap pemisahan harta kekayaan Negara untuk ditempatkan
sebagai kekayaan awal pada Universitas.

4.

Majelis Wali Amanat adalah organ Universitas yang berfungsi mewakili
Pemerintah dan masyarakat.

5.

Dewan Audit adalah organ Universitas yang secara independen
melakukan evaluasi hasil audit internal dan eksternal atas penyelenggaraan
Universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat.

6.

Senat Akademik adalah badan normatif tertinggi Universitas di bidang
akademik yang terdiri dari Wakil Guru Besar, Wakil Dosen bukan Guru
Besar, Rektor dan Pembantu Rektor, Dekan, Kepala Perpustakaan dan
Sistem Informasi, dan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik.

7.

Dekan adalah pimpinan Fakultas yang memimpin penyelenggaraan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, membina tenaga
pendidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan administrasi serta
bertanggung jawab kepada Rektor.

8.

Dewan Guru Besar adalah Dewan Guru Besar Universitas yang berfungsi
melakukan pembinaan kehidupan akademik dan integritas moral serta etika
dalam lingkungan sivitas akademika Universitas.

9.

Rektor adalah Pimpinan Universitas yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan Universitas.

10.

Sivitas Akademika adalah dosen dan mahasiswa pada Universitas.
BAB II
PENETAPAN BADAN HUKUM MILIK NEGARA

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Pemerintah ini Universitas Sumatera Utara yang didirikan
pada tanggal 4 Juni 1952 dan dinegerikan pada tanggal 1 September 1957,
ditetapkan sebagai Badan Hukum Milik Negara yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
(2) Dengan penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka segala hak
dan kewajiban, perlengkapan dan kekayaan kecuali tanah, penyelenggaraan
pendidikan tinggi, termasuk pegawai dialihkan menjadi aset dan pegawai
Universitas.

(3) Pelaksanaan pengalihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur oleh
Menteri dan Menteri Keuangan.
BAB III
ANGGARAN DASAR
Bagian Pertama
Jati Diri
Pasal 3
(1) Universitas bersifat nirlaba yang menyelenggarakan pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat.
(2) Universitas memiliki lambang, mars, himne, bendera dan cap sebagai atribut
yang bentuk dan penggunaannya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga.
Bagian Kedua
Asas Dan Tujuan
Pasal 4
Universitas diselenggarakan berdasarkan asas:
a.

Keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b.

Moralitas yang tinggi;

c.

Kebebasan akademik;

d.

Kebebasan Ilmiah;

e.

Keuniversalan;

f.

Kemandirian;

g.

Akuntabilitas; dan

h.

Kualitas.

Pasal 5
Tujuan Universitas adalah :
a.

Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang bermoral,
yang memiliki kemampuan akademik, profesi dan vokasi yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian;

b.

Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau kesenian, khususnya yang berbasis kerjasama industri dalam arti
luas, serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf
kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional;

c.

Mendukung pembangunan masyarakat madani yang demokratis dengan
berperan sebagai kekuatan moral yang mandiri;

d.

Mencapai keunggulan kompetitif melalui prinsip pengelolaan sumber
daya sesuai dengan asas pengelolaan yang profesional; dan

e.

Meningkatkan kualitas secara berkelanjutan untuk menempati posisi
unggul dalam persaingan dan kerjasama global.
Bagian Ketiga
Kedudukan Dan Jangka Waktu
Pasal 6

Universitas berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Pasal 7
Universitas sebagai Badan Hukum Milik Negara didirikan untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan.

Bagian Keempat
Kekayaan Dan Pendanaan
Pasal 8
(1) Kekayaan awal Universitas berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(2) Besarnya kekayaan awal Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),

adalah seluruh kekayaan Negara yang tertanam pada Universitas kecuali
tanah.
(3) Besarnya nilai kekayaan awal sebagimana dimaksud dalam ayat (2),
ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan
bersama oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Keuangan.
(4) Penatausahaan pemisahan kekayaan Negara untuk ditempatkan sebagai
kekayaan awal Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
diselenggarakan oleh Menteri Keuangan.
(5) Kekayaan Negara berupa tanah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2),
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan Universitas dan tidak dapat
dipindahtangankan.
(6) Pemanfaatan kekayaan Negara berupa tanah dengan mengikut-sertakan
pihak ketiga, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Menteri
Keuangan.
(7) Hasil pemanfaatan kekayaan berupa tanah sebagaimana dimaksud dalam
ayat (5) dan ayat (6), menjadi pendapatan dari Universitas dan dipergunakan
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Universitas.
Pasal 9
(1) Hak kekayaan intelektual yang terdiri atas hak paten, hak cipta, dan bentukbentuk hak kekayaan intelektual lainnya dimiliki sepenuhnya atau sebagian
oleh Universitas.
(2) Tatacara perolehan, penggunaan, dan pengelolaan hak kekayaan intelektual
diatur lebih lanjut dalam keputusan Majelis Wali Amanat dengan berpedoman
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 10
(1) Pembiayaan penyelenggaraan dan pengembangan Universitas berasal dari:

a. Pemerintah;
b. masyarakat;
c. pihak luar negeri yang tidak mengikat; dan
d. usaha dan tabungan Universitas.
(2) Dana dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(3) Universitas mengalokasikan anggaran yang berasal dari masyarakat dan atau
usaha dan tabungan Universitas sebagai pendamping dana yang diperoleh
dari Pemerintah.
(4) Penerimaan Universitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,
bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Bagian Kelima
Organisasi
Pasal 11
(1) Organisasi Universitas terdiri dari Majelis Wali Amanat, Dewan Audit, Senat
Akademik, Dewan Guru Besar, Pimpinan, Dosen, Tenaga Administrasi,
Pustakawan,

Teknisi,

unsur

pelaksana

akademik,

unsur

pelaksana

administrasi, dan unsur penunjang.
(2) Unsur pelaksana akademik terdiri dari Fakultas dan Departemen, Lembaga
dan bentuk lain yang dipandang perlu.
(3) Unsur pelaksana administrasi terdiri dari Biro, Bagian dan bentuk lainnya
yang dipandang perlu.
(4)
Unsur

penunjang

terdiri

dari

Perpustakaan

dan

Sistem

Informasi,

Laboratorium, Bengkel Universitas, Kebun Percobaan, Pusat Komputer, unit
usaha dan bentuk lain yang dipandang perlu.
Bagian Keenam
Majelis Wali Amanat

Pasal 12
(1) Majelis Wali Amanat adalah organ Universitas yang berfungsi untuk mewakili
kepentingan Pemerintah dan kepentingan masyarakat.
(2) Majelis Wali Amanat beranggotakan 21 orang yang mewakili unsur :
a.

Menteri;

b.

Senat Akademik;

c.

Masyarakat; dan

d.

Rektor.

(3) Anggota Majelis Wali Amanat diangkat dan diberhentikan oleh Menteri
setelah menerima usulan dari Senat Akademik.
(4) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili Menteri berjumlah 1 (satu) orang
yang ditetapkan oleh Menteri.
(5) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili Senat Akademik berjumlah 8
(delapan) orang yang dipilih dari dan oleh Senat Akademik.
(6) Anggota Majelis Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam ayat (5), harus
memenuhi kriteria utama pada komitmen, kemampuan, integritas, prestasi,
wawasan, dan minat terhadap pengembangan Universitas.
(7) Anggota Majelis Wali Amanat yang mewakili masyarakat berjumlah 11
(sebelas) orang yang diusulkan oleh Senat Akademik.
(8) Anggota Majelis Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam ayat (7), harus
memenuhi kriteria utama pada komitmen, kemampuan, integritas, prestasi,
wawasan, minat terhadap pengembangan Universitas, dan non-partisan.
(9) Anggota Majelis Wali Amanat, diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun,
dan dapat diangkat kembali, dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali
berturut-turut.

(10)Majelis Wali Amanat diketuai oleh seorang ketua dan dibantu oleh seorang
Sekretaris yang masing-masing dipilih dari dan oleh anggota lainnya dengan
masa jabatan 5 (lima) tahun.
(11)Rektor merupakan anggota Majelis Wali Amanat yang tidak dapat dipilih
sebagai Ketua dan tidak mempunyai hak suara

dalam hal terjadi

pemungutan suara.
(12)Ketua dan Sekretaris Majelis Wali Amanat tidak dibenarkan memangku
jabatan rangkap sebagai pimpinan atau jabatan struktural pada Universitas,
perguruan tinggi lain, instansi pemerintah, dan jabatan lainnya yang dapat
menimbulkan pertentangan kepentingan dengan kepentingan Universitas.
(13)Tata cara pemilihan, pengusulan, dan pemberhentian Ketua, Sekretaris dan
Anggota Majelis Wali Amanat termasuk komposisinya dan jumlah setiap
unsurnya diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 13
(1) Majelis Wali Amanat bertugas untuk:
a.

Menetapkan kebijakan

umum

Universitas

dalam bidang

non

akademik;
b.

Mengangkat dan memberhentikan Pimpinan Universitas;

c.

Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran
Universitas;

d.

Melaksanakan

pengawasan

dan

pengendalian

umum

atas

pengelolaan Universitas;
e.

Melakukan penilaian atas kinerja Pimpinan Universitas;

f.

Bersama Pimpinan Universitas menyusun dan menyampaikan
laporan tahunan kepada Menteri; dan

g.

Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang
pengelolaan Universitas.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
Majelis Wali Amanat berwenang:
a.

Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga Universitas yang diusulkan
oleh Senat Akademik;

b.

Menetapkan ketentuan-ketentuan yang memuat prinsip kehati-hatian

dalam rangka pengelolaan Universitas; dan
c.

Menunjuk dan mengangkat auditor eksternal yang independen dan
profesional.

(3) Pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diatur
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
(4) Anggaran yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Majelis Wali Amanat
dibebankan pada anggaran Universitas.
Pasal 14
(1) Majelis Wali Amanat menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 6 (enam) bulan.
(2)
Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per
tiga) dari seluruh anggota, dan diundurkan bila kuorum belum tercapai.
(3) Keputusan rapat ditetapkan berdasarkan musyawarah-mufakat dan bila
diperlukan dapat dilakukan pemungutan suara.
(4) Setiap anggota Majelis Wali Amanat memiliki hak suara yang sama, kecuali
dalam hal yang berkaitan dengan pengangkatan dan pemberhentian Rektor,
anggota yang mewakili unsur Menteri 35 (tiga puluh lima) persen, anggota
lain memiliki secara bersama-sama 65 (enam puluh lima) persen, dan Rektor
tidak memiliki hak suara.
(5) Tata cara, mekanisme, pelaksanaan rapat Majelis Wali Amanat diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketujuh
Dewan Audit
Pasal 15
(1) Dewan

Audit

melaksanakan

adalah
evaluasi

organ
hasil

Universitas
audit

yang

internal

secara
dan

independen

eksternal

penyelenggaraan Universitas untuk dan atas nama Majelis Wali Amanat.

atas

(2) Anggota Dewan Audit dipilih, diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Wali
Amanat.
(3)
Anggota Dewan Audit berjumlah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang yang
terdiri atas Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota, dan
anggota.
(4) Dewan Audit melaksanakan evaluasi hasil audit Universitas dalam bidang
keuangan dan bidang akademik.
(5) Dewan Audit bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat.
(6) Anggota Dewan Audit diangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali, dengan ketentuan tidak lebih dari 2 (dua) kali berturut-turut.
(7) Persyaratan, tata cara pengangkatan, dan pemberhentian anggota Dewan
Audit diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 16
(1) Dewan Audit bertugas untuk :
a. Menetapkan kebijakan audit internal;
b. Mempelajari dan menilai hasil audit internal dan eksternal; dan
c.

Mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Majelis Wali

Amanat.
(2) Anggaran pelaksanaan tugas Dewan Audit dibebankan kepada anggaran
Universitas.
(3)
Tatacara penyelenggaraan tugas Dewan Audit akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Kedelapan
Senat Akademik
Pasal 17

(1) Senat Akademik adalah badan normatif tertinggi Universitas di bidang
akademik.
(2)
Senat Akademik terdiri dari :
a. Wakil Guru Besar;
b. Wakil Dosen bukan Guru Besar;
c. Rektor dan Pembantu Rektor;
d. Dekan;
e. Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi; dan
f.

Unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik.

(3) Wakil Guru Besar sebanyak-banyaknya 25 (dua puluh lima) persen dari
jumlah anggota Dewan Guru Besar.
(4) Wakil Dosen bukan Guru Besar dipilih melalui pemilihan oleh masing-masing
fakultas sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang.
(5) Perwakilan unsur lain yang ditetapkan oleh Senat Akademik sebanyakbanyaknya 4 (empat) orang.
(6)
Anggota Senat Akademik kecuali anggota ex-officio diangkat untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(7) Senat Akademik dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris yang dipilih dari dan oleh
anggota untuk masa jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(8) Rektor merupakan anggota Senat Akademik yang tidak dapat dipilih menjadi
Ketua maupun Sekretaris.
(9)
Dalam melaksanakan tugas, Senat Akademik dapat membentuk komisi(10)komisi.
Tata cara pemilihan anggota, Ketua dan Sekretaris Senat Akademik serta
pembentukan komisi-komisi berikut tugas, wewenang, tata kerja, dan
susunan anggota-anggotanya termasuk komposisi dan jumlahnya diatur lebih

lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 18
(1) Wakil Guru Besar dalam Senat Akademik sebagaimana dimaksud dalam
pasal 17 ayat (3), dipilih melalui pemilihan dari dan oleh anggota Dewan Guru
Besar.
(2) Dewan Guru Besar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), terdiri dari
seluruh Guru Besar tetap Universitas.
(3) Dewan Guru Besar dipimpin oleh seorang Ketua dan dibantu oleh seorang
Sekretaris yang dipilih dari dan oleh anggota Dewan Guru Besar untuk masa
jabatan 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali.
(4) Dewan Guru Besar bertugas untuk:
a.

Memberikan masukan kepada Pimpinan Universitas dalam hal
pengembangan keilmuan dan kualitas pendidikan;

b.

Memberik