JARKOMDAT – Ridha Muldina

IPv6

Distribusi IP Address di Dunia

Why IPv6 ?







Kebutuhan akan address yang jauh lebih besar
Internet harus mengakomodasi audio real-time dan
transmisi video. Tipe transmisi ini mensyaratkan
minimum delay dan reservasi resource. Hal ini tidak
tersedia dalam desain IPv4
Internet harus mengakomodasi enkripsi dan
autentikasi data untuk beberapa aplikasi. Hal ini tidak
disediakan oleh IPv4
IPv6 Launching 6 Juni 2012


IPv6



Motivasi awal: 32-bit address space (IPv4) habis
(contoh: di APNIC habis pada 15 April 2011)
Motivasi tambahan:






Format header membantu kecepatan pengolahan /forwarding
Perubahan header untuk mengakomodasi QoS
Alamat “anycast” baru

Format IPv6 datagram :




fixed-length 40 byte header
Tidak mengizinkan fragmentasi

 IPv6

terdiri dari 128 bit.
 128 bit ini dibagi menjadi 8 bagian,
dimana masing-masing bagian terdiri
dari 16 bit

Notasi IPv6
 Contoh

IPv6 adalah

2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334
 Masing-masing


group terdiri dari 4 digit

hexadesimal.
 Group yang semua bitnya 0 bisa
dituliskan dengan 1 digit 0 saja atau
tidak dituliskan sama sekali, diberi tanda
titik dua saja.

Contoh penulisan alamat IPv6
dengan menyingkat

TRY THIS..!
 Berapakah

alamat original untuk alamat

berikut?
0 : 15 : : 1 : 12 : 1213

TRY THIS..!

 Berapakah

alamat original untuk alamat

berikut?
0 : 15 : : 1 : 12 : 1213
JAWAB :
0000:0015:0000:0000:0000:0001:0012:1213

Penulisan di URL
 http://

[2001:0db8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:
7348]/
 Mengandung nomor port : https://
[2001:0db8:85a3:08d3:1319:8a2e:0370:
7344]:443/

Format IPv6












Version - version 6 (4-bit IP version).
Traffic class - packet priority (8 bits). Priority values dibagi
menjadi : trafik bila source menyediakan congestion control dan
non-control trafic.
Flow label - QoS management (20 bits). Pada dasarnya dibuat
untuk memberikan servis pada real-time application, tapi
biasanya tidak digunakan.
Payload length - payload length dalam bytes (16 bits). Saat diset
0, maka artinya jumbo payload  max 4GiB
Next header – Spesifikasi protokol berikutnya yang

dienkapsulasi. Misal IPv4 protocol(8 bits).
Hop limit - menggantikan time to live pada IPv4 (8 bits).
Menunjukkan hop (bukan waktu)
Source and destination addresses - 128 bits masing-masing

IPv4 & IPv6 Header Comparison
IPv6 Header

IPv4 Header
Version

IHL

Type of Service

Total Length
Version

Identification
Time to Live


Protocol

Flags

Traffic Class

Flow Label

Fragment
Offset

Header Checksum

Payload Length

Next
Header

Hop Limit


Source Address
Destination Address

Legend

Options

Padding

- field’s name kept from IPv4 to IPv6
- fields not kept in IPv6
- Name & position changed in IPv6
- New field in IPv6

Source Address

Destination Address

IPv4 versus IPv6


 IPv6

juga mengizinkan adanya DHCP
Server sebagai pengatur alamat
otomatis.
 Dalam IPv6, konfigurasi alamat :
 dengan

menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address
configuration
 tanpa DHCP Server dinamakan dengan
stateless address configuration.

IPv6 Address diklasifikasikan
menjadi 3 tipe:


Unicast






Multicast





One address on a single interface
Delivery to single interface

Address of a set of interfaces
Delivery to all interfaces in the set

Anycast






Address of a set of interfaces
Delivery to a single interface in the set,
the nearest one ( the one with the shortest route)
one possible use is to assign an anycast address
to all routers of an ISP that covers a large logical area in the Internet.
The routers outside the ISP deliver a packet destined for the ISP to the
nearest ISP router.

LOCAL ADDRESS
Local address digunakan saat organisasi ingin menggunakan IPv6
tanpa harus terhubung dengan internet. Dengan kata lain, menyediakan
alamat untuk private network. Tidak ada user dari luar organisasi yang
dapat mengirim pesan ke node yang menggunakan address ini. 2 tipe
local address adalah link local address dan site local address
 Link local address digunakan untuk isolated subnet
 Site local address digunakan untuk isolated site dengan beberapa
subnet


Routing Protocol
 RIPv2,

OSPFv3, BGP4+

TRANSISI DARI IPv4 ke IPv6

DUAL STACK
 Dual

Stack: sebelum migrasi ke versi 6
secara komplit, semua host
direkomendasikan untuk memiliki protokol
dual stack. Dengan kata lain, station harus
me-run IPv4 dan IPv6 secara simultan
sampai seluruh internet menggunakan
IPv6.

Dual Stack Approach

TUNNELING
Tunneling: IPv6 dibawa sebagai payload datagram
IPv4 bila melewati router dengan IPv4

Tunneling
IPv6 inside IPv4 where needed

HEADER TRANSLATION
 Memungkinkan

bila mayoritas internet
sudah menggunakan IPv6, namun
beberapa sistem masih menggunakan
IPv4.
 Misal sender gunakan IPv6, receiver
tidak dapat gunakan IPv6

HAPPY LEARNING!!