Pemilu yang sukses
Pemilu yang sukses :
1. Jumlah pemilih yang datang memberikan
pilihan nya harus meningkat dari pemilu
sebelumnya
2. Harus berjalan dan berlangsung secara
aman, tertib dan lancar di semua tahapan
3. Menghasilkan
anggota
legislatif
yang
berkualitas
Alasan tidak memilih atau menjadi golput :
1. Merasa bahwa tidak meberikan keuntungan
bahkan cendrung merasa rugin (rugi waktu ,
rugi tenang, rugi ekonomi)
2. Timbul sikap apatis kepada penyelengara
pemerintahan baik eksekutif, legislatif,
yudikatif akibat banyaknya kasus- kasus
hukum dan kasus–kasus moral yang
melibatkan oknum–oknum yang terkibat di
pemerintahan
3. Merasa bahwa aspirasi rakyat selama ini
tidak di perjuangkan, bahkan cendrung
kebijakan atau keputusan yang dilahirkan
bertentangan dengan aspirasi rakyat secara
umum
1
4. Masyarakat merasa di dustai, banyak bukti
yang menunujukan bahwa keramahtamahan
calon hanyalah kepalsuan belaka yang tidak
lagi di jumpai oleh rakyat ketika sudah
menempati
jabatanya.
Semau
yang
dihadirkan
saat
kampanye
cendrung
sandiwara belaka (banyak bintang sinetron
dadakan saat pemilu akan berlangsung)
Faktor- faktor yang berpotensi menganggu
keamanan,
ketertiban
dan
kelancaran
semua tahapan pemilu :
1. Penyelenggara tidak netral atau menunjukan
keberpihakan
2. Penyelenggara tidak propfesional atau tidak
menguasai dengan aturan main yang telah
di buat
3. Penyelenggara tidak siap dengen sarana dan
prasarana
4. Peserta menghalalkan segala cara untuk
memenangkan
pemili,
melekukan
pelanggaran terhadap norma- norma yng
berlaku Seperti : norma hukum , norma adat,
norma agama, etika
2
5. Pesert tidak menguasai atau memahami
dengan baik aturan main
6. Peserta tidak siap menghadapi kekalahan
dan tidak dewasa menghadapi kemenangan
Kata-Kata “Pemilu Badunsanak“ Kata- Kata
”Siap Menang dan Siap Kalah” hanya
menjadi Slogan semata tapi tidak di
wujudkan atau di Implementasikan
Faktor- faktor yang membuat sulit untuk
mendapatkan
pejabat
terpilih
yang
berkualitas :
1. Masyrakat atau pemilih salah dalam
mengunakan parameter atau tolak ukur
yang
digunakan
ketika
menggambil
keputusan atau mengeksekusi siap yang
akan dipilih
2. Tokoh- tokoh politik cendrung melakukan
pembodohan politik kepada masyarakat dari
pada mencerdaskan masyrakat secara
politik melalui pendidkan politik
3. Sikap masyarakat yabg salah dalam
mengikuti
dinamiika
pemilu
yang
diselenggarakan
a. Berlomba – lomba mengadakan acara
atau kegiatan
3
b. Menunutut calon ataau menilai calon dari
materi yang dibawa
c. Cendrung
hanya
berpikir
untuk
kepentingan sesaat dengan mengabaikan
kepentingan yang jauh lebih besar dan
berpengaruh jangka panjang
d. Sistem yang belum memadai
e. Calon yang disampaikan tidak mempunyai
kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang
memedai untuk maju untuk menjadi calon
Solusi :
1. Perbaiki siteim melalui penyempurnaan
regulasi
2. Cerdaskan
masyarakat
dengan
cara
memberikan pendidikan politik
3. Percepat peningkatan kesejahteraan rakyat
dari seluruh sektor, seperti : ekonomi,
pendidikan, kesehatan,
4. Maksmalkan honor penyelanggra pemilu
5. Tingkatkan kualitas penyelenggara
6. Libatkan
seluruh
elemenelemen
masyarakat dalam semua tahapan pemilu,
4
sepertI : lembaga adat, agama, tokoh-tokoh
intelektual, tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
5
1. Jumlah pemilih yang datang memberikan
pilihan nya harus meningkat dari pemilu
sebelumnya
2. Harus berjalan dan berlangsung secara
aman, tertib dan lancar di semua tahapan
3. Menghasilkan
anggota
legislatif
yang
berkualitas
Alasan tidak memilih atau menjadi golput :
1. Merasa bahwa tidak meberikan keuntungan
bahkan cendrung merasa rugin (rugi waktu ,
rugi tenang, rugi ekonomi)
2. Timbul sikap apatis kepada penyelengara
pemerintahan baik eksekutif, legislatif,
yudikatif akibat banyaknya kasus- kasus
hukum dan kasus–kasus moral yang
melibatkan oknum–oknum yang terkibat di
pemerintahan
3. Merasa bahwa aspirasi rakyat selama ini
tidak di perjuangkan, bahkan cendrung
kebijakan atau keputusan yang dilahirkan
bertentangan dengan aspirasi rakyat secara
umum
1
4. Masyarakat merasa di dustai, banyak bukti
yang menunujukan bahwa keramahtamahan
calon hanyalah kepalsuan belaka yang tidak
lagi di jumpai oleh rakyat ketika sudah
menempati
jabatanya.
Semau
yang
dihadirkan
saat
kampanye
cendrung
sandiwara belaka (banyak bintang sinetron
dadakan saat pemilu akan berlangsung)
Faktor- faktor yang berpotensi menganggu
keamanan,
ketertiban
dan
kelancaran
semua tahapan pemilu :
1. Penyelenggara tidak netral atau menunjukan
keberpihakan
2. Penyelenggara tidak propfesional atau tidak
menguasai dengan aturan main yang telah
di buat
3. Penyelenggara tidak siap dengen sarana dan
prasarana
4. Peserta menghalalkan segala cara untuk
memenangkan
pemili,
melekukan
pelanggaran terhadap norma- norma yng
berlaku Seperti : norma hukum , norma adat,
norma agama, etika
2
5. Pesert tidak menguasai atau memahami
dengan baik aturan main
6. Peserta tidak siap menghadapi kekalahan
dan tidak dewasa menghadapi kemenangan
Kata-Kata “Pemilu Badunsanak“ Kata- Kata
”Siap Menang dan Siap Kalah” hanya
menjadi Slogan semata tapi tidak di
wujudkan atau di Implementasikan
Faktor- faktor yang membuat sulit untuk
mendapatkan
pejabat
terpilih
yang
berkualitas :
1. Masyrakat atau pemilih salah dalam
mengunakan parameter atau tolak ukur
yang
digunakan
ketika
menggambil
keputusan atau mengeksekusi siap yang
akan dipilih
2. Tokoh- tokoh politik cendrung melakukan
pembodohan politik kepada masyarakat dari
pada mencerdaskan masyrakat secara
politik melalui pendidkan politik
3. Sikap masyarakat yabg salah dalam
mengikuti
dinamiika
pemilu
yang
diselenggarakan
a. Berlomba – lomba mengadakan acara
atau kegiatan
3
b. Menunutut calon ataau menilai calon dari
materi yang dibawa
c. Cendrung
hanya
berpikir
untuk
kepentingan sesaat dengan mengabaikan
kepentingan yang jauh lebih besar dan
berpengaruh jangka panjang
d. Sistem yang belum memadai
e. Calon yang disampaikan tidak mempunyai
kapasitas, kapabilitas, dan integritas yang
memedai untuk maju untuk menjadi calon
Solusi :
1. Perbaiki siteim melalui penyempurnaan
regulasi
2. Cerdaskan
masyarakat
dengan
cara
memberikan pendidikan politik
3. Percepat peningkatan kesejahteraan rakyat
dari seluruh sektor, seperti : ekonomi,
pendidikan, kesehatan,
4. Maksmalkan honor penyelanggra pemilu
5. Tingkatkan kualitas penyelenggara
6. Libatkan
seluruh
elemenelemen
masyarakat dalam semua tahapan pemilu,
4
sepertI : lembaga adat, agama, tokoh-tokoh
intelektual, tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
5