11e6c5bbddb2ac608ed6313432323135
BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
No. 2019, 2015
LEMSANEG.
Diklat.
Fungsional. Sandiman.
Penjenjangan
Jabatan
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 18 TAHUN 2015
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN
JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
Menimbang
:
bahwa
untuk
memenuhi
standar
kompetensi
kerja
Aparatur Sipil Negara yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Sandiman, alih jabatan Pejabat Fungsional
Sandiman Tingkat Terampil ke Tingkat Ahli, maupun naik
jenjang
jabatan
setingkat
lebih
tinggi
serta
untuk
melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Kepala
Lembaga Sandi Negara Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Pendidikan
Peraturan
dan
Pelatihan
Kepala
Sandi,
Lembaga
perlu
Sandi
menetapkan
Negara
tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman;
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
2014
tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-2-
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan
Nomor
Lembaran
3547)
Peraturan
Negara
sebagaimana
Pemerintah
Republik
telah
Nomor
40
Indonesia
diubah
Tahun
dengan
2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5121);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4019);
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 76 Tahun 2012
tentang Jabatan Fungsional Sandiman dan Angka
Kreditnya;
5. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Sandi Negara dan
Kepala Kepegawaian Negara Nomor 2/LSN/2013 dan
Nomor 9 tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 76 Tahun 2012
tentang Jabatan Fungsional Sandiman dan Angka
Kreditnya;
6. Peraturan
Kepala
Lembaga
Sandi
Negara
Nomor
OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Sandi Negara;
7. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pedoman Evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Sandi;
8. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2014 tentang Sertifikasi Kompetensi Pejabat
Fungsional Sandiman;
9. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 7
Tahun 2014 tentang Pendidikan dan Pelatihan Sandi;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-3-
10. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan Untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
KEPALA
LEMBAGA
TENTANGPENYELENGGARAAN
PELATIHAN
SANDI
NEGARA
PENDIDIKAN
PENJENJANGAN
JABATAN
DAN
FUNGSIONAL
SANDIMAN.
Pasal 1
Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini merupakan
acuan dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman.
Pasal 2
Peraturan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Kepala Lembaga
Sandi
Negara
ini
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 3
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
mata
diklat
dan
ringkasan materi kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandimandiatur oleh
Deputi Pembinaan dan Pengendalian Persandian bersama
Pusdiklat dengan Peraturan Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Lembaga Sandi Negara.
Pasal 4
Aparatur
Peraturan
Sipil
Negara
Kepala
yang
Lembaga
pada
Sandi
saat
Negara
berlakunya
ini
telah
mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman Tingkat Ahli dan Terampil sebagaimana diatur
dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor
HK.101/PERKA.137/2007
tentang
Pedoman
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-4-
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman,
apabila
belum
diangkat
dalam
Jabatan
Fungsional Sandimandalam kurun waktu 2 (dua) tahun
sejak peraturan ini ditetapkan maka untuk pengangkatan
dalam Jabatan Fungsional Sandiman harus mengikuti dan
lulus Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan
Fungsional Sandiman.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini
berlaku, Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor
HK.101/PERKA.137/2007
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 6
Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-5-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2015
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-6-
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 18 TAHUN 2015
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PELATIHAN
PENDIDIKAN
PENJENJANGAN
DAN
JABATAN
FUNGSIONAL SANDIMAN
PENDAHULUAN
A. Umum
Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional Sandiman perlu dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan untuk menghasilkan Pejabat
Fungsional Sandiman yang profesional, setia kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pemerintah Republik
Indonesia. Disamping itu juga untuk menghasilkan Pejabat Fungsional
Sandiman
yang
mampu
mengamalkan
nilai-nilai
etos
sandi
dalam
pelaksanaan tugasnya yang didasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri.
Pejabat Fungsional Sandiman yang profesional dituntut memiliki
kompetensi tertentu sesuai dengan jabatannya agar mampu menyelesaikan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Salah satu upaya dalam
mewujudkan profesionalisme Pejabat Fungsional Sandiman tersebut yaitu
melaluiPendidikan
dan
PelatihanPenjenjangan
JabatanFungsional
Sandiman.
Lembaga Sandi Negara selaku instansi pembina Jabatan Fungsional
Sandiman memiliki tugas membina Pejabat Fungsional Sandiman agar
dapat meningkatkan dan memenuhi kompetensinya sesuai dengan standar
kompetensi pada jenjang jabatannya melalui Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman. Agar lulusan Pendidikan dan
Pelatihan dapat memenuhi standar kompetensi yang diharapkan maka
perlu dilakukan koordinasi, pengaturan, pengawasan dan pengendalian
dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan tersebut.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-7-
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud ditetapkannya peraturan ini yaitu untuk digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraanPendidikan dan PelatihanPenjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman.
2. Tujuan
Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman
yaitu
Sandiman
sesuai
terpenuhinya
standar
kompetensi
kompetensi
kerja
Pejabat
Fungsional
Jabatan
Fungsional
Sandiman.
C. Pengertian
1. Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
yang selanjutnya disebut Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk menghasilkan
Pejabat Fungsional Sandiman yang mempunyai kompetensi inti sesuai
dengan standar kompetensi kerja Jabatan Fungsional Sandiman
2. Jabatan Fungsional Sandiman adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan
kegiatan persandian pada instansi pemerintah.
3. Pejabat Fungsional Sandiman adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan persandian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Kompetensi
dimilikioleh
Diklat
adalahkemampuan
seorang
pegawai
pengetahuan,keterampilan
dan
dan
Instansi
sikap
karakteristik
Pemerintah
perilaku
yang
yang
berupa
diperlukan
dalampelaksanaan tugas jabatannya.
5. Standar KompetensiDiklat adalah suatu ukuran atau kriteria yang
berisi rumusan mengenai kemampuan personil yang dilandasi oleh
pengetahuan,
keterampilan
dan
didukung
sikap
perilaku
serta
penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
6. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu fungsi, tugas atau pekerjaan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan yang ditetapkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-8-
BAB II
JENIS DIKLAT, PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR
A. Jenis Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
1. Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Terampil
a. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana;
b. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan; dan
c. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
2. Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Ahli
a. Diklat FungsionalSandiman Pertama;
b. Diklat Fungsional Sandiman Muda; dan
c. Diklat Fungsional Sandiman Madya.
B. Peserta
Peserta Diklat dapat seluruhnya berasal dari satu instansi atau dari
berbagai instansi. Jumlah peserta diklat sekurang-kurangnya 15 orang dan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Diklat FungsionalSandiman Pelaksana
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I, golongan
ruang II/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh Pejabat Kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-9-
2. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Pengatur Tingkat I, golongan ruang
II/d;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
3. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-10-
4. Diklat FungsionalSandiman Pertama
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)di
bidang
persandian; atau
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
5. Diklat Fungsional Sandiman Muda
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)
di
bidang
persandian; atau
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-11-
6. Diklat Fungsional Sandiman Madya
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)
di
bidang
persandian; atau;
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
c. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
d. Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
C. Tenaga Pengajar
1. Sumber-sumber Tenaga Pengajar
Tenaga
Pengajar
pada
DiklatPenjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman yaitu:
a. Widyaiswara;
b. Pejabat Struktural yang berkompeten;
c. Pejabat Fungsional Umum/Tertentu yang berkompeten;
d. Pakar dan Praktisi; dan
e. Pejabat Negara.
2. Persyaratan dan Kompetensi Tenaga Pengajar
a. Mempunyai pendidikan minimal S-1;
b. Memiliki sertifikat Cara Memberi Instruksi (CMI), Training of
Trainers (TOT), atau Pengembangan Fasilitator Diklat (PFD) kecuali
bagi pejabat negara, pakar dan praktisi.
c. Memiliki integritas yang tinggi;
d. Menguasai materi yang diajarkan;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-12-
e. Mempunyai keterampilan mengajar secara sistematik, efektif, dan
efisien sesuai dengan satuan acara mata Diklat; dan
3. Penugasan
Tenaga pengajar Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
harus mendapat surat tugas mengajar dari Penyelenggara Diklat dan
memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Menyampaikan materi Diklat sesuai dengan mata Diklat yang
ditetapkan;
b. Melaporkan perkembangan proses belajar mengajar pada waktuwaktu
tertentu
dan
pada
setiap
akhir
penugasankepada
Penyelenggara Diklat; dan
c. Memberikan masukan, baik diminta maupun tidak dimintakepada
Penyelenggara
mendapat
Diklat
perhatian
berkenaan
untuk
dengan
perbaikan
hal-hal
pada
yangperlu
programDiklat
berikutnya.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-13-
BAB III
STANDAR KOMPETENSI DIKLAT
Standar Kompetensi Diklat Fungsional Jabatan Fungsional Sandiman
disusun berdasarkan standar kompetensi kerja yang diatur pada Pedoman
Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Standar Kompetensi Kerja Jabatan
Fungsional Sandiman.
A. Kompetensi Diklat Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Terampil
1. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku gunamelaksanakan tugas pokok
sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Sandiman Pelaksana.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Pelaksana peserta mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c. Memahami
identifikasi
kebutuhan
dan
gangguan
keamanan
informasi;
d. Memahami prosedur dokumentasi Modifikasi Materiil Sandi;
e. Memahami prosedur Pemeriksaan Peralatan Sandi;
f. Menerapkan pemeliharaan aplikasi keamanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK);
g. Menerapkan
Instalasi
Aplikasi
Sandi
(modul
enkripsi/crypto
module);
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i. Menerapkan kerjasama;
j. Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan laporan kegiatan;
dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
2. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan adalah
setelah mengikuti diklat peserta mampu menerapkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Pelaksana
Lanjutan. Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
Diklat
-14-
Fungsional
Sandiman
Pelaksana
Lanjutan,
peserta
diklat
mampu:
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c.
Menerapkan pengawasan aplikasi sandi (modul enkripsi/crypto
module);
d. Menerapkan
prosedur
monitoring
dan
dokumentasi
jaring
komunikasi sandi, menerapkan prosedur penggantian kunci;
e.
Menerapkan pemeliharaan aplikasi keamanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) lanjutan;
f.
Menerapkan uji coba Keamanan Sistem Informasi;
g.
Memahami Penyebab Gangguan Operasional Keamanan Informasi
(lanjutan);
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan proposal; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
3. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Penyelia adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Penyelia.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Penyelia, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c.
Menerapkan komunikasi efektif;
d. Memahami kebijakan keamanan informasi;
e.
Menerapkan
konfigurasi
ulang
aplikasi
Dalam
Rangka
Penanggulangan Gangguan Operasional Keamanan Informasi;
f.
Menerapkan Pengendalian Terhadap Pengolahan Informasi;
g.
Menerapkan pemeliharaan jaring komunikasi terpadu;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan makalah; dan
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-15-
k. Menerapkan teknik presentasi.
B. Kompetensi Diklat Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Ahli
1. Diklat Fungsional Sandiman Pertama
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pertama adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Pertama.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Pertama, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Memahami manajemen proyek bidang persandian;
c. Menerapkan teknik keamanan informasi terhadap resiko dalam
pemantauan keamanan informasi;
d. Menerapkan layanan komunikasi terpadu;
e. Menerapkan pengamanan jaringan komunikasi sandi;
f.
Memahami
Norma,
Standar,
Prosedur
dan
Kriteria
(NSPK)
Keamanan Informasi;
g. Menerapkan layanan kamar sandi bergerak;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan makalah; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
2. Diklat Fungsional Sandiman Muda
Kompetensi
mengikuti
Diklat
diklat
Fungsional
peserta
Sandiman
mampu
Muda
adalah
menerapkan
setelah
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Sandiman Muda. Sedangkan
Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat Fungsional
Sandiman Muda, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Memahami Manajemen Riset bidang persandian;
c. Menganalisis pemulihan operasional persandian pasca bencana;
d. Menganalisis pengamanan jaringan komunikasi sandi;
e. Menganalisis kriteria penilaian keamanan informasi;
f.
Menganalisis pengelolaan kunci sistem sandi;
g. Menganalisis layanan komunikasi terpadu;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-16-
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan karya tulis ilmiah;
dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
3. Diklat Fungsional Sandiman Madya
Kompetensi
mengikuti
Diklat
diklat
Fungsional
peserta
Sandiman
mampu
Madya
adalah
menerapkan
setelah
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Madya.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Madya, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Menganalisis Isu Aktual Kebijakan Publik bidang persandian;
c. Membangun rencana kebijakan keamanan informasi;
d. Membangun pemahaman keamanan teknologi informasi;
e. Mengevaluasi keamanan informasi;
f.
Membuat penilaian keamanan informasi;
g. Menganalisis manajemen keamanan jaring komunikasi;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan analisis kebijakan
persandian; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-17-
BAB IV
METODE, SARANA DAN PRASARANA DIKLAT
A. Metode Pengajaran
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada Diklat
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman, maka metode pembelajaran
yang digunakan yaituandragogi atau metode pembelajaran bagi orang
dewasa, sertadisesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologiyang menggambarkan:
1. Kebutuhan praktis dan pengembangan diri peserta;
2. Interaksi antara peserta dengan widyaiswara/instruktur/fasilitator
/pengajar/narasumber dan antarpeserta; dan
3. Suasana
belajar
orang
dewasa
yang
menyenangkan,
dinamis
danfleksibel.
Peserta Diklat berpartisipasi aktif dalam rangka saling asah,saling asih dan
saling asuh. Dalam penerapan pendekatan ini, perludipahami hal-hal
sebagai berikut:
1. Para peserta diperlakukan sebagai seorang dewasa;
2. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi
dua arah; dan
3. Peserta
merupakan
belajarmengajar
yang
potensi
positif
berorientasi
untuk
pada
sumber
kegiatan
masalah-masalah
aktual
dalamorganisasi untuk mencari solusi.
Berdasarkan
pendekatan
tersebut
maka
metode
pembelajaran
diterapkandalam bentuk kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Ceramah dan Tanya jawab
Metode ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar yang
dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan.Metode
pengajaran ini dimaksudkan untuk memberikanpembekalan secara
langsung berupa teori atau pengalaman secaralisan dan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
2. Diskusi
Diskusi dilakukan melalui proses bertukar pikiran dan/atau bertukar
informasi antar sesama peserta baik diskusi kelompok, panel maupun
yang lainnya untuk membahas suatu masalah riil dan empiris
berkaitan dengan persandian. Hasil dari diskusi tersebut diharapkan
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-18-
merupakan suatu pemecahan masalah yang rasional dan menjawab
permasalahan yang terjadi di lingkungan persandian.
3. Studi Kasus
Pada
metode
ini,
permasalahan
peserta
dengan
untukmengidentifikasi
dalamkondisi
diminta
yang
untuk
mempelajari
mengembangkan
dan
“nyata”
menganalisis
dengan
suatu
kemampuannya
serta
memecahkannya
menggunakan
konsep
atau
referensiyang sesuai untuk dipelajari.
4. Bermain Peran
Para peserta melakukan pembelajaran dengan memainkan peran dalam
situasi tertentu.
5. Simulasi
Para peserta berlatih memindahkan atau menyederhanakanperistiwa
yang sesungguhnya ke dalam ruang belajar.
6. Demonstrasi dan Peragaan
Metode pembelajaran dengan demonstrasi dan peragaan digunakan
agar peserta mampu memperagakan pengetahuan danketerampilan
yang
telah
dipelajarinya
sesuai
dengan
langkah-langkahatau
instruksiyang diberikan oleh pengajar.
7. Praktikum atau Praktik atau Latihan
Dengan
metode
pembelajaran
ini
diharapkan
peserta
mampu
menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang diperolehnyaselama
Diklat
ke
diharapkan
dalam
dapat
ruang
simulasi.
mempunyai
Dengan
pengalaman
praktikum
bekerja
inipeserta
sesuaidengan
kondisi sebenarnya.
8. Presentasi
Metode presentasi digunakan agar para peserta dapat memiliki
kemampuan untuk menyajikan dan menyampaikanpikiran dan gagasan
serta ide yang disampaikan secara lisandengan sistematika yang benar.
B. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Diklat disiapkan agar tujuan dan sasaranprogram
serta materi DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandimanini berjalan
secara efektif. Adapun standar minimal sarana dan prasarana Diklat
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman, sebagai berikut:
www.peraturan.go.id
-19-
2015, No.2019
1. Sarana
a. Papan Tulis;
b. Flip Chart;
c. Meta Plan;
d. LCD Projector;
e. Sound System;
f.
Komputer (PC Desktop dan Laptop);
g. Peralatan Sandi;
h. Modul; dan
i.
Buku Referensi.
2. Prasarana
a. Ruang Diskusi atau Seminar;
b. Laboratorium Sandi;
c. Laboratorium Komputer;
d. Laboratorium Elektro;
e. Laboratorium Bahasa;
f.
Ruang Kelas;
g. Ruang Widyaiswara;
h. Ruang Kantor;
i.
Perpustakaan;
j.
Asrama siswa;
k. Ruang Makan;
l.
Fasilitas Olah Raga atau Rekreasi;
m. Unit Kesehatan; dan
n. Tempat ibadah.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-20-
BAB V
PENYELENGGARAAN DIKLAT
A. Ketentuan Penyelenggaraan Diklat
Ketentuan yang berlaku bagi penyelenggaraan DiklatPenjenjangan Jabatan
Fungsional Sandiman yaitu sebagai berikut:
1. Penyelenggara DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman yaitu
Lembaga Diklat Lembaga Sandi Negara dan Lembaga Diklat Pemerintah
yang terakreditasi;
2. Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
Madya hanya dapat dilaksanakan oleh Lembaga Diklat Lembaga Sandi
Negara;
3. Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman diselenggarakan
dengan pola asrama;
4. Penyelenggara Diklat harus memenuhi standar minimal sarana dan
prasarana Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman yang
mendukung terciptanya proses Diklat yang efisien dan efektif; dan
5. Penyelenggara
Diklat
harus
memberikan
laporan
tertulis
hasilpenyelenggaraan Diklat kepada Kepala Lembaga Sandi Negara
selambatlambatnya 30 hari setelah pelaksanaan Diklat selesai.
B. Waktu Penyelenggaraan Diklat
Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman dilaksanakan dengan
alokasi waktu 10 hari kerjayang terdiri dari maksimal80 jam pelajaran (JP),
pembukaan/penutupan diklat, seminar dan revisi kertas kerja,dengan
ketentuan 1 JP yaitu 45 menit.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-21-
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT
A. Evaluasi Diklat
Evaluasi
merupakan
proses
penilaian
secara
sistematis
dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan Diklat dengan kriteria
tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
Evaluasi DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
program
Diklat
mencapai
sasaran
yang
diharapkan dengan penekananpada aspek hasil. Evaluasi dapat dilakukan
sesuai dengan tahapan sasaran yang ditetapkan.
Evaluasi
DiklatPenjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman
meliputi
evaluasi peserta, pengajar,penyelenggaraan, kurikulum, pembiayaan dan
pasca Diklat. Untuk evaluasi peserta, pengajar,penyelenggaraan, kurikulum
dan pembiayaan dilaksanakan oleh Lembaga Diklat sedangkan evaluasi
pasca diklat dilaksanakan oleh Instansi Pembina.
1. Evaluasi Terhadap Peserta
Penilaian terhadap peserta dilakukan berdasarkan pengamatan cermat
oleh
Pengajar
dan
Tenaga
Penyelenggara
yang
secarafungsional
bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar.
a. Aspek Sikap dan Perilaku
Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap sebagai berikut:
1) Integritas Diri
Integritas diri yaitu ketaatan, kepatuhan dan komitmenpeserta
terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan olehpenyelenggara
diklat. Indikator integritas diri meliputi:
a) Kehadiran
dalam
sekurangkurangnya
seluruh
90%.
proses
Ketidakhadiran
kegiatan
Diklat
dalam
seluruh
proses kegiatan Diklat harus atas persetujuan atau diketahui
pejabat pemberi tugas; dan
b) Ketepatan waktu penyelesaian dan penyerahan tugas-tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-22-
2) Kerja sama
Kerja sama merupakan kemampuan untuk berkoordinasidalam
menyelesaikan
tugas
secara
berkelompok,
serta
mampu
meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama
meliputi:
a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; dan
d) Menghargai pendapat orang lain.
3) Prakarsa
Prakarsa merupakan kemampuan untuk mengajukan gagasan
yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan
yang
lebih
luas
sehingga
dicapai
tingkat
kepuasan
kerja
yangoptimal. Indikator prakarsa meliputi :
a) Membantu
membuat
iklim
Diklat
yang
kondusif
danmenggairahkan;
b) Mampu membuat saran demi kelancaran Diklat;
c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan; dan
d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi dan lingkungan.
b. Aspek Penguasaan Materi (kognisi dan psikomotorik)
Unsur penilaian terhadap aspek penguasaan materi hanya dapat
dilakukan oleh tenaga pengajardengan indikator:
1) Melakukan unjuk kerja/praktek (70% dari persentase Aspek
Penguasaan Materi);
2) Menyusun tulisan berupa laporan atau proposal atau makalah
atau karya tulis ilmiah (20% dari persentase Aspek Penguasaan
Materi);
3) Melakukan presentasi (10% dari persentase Aspek Penguasaan
Materi).
Kegiatan
ini
dapat
dilaksanakan
secara
perorangan
atau
berkelompok dengan memperagakan aplikasi yang diterapkan pada
instansi atau unit kerja. Peserta secara perorangan maupun
berkelompok mempresentasikan aplikasi tersebut kepada peserta
lain dalam kelas kemudian mengkaji, selanjutnya peserta diharuskan
memberikan rekomendasi mengenai kelebihan dan kelemahan dari
aplikasi yang dipresentasikan tersebut dalam bentuk peragaan
maupun laporan tertulis.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-23-
2. Evaluasi Terhadap Pengajar
Evaluasi terhadap pengajar dilakukan oleh Peserta Diklat danTenaga
Penyelenggara yang secara fungsional bertanggung jawabdalam proses
belajar mengajar. Aspek penilaian terhadap Pengajarmeliputi :
a. Pengetahuan;
b. Keterampilan; dan
c.
Sikap.
3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan
Evaluasi terhadap Kinerja Penyelenggaraan dilakukan oleh Peserta Diklat
dan Tenaga Pengajar yang secara fungsional bertanggungjawab dalam
proses
belajar
mengajar.
Aspek
yang
dinilai
terhadapKinerja
Penyelenggaraan antara lain sebagai berikut:
a. Fasilitas diklat;
b. Pelayanan; dan
c.
Program dan kegiatan.
4. Evaluasi Terhadap Kurikulum
Evaluasi
terhadap
Pengajar,Penyelenggara,
kurikulum
dilakukan
oleh
Tenaga
dan
Evaluasi
mencakup
tujuan
Peserta.
belajar,bahan ajar untuk mencapai tujuan, metode pembelajaran,
danmetode evaluasi hasil belajar. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:
a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jabaran
kurikulum;
b. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan modul;
c. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan Rancang
Bangun Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD);
d. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan Rencana
Pembelajaran;
e. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan bahan
ajar; dan
f. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jadwal
mata diklat.
5. Evaluasi Pembiayaan
Aspek yang dinilai terhadap keuangan meliputi kesesuaianpembiayaan
terhadap dukungan penyelenggaraan Diklat.
6. Evaluasi Pasca Diklat
Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan Evaluasi Pasca
Diklat setiap tahun secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan Diklat
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-24-
Penjenjangan
efektifitas
Jabatan
program
Fungsional
serta
dalam
Sandiman
rangka
untuk
mengetahui
penyempurnaan
program
selanjutnya. Evaluasi Pasca Diklat dilakukan oleh unit kerja yang
bertanggungjawab di bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian
meliputi:
a. Kemampuan dan pendayagunaan alumni Diklat Diklat Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Kemampuan para alumni Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman dalam menerapkan pengetahuan atau keterampilan pada
pelaksanaan tanggung jawab atau kewajiban yang menyertai jabatan
yang dipangkunya; dan
c. Kontribusi
alumni
Diklat
Penjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman terhadap kualitas output bagi instansi tempat alumni
bekerja.
Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan informasi dari alumni, atasan
langsung,
dan
rekan
kerja
alumni
Diklat
Penjenjangan
Jabatan
Fungsional Sandiman. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya disampaikan
kepada pimpinan instansi peserta.
B. Pelaporan Diklat
1. Pemantauan
Pemantauan
merupakan
suatu
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mengawasi atau memantau proses dan perkembangan pelaksanaan
DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman dengan fokus untuk
mendapatkan
informasimengenai
proses
pelaksanaan
Diklat.
Pemantauan diharapkan dapatmemberikan saran untuk mengatasi
masalah yang terjadi. Hasilpemantauan digunakan sebagai umpan balik
untuk
penyempurnaanpelaksanaan
program
Diklat.
Pemantauan
dilakukan oleh Penyelenggara Diklat terhadap aspek penyelenggaraan
Diklat,meliputi:
a. Proses belajar mengajar;
b. Kinerja tenaga pengajar;
c. Prestasi peserta DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman;
dan
d. Aspek teknis dan administrasi penyelenggaraan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-25-
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikansecara rinci
dan terstruktur mengenai proses dan hasil pelaksanaan Diklat dari
pembukaan
sampai
dengan
penutupan
Diklat
oleh
Lembaga
Penyelenggara Diklat kepada Instansi Pembina, denganfokus untuk
mendapatkan
Diharapkan
gambaran
hasil
mengenai
pelaporan
tahapanpelaksanaan
digunakan
sebagaipedoman
Diklat.
untuk
penyempurnaan pelaksanaan program Diklat. Pelaporan dilakukan
selambat-lambatnya dua minggu setelah penutupan Diklat.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-26-
BAB VII
SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Hal-hal yang berkaitan denganSTTPP Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta yang telah mengikuti dan lulus Diklat Penjenjangan Jabatan
Fungsional
Sandiman
akan
mendapatkan
surat
tanda
tamat
pendidikan dan pelatihan (STTPP) yang menyatakan lulus dan telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
2. Peserta yang mengikuti namun tidak lulus Diklat Penjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman
akan
mendapatkan
STTPP
yang
menyatakan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3. Peserta yang dinyatakan tidak lulus Diklat Penjenjangan Jabatan
Fungsional
Sandiman
diberikan
kesempatan
untuk
melakukan
penilaian ulang berupa kegiatan unjuk kerja yang diuji oleh tenaga
pengajar.
4. Jenis dan bentuk serta ukuran STTPP ditetapkan oleh Instansi
Pembina;
5. STTPP ditandatangani oleh Kepala Lembaga Sandi Negara dan
Pimpinan Lembaga Diklat dengan nomor registrasi dari Instansi
Pembina;
6. Langkah-langkah untuk memperolehnomor registrasisebagai berikut:
a. Lembaga Penyelenggara Diklat atau Penanggung Jawab program
menyampaikan daftar dan data peserta kepada Instansi Pembina
paling lambat 6 hari kerja sebelum program Diklat Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman berakhir;
b. Instansi Pembina memberikan kode registrasi sesuai daftar yang
sah/diajukan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-27-
BAB VIII
PENUTUP
Peraturan
ini
disusun
agar
dipergunakan
sebaik-baiknya
dalam
penyelenggaraan Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
www.peraturan.go.id
REPUBLIK INDONESIA
No. 2019, 2015
LEMSANEG.
Diklat.
Fungsional. Sandiman.
Penjenjangan
Jabatan
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 18 TAHUN 2015
TENTANG
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN
JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
Menimbang
:
bahwa
untuk
memenuhi
standar
kompetensi
kerja
Aparatur Sipil Negara yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Sandiman, alih jabatan Pejabat Fungsional
Sandiman Tingkat Terampil ke Tingkat Ahli, maupun naik
jenjang
jabatan
setingkat
lebih
tinggi
serta
untuk
melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Kepala
Lembaga Sandi Negara Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Pendidikan
Peraturan
dan
Pelatihan
Kepala
Sandi,
Lembaga
perlu
Sandi
menetapkan
Negara
tentang
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman;
Mengingat
:
1. Undang-Undang
Nomor
5
Tahun
2014
tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-2-
2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,
Tambahan
Nomor
Lembaran
3547)
Peraturan
Negara
sebagaimana
Pemerintah
Republik
telah
Nomor
40
Indonesia
diubah
Tahun
dengan
2010
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5121);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4019);
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 76 Tahun 2012
tentang Jabatan Fungsional Sandiman dan Angka
Kreditnya;
5. Peraturan Bersama Kepala Lembaga Sandi Negara dan
Kepala Kepegawaian Negara Nomor 2/LSN/2013 dan
Nomor 9 tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 76 Tahun 2012
tentang Jabatan Fungsional Sandiman dan Angka
Kreditnya;
6. Peraturan
Kepala
Lembaga
Sandi
Negara
Nomor
OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Sandi Negara;
7. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pedoman Evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Sandi;
8. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2014 tentang Sertifikasi Kompetensi Pejabat
Fungsional Sandiman;
9. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 7
Tahun 2014 tentang Pendidikan dan Pelatihan Sandi;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-3-
10. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 2
Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan Untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERATURAN
KEPALA
LEMBAGA
TENTANGPENYELENGGARAAN
PELATIHAN
SANDI
NEGARA
PENDIDIKAN
PENJENJANGAN
JABATAN
DAN
FUNGSIONAL
SANDIMAN.
Pasal 1
Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini merupakan
acuan dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman.
Pasal 2
Peraturan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan Kepala Lembaga
Sandi
Negara
ini
merupakan
bagian
yang
tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 3
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
mata
diklat
dan
ringkasan materi kurikulum Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandimandiatur oleh
Deputi Pembinaan dan Pengendalian Persandian bersama
Pusdiklat dengan Peraturan Kepala Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Lembaga Sandi Negara.
Pasal 4
Aparatur
Peraturan
Sipil
Negara
Kepala
yang
Lembaga
pada
Sandi
saat
Negara
berlakunya
ini
telah
mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman Tingkat Ahli dan Terampil sebagaimana diatur
dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor
HK.101/PERKA.137/2007
tentang
Pedoman
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-4-
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman,
apabila
belum
diangkat
dalam
Jabatan
Fungsional Sandimandalam kurun waktu 2 (dua) tahun
sejak peraturan ini ditetapkan maka untuk pengangkatan
dalam Jabatan Fungsional Sandiman harus mengikuti dan
lulus Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan
Fungsional Sandiman.
Pasal 5
Pada saat Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini
berlaku, Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor
HK.101/PERKA.137/2007
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Sandiman, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 6
Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-5-
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara
ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 November 2015
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 30 Desember 2015
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
WIDODO EKATJAHJANA
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-6-
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR 18 TAHUN 2015
TENTANG
PENYELENGGARAAN
PELATIHAN
PENDIDIKAN
PENJENJANGAN
DAN
JABATAN
FUNGSIONAL SANDIMAN
PENDAHULUAN
A. Umum
Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional Sandiman perlu dilakukan
secara terus-menerus dan berkesinambungan untuk menghasilkan Pejabat
Fungsional Sandiman yang profesional, setia kepada Pancasila, UUD 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pemerintah Republik
Indonesia. Disamping itu juga untuk menghasilkan Pejabat Fungsional
Sandiman
yang
mampu
mengamalkan
nilai-nilai
etos
sandi
dalam
pelaksanaan tugasnya yang didasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu serta bersifat mandiri.
Pejabat Fungsional Sandiman yang profesional dituntut memiliki
kompetensi tertentu sesuai dengan jabatannya agar mampu menyelesaikan
tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Salah satu upaya dalam
mewujudkan profesionalisme Pejabat Fungsional Sandiman tersebut yaitu
melaluiPendidikan
dan
PelatihanPenjenjangan
JabatanFungsional
Sandiman.
Lembaga Sandi Negara selaku instansi pembina Jabatan Fungsional
Sandiman memiliki tugas membina Pejabat Fungsional Sandiman agar
dapat meningkatkan dan memenuhi kompetensinya sesuai dengan standar
kompetensi pada jenjang jabatannya melalui Pendidikan dan Pelatihan
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman. Agar lulusan Pendidikan dan
Pelatihan dapat memenuhi standar kompetensi yang diharapkan maka
perlu dilakukan koordinasi, pengaturan, pengawasan dan pengendalian
dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan tersebut.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-7-
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud ditetapkannya peraturan ini yaitu untuk digunakan sebagai
acuan dalam penyelenggaraanPendidikan dan PelatihanPenjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman.
2. Tujuan
Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman
yaitu
Sandiman
sesuai
terpenuhinya
standar
kompetensi
kompetensi
kerja
Pejabat
Fungsional
Jabatan
Fungsional
Sandiman.
C. Pengertian
1. Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
yang selanjutnya disebut Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman adalah pendidikan yang dilaksanakan untuk menghasilkan
Pejabat Fungsional Sandiman yang mempunyai kompetensi inti sesuai
dengan standar kompetensi kerja Jabatan Fungsional Sandiman
2. Jabatan Fungsional Sandiman adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan
kegiatan persandian pada instansi pemerintah.
3. Pejabat Fungsional Sandiman adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan kegiatan persandian sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Kompetensi
dimilikioleh
Diklat
adalahkemampuan
seorang
pegawai
pengetahuan,keterampilan
dan
dan
Instansi
sikap
karakteristik
Pemerintah
perilaku
yang
yang
berupa
diperlukan
dalampelaksanaan tugas jabatannya.
5. Standar KompetensiDiklat adalah suatu ukuran atau kriteria yang
berisi rumusan mengenai kemampuan personil yang dilandasi oleh
pengetahuan,
keterampilan
dan
didukung
sikap
perilaku
serta
penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
6. Kompetensi Kerja adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja dalam
menyelesaikan suatu fungsi, tugas atau pekerjaan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan yang ditetapkan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-8-
BAB II
JENIS DIKLAT, PESERTA DAN TENAGA PENGAJAR
A. Jenis Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
1. Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Terampil
a. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana;
b. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan; dan
c. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
2. Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Ahli
a. Diklat FungsionalSandiman Pertama;
b. Diklat Fungsional Sandiman Muda; dan
c. Diklat Fungsional Sandiman Madya.
B. Peserta
Peserta Diklat dapat seluruhnya berasal dari satu instansi atau dari
berbagai instansi. Jumlah peserta diklat sekurang-kurangnya 15 orang dan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Diklat FungsionalSandiman Pelaksana
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I, golongan
ruang II/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh Pejabat Kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-9-
2. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Pengatur Tingkat I, golongan ruang
II/d;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
3. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
SMU/SMK
dengan
kualifikasi
pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi
Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan untuk
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Memiliki Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
Diklat Pembentukan Sandiman kecuali bagi lulusan Diploma III
bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-10-
4. Diklat FungsionalSandiman Pertama
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)di
bidang
persandian; atau
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
5. Diklat Fungsional Sandiman Muda
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)
di
bidang
persandian; atau
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan
ruang III/b;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
e. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
f.
Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-11-
6. Diklat Fungsional Sandiman Madya
a. Memiliki
ijazah
paling
rendah
Diploma
IV
(D.IV)
di
bidang
persandian; atau;
b. Memiliki ijazah Sarjana Strata Satu (S1)/Diploma IV (D.IV) dengan
kualifikasi pendidikan yang diatur dalam Peraturan Kepala Lembaga
Sandi Negara Nomor 2 Tahun 2015 tentang Kualifikasi Pendidikan
untuk Jabatan Fungsional Sandimandan memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Diklat Pembentukan
Sandimankecuali bagi lulusan Diploma III bidang Persandian;
c. Memiliki pangkat paling rendah Penata Tingkat I, golongan ruang
III/d;
d. Usia maksimal 6 (enam) tahun sebelum mencapai Batas Usia
Pensiun bagi PNS yang akan menduduki Jabatan Fungsional
Sandiman;
c. Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter;
dan
d. Telah disetujui oleh atasan langsung minimal pejabat eselon III dan
ditugaskan oleh pejabat kepegawaian yang bersangkutan minimal
pejabat eselon II yang dibuktikan dengan surat tugas.
C. Tenaga Pengajar
1. Sumber-sumber Tenaga Pengajar
Tenaga
Pengajar
pada
DiklatPenjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman yaitu:
a. Widyaiswara;
b. Pejabat Struktural yang berkompeten;
c. Pejabat Fungsional Umum/Tertentu yang berkompeten;
d. Pakar dan Praktisi; dan
e. Pejabat Negara.
2. Persyaratan dan Kompetensi Tenaga Pengajar
a. Mempunyai pendidikan minimal S-1;
b. Memiliki sertifikat Cara Memberi Instruksi (CMI), Training of
Trainers (TOT), atau Pengembangan Fasilitator Diklat (PFD) kecuali
bagi pejabat negara, pakar dan praktisi.
c. Memiliki integritas yang tinggi;
d. Menguasai materi yang diajarkan;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-12-
e. Mempunyai keterampilan mengajar secara sistematik, efektif, dan
efisien sesuai dengan satuan acara mata Diklat; dan
3. Penugasan
Tenaga pengajar Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
harus mendapat surat tugas mengajar dari Penyelenggara Diklat dan
memiliki kewajiban sebagai berikut:
a. Menyampaikan materi Diklat sesuai dengan mata Diklat yang
ditetapkan;
b. Melaporkan perkembangan proses belajar mengajar pada waktuwaktu
tertentu
dan
pada
setiap
akhir
penugasankepada
Penyelenggara Diklat; dan
c. Memberikan masukan, baik diminta maupun tidak dimintakepada
Penyelenggara
mendapat
Diklat
perhatian
berkenaan
untuk
dengan
perbaikan
hal-hal
pada
yangperlu
programDiklat
berikutnya.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-13-
BAB III
STANDAR KOMPETENSI DIKLAT
Standar Kompetensi Diklat Fungsional Jabatan Fungsional Sandiman
disusun berdasarkan standar kompetensi kerja yang diatur pada Pedoman
Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Standar Kompetensi Kerja Jabatan
Fungsional Sandiman.
A. Kompetensi Diklat Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Terampil
1. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku gunamelaksanakan tugas pokok
sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Sandiman Pelaksana.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Pelaksana peserta mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c. Memahami
identifikasi
kebutuhan
dan
gangguan
keamanan
informasi;
d. Memahami prosedur dokumentasi Modifikasi Materiil Sandi;
e. Memahami prosedur Pemeriksaan Peralatan Sandi;
f. Menerapkan pemeliharaan aplikasi keamanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK);
g. Menerapkan
Instalasi
Aplikasi
Sandi
(modul
enkripsi/crypto
module);
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i. Menerapkan kerjasama;
j. Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan laporan kegiatan;
dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
2. Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pelaksana Lanjutan adalah
setelah mengikuti diklat peserta mampu menerapkan pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Pelaksana
Lanjutan. Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
Diklat
-14-
Fungsional
Sandiman
Pelaksana
Lanjutan,
peserta
diklat
mampu:
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c.
Menerapkan pengawasan aplikasi sandi (modul enkripsi/crypto
module);
d. Menerapkan
prosedur
monitoring
dan
dokumentasi
jaring
komunikasi sandi, menerapkan prosedur penggantian kunci;
e.
Menerapkan pemeliharaan aplikasi keamanan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) lanjutan;
f.
Menerapkan uji coba Keamanan Sistem Informasi;
g.
Memahami Penyebab Gangguan Operasional Keamanan Informasi
(lanjutan);
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan proposal; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
3. Diklat Fungsional Sandiman Penyelia
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Penyelia adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Penyelia.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Penyelia, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Mengetahui manajemen resiko keamanan informasi;
c.
Menerapkan komunikasi efektif;
d. Memahami kebijakan keamanan informasi;
e.
Menerapkan
konfigurasi
ulang
aplikasi
Dalam
Rangka
Penanggulangan Gangguan Operasional Keamanan Informasi;
f.
Menerapkan Pengendalian Terhadap Pengolahan Informasi;
g.
Menerapkan pemeliharaan jaring komunikasi terpadu;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan makalah; dan
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-15-
k. Menerapkan teknik presentasi.
B. Kompetensi Diklat Jabatan Fungsional Sandiman Tingkat Ahli
1. Diklat Fungsional Sandiman Pertama
Kompetensi Diklat Fungsional Sandiman Pertama adalah setelah
mengikuti
diklat
peserta
mampu
menerapkan
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Pertama.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Pertama, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Memahami manajemen proyek bidang persandian;
c. Menerapkan teknik keamanan informasi terhadap resiko dalam
pemantauan keamanan informasi;
d. Menerapkan layanan komunikasi terpadu;
e. Menerapkan pengamanan jaringan komunikasi sandi;
f.
Memahami
Norma,
Standar,
Prosedur
dan
Kriteria
(NSPK)
Keamanan Informasi;
g. Menerapkan layanan kamar sandi bergerak;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan makalah; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
2. Diklat Fungsional Sandiman Muda
Kompetensi
mengikuti
Diklat
diklat
Fungsional
peserta
Sandiman
mampu
Muda
adalah
menerapkan
setelah
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai dengan jenjang Jabatan Fungsional Sandiman Muda. Sedangkan
Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat Fungsional
Sandiman Muda, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Memahami Manajemen Riset bidang persandian;
c. Menganalisis pemulihan operasional persandian pasca bencana;
d. Menganalisis pengamanan jaringan komunikasi sandi;
e. Menganalisis kriteria penilaian keamanan informasi;
f.
Menganalisis pengelolaan kunci sistem sandi;
g. Menganalisis layanan komunikasi terpadu;
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-16-
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan karya tulis ilmiah;
dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
3. Diklat Fungsional Sandiman Madya
Kompetensi
mengikuti
Diklat
diklat
Fungsional
peserta
Sandiman
mampu
Madya
adalah
menerapkan
setelah
pengetahuan,
keterampilan sikap dan perilaku guna melaksanakan tugas pokok
sesuai
dengan
jenjang
Jabatan
Fungsional
Sandiman
Madya.
Sedangkan Standar Kompetensinya adalah setelah mengikuti Diklat
Fungsional Sandiman Madya, peserta diklat mampu :
a. Mewujudkan etos kerja di bidang persandian;
b. Menganalisis Isu Aktual Kebijakan Publik bidang persandian;
c. Membangun rencana kebijakan keamanan informasi;
d. Membangun pemahaman keamanan teknologi informasi;
e. Mengevaluasi keamanan informasi;
f.
Membuat penilaian keamanan informasi;
g. Menganalisis manajemen keamanan jaring komunikasi;
h. Menerapkan
administrasi
Jabatan
Fungsional
Sandiman
dan
penyusunan Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (DUPAK);
i.
Menerapkan kerjasama;
j.
Menerapkan penulisan ilmiah dalam pembuatan analisis kebijakan
persandian; dan
k. Menerapkan teknik presentasi.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-17-
BAB IV
METODE, SARANA DAN PRASARANA DIKLAT
A. Metode Pengajaran
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai pada Diklat
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman, maka metode pembelajaran
yang digunakan yaituandragogi atau metode pembelajaran bagi orang
dewasa, sertadisesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologiyang menggambarkan:
1. Kebutuhan praktis dan pengembangan diri peserta;
2. Interaksi antara peserta dengan widyaiswara/instruktur/fasilitator
/pengajar/narasumber dan antarpeserta; dan
3. Suasana
belajar
orang
dewasa
yang
menyenangkan,
dinamis
danfleksibel.
Peserta Diklat berpartisipasi aktif dalam rangka saling asah,saling asih dan
saling asuh. Dalam penerapan pendekatan ini, perludipahami hal-hal
sebagai berikut:
1. Para peserta diperlakukan sebagai seorang dewasa;
2. Peserta dilibatkan dalam proses belajar mengajar melalui komunikasi
dua arah; dan
3. Peserta
merupakan
belajarmengajar
yang
potensi
positif
berorientasi
untuk
pada
sumber
kegiatan
masalah-masalah
aktual
dalamorganisasi untuk mencari solusi.
Berdasarkan
pendekatan
tersebut
maka
metode
pembelajaran
diterapkandalam bentuk kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Ceramah dan Tanya jawab
Metode ceramah digunakan dalam proses belajar mengajar yang
dikombinasikan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan.Metode
pengajaran ini dimaksudkan untuk memberikanpembekalan secara
langsung berupa teori atau pengalaman secaralisan dan memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
2. Diskusi
Diskusi dilakukan melalui proses bertukar pikiran dan/atau bertukar
informasi antar sesama peserta baik diskusi kelompok, panel maupun
yang lainnya untuk membahas suatu masalah riil dan empiris
berkaitan dengan persandian. Hasil dari diskusi tersebut diharapkan
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-18-
merupakan suatu pemecahan masalah yang rasional dan menjawab
permasalahan yang terjadi di lingkungan persandian.
3. Studi Kasus
Pada
metode
ini,
permasalahan
peserta
dengan
untukmengidentifikasi
dalamkondisi
diminta
yang
untuk
mempelajari
mengembangkan
dan
“nyata”
menganalisis
dengan
suatu
kemampuannya
serta
memecahkannya
menggunakan
konsep
atau
referensiyang sesuai untuk dipelajari.
4. Bermain Peran
Para peserta melakukan pembelajaran dengan memainkan peran dalam
situasi tertentu.
5. Simulasi
Para peserta berlatih memindahkan atau menyederhanakanperistiwa
yang sesungguhnya ke dalam ruang belajar.
6. Demonstrasi dan Peragaan
Metode pembelajaran dengan demonstrasi dan peragaan digunakan
agar peserta mampu memperagakan pengetahuan danketerampilan
yang
telah
dipelajarinya
sesuai
dengan
langkah-langkahatau
instruksiyang diberikan oleh pengajar.
7. Praktikum atau Praktik atau Latihan
Dengan
metode
pembelajaran
ini
diharapkan
peserta
mampu
menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang diperolehnyaselama
Diklat
ke
diharapkan
dalam
dapat
ruang
simulasi.
mempunyai
Dengan
pengalaman
praktikum
bekerja
inipeserta
sesuaidengan
kondisi sebenarnya.
8. Presentasi
Metode presentasi digunakan agar para peserta dapat memiliki
kemampuan untuk menyajikan dan menyampaikanpikiran dan gagasan
serta ide yang disampaikan secara lisandengan sistematika yang benar.
B. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana Diklat disiapkan agar tujuan dan sasaranprogram
serta materi DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandimanini berjalan
secara efektif. Adapun standar minimal sarana dan prasarana Diklat
Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman, sebagai berikut:
www.peraturan.go.id
-19-
2015, No.2019
1. Sarana
a. Papan Tulis;
b. Flip Chart;
c. Meta Plan;
d. LCD Projector;
e. Sound System;
f.
Komputer (PC Desktop dan Laptop);
g. Peralatan Sandi;
h. Modul; dan
i.
Buku Referensi.
2. Prasarana
a. Ruang Diskusi atau Seminar;
b. Laboratorium Sandi;
c. Laboratorium Komputer;
d. Laboratorium Elektro;
e. Laboratorium Bahasa;
f.
Ruang Kelas;
g. Ruang Widyaiswara;
h. Ruang Kantor;
i.
Perpustakaan;
j.
Asrama siswa;
k. Ruang Makan;
l.
Fasilitas Olah Raga atau Rekreasi;
m. Unit Kesehatan; dan
n. Tempat ibadah.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-20-
BAB V
PENYELENGGARAAN DIKLAT
A. Ketentuan Penyelenggaraan Diklat
Ketentuan yang berlaku bagi penyelenggaraan DiklatPenjenjangan Jabatan
Fungsional Sandiman yaitu sebagai berikut:
1. Penyelenggara DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman yaitu
Lembaga Diklat Lembaga Sandi Negara dan Lembaga Diklat Pemerintah
yang terakreditasi;
2. Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman
Madya hanya dapat dilaksanakan oleh Lembaga Diklat Lembaga Sandi
Negara;
3. Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman diselenggarakan
dengan pola asrama;
4. Penyelenggara Diklat harus memenuhi standar minimal sarana dan
prasarana Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman yang
mendukung terciptanya proses Diklat yang efisien dan efektif; dan
5. Penyelenggara
Diklat
harus
memberikan
laporan
tertulis
hasilpenyelenggaraan Diklat kepada Kepala Lembaga Sandi Negara
selambatlambatnya 30 hari setelah pelaksanaan Diklat selesai.
B. Waktu Penyelenggaraan Diklat
Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman dilaksanakan dengan
alokasi waktu 10 hari kerjayang terdiri dari maksimal80 jam pelajaran (JP),
pembukaan/penutupan diklat, seminar dan revisi kertas kerja,dengan
ketentuan 1 JP yaitu 45 menit.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-21-
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN DIKLAT
A. Evaluasi Diklat
Evaluasi
merupakan
proses
penilaian
secara
sistematis
dalam
mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan Diklat dengan kriteria
tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
Evaluasi DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
program
Diklat
mencapai
sasaran
yang
diharapkan dengan penekananpada aspek hasil. Evaluasi dapat dilakukan
sesuai dengan tahapan sasaran yang ditetapkan.
Evaluasi
DiklatPenjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman
meliputi
evaluasi peserta, pengajar,penyelenggaraan, kurikulum, pembiayaan dan
pasca Diklat. Untuk evaluasi peserta, pengajar,penyelenggaraan, kurikulum
dan pembiayaan dilaksanakan oleh Lembaga Diklat sedangkan evaluasi
pasca diklat dilaksanakan oleh Instansi Pembina.
1. Evaluasi Terhadap Peserta
Penilaian terhadap peserta dilakukan berdasarkan pengamatan cermat
oleh
Pengajar
dan
Tenaga
Penyelenggara
yang
secarafungsional
bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar.
a. Aspek Sikap dan Perilaku
Unsur yang dinilai mengenai aspek sikap sebagai berikut:
1) Integritas Diri
Integritas diri yaitu ketaatan, kepatuhan dan komitmenpeserta
terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan olehpenyelenggara
diklat. Indikator integritas diri meliputi:
a) Kehadiran
dalam
sekurangkurangnya
seluruh
90%.
proses
Ketidakhadiran
kegiatan
Diklat
dalam
seluruh
proses kegiatan Diklat harus atas persetujuan atau diketahui
pejabat pemberi tugas; dan
b) Ketepatan waktu penyelesaian dan penyerahan tugas-tugas.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-22-
2) Kerja sama
Kerja sama merupakan kemampuan untuk berkoordinasidalam
menyelesaikan
tugas
secara
berkelompok,
serta
mampu
meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama
meliputi:
a) Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b) Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c) Tidak mendikte atau mendominasi kelompok; dan
d) Menghargai pendapat orang lain.
3) Prakarsa
Prakarsa merupakan kemampuan untuk mengajukan gagasan
yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan
yang
lebih
luas
sehingga
dicapai
tingkat
kepuasan
kerja
yangoptimal. Indikator prakarsa meliputi :
a) Membantu
membuat
iklim
Diklat
yang
kondusif
danmenggairahkan;
b) Mampu membuat saran demi kelancaran Diklat;
c) Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan; dan
d) Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi dan lingkungan.
b. Aspek Penguasaan Materi (kognisi dan psikomotorik)
Unsur penilaian terhadap aspek penguasaan materi hanya dapat
dilakukan oleh tenaga pengajardengan indikator:
1) Melakukan unjuk kerja/praktek (70% dari persentase Aspek
Penguasaan Materi);
2) Menyusun tulisan berupa laporan atau proposal atau makalah
atau karya tulis ilmiah (20% dari persentase Aspek Penguasaan
Materi);
3) Melakukan presentasi (10% dari persentase Aspek Penguasaan
Materi).
Kegiatan
ini
dapat
dilaksanakan
secara
perorangan
atau
berkelompok dengan memperagakan aplikasi yang diterapkan pada
instansi atau unit kerja. Peserta secara perorangan maupun
berkelompok mempresentasikan aplikasi tersebut kepada peserta
lain dalam kelas kemudian mengkaji, selanjutnya peserta diharuskan
memberikan rekomendasi mengenai kelebihan dan kelemahan dari
aplikasi yang dipresentasikan tersebut dalam bentuk peragaan
maupun laporan tertulis.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-23-
2. Evaluasi Terhadap Pengajar
Evaluasi terhadap pengajar dilakukan oleh Peserta Diklat danTenaga
Penyelenggara yang secara fungsional bertanggung jawabdalam proses
belajar mengajar. Aspek penilaian terhadap Pengajarmeliputi :
a. Pengetahuan;
b. Keterampilan; dan
c.
Sikap.
3. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan
Evaluasi terhadap Kinerja Penyelenggaraan dilakukan oleh Peserta Diklat
dan Tenaga Pengajar yang secara fungsional bertanggungjawab dalam
proses
belajar
mengajar.
Aspek
yang
dinilai
terhadapKinerja
Penyelenggaraan antara lain sebagai berikut:
a. Fasilitas diklat;
b. Pelayanan; dan
c.
Program dan kegiatan.
4. Evaluasi Terhadap Kurikulum
Evaluasi
terhadap
Pengajar,Penyelenggara,
kurikulum
dilakukan
oleh
Tenaga
dan
Evaluasi
mencakup
tujuan
Peserta.
belajar,bahan ajar untuk mencapai tujuan, metode pembelajaran,
danmetode evaluasi hasil belajar. Aspek-aspek yang dievaluasi meliputi:
a. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jabaran
kurikulum;
b. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan modul;
c. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan Rancang
Bangun Pembelajaran Mata Diklat (RBPMD);
d. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan Rencana
Pembelajaran;
e. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan bahan
ajar; dan
f. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan jadwal
mata diklat.
5. Evaluasi Pembiayaan
Aspek yang dinilai terhadap keuangan meliputi kesesuaianpembiayaan
terhadap dukungan penyelenggaraan Diklat.
6. Evaluasi Pasca Diklat
Setelah penyelenggaraan Diklat berakhir dilakukan Evaluasi Pasca
Diklat setiap tahun secara menyeluruh terhadap penyelenggaraan Diklat
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-24-
Penjenjangan
efektifitas
Jabatan
program
Fungsional
serta
dalam
Sandiman
rangka
untuk
mengetahui
penyempurnaan
program
selanjutnya. Evaluasi Pasca Diklat dilakukan oleh unit kerja yang
bertanggungjawab di bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian
meliputi:
a. Kemampuan dan pendayagunaan alumni Diklat Diklat Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman;
b. Kemampuan para alumni Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman dalam menerapkan pengetahuan atau keterampilan pada
pelaksanaan tanggung jawab atau kewajiban yang menyertai jabatan
yang dipangkunya; dan
c. Kontribusi
alumni
Diklat
Penjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman terhadap kualitas output bagi instansi tempat alumni
bekerja.
Evaluasi dilakukan melalui pengumpulan informasi dari alumni, atasan
langsung,
dan
rekan
kerja
alumni
Diklat
Penjenjangan
Jabatan
Fungsional Sandiman. Hasil evaluasi tersebut selanjutnya disampaikan
kepada pimpinan instansi peserta.
B. Pelaporan Diklat
1. Pemantauan
Pemantauan
merupakan
suatu
kegiatan
yang
dilakukan
untuk
mengawasi atau memantau proses dan perkembangan pelaksanaan
DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman dengan fokus untuk
mendapatkan
informasimengenai
proses
pelaksanaan
Diklat.
Pemantauan diharapkan dapatmemberikan saran untuk mengatasi
masalah yang terjadi. Hasilpemantauan digunakan sebagai umpan balik
untuk
penyempurnaanpelaksanaan
program
Diklat.
Pemantauan
dilakukan oleh Penyelenggara Diklat terhadap aspek penyelenggaraan
Diklat,meliputi:
a. Proses belajar mengajar;
b. Kinerja tenaga pengajar;
c. Prestasi peserta DiklatPenjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman;
dan
d. Aspek teknis dan administrasi penyelenggaraan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-25-
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan suatu kegiatan untuk menyampaikansecara rinci
dan terstruktur mengenai proses dan hasil pelaksanaan Diklat dari
pembukaan
sampai
dengan
penutupan
Diklat
oleh
Lembaga
Penyelenggara Diklat kepada Instansi Pembina, denganfokus untuk
mendapatkan
Diharapkan
gambaran
hasil
mengenai
pelaporan
tahapanpelaksanaan
digunakan
sebagaipedoman
Diklat.
untuk
penyempurnaan pelaksanaan program Diklat. Pelaporan dilakukan
selambat-lambatnya dua minggu setelah penutupan Diklat.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-26-
BAB VII
SURAT TANDA TAMAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Hal-hal yang berkaitan denganSTTPP Penjenjangan Jabatan Fungsional
Sandiman mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta yang telah mengikuti dan lulus Diklat Penjenjangan Jabatan
Fungsional
Sandiman
akan
mendapatkan
surat
tanda
tamat
pendidikan dan pelatihan (STTPP) yang menyatakan lulus dan telah
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
2. Peserta yang mengikuti namun tidak lulus Diklat Penjenjangan
Jabatan
Fungsional
Sandiman
akan
mendapatkan
STTPP
yang
menyatakan telah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
3. Peserta yang dinyatakan tidak lulus Diklat Penjenjangan Jabatan
Fungsional
Sandiman
diberikan
kesempatan
untuk
melakukan
penilaian ulang berupa kegiatan unjuk kerja yang diuji oleh tenaga
pengajar.
4. Jenis dan bentuk serta ukuran STTPP ditetapkan oleh Instansi
Pembina;
5. STTPP ditandatangani oleh Kepala Lembaga Sandi Negara dan
Pimpinan Lembaga Diklat dengan nomor registrasi dari Instansi
Pembina;
6. Langkah-langkah untuk memperolehnomor registrasisebagai berikut:
a. Lembaga Penyelenggara Diklat atau Penanggung Jawab program
menyampaikan daftar dan data peserta kepada Instansi Pembina
paling lambat 6 hari kerja sebelum program Diklat Penjenjangan
Jabatan Fungsional Sandiman berakhir;
b. Instansi Pembina memberikan kode registrasi sesuai daftar yang
sah/diajukan.
www.peraturan.go.id
2015, No.2019
-27-
BAB VIII
PENUTUP
Peraturan
ini
disusun
agar
dipergunakan
sebaik-baiknya
dalam
penyelenggaraan Diklat Penjenjangan Jabatan Fungsional Sandiman.
KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
ttd
DJOKO SETIADI
www.peraturan.go.id