PERDA NO 2 TAHUN 2014
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING
BUPATI LOMBOK TENGAH,
Menimbang
:a. bahwa salah satu upaya pemerintah daerah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan
Asli Daerah adalah dengan meningkatkan kapasitas
usaha melalui perbaikan struktur permodalan yang
memprioritaskan peningkatan kemampuan pendanaan
dan kelancaran kegiatan dunia usaha dengan pemberian
jasa penjaminan pembiayaan yang diwujudkan dengan
Pendirian Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi NTB
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perseroan Terbatas
Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah
tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lombok
Tengah Pada PT. Jamkrida NTB Bersaing.
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II Dalam Wilayah
DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1962 tentang
Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2387);
3. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
1
4. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
6. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
9. UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
2
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4855);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4812);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1
Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2);
19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2
Tahun 2012 tentang Pembentukan Perseroan Terbatas
Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing;
3
20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 1);
21. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah
Nomor 49);
22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten
Lombok Tengah Sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 Nomor 2);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Dan
BUPATI LOMBOK TENGAH
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT.
JAMKRIDA NTB BERSAING.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah.
2. Bupati adalah Bupati Lombok Tengah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan satuan kerja perangkat daerah
yang merupakan organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok
Tengah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah
organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
4
Lombok Tengah yang berbentuk Sekretariat, Dinas, Badan, Kantor,
Kecamatan, Kelurahan, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.
6. Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Unit
SKPD adalah unit pelaksana teknis yang berada di dalam organisasi
perangkat daerah yang berbentuk Sekretariat, Bagian, Bidang, dan Unit
Pelaksana Teknis.
7. Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing yang
selanjutnya disebut PT Jamkrida NTB Bersaing adalah Badan Usaha
Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, didirikan oleh
Pemerintah Daerah yang kegiatan usaha pokoknya adalah melakukan
Penjaminan Kredit Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Modal Daerah adalah Kekayaan Pemerintah Daerah yang belum
dipisahkan baik berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai
dengan uang seperti tanah, bangunan, mesinmesin, inventaris, surat
surat berharga dan hakhak lainnya.
9. Aset Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
10. Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalam menyertakan
modal daerah pada suatu usaha bersama antar daerah dan/atau
dengan badan usaha swasta/badan lain dan/atau pemanfaataan modal
daerah oleh badan usaha/badan dengan suatu maksud, tujuan dan
imbalan tertentu.
11. Dewan Komisaris adalah unsur dalam internal PT Jamkrida NTB
Bersaing yang melakukan pengawasan secara umum dan khusus serta
memberikan arahan kepada Direksi dalam menyelenggarakan
perusahaan.
12. Direksi adalah unsur dalam internal PT Jamkrida NTB Bersaing yang
melaksanakan secara teknis operasional kegiatan penatausahaan dan
pengelolaan keuangan/barang milik daerah sesuai tujuan yang
diinginkan perusahaan dan mempertanggungjawabkan seluruh hasil
capaian kinerja perusahaan.
13. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah
organ perusahaan yang mempunyai wewenang yang termuat dalam
anggaran dasar/anggaran rumah tangga perusahaan.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut
APBD adalah seluruh rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah
yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
15. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
5
uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
BAB II
MAKSUD DANTUJUAN
Pasal 2
(1) Penyertaan modal pemerintah daerah dimaksudkan untuk memperbaiki
struktur permodalan, meningkatkan kapasitas usaha serta untuk
memperoleh manfaat ekonomi dan sosial.
(2) Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah pada PT.
Jamkrida NTB Bersaing bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
(3) Mengesahkan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
kepada PT. Jamkrida NTB Bersaing.
BAB III
BENTUK DAN BESARNYA MODAL DAERAH
Pasal 3
(1) Penyertaan modal daerah yang bersumber dari APBD harus
dilaksanakan dan ditetapkan berdasarkan mekanisme penyusunan
APBD dan tahapantahapan sebagaimana diatur dalam ketentuan
paraturan perundangundangan.
(2) Penyertaan modal pemerintah daerah dapat dilakukan pada Perseroan
Terbatas, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Swasta.
(3) Penyertaan modal pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dapat berupa uang, saham dan/atau barang milik daerah yang dapat
dinilai dengan uang.
(4) Penyertaan modal daerah pada PT Jamkrida NTB Bersaing dilaksanakan
dengan cara menempatkan uang dalam bentuk saham.
(5) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(4) ditempatkan dalam lembar saham yang penerbitannya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundangundangan.
(6) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(5) adalah sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
Pasal 4
Penyertaan modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 adalah merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.
6
BAB IV
PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN PENARIKAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 5
(1) Pemerintah daerah dapat melakukan penambahan, pengurangan dan
penarikan penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
sesuai dengan kondisi dan/atau kemampuan keuangan daerah dan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
(2) Penambahan besaran penyertaan modal sesuai dengan kondisi
dan/atau kemampuan keuangan daerah.
(3) Pengurangan besarnya penyertaan modal dapat dilakukan karena dijual,
dihibahkan, atau dialihkan kepada BUMD lainnya.
(4) Penarikan seluruh penyertaan, karena Perseroan tersebut sudah tidak
layak untuk beroperasi.
(5) Penarikan penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan dengan keputusan Bupati.
Pasal 6
Ketentuan mengenai tata cara pencairan dan pengelolaan dana penyertaan
modal daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundanganundangan.
BAB V
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 7
(1) Pembagian keuntungan (laba) dari penyertaan modal daerah dihitung
berdasarkan jumlah modal yang disertakan pada PT Jamkrida NTB
Bersaing.
(2) Besarnya laba ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah
dikurangi dengan pajak Perseroan.
(3) Pembagian keuntungan dari hasil usaha yang menjadi hak pemerintah
daerah yang diperoleh selama 1 (satu) tahun buku disetorkan ke Kas
Daerah serta dialokasikan dalam APBD.
BAB VI
PELAPORAN
7
Pasal 8
(1) PT. Jamkrida NTB Bersaing wajib melaporkan neraca keuangan,
perhitungan laba/rugi serta Rencana Kerja Tahunan kepada pemegang
saham/Bupati.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam
bentuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(3) Bupati melaporkan perhitungan laba/rugi tahunan kepada DPRD
bersamaan dengan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Tengah.
Ditetapkan di Praya
pada tanggal 5 Maret 2014
BUPATI LOMBOK TENGAH,
H. MOH. SUHAILI FT
Diundangkan di Praya
pada tanggal 2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TENGAH,
H. LALU SUPARDAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2014 NOMOR
8
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR TAHUN 2014
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA
PT. JAMKRIDA NTB BERSAING
I. UMUM
Peningkatan akses koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
yang merupakan pilar pembangunan yang memiliki peranan penting
sebagai motor penggerak perekonomian daerah dalam meningkatkan
laju pertumbuhan perekonomian daerah (growth local economic)
menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat masih terkendala
dengan terbatasnya modal usaha baik modal kerja maupun investasi
serta minimnya informasi dan akses untuk mendapatkan modal
tersebut. Rendahnya pengucuran kredit/pembiayaan bagi koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah antara lain disebabkan oleh tidak
adanya jaminan tambahan yang memadai, meskipun secara teknik
usahanya sudah layak (feasible).
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah PT. Jamkrida NTB
Bersaing merupakan alternatif kebijakan yang telah ditempuh oleh
Pemerintah Provinsi NTB bersamasama dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah NTB dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
kelancaran pendanaan dengan melakukan penjaminan
kredit/pembiayaan yang dilakukan lembaga keuangan terhadap
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ada di
kabupaten/Kota seProvinsi Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas dan
dengan memperhatikan ketentuan Perundangundangan yang berlaku
maka dipandang perlu menetapkan penyertaan modal kabupaten
Lombok Tengah pada PT JAMKRIDA NTB BERSAING dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dengan demikian maka alokasi
dana penyertaan modal daerah pada PT. Jamkrida NTB Bersaing yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lombok Tengah wajib dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan
berpedoman pada Peraturan PerundangUndangan.
9
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Yang dimaksud dengan “kekayaan daerah yang dipisahkan”
antara lain modal dasar, bagian laba/keuntungan hasil usaha
dari PT Jamkrida NTB Bersaing, hasil kerjasama dengan pihak
ketiga.
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR
10
11
NOMOR 2 TAHUN 2014
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING
BUPATI LOMBOK TENGAH,
Menimbang
:a. bahwa salah satu upaya pemerintah daerah untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan
Asli Daerah adalah dengan meningkatkan kapasitas
usaha melalui perbaikan struktur permodalan yang
memprioritaskan peningkatan kemampuan pendanaan
dan kelancaran kegiatan dunia usaha dengan pemberian
jasa penjaminan pembiayaan yang diwujudkan dengan
Pendirian Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah
yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi NTB
Nomor 2 Tahun 2012 tentang Perseroan Terbatas
Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, maka perlu membentuk Peraturan Daerah
tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lombok
Tengah Pada PT. Jamkrida NTB Bersaing.
Mengingat
: 1. UndangUndang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II Dalam Wilayah
DaerahDaerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. UndangUndang Nomor 5 Tahun 1962 tentang
Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2387);
3. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
1
4. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
6. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8. UndangUndang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4724);
9. UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4756);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4575);
2
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4855);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4812);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
18. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 1
Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
Tahun 2007 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2);
19. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 2
Tahun 2012 tentang Pembentukan Perseroan Terbatas
Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing;
3
20. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok
Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 1);
21. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2007 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Tengah
Nomor 49);
22. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten
Lombok Tengah Sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 Nomor 2);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Dan
BUPATI LOMBOK TENGAH
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
: PERATURAN DAERAH TENTANG PENYERTAAN MODAL
PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT.
JAMKRIDA NTB BERSAING.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Tengah.
2. Bupati adalah Bupati Lombok Tengah.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD
adalah DPRD Kabupaten Lombok Tengah yang berkedudukan sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan satuan kerja perangkat daerah
yang merupakan organisasi perangkat daerah Kabupaten Lombok
Tengah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah
organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
4
Lombok Tengah yang berbentuk Sekretariat, Dinas, Badan, Kantor,
Kecamatan, Kelurahan, dan Unit Pelaksana Teknis Daerah.
6. Unit Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Unit
SKPD adalah unit pelaksana teknis yang berada di dalam organisasi
perangkat daerah yang berbentuk Sekretariat, Bagian, Bidang, dan Unit
Pelaksana Teknis.
7. Perseroan Terbatas Penjaminan Kredit Daerah NTB Bersaing yang
selanjutnya disebut PT Jamkrida NTB Bersaing adalah Badan Usaha
Milik Daerah yang berbentuk Perseroan Terbatas, didirikan oleh
Pemerintah Daerah yang kegiatan usaha pokoknya adalah melakukan
Penjaminan Kredit Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
8. Modal Daerah adalah Kekayaan Pemerintah Daerah yang belum
dipisahkan baik berwujud uang maupun barang yang dapat dinilai
dengan uang seperti tanah, bangunan, mesinmesin, inventaris, surat
surat berharga dan hakhak lainnya.
9. Aset Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
10. Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalam menyertakan
modal daerah pada suatu usaha bersama antar daerah dan/atau
dengan badan usaha swasta/badan lain dan/atau pemanfaataan modal
daerah oleh badan usaha/badan dengan suatu maksud, tujuan dan
imbalan tertentu.
11. Dewan Komisaris adalah unsur dalam internal PT Jamkrida NTB
Bersaing yang melakukan pengawasan secara umum dan khusus serta
memberikan arahan kepada Direksi dalam menyelenggarakan
perusahaan.
12. Direksi adalah unsur dalam internal PT Jamkrida NTB Bersaing yang
melaksanakan secara teknis operasional kegiatan penatausahaan dan
pengelolaan keuangan/barang milik daerah sesuai tujuan yang
diinginkan perusahaan dan mempertanggungjawabkan seluruh hasil
capaian kinerja perusahaan.
13. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disingkat RUPS adalah
organ perusahaan yang mempunyai wewenang yang termuat dalam
anggaran dasar/anggaran rumah tangga perusahaan.
14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut
APBD adalah seluruh rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah
yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
15. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
5
uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
BAB II
MAKSUD DANTUJUAN
Pasal 2
(1) Penyertaan modal pemerintah daerah dimaksudkan untuk memperbaiki
struktur permodalan, meningkatkan kapasitas usaha serta untuk
memperoleh manfaat ekonomi dan sosial.
(2) Penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah pada PT.
Jamkrida NTB Bersaing bertujuan untuk meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi serta kesejahteraan masyarakat.
(3) Mengesahkan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah
kepada PT. Jamkrida NTB Bersaing.
BAB III
BENTUK DAN BESARNYA MODAL DAERAH
Pasal 3
(1) Penyertaan modal daerah yang bersumber dari APBD harus
dilaksanakan dan ditetapkan berdasarkan mekanisme penyusunan
APBD dan tahapantahapan sebagaimana diatur dalam ketentuan
paraturan perundangundangan.
(2) Penyertaan modal pemerintah daerah dapat dilakukan pada Perseroan
Terbatas, Perusahaan Daerah dan Perusahaan Swasta.
(3) Penyertaan modal pemerintah daerah sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dapat berupa uang, saham dan/atau barang milik daerah yang dapat
dinilai dengan uang.
(4) Penyertaan modal daerah pada PT Jamkrida NTB Bersaing dilaksanakan
dengan cara menempatkan uang dalam bentuk saham.
(5) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat
(4) ditempatkan dalam lembar saham yang penerbitannya berpedoman
pada ketentuan peraturan perundangundangan.
(6) Besarnya penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(5) adalah sebesar Rp. 1.000.000.000 (satu milyar rupiah).
Pasal 4
Penyertaan modal Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 adalah merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan.
6
BAB IV
PENAMBAHAN, PENGURANGAN DAN PENARIKAN
PENYERTAAN MODAL
Pasal 5
(1) Pemerintah daerah dapat melakukan penambahan, pengurangan dan
penarikan penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 3
sesuai dengan kondisi dan/atau kemampuan keuangan daerah dan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
(2) Penambahan besaran penyertaan modal sesuai dengan kondisi
dan/atau kemampuan keuangan daerah.
(3) Pengurangan besarnya penyertaan modal dapat dilakukan karena dijual,
dihibahkan, atau dialihkan kepada BUMD lainnya.
(4) Penarikan seluruh penyertaan, karena Perseroan tersebut sudah tidak
layak untuk beroperasi.
(5) Penarikan penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditetapkan dengan keputusan Bupati.
Pasal 6
Ketentuan mengenai tata cara pencairan dan pengelolaan dana penyertaan
modal daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundanganundangan.
BAB V
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 7
(1) Pembagian keuntungan (laba) dari penyertaan modal daerah dihitung
berdasarkan jumlah modal yang disertakan pada PT Jamkrida NTB
Bersaing.
(2) Besarnya laba ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah
dikurangi dengan pajak Perseroan.
(3) Pembagian keuntungan dari hasil usaha yang menjadi hak pemerintah
daerah yang diperoleh selama 1 (satu) tahun buku disetorkan ke Kas
Daerah serta dialokasikan dalam APBD.
BAB VI
PELAPORAN
7
Pasal 8
(1) PT. Jamkrida NTB Bersaing wajib melaporkan neraca keuangan,
perhitungan laba/rugi serta Rencana Kerja Tahunan kepada pemegang
saham/Bupati.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam
bentuk Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
(3) Bupati melaporkan perhitungan laba/rugi tahunan kepada DPRD
bersamaan dengan penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Tengah.
Ditetapkan di Praya
pada tanggal 5 Maret 2014
BUPATI LOMBOK TENGAH,
H. MOH. SUHAILI FT
Diundangkan di Praya
pada tanggal 2014
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK TENGAH,
H. LALU SUPARDAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2014 NOMOR
8
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH
NOMOR TAHUN 2014
TENTANG
PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA
PT. JAMKRIDA NTB BERSAING
I. UMUM
Peningkatan akses koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
yang merupakan pilar pembangunan yang memiliki peranan penting
sebagai motor penggerak perekonomian daerah dalam meningkatkan
laju pertumbuhan perekonomian daerah (growth local economic)
menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat masih terkendala
dengan terbatasnya modal usaha baik modal kerja maupun investasi
serta minimnya informasi dan akses untuk mendapatkan modal
tersebut. Rendahnya pengucuran kredit/pembiayaan bagi koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah antara lain disebabkan oleh tidak
adanya jaminan tambahan yang memadai, meskipun secara teknik
usahanya sudah layak (feasible).
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah PT. Jamkrida NTB
Bersaing merupakan alternatif kebijakan yang telah ditempuh oleh
Pemerintah Provinsi NTB bersamasama dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah NTB dalam upaya meningkatkan kemampuan dan
kelancaran pendanaan dengan melakukan penjaminan
kredit/pembiayaan yang dilakukan lembaga keuangan terhadap
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang ada di
kabupaten/Kota seProvinsi Nusa Tenggara Barat.
Berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut di atas dan
dengan memperhatikan ketentuan Perundangundangan yang berlaku
maka dipandang perlu menetapkan penyertaan modal kabupaten
Lombok Tengah pada PT JAMKRIDA NTB BERSAING dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Lombok Tengah. Dengan demikian maka alokasi
dana penyertaan modal daerah pada PT. Jamkrida NTB Bersaing yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Lombok Tengah wajib dikelola dan dipertanggungjawabkan dengan
berpedoman pada Peraturan PerundangUndangan.
9
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Yang dimaksud dengan “kekayaan daerah yang dipisahkan”
antara lain modal dasar, bagian laba/keuntungan hasil usaha
dari PT Jamkrida NTB Bersaing, hasil kerjasama dengan pihak
ketiga.
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR
10
11