Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
28
2.6.1.2. Kegunaan Spektroskopi Infra Merah FT-IR
Ada dua kegunaan dari spektroskopi infra merah sebagai peralatan analitik, yaitu : a.
Pengenalan gugus fungsi secara umum Identifikasi senyawa melalui perbandingan spektrum dengan spektrum
sampel asli. Banyak senyawa yang bentuk spektrum infra merahnya unik, khususnya pada
daerah 1350 – 750 cm
-1
, yang kadang-kadang disebut “daerah sidik jari fingerprint region” dan banyak laboratorium organik mempunyai katalog-katalog spektrum
referensi. Kesamaannya, gugus fungsi dalam isolasi atau dalam kombinasi memberikan
serapan karakteristik dalam spektrum dari senyawa yang tidak diketahui dan sebagainya sehingga dapat dikenali, walaupun mungkin membedakannya, seperti
aldehid dan keton atau antara amin atau amida, yang data referensinya diperoleh dari senyawa contoh. Bagaimanapun spektrum infra merah dari senyawa yang paling
sederhana pun sangat kompleks.
2.6.2. Spektrometri Resonansi Magnetik Inti
1
H-NMR
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Nuclear Magnetik Resonance-NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan struktur molekul organik. Tehnik ini
memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul. Struktur NMR memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen,
jumlah atom hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidrogen Cresswell,1982.
Spektrum NMR suatu senyawa dapat dibuat secara langsung dari senyawa bentuk cairan murni. Namun apabila senyawa dalam bentuk padatan, maka spektrum
ditentukan dalam bentuk larutan. Pelarut yang lazim digunakan dalam menentukan spektrum NMR adalah
karbon tetraklorida, D
2
O, atau deuterokloroform. Untuk mempelajari proton-proton dalam suatu senyawa yang dianalisa, maka pelarut yang dipakai harus tidak
mengandung proton karena dapat mengganggu analisis Alan,1981.
Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
29
2.6.2.1. Efek Perisai Shielding Effect
Proton yang akan ditentukan dengan spektrometer RMI berada didalam lingkungan atom-atom yang lain. Momen magnet setiap inti didalam atom berbeda-
beda besarnya. Sebagai contoh µ
H
µ
F
µ
P
. Agar terjadi resonansi pada ketiga atom tersbut maka atom P memerlukan H
o
yang lebih besar. Demikian juga pengaruh elektron yang mengelilingi inti akan menghasilkan medan magnet sekunder yang
menentang H
o
. Seolah-olah elektron yang mengelilingi inti akan bertindak seperti perisai yang melindungi medan magnet inti terhadap pengaruh H
o
. Sebagai contoh CH
4
yang keempat protonnya lebih terlindungi oleh awan elektron, sedangkan H
-
tidak mempunyai awan elektron. Karena setiap proton didalam molekul zat organik beranekaragam, maka
setiap proton didalam molekul zat organik memberikan tetapan perisai yang berbeda. Ada dua hal yang sangat berpengaruh terhadap tetapan perisai yang
menunjukan kerapatan elektron terhadap proton yaitu adanya efek polar dan efek induksi.
2.6.2.2. Pegeseran Kimia
Spektroskopi NMR dalam kimia tidak didasarkan pada kemampuannya untuk membeda-bedakan unsur dalam suatu senyawa, tetapi didasarkan pada kemampuan
untuk mengetahui inti tertentu dengan memperlihatkan lingkungannya dalam molekul. Frekuensi resonansi individu inti dipengaruhi oleh distribusi elektron pada
ikatan kimia dalam molekul, dengan demikian harga frekuensi resonansi suatu inti tertentu tergantung pada struktur molekul.
Untuk memberikan gambaran NMR sebagai gambaran inti adalah proton, sebagai benzil asetat akan menghasilkan tiga sinyal NMR yang berbeda yaitu
masing-masing untuk satu proton fenil, metilen dan gugus metil. Hal ini dihasilkan oleh pengaruh lingkungan kimia yang berbeda-beda pada suatu proton tersebut
dalam molekul, keadaan ini dikenal dengan pergeseran kimia frekuensi resonansi atau lebih sederhana sebagai pergeseran kimia.
Tidak adanya skala energi mutlak mempersulit perbandingan spektrum resonansi magnetik inti, jika kesepakatan tidak bisa dicapai terhadap frekuensi yang
bersifat universal.
Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
30 Tetrametilsilan TMS merupakan senyawa yang memenuhi persyaratan yang
dimaksud. Sinyal TMS sengat jelas dan pergeseran kimianya berbeda terhadap kebanyakan resonansi proton lain. Sehingga sinyal resonansi cuplikan jarang
teramati saling tindih dengan TMS. Senyawa TMS memiliki sifat inert, mudah menguap, merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik sehingga mudah
dipisahkan setelah cuplikan selesai dibuat spektrum. Jadi skala resonansi magnetik proton didasarkan pada standart ini TMS.
Resonansi Magnetik Inti memiliki kegunaan yang besar karena tidak setiap proton dalam molekul beresonansi pada frekuensi yang identik sama. Ini disebabkan
oleh kenyataan bahwa berbagai proton dalam molekul dikelilingi elektron dan menunjukkan sedikit perbedaan lingkungan elektronik dari satu proton dengan
proton lainnya. Proton-proton ini dilindungi oleh elektron-elektron yang mengelilinginya.
Didalam medan magnet, perputaran elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan, hingga
setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet yang digunakan yang mengenainya dan besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang
mengelilingi inti, maka makin besar pula medan magnet yang dihasilkan melawan medan magnet yang digunakan. Akibat secara keseluruhan adalah inti proton
merasakan adanya pengurangan medan yang mengenainya. Karena inti merasakan medan magnet yang dirasakan lebih kecil, maka ia akan mengalami presesi pada
frekuensi yang lebih rendah. Setiap proton dalam molekul mempunyai lingkungan kimia yang sedikit berbeda dan mempunyai perlindungan elektron yang sedikit
berbeda yang akan mengakibatkan dalam frekuensi resonansi sedikit berbeda Muldja,1995.
Jhon Franta Pelawi : Isolasi Senyawa Alkaloida Dari Biji Buah Pala Myristica fragrans Houtt, 2010.
31
BAB III ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR PERCOBAAN
3.1. Alat- alat
- Neraca analitik - Rotary evaporator vakum
- Corong - Beaker glass
- Gelas ukur - Kromatografi kolom
- Labu Erlenmeyer - Oven
- Melting Point Apparatus - Lampu UV
- Tabung reaksi - Rak tabung reaksi
- Plat KLT - Penangas air
- Indikator universal - Labu alas
- Tabung maserasi - Corong pisah
- Spatula - Spektroskopi Infra Merah
- Spektroskopi
1
H-NMR
3.2. Bahan-bahan
- Biji buah pala - Etanol
p.a.E.Merck - Asam Asetat glacial
- Amoniak p.a.E.Merck
- Aquadest - Kloroform
p.a.E.Merck - Pereaski Meyer
- Pereaksi Wagner - Pereaksi Bouchardat
- Pereaksi Dragendorf - Silika Gel 60 G
E.Merk Art. 7734 - Ethyl Acetat
p.a.E.Merck