Review Study Terdahulu Sistematika Penulisan

9 b. Klasifikasi Data : setelah data dan bahan diperiksa lalu di klasifikasikan dalam bentuk dan jenis tertentu, kemudian diambil kesimpulan.

5. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah content analysist dan analisis wacana. Dalam hal ini, setiap data akan dianalisis dari beberapa sudut pandang. Data yang dianalisis merupakan data yang bersumber dari sumber data, baik yang didapat melalui wawancara maupun studi dokumenter.

E. Review Study Terdahulu

Untuk menentukan arah pembahasan dalam penelitian skripsi ini, penulis menelaah literature yang sudah membahas tentang judul yang akan di penulis kemukakan dalam penulisan skripsi. 1. Nur Ulfah Mariana Peradilan Agama dengan judul “Pembatalan Perkawinan Akibat Poligami Tanpa Izin Dari Istri Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam Studi Kasus Pengadilan Agama Jakarta Selatan ”, di dalam skripsi ini menjelaskan implikasi Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam dalam menerapkan hukum poligami yang tidak memenuhi persyaratan. Sedangkan yang penulis bahas adalah Pembatalan Perkawinan Dengan Alasan Ketidakgadisan Analisis Putusan No. 019 Pdt. G 2007 PA. Bekasi. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. 10 2. Maimunah “Putusan Perkara Pembatalan Perkawinan Di Pengadilan Agama Ja karta Timur” Peradilan Agama, Nim:102044125012, di dalam skripsi ini Menjelaskan pembatalan perkawinan karena sebelumnya si suami sudah mempunyai istri, sehingga pernikahan dapat dibatalkan karena adanya penipuan dalam hal status sosial yang dilakukan oleh salah satu pihak dan diskripsi ini juga menjelaskan perbedaan KHI dan Undang-Undang No.1 tahun 1974 dalam pembatalan perkawinan. Sedangkan yang penulis bahas adalah Pembatalan Perkawinan Dengan Alasan Ketidakgadisan Analisis Putusan No. 019 Pdt. G 2007 PA. Bekasi. Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.

F. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini tidak keluar dari pembahasan dan dari kerangka yang telah ditentukan, maka penulis menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut : Bab pertama diawali dengan bab pendahuluan yang menggambarkan isi skripsi diantaranya kerangka teori dan langkah-langkah penulisan secara metodologi, review studi terdahulu dan sistematika penulisan, dalam bab pendahuluan ini penulis menguraikan beberapa hal yang diperlukan, meliputi latar belakang masalah yang diperlukan bagi pemahaman keseluruhan masalah yang memuat beberapa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan penulis sebagai problema utama yang akan dicari jawabannya. Dalam bab ini juga terdapat tujuan dan 11 kegunaan penulisan skripsi ini yang diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat tentang ketidakgadisan sebagai alasan pembatalan nikah. Kemudian diterangkan penegasan judul yang berisi keterangan tentang isi judul tersebut, serta dikemukan pula kajian pustaka sebagai uraian singkat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan dipaparkan metode yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan penulisan dan juga ditulis sistematika pembahasan. Bab kedua mengenai pembatalan perkawinan, bab ini merupakan pola dasar pemikiran tentang hal-hal yang akan diuraikan secara diskriptif terkait dengan masalah yang diangkat. Pertama, Pengertian fasakh dan Sebab jatuhnya fasakh dalam pernikahan dan kedua, pengertian pembatalan perkawinan menurut KHI serta menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, alasanya pembatalan perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam Dan Undang- Undang No.1 Tahun 1974, dan akibat pembatalan perkawinan menurut Kompilasi Hukum Islam serta Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. Bab ketiga, mengenai tentang ketidakgadisan istri, mulai dari pengertian ketidakgadisan menurut Islam, Ketidakgadisan menurut kedokteran, Sebab-sebab hilang kegadisan, pengaruh ketidakgadisan dalam keharmonisan berumah tangga. sampai tentang ketidakgadisan sebagai alasan pembatalan perkawinan oleh pihak suami. Bab keempat, analisis putusan No:019Pdt.G2007PA.Bekasi. Dari uraian bab dua dan bab tiga di atas, maka dapat diambil annalisa tentang 12 permasalahan yang dibahas, dari analisa dapat diketahui jawaban dari beberapa pertanyaan dalam rumusan masalah didepan membahas tentang kedudukan ketidakgadisan istri sebagai alasan pembatalan perkawinan dalam putusan hakim menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974. Bab kelima, merupakan bab terakhir berupa penutup yang berisikan kesimpulan atau ringkasan dan gambaran umum dari sebuah pembahasan. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran yang sesuai dengan tujuan pembahasan skripsi ini. 13

BAB II PEMBATALAN PERKAWINAN

A. Pengertian Fasakh Dalam Perkawinan

Pengertian fasakh secara umum bisa dipahami sebagai memutuskan atau membatalkan suatu ikatan pernikahan disebabkan suatu alasan yang telah ditentukan oleh syara. Arti fasakh ialah merusak atau membatalkan ini berarti bahwa perkawinan itu diputuskan atau dirusak atas permintaan salah satu pihak oleh Pengadilan Agama. Di dalam fiqih, batalnya perkawinan disebut juga dengan fasakh. Yang dimaksud fasakh, secara etimologi atau menurut bahasa adalah: Fasakh adalah merusak pekerjaan atau akad” Sedangkan secara terminology atau istilah syar’i, fasakh adalah pembatalan akad perkawinan dan memutuskan tali perhubungan yang mengikat antara suami dan istri. 1 Fasakh artinya adalah batalnya perkawinan melalui pengadilan yang hakikatnya hak suami istri disebabkan sesuatu yang diketahui setelah akad berlangsung. Misalnya suatu penyakit yang muncul setelah akad yang 1 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Beirut: Daarul Fikr, 1983, jilid: viii, cet ke-37, hal. 268.