Respon Prostagladin dan Endorfin Terhadap Olahraga

1. Editing, untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten. 2. Coding, untuk mengkonversikan menerjemahkan data yang dikumpulkan selama penelitian ke dalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis 3. Entry, merupakan suatu kegiatan memasukkan data ke dalam komputer. 4. Verifikasi, melakukan pemeriksaan secara visual terhadap data yang telah dimasukan ke komputer.

2. Analisis data

Untuk analisis data digunakan analisis data univariat dan analisis bivariat. Analisis data univariat yaitu analisis yang digunakan dengan menjelaskan secara deskriptif untuk melihat distribusi variabel – variabel yang diteliti, baik variabel dependent maupun independent. Analisis data bivariat yaitu analisis data yang menggunakan satu variabel dependent dan satu variabel independent. Analisis dilakukan dengan uji statistik ” kai kuadrat” chi square dan uji koefisien kontingensi untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Uji kai kuadrat digunakan untuk mengetahui perbedaan kejadian dismenorea pada wanita yang rutin olahraga dan yang tidak rutin olahraga. Sedangkan uji Koefisien kontingensi digunakan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan olahraga dengan keluhan dismenore. Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan progam SPSS for windows ver 17.00, yang nantinya akan diperoleh nilai p. Nilai p akan dibandingkan dengan nilai α. Dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika nilai p ≤ α p ≤ 0,05, maka hipotesis H ditolak, artinya terdapat perbedaan yang signfikan terhadap timbulnya keluhan dismenore antara olahraga rutin dan olahraga tidak rutin. b. Jika nilai p α p 0,05, maka hipotesis H diterima, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap timbulnya keluhan ssdismenore antara olahraga rutin dan olahraga tidak rutin. DAFTAR PUSTAKA Akarluad. 2009. Obstetric and Genecologiy for Medical Student. Baltimore, Maryland. William Wilkins. Hal 187 – 193 American College of Obstetricians and Gynecologists, 2009. Dysmenorrhea. Washington D.C.: American College of Obstetricians and Gynecologists. Available from: http:www.acog.orgpublicationspatient_educationbp046.cfm. [Accessed 27 Februari 2012]. Andika, Oktaprasta. 2003. Klasifikasi Dismenore. Diakses pada tanggal 28 September 2011. httpwww.aaf.orgapf9908ap489.html Ayu, Mia. 2009. Perbedaan Keluhan Dismenorea Pada Wanita Yang Rutin Mengikuti Senam Aerobik Dan Yang Tidak Rutin Di Pusat Kkebugaran Sonia. Tanjung Karang. Fakultas Kedokteran Unila Lampung Burnes, Josephine. 1983. Menstruation and it’s Disorders Spasmodik Dysmenorrhea. Lecture Notes on Genecology. 5 th Edittion. Diakses pada tanggal 28 September 2011. http:www.BlackwelscientificPublication.orglibraryeducational_informa tionmal.htm Bobak. 2004. Konsep dasar menstruasi. Diakses pada tanggal 28 September 2011. http:www. Medicoholistic.com200320041128medica.htm. Broome, Annabel. ,Louise, Wallace. 1984. Physycology Aspec of The Menstrum and Premenstrum: Physycology and Gynecological Problems. USA. Tavistoc. Diakses tanggal 28 September 2011. httpwww.nebi.nlm.nih.8051544?dopt=abstrac Chandran, Lahta, 2008. Menstruation Disorders: Overview. E-medicine Obstetrics and Gynecology. Available from: http:emedicine.medscape.comarticle953945-overview [Accessed 27 Februari 2012]. Djuanda dan Adhi. 2008. Konsep Dasar Dismenore. Diakses pada tanggal 29 September 2011. hhtp:www.medicacare.com