24
masyarakat masih tetap menggunakan solu tetapi tidak seperti dulu lagi yaitu sebagai transportasi perdagangan.
3.2.1 Kapal Motor Raja
Kapal motor milik bangsa pribumi pertama kali ada di Onan Runggu yaitu pada tahun 1942 oleh Raja Pandua Nainggolan. Beliau adalah Raja huta dari Desa
Nainggolan yang termasuk mempunyai hubungan baik dengan pihak zending dan kolonial karena beliau merupakan pimpinan nagari yang dipilih oleh pihak kolonial
di nagari Nainggolan. Selain sebagai seorang raja, Raja Pandua Nainggolan juga merupakan seorang
pedagang atau oleh orang Toba disebut tokke. Raja Pandua disebut tokke dikalangan masyarakat Onan Runggu karena beliau juga bergelut dalam bidang perdagangan
ataupun sebagai pedagang. Selain memasarkan hasil pertanian sendiri beliau juga menjalankan peran sebagai pengumpul hasil pertanian masyarakat.
Ketertarikan Raja Pandua Nainggolan memiliki kapal motor diawali dengan melonjaknya hasil panen dari bawang dan kacang tanah pada masa itu. Pemasaran
saat itu sangat sulit karena masih menggunakan solu sehingga tidak jarang petani mengalami kerugian hasil panen. Dari kejadian tersebut kemudian beliau membuat
sebuah kapal yang kegunaannya sangat berarti bagi masyarkat. Para petani lebih memilih menjual kepada Raja Pandua dikarenakan para petani tidak memiliki alat
transportasi sendiri. Di samping itu mereka juga ingin lebih cepat mendapatkan uang dari hasil pertanian mereka.
Universitas Sumatera Utara
25
Bertambahnya fungsi pelabuhan sebagai pekan onan serta jumlah masyarakat yang memakai kapal pastoran terus meningkat juga menjadi faktor lain yang
mempengaruhi Raja Pandua membangun kapal. Dengan keberadaan kapal tersebut masyarakat merasa sangat senang dan menyambut dengan baik. Raja Pandua
memiliki 2 buah kapal motor yaitu kapal Nainggolan I dan kapal Baho Raja yang keduanya digunakan untuk sarana angkutan penumpang dan juga hasil panen dari
Onan Runggu untuk dipasarkan ke daerah lain. Raja Pandua memiliki kapal motor dengan cara membuat sendiri dengan bantuan para ahli dari Ajibata.
Efisiensi waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain yang ditunjukkan oleh kapal motor menjadi salah satu alasan mengapa orang-orang pribumi ini memilih
untuk memiliki kapal motor sendiri. Jika pihak zending memiliki kapal motor sebagai sarana transportasi untuk kepentingan penyebaran zending Katholik sebagai alasan
utamanya, maka orang-orang pribumi yang memiliki kapal motor adalah untuk mengangkut hasil panen mereka agar dapat dipasarkan ke onan sebagai alasan
utamanya.
3.2.2 Kapal Motor Pribumi : Pedagang