Penerapan tema dalam desain

29

BAB IV Identitas Jati Diri

4.1 Penerapan tema dalam desain

Pada zaman yang semakin modern ini banyak bangunan-bangunan urban yang menjurus tanpa identitas oleh karena itu perancang menerapkan satu tema pilihan seperti yang telah di bahas pada bab sebelumnya yaitu Arsitektur Neo- vernakular. Contoh penerapan konsep Neo-Vernakular adalah : Pertama, eksterior bangunan terlihat modern dan menyerupai mengambil bagian dari rumah adat yang mencerminkan budaya Kota Medan. Dalam hal ini rumah adat yang menjadi inspirasi adalah rumah adat Karo. Kedua, desain fasad dan kolom pada gedung ini dirancang dengan menganbil bentukan atap Rumah Karo dan kolom-kolom yang bermotif Ulos. Ketiga, pada bagian riverfront akan dibuat seperti riverwalk akan café dengan konsep bentukan dan unsur-unsur adat dengan lapisan modern. Dengan adanya konsep seperti ini, perancang mendesain dengan tema Arsitektur Neo-Vernacular agar bangunan yang didirikan memiliki identitas jati diri dimana bangunan itu berdiri yang mencerminkan budaya dalam hal ini budaya Karo. Hal tersebut perancang lakukan karena di era modern saat ini banyk bangunan-bangunan yang tidak mencerminkan identitas daerah dimana bangunan itu dibangun. Maka dari itu tema Neo-Vernacular akan mewujudkan sebuah bangunan yang terinspirasi dari sejarah kota Medan serta dapat meningkatkan edukasi atau pengetahuan tentang nilai-nilai budaya yang ada di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 30 Kawasan Jl. Guru Patimpus sendiri berada disekitar sarana aktifitas pendukung yang berpotensi, seperti area Riverfront di Negara Korea Selatan, Malaysia, dll yang terbilang baik dalam mengembangkan sistem Riverfront dengan mempertimbangkan sarana-sarana mixed-use untuk memperkuat konsep Urban Lifestyle. Oleh sebab itu, perancang ingin menciptakan suatu rancangan dengan tema Neo-Vernacular, ini dimaksudkan memberikan sesuatu kesan dan suasana yang baru, tetapi tidak mengabaikan unsur-unsur budaya setempat bahkan malah meningkatkan unsur identitas budaya dan adat sehingga tercipta suatu bangunan yang dapat mewakili atau mencerminkan budaya yang ada di kota Medan. Konsep rancangan Arsitektur Neo-vernacular ini akan diterapkan pada bagian luar dan dalam bangunan, sehingga pengunjung dapat merasakan kehangatan budaya sekaligus mendapatkan nilai edukasi. Fungsi dari bangunan yang akan direncanakan yaitu Hotel Bisnis dan Kantor Sewa dengan 2 tower yang berbentuk persegi empat yang di rotasi 45 derajat agar dapat memaksimalkan view ke segala arah, masing-masing tower berbeda jumlah lantainya di karenakan fungsi tower 1 sebagai Kantor Sewa 17 lantai dan tower 2 sebagai Hotel 17 lantai, kemudian bangunan ini memiliki podium berlantai 3 sehingga total jumlah lantai bangunan adalah sebanyak 20 lantai. Bagian interior bangunan akan di desain dengan menerapkan unsur budaya Karo, misalnya pada kolom-kolomnya di desain menyerupai material kayu walaupun kenyataannya material yag digunakan adalah keramik, pada dinding bangunan di bagian tertentu akan diberikan ornamen-ornamen yang juga mencerminkan langgam budaya Karo. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 31 BAB V Desain Neo-Vernacular 5.1 Pendalaman Tema Adapun Tema besar pada proyek ini adalah Revitalisasi Kawasan Muka Sungai Deli, kemudian dibarengi dengan sub-Tema yakni Urban Lifestyle. Dari penggabungan pengertian tema besar dan sub-tema maka di peroleh Tema Individual yaitu Neo-vernacular. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Arsitektur Vernacular merupakan Arsitektur tradisional yang dibangun oleh rakyatnya sendiri. Namun seiring berjalannya waktu terdapat inovasi-inovasi modern pada bentuk Arsitektur Vernakular dan berubah nama menjadi Neo- Vernakular yang artinya Vernacular dengan wajah yang baru. Dengan mengubah- ubah bentukan bukan berarti menghilangkan unsur tradisonal bangunan tersebut. Langgam, Unsur budaya dan Filosofi –filosofi budaya sangat di prioritaskan. Proyek yang akan dirancang pada lokasi ini adalah bangunan Mixed-Use, rancangan ini menerapkan idealisme Tema Urban Lifestyle dan Riverfront yang diakomodir dan dimanifestasikan dalam satu rancangan bangunan dan lingkungan serta fungsi-fungsi yang mengisinya. Tujuan perencanaan proyek iini adalah untuk menciptakan sebuah Ruang Terbuka di kawasan muka Sungai Deli yang berada di pusat kota dan diharapkan dapat menampung kegiatan masyarakat dari segi komersil dan non komersil. Lokasi proyek dekat dengan fungsi-fungsi komersial disekitarnya seperti perkantoran dan perhotelan sehingga menjadi generator utama yang mempengaruhi aktivitas disekitarnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 32

5.2 Konsep Desain Bangunan