Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

4.9. Instrumen Penelitian

Instrumen peneltian memiliki beberapa variabel yang akan diukur melalui pembagian kuesioner kepada konsumen. Variabel-variabel yang akan dipertanyakan kepada konsumen dibuat berdasarkan studi literatur, antara lain : 1. Product design and process engineering Benjamin W. Niebel dan Alan B. Draper 1 Desain yang fungsional 2 Daya tarik 3 Karakteristik yang berkualitas 4 Harga yang kompetitif Variabel-variabel di atas memiliki prinsip tanggung jawab fungsi desain produk dalam proses perancangan produk untuk memastikan bahwa semua enam kriteria tersebut terpenuhi, perlu bahwa desain produk dan desain proses kerja sama erat dan harmonis satu sama lain. Perancang produk dapat memperoleh banyak informasi berguna mengenai spesifikasi optimal geometris, toleransi, dan menyelesaikan proses dari desainer, demikian juga perancang proses dapat menerima banyak bantuan dari desainer produk untuk titik lokasi, karakteristik material, dan penggunaan produk. tanpa pengetahuan gabungan dari dua sumber, sulit, jika bukan tidak mungkin, untuk rekayasa desain baru untuk produksi. Universitas Sumatera Utara 2. Handbook of Soap, Detergents, Acid Lurry 17 Ide-ide yang baru dan pemasaran tampaknya menjadi subyek utama dari industri sabun India. Sabun adalah produk yang lincah, bervariasi, kreatif dan rumit, dan memiliki calon untuk memberikan karir memuaskan. Sabun dan deterjen sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari kita. Menggunakannya untuk mencuci tangan dan membersihkan pakaian kami tanpa pernah benar-benar memperhatikan bagaimana mereka bekerja. Jumlah sabun dan deterjen dikonsumsi di suatu negara adalah ukuran yang dapat diandalkan peradaban nya. Saat ini sabun adalah produk mewah, sekarang itu adalah sebuah kebutuhan.. Industri Sabun yang mendalam dan menguntungkan dengan indah potensi pasar serta ruang lingkup masa depan yang cerah dalam rangka memenuhi kebutuhan permintaan pasar, banyak unit yang lebih baru direkomendasikan untuk dibentuk dalam skala kecil dan rumah tangga. Sabun dan deterjen sangat mirip dalam sifat kimianya. 1. Spesifikasi standar kemasan sabun 2. Formulasi standar sabun 3. Karakteristik sabun 4. Bahan Penolong sabun 5. Bahan Pendukung Sabun 6. Spesifikasi Warna Sabun Variabel tersebut selanjutnya akan dimasukkan menjadi atribut pertanyaan yang akan dibuat pada kuesioner. Ada dua jenis kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. 17 Board, Nirr, Handbook of Soap, Detergents, Acid Lurry, Asia Pasific Business Press . Universitas Sumatera Utara 1. Kuesioner terbuka Kuesioner ini digunakan sebagai studi pendahuluan untuk membantu memahami penentuan atribut keinginan konsumen. Berdasarkan studi literatur, kuesioner pendahuluan akan dibagikan kepada responden 2. Kuesioner tertutup merupakan kelanjutan dari kuesioner terbuka yang mana akan memberikan variabelvariabel karakteristik produk yang disesuaikan berdasarkan survey pada kuesioner pendahuluan kuesioner terbuka. Penilaian pada kuesioner tertutup menggunakan skala Likert, yakni untuk melihat tingkat kesetujuan degree of agreeness dari responden terhadap suatu pertanyaan.Sukaria Sinulingga,2011,P140. 3. Kuesioner AHP digunakan untuk melihat optimasi antara keinginan konsumen dengan karakteristik teknis produk dengan cara membandingkannya dengan menggunakan dasar perbandingan kriteria Thomas L. Saaty

4.10. Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sabun - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 111

BAB I PENDAHULUAN - Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

0 0 11

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

1 1 20