15
eksternal, kekuatan penawaran dan permintaan saham di pasar, serta kemampuan investor dalam menganalisis investasi saham. Menurut
Widoatmojo 1996:81: Faktor utama yang menyebabkan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing investor
sesuai dengan informasi yang didapat.
2.1.3 Laporan Arus Kas
2.1.3.1 Pengertian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan
selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan
kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis
yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.
Kieso 2002:716 memberikan definisi laporan arus kas sebagai
berikut:
“The Statements of Cash Flows is a primary statements that reports the cash receipt, cash payment and net change resulting form the
operating, investing and financial activities of and enterprise during a period in a format that reconciles the beginning and ending cash
balance.”
Universitas Sumatera Utara
Dari definisi yang dinyatakan oleh Kieso dapat diperoleh pemahaman bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama yang
melaporkan mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan pada suatu periode tertentu.
2.1.3.2 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut IAI 2007, PSAK No.2 : “Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan”.
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal revenue activities. Oleh karena itu, arus kas
tersebut umumnya berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Perusahaan harus melaporkan arus kas
dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu metode, yaitu: 1 Metode Langsung
Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas
dari kegiatan operasi secara lengkap gross, tanpa melihat laporan labarugi dan dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.
2 Metode Tidak langsung
Dalam metode tidak langsung penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi
perubahan dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional
Universitas Sumatera Utara
17
seperti penyusutan, naik turun pos aktiva lancar dan utang lancar. Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan non
cash transaction: a. Pengaruh transaksi yang masih belum direalisasikan dari arus
kas masuk dan keluar dari transaksi yang lalu seperti perubahan jumlah persediaan deferral income, arus kas masuk dan keluar
yang “accrued” seperti Piutang dan Utang. b. Pengaruh perkiraan yang terdapat dalam kelompok investasi
dan pembiayaan yang tidak mempengaruhi seperti: Penyusutan, amortisasi, LabaRugi dari penjualan Aktiva Tetap dan dari
Operasi yang dihentikan yang berkaitan dengan kegiatan investasi, LabaRugi pembatalan utang atau transaksi
pembiayaan. Contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut IAI 2007,
PSAK No.2 antara lain:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, 2. Penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain,
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, 4. Pembayaran kas kepada karyawan,
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi
sehubungan dengan premi, 6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan
kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus, 7. Penerima dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk
tujuan transaksi usaha dan perdagangan.” Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan
atau pelepasan aktiva jangka panjang aktiva tidak lancar serta investasi lain yang tidak termasuk dalam setara kas. Beberapa contoh
Universitas Sumatera Utara
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut IAI 2007, PSAK No.2 adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan
yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri, 2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan,
aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, 3. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain,
4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan,
5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika
kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.”
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman
perusahaan. Arus kas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut IAI 2007, PSAK No.2 adalah:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya,
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan,
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,
4. Pelunasan pinjaman, 5. Pembayaran kas sewa guna usaha untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan.”
Universitas Sumatera Utara
19
Pengungkapan item tambahan berikut ini tidak diharuskan, tetapi dianjurkan untuk dimasukkan dalam laporan arus kas atau dalam
catatan yang terkait dengan itu: 1 Fasilitas pinjaman
Jumlah dari fasilitas pinjaman yang mungkin tersedia untuk penggunaan masa depan, atau pembatasan dari penggunaannya.
2 Kapasitas terkait Arus kas agregat yang dikaitkan dengan peningkatan kapasitas
operasi, yang dilaporkan secara terpisah dari arus kas yang berkaitan dengan pemeliharaan kapasitas operasi yang ada.
3 Arus kas usaha patungan Arus kas agregat dari kepentingan dalam usaha patungan yang
mana entitas menggunakan konsolidasi proporsional.
2.1.3.3 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas