BAB III GAMBARAN DATA PAJAK PENGHASILAN PPh PASAL 21
A. Pajak Penghasilan Pasal 21
1. Dasar Hukum Pajak Penghasilan Pasal 21
a. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. b. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan PPh
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 selanjutnya disebut Undang-Undang PPh.
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250PMK.032008 tentang petunjuk pelaksanaan pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan Orang Pribadi. d. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31PJ2009 tentang pedoman
teknis dan tata cara pemotongan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 danatau Pajak Penghasilan Pasal 26 sehubungan
dengan pekerjaan,jasa, dan kegiatan orang pribadi. f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250PMK.032008 tentang besarnya
biaya jabatan atau biaya pensiun yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pegawai tetap atau pensiunan.
25
Universitas Sumatera Utara
g. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang penghitungan Penghasilan Kena Pajak.
h. Peraturan Nomor 68 Tahun 2009 tentang Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 ataspenghasilan berupa Uang Pesangon,Uang Manfaat Pensiun dan
Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua yang dibayarkan sekaligus. i. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Pajak Penghasilan bagi
Pejabat Negara, Pegawai Negari Sipil, Anggota ABRI, dan Para Pensiunan atas Penghasilan yang dibebankan kepada keuangan negara atau keuangan
daerah.
2. Defenisi Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa dan kegiatan. Pemotongan,penyetoran pajak
atas Penghasilan sehubungan denganpekerjaan,jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh oleh wajib pajak orang
pribadi dalam negeri, wajib dilakukan oleh: a. Pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan
pembayaran lain-lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yang dilkaukan oleh pegawai atau bukan pegawai.
Universitas Sumatera Utara
b. Bendaharawan pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, danpembayaran lain sehubungan dengan pekerjaan, jasa,atau
kegiatan. c. Dana pensiun atau badan lain yang membayar uang pensiun dan pembayaran
lain dengan namadan dalam bentuk apapun. d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain sebagai imbalan
sehubungan dengan jasa termasuk jasa tenaga ahliyang melakukan pekerjaan bebas.
e. Penyelenggara Kegiatan yang melakukan Pembayaran sehubngan dengan Pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Subjek Pajak Penghasilan PPh Pasal 21