Strategi Humas Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam Meningkatkan Brand Image Melalui Kegiatan Sepeda Santai di Kota bandung

(1)

“STRATEGI HUMAS DIVISI EVENT HARIAN PAGI RADAR

BANDUNG DALAM MENINGKATKAN BRAND IMAGE MELALUI

KEGIATAN SEPEDA SANTAI DI KOTA BANDUNG”

(

Studi Deskriftif Mengenai Strategi Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung Dalam Meningkatkan Brand Image Melalui Kegiatan Sepeda Santai Di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

Yusuf Wahyudin Gunawan 41806146

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK………...ii

ABSTRACT………..iii

SURAT PERNYATAAN………..iv

LEMBAR PERSEMBAHAN………v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL………...xiv

DAFTAR GAMBAR………...xv DAFTAR LAMPIRAN………..xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Latar Belakang Masalah ...1

1.2Rumusan Masalah ...5

1.2.1 Pertanyaan Makro ...5

1.2.2 Pertanyaan Mikro ...5

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...6

1.3.1 Maksud Penelitian ...6

1.3.2 Tujuan Penelitian ...6

1.4Kegunaan Penelitian ...7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ...7

1.4.2 Kegunaan Praktis ...7

1.4.2.1Kegunaan Bagi Peneliti ...7

1.4.2.2Kegunaan Bagi Universitas ...8

1.4.2.3Kegunaan Bagi Perusahaan ...8

1.4.2.4Kegunaan Bagi Masyarakat……… 8 x


(6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...9

2.1 Tinjauan Mengenai Ilmu Komunikasi ...9

2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi ...9

2.1.2 Komponen Komunikasi ...12

2.1.4 Tujuan Komunikasi ...15

2.1.5 Proses Komunikasi ...16

2.1.6 Konteks Komunikasi ...19

2.2 Tinjauan Tentang Public Relations ...20

2.2.1 Definisi Public Relations ...20

2.2.2 Fungsi Public Relations ...21

2.2.3 Tujuan Public Relations ...21

2.3 Tujuan Tentang Media Relations (Hubungan Media) ...23

2.3.1 Definisi Media Relations………..23

2.3.2 Tujuan Media Relations ...23

2.3.3 Prinsip-Prinsip Media Relations ...23

2.4 Tinjauan Tentang Strategi Komunikasi ...24

2.4.1 Tujuan Strategi Komunikasi ...27

2.5 Tinjauan Tentang Brand Image ...27

2.5.1 Brand ...27

2.5.2 Citra ...28

2.5.3 Brand Image ...30


(7)

2.2.1 Kerangka Teoritis ...31

2.2.1 Kerangka Konseptual ...34

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...40

3.1 Tinjauan Umum ...40

3.1.1 Sejarah Harian Pagi Radar Bandung ...40

3.1.2 Logo Harian Pagi Radar Bandung ...42

3.1.3 Arti Logo Harian Pagi Radar Bandung ...42

3.1.4 Sejarah Divisi Event dan Humas Harian Pagi Radar Bandung ...43

3.1.5 Profil Perusahaan ...45

3.1.6 Data Sirkulasi ...46

3.1.7 Stuktur Perusahaan ...48

3.1.8 Job Description Perusahaan ...50

3.1.9 Struktur Divisi Event dan Humas Harian Pagi Radar Bandung ...53

3.2 Metode Penelitian ...58

3.2.1 Desain Penelitian ...58

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ...60

3.2.3 Teknik Penentuan Informan ...63

3.2.4 Teknik Analisa Data ...64

3.2.5 Uji Keabsahan Data ...65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...68

4.1 Profil Informan ...72


(8)

Bandung. ...81

4.2.2 Kegiatan yang Dilakukan oleh Strategi Humas Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image Melalui Kegiatan Sepeda Santai DiKota Bandung. ...84

4.2.3 Pesan yang Dilakukan oleh Strategi Humas Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image Melalui Kegiatan Sepeda Santai DiKota Bandung. ...86

4.2.4 Media yang Dilakukan oleh Strategi Humas Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image Melalui Kegiatan Sepeda Santai DiKota Bandung. ...87

4.3 Pembahasan ...89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...97

5.1 Simpulan ...97

5.2 Saran ...98

5.2.1 Saran Untuk Harian Pagi Radar Bandung ...98

5.2.1 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya ...99

DAFTAR PUSTAKA ...100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...102

DOKUMENTASI ...117

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...121


(9)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Bismillahirohanirohim,

Alhamdulilah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang disusun untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Skripsi dan salah satu syarat menempuh Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung dengan judul “Strategi Humas Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui Kegiatan Sepeda Santai diKota Bandung”

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua, Asep Gunawan dan Reni Lusiani yang telah memberikan kasih sayang, dan nenekku Sukartin memberikan dorongan do’a kepada penulis, dan juga telah mendukung sepenuhnya baik moril maupun non moril kepada penulis. Untuk itu penulis mempersembahkan Skripsi ini untuk kedua orang tua.

Dalam melakukan penelitian dan penulisan hasil penelitian ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun, atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, do’a, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yan berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi.


(10)

membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu kepada:

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian serta memberikan pengesahan pada skripsi peneliti,sehingga bisa dijadikan literature bagi instansi yang membutuhkannya.

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi yang turut memberikan pengesahan untuk skripsi ini dan terima kasih pula karena telah menjadi panutan yang baik bagi peneliti di kampus tercinta ini.

3. Yth. Melly Maulin P., S.Sos., M.Si. selaku Dosen Wali yang selama ini sudah seperti ibu dari peneliti di kampus, terima kasih ibu atas segala ilmu dan wawasan yang ibu berikan, semoga Alloh SWT senantiasa menaungi langkah ibu.

4. Yth. Yadi Supriadi,S.Sos.,M.Phil. selaku Dosen Pembimbing peneliti,bapak terima kasih sekali untuk semua bimbingan dan motivasinya,saya merasa sangat diberkahi karena bapak yang menjadi pembimbingnya,semoga bapak selalu berada dalam lindungiNya.

5. Yth Seluruh staf dosen unikom Khususnya kepada Ibu Desayu Eka Surya S.Sos.,M.Si dan Ibu..Rismawati S.Sos. M.Si. yang banyak sekali memberikan motivasi kepada peneliti semoga kebaikkan akan selalu ada dalam lindungan


(11)

6.

Yth Staf Sekretariat Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi,khususnya Ibu Asri Ikawati Amd dan Ibu Ratna Widiastuti Amd.

7.

Yth.Jajaran Pimpinan dan Staf Harian Pagi Radar Bandung yang telah mengizinkan peneliti untuk penelitian dilembaga yang bapak pimpin yaitu Radar Bandung serta memberikan fleksibilitas kepada peneliti selama penelitian diRadar Bandung.

8.

Yth Bapak Asep (Mpep) selaku kordinator even di Radar Bandung yang sangat baik dan selalu memberikan peneliti pemahaman, pengertian serta keleluasaan , sehingga peneliti dapat dengan tenang menyelesaikan skripsi dan meminta data mengenai penelitian ini.

9.

Yang tercinta kedua orang tua,,nenek ku,Istri ku yang selalu sabar dan menemani dalam penyelesaian skripsi ini juga yang sudah memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini dengan segala cinta kasihnya selalu membuat peneliti merasa termotivasi dan tenang dalam menyelesaikan semua hal termasuk penelitian ini.

10.

Terima kasih tentunya kepada segenap sanak family dan teman-teman peneliti yang sudah peneliti anggap sebagai saudara seperjuangan.khususnya Esa Arfian,Denny Ruhiyat, Agiel, Ocan, Robby Propolis, Sungguh tahun-tahun yang luar biasa, kalian semua sangat baik pada peneliti,


(12)

kepada saya. Semoga tergantikan oleh Alloh SWT.

Sekian yang bisa peneliti sampaikan, Mohon Maaf apabila ada pihak-pihak yang tidak tertuliskan,karena bukan suatu kesengajaan dengan segala kerendahan hati peneliti amat mengharapkan kritik serta saran

Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih besar harappan peneliti agar Skripsi ini menjadi penuh manfaat. Wassalam

Bandung

2013


(13)

100

DAFTAR PUSTAKA

A. BUKU

Ardianto, Elvinaro. 2011. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.PT. Remaja Rosdakarya. Bandung

Ardianto, Elvinaro. 2011.Hand Book of Public Relations Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Arifin, Anwar. 1984. Strategi Komunikasi, Bandung, Penerbit CV Armieo, I984 Bandung: Simbiosa Rekatama Media

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

DR.Mahi M. Hikmat.2011 Metode Penelitian Yogyakara: Graha Ilmu

Effendy, Onong Uchjana. 1986. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

_____________________ . 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti

_____________________ .1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : Remadja Karya CV.

Mulyana, Deddy. 2007 Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya


(14)

Rahmat,Jalaludin 2001, Psikolog Komunikasi, Bandung : Remaja Rosda Karya Sugiyono.2009.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:CV.ALFABETA

B. INTERNER

 http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/membangun-brand-image-produk.html jam 21.30 tgl 24 november 2012

C. KARYA ILMIAH

Ahmad, Wahyudi. 2011. Strategi Public Relation PT.Pos Indonesia (Persero) Bandung melalui kegiatan HUT PT.Pos Indonesia (Persero) Yang Ke.265 Tahun Dalam Menarik Minat Pengguna Jasa Pos. . Bandung. Universitas Komputer Indonesia

Aditya Septian,2012 Strategi Komunikasi Guru SMA Negeri 6 Pandeglang Dalam Program Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.Bandung Universitas Komputer Indonesia.

D. Sumber-Sumber Lain :

Data Profil Harian Pagi Radar Bandung


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan salah satu istilah populer dalam kehidupan manusia. Sebagai sebuah aktivitas,komunikasi selalu dilakukan manusia. Manusia tidak bisa tidak berkomunikasi. Jika manusia normal merupakan makluk sosial yang selalu membangun interaksi antar sesamanya.maka komunikasi adalah sarana utamanya.

Keberadaan komunikasi telah lama menjadi alat demi terhubungnya seorang manusia dengan manusia lainnya baik itu dalam pengungkapan ide, pemikiran, dan informasi guna mengubah tingkah laku orang lain

Dalam menyampaikan sebuah ide dan informasi kepada orang lain tentu saja setiap manusia harus dapat melakukan komunikasi yang efektif dengan demikian segala tujuan yang direncanakan dalam komunikasi dapat tercapai, dalam hal ini apabila komunikan mampu menerima apa yang disampaikan oleh komunikator hal tersebut dapat dikatakan efektif.

Demi meraih keefektifan dalam komunikasi tentu saja manusia memerlukan strategi-strategi yang dapat digunakan untuk menunjang tercapainya komunikasi yang efektif, strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani “strategos” (stratos = militer dan ag = memimpin) yang berarti

“generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang.


(16)

Tentu saja dalam hal ini strategi yang digunakan berhubungan dengan pencapaian tujuan komunikasi yang dilakukan melalui sebuah perencanaan, dengan adanya strategi maka tujuan dari komunikasi yang dilakukan dapat tercapai sesuai dengan perencanaan yang di buat.

Dalam penelitian ini, peneliti menghubungkan antara strategi komunikasi dengan bidang kehumasan yang ada dalam Harian Pagi Radar bandung, Sebagai seorang profesi Humas bertanggung Jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikkan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dam masyarakatnya.

Harian Pagi Radar Bandung adalah perusahaan yang menyampaikan informasi kepada masyarakat yaitu media cetak (Koran). Sebelum mengetahui Radar Bandung Berbicara tentang Radar Bandung, ada baiknya membicarakan terlebih dahulu JAWA POS sebagai perusahaan induk Radar Bandung. Jawa Pos memiliki sejarah yang sangat panjang, Grup Jawa Pos atau Jawa Pos Group atau Jawa Pos National Network (JPNN) adalah perusahaan yang menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional, yang paling terkenal adalah Jawa Pos. Pagi Radar Bandung mempunyai Jargon “Selalu Tampil


(17)

3

beda”, yang membedakan dengan koran lain, surat kabar Harian Pagi Radar Bandung menurut Amel selaku Reception Harian Pagi Radar Bandung

“Selalu tampil beda” itu karena kami dapat mengganti layout kami kapan saja meyesuaikan dengan pembaca, misalnya mungkin hari ini layout kami seperti ini mungkin besok dapat berubah layoutnya. Ini yang membedakan kami dengan koran lain,kami tidak seperti koran lain yang membutuhkan waktu

yang lama untuk mengganti layoutnya.”. Harian Pagi Radar Bandung selalu menjaga komitmen dan Citra perusahaannya dimana persaingan media di Bandung sekarang ini cukup banyak.Seperti bermunculan Media televisi lokal, Radio, Koran, tidak kalah menariknya, media online. Oleh karena itu Harian Pagi Radar Bandung untuk menjaga kualitas dan eksistensi perusahaannya Radar Bandung menerapkan strategi-strategi dimana untuk menarik minat pembaca dan menarik simpati masyarakatnya. Radar Bandung melalui divisi kehumasannya yang juga didalam nya merangkap sebagai divisi event,mencoba menerapkan strategi yang menunjang pencapaian suatu tujuan.yaitu diantara lain dengan cara mengadakan kegiatan sepeda santai. Dengan diadakan nya acara ini divisi event yakin kegiatan acara sepeda santai ini kegiatan yang positif dan bisa memberi dampak untuk kesehatan dari semua usia.dan memberi kontribusi pada brand image Radar Bandung dengan kegiatan sepeda santai ini.Bila dilihat menurut Dr. Elvinaro Ardianto.,M.Si. (2011) menurut bukunya Hand Book Of Public Relations. Citra adalah bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu


(18)

komite atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya.Berbagai Citra perusahaan datang dari pelanggan,staf perusahaan, pemasok, dan public lain nya yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan.

Sesuai dengan apa yang diungkapkan diatas,Harian Pagi Radar Bandung melalui Divisi Humasnya mencoba menerapkan strategi-strategi yang dapat menunjang pencapaian tujuan dari Harian Pagi Radar Bandung yaitu menarik Brand image dan mencapai Tujuan perusahaan.

Strategi yang dicanangkan oleh humas Harian Pagi Radar Bandung ini melalui Kegiatan sepeda santai.Karena sepeda santai yang diselenggarakan satu tahun sekali.

Seperti yang diungkapkan Wakil General manager Harian Pagi Radar Bandung yaitu kegiatan ini sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mendukung kemajuan Harian Pagi Radar Bandung.Dengan diadakan nya kegiatan ini masyarakat menjadi tahu media ini dan agar masyarakat dapat membeli produk yang dikaryakan oleh Harian Pagi Radar Bandung. Sehingga dengan demikian dari semua pemaparan diatas menarik bagi peneliti untuk membuat rumusan masalah sebagai berikut:


(19)

5

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pertanyaan Makro

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang ada diatas maka peneliti mengambil rumusan masalah dari penelitian ini adalah : “Bagaimana Strategi Humas Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam

meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota

Bandung?”.

1.2.2 Pertanyaan Mikro

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mengindentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Perencanaan Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota Bandung ?

2. Bagaimana Kegiatan Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota Bandung ?

3. Bagaimana Pesan Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota Bandung ?


(20)

4. Bagaimana Strategi Divisi Event Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk menjelaskan mengenai Strategi Humas yang digunakan divisi event harian pagi Radar Bandung

dalam meningkatkan brand image melalui kegiatan sepeda santai diKota Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui Perencanaan divisi event harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image melalui kegiatan sepeda santai dikota Bandung.

2. Untuk mengetahui Kegiatan divisi event harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image melalui kegiatan sepeda santai dikota Bandung.

3. Untuk mengetahui Pesan divisi event harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image melalui kegiatan sepeda santai dikota Bandung.

4. Untuk mengetahui Strategi divisi event harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image melalui kegiatan sepeda santai dikota Bandung


(21)

7

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan teoritis

Sebagai pengembangan disiplin ilmu komunikasi secara umum dan secara khusus penelitian ini dapat menjadi wacana yang lebih mendalam mengenai strategi komunikasi khususnya dalam meningkatkan brand image.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.2.1 Kegunaan bagi peneliti

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat,memberikan manfaat pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti, khususnya mengenai ilmu komunikasi terutama proses komunikasi di dalam proses pembelajaran atau pendidikan bagi Mahasiswa.

1.4.2.2 Kegunaan bagi Universitas

Penelitian ini berguna bagi mahasiswa UNIKOM secara umum dan Mahasiswa program studi Ilmu komunikasi konsentrasi Humas secara khusus sebagai literatur terutama bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian pada kajian yang sama.


(22)

1.4.2.3 Kegunaan bagi perusahaan yang diteliti

Penelitian ini yang dilakukan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan yang diteliti sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh divisi event harian pagi Radar Bandung tersebut.

1.4.2.4 Kegunaan bagi Masyarakat.

Penelitian yang dilakukan dapat berguna dan bermanfaat sebagai bahan pelajaran bagi kehidupan dalam bersosialisasi dalam bermasyarakat baik dunia media massa ataupun para pengusaha yang akan menjalankan bisnisnya dan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti-peneliti berikutnya.


(23)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mengenai Ilmu Komunikasi

2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi

Semua mahluk di bumi ini termasuk manusia melakukan komunikasi, apalagi posisi manusia yang telah kita ketahui bersma sebagai mahluk sosial tentu membutuhkan sebuah interaksi, yang dimana interaksi tersebut tidak dapat seseorang lakukan tanpa adanya komunikasi.

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris (communication) yang berhulu dari kata Latin (communicatio), dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila adanya kesamaan makna. (Effendy, 2004 : 9) sesuai dengan definisi tersebut pada dasarnya sesorang melakukan komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam komunikasi yang terjadid, dimana kesepahaman yang ada dalam benak komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan) mengenai pesan yang disampaikan haruslah sama agar apa yang komunikator maksud juga dapat dipahami dengan baik oleh komunikan sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif, seperti yang dikemukakan oleh Raymond S. Ross

mendefinisikan “Komunikasi (intensional) sebagai suatu proses menyortir, memilih dan

mengirim simbol-simbol sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksud


(24)

Beberapa pakar juga meyakini bahwa komunikasi dapat digunakan sebagai alat untuk mengubah seseorang, baik itu tingkah laku, kepercayaan, maupun persepsi, seperti yang diungkapkan oleh Gerald R. Miller, yakni “Komunikasi sebagai situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima” (Mulyana, 2007:61), lalu

kemudian definisi dari Everett M. Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka” (Mulyana, 2007:69). Dan definisi dari Carl I.Hovland,

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)

menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku

orang lain” (Mulyana, 2007:69). Namun ada juga pakar komunikasi yang mempunyai pandangan bahwa komunikasi adalah alat yang digunakan oleh masing-masing pihak untuk sekedar bertukar jalan pikiran saja tanpa bermaksud untuk melakukan perubahan apapun seperti yang diungkapkan oleh John B. Hoben bahwa “Komunikasi itu adalah

pertukaran fikiran atau gagasan” (Mulyana, 2007:62).

Dari keseluruhan komunikasi yang terjadi, terlibatnya pesan, melalui transmisi informasi adalah suatu hal yang paling utama, komunikasi tanpa adanya sebuah pesan adalah hal yang mustahil karena pesan sendiri adalah inti dari dilakukannya kegiatan pertukaran informasi atau komunikasi, oleh karena itu beberapa ahli berpendapat bahwa komunikasi apapun tujuannya adalah tetap sebuah transmisi pesan, seperti yang diungkapkan oleh Theodore M. Newcomb “Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatf, dari sumber


(25)

10

Berelson dan Gary A. Steiner, bahwa “Komunikasi : transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya, dengan menggunakan symbol-simbol, katakata, gamabr,

figure, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses itulah yang biasanya disebut

komunikasi” (Mulyana, 2007:68) serta definisi dari Mary B. Cassata dan Molefi K.

Asante mempunyai pandangan ”Komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak” (Mulyana, 2007:69).

Berbeda lagi dengan yang diungkapkan oleh Laswell bahwa cara yang baik untuk mengambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini,

who says what, in which channel, to whom, with what effect? (Mulyana, 2007:69) sehingga komunikasi dapat diketahuai seperti apa yang sedang terjadi.

Bila dilihat dari bermacam definisi diatas, berbagai pemahaman daripada komunikasi sangatlah kompleks dan dengan kekompleksan tersebut terdapat kesimpulan yang dapat ditarik bahwa dari definisi-definisi diatas fungsi utama komunikasi hanya dapat dilakukan apabila seseorang memiliki gagasan atau fikiran yang ingin disampaikan kepada pihak lain untuk bisa berinteraksi satu sama lain sebagai wujud manusia yang merupakan mahluk sosial.

2.1.2 Komponen komunikasi.

Menurut Effendy (2000:6), Lingkup Ilmu komunikasi berdasarkan komponennya terdiri dari :

1. .Komunikator (communicator)


(26)

3. Media (media)

4. Komunikan (communicant) 5. Efek (effect)

Berdasarkan komponen-komponen tersebut Laswell menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

1. Komunikator dan Komunikan

Komunikator dan komunikan merupakan salah satu unsure terpenting dalam proses komunikasi. Komunikator sering juga disebut sebagai sumber atau dalam bahasa inggrisnya disebut source, sender atau encoder.

Hafied Cangara dalam bukunya ”Pengantar Ilmu Komunikasi” mengatakan bahwa:

”Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau

pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia, sum ber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi

atau lembaga” (Cangara, 2004:23).

Begitu pula dengan komunikatan atau penerima, atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau receiver.

Cangara menjelaskan, ”Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa

dalam bentuk kelompok, partai, atau negara”. Selain itu, ”dalam proses komunikasi

telah dipahami bahwa keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak ada penerima jika tidak ada sumber”. Cangara pun menekankan:


(27)

12

”Kenallah khalayakmu adalah prinsip dasar dalam berkomunikasi. Karena

mengetahui dan memahami karakteristik penerima (khalayak), berarti suatu

peluang untuk mencapai keberhasilan komunikasi” (Cangara, 2004:25).

1. Pesan

Dalam bahasa Inggris pesan disebut message, content, atau information, merupakan salah satu unsur dalam komunikasi yang teramat penting, karena salah satu tujuan dari komunikasi yaitu menyampaikan atau menginformasikan pesan itu sendiri.

”Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,

informasi, nasihat, atau propaganda” (Cangara, 2004:23) 2. Media

Media dalam proses komunikasi yaitu, ”Alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima” (Cangara, 2004:23). Media yang digunakan dalam

proses komunikasi bermacam-macam, tergantung dari konteks komunikasi yang berlangsung dalam proses komunikasi tersebut.

Selain itu, ”Ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi antarpribadi” (Cangara, 2004:24). Lebih jelas lagi

Cangara menjelaskan, dalam konteks komunikasi massa media, yaitu:

”Alat yang dapat menghubungkan antara sum ber dan peneri ma yang sifatnya

terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca, dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surata kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board, audio casette, dan semacamnya” (Cangara, 2004:24).


(28)

3. Efek

Efek, dampak atau pengaruh merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi. Namun, efek ini muncul sebagai akibat dari proses komunikasi yang telah dilakukan.

”Perbedaaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan,

sikap, dan tingkah laku seseorang” (De Fleur, 1982, dalam Cangara, 2004:25). Oleh sebab itu, Cangara mengatakan, ”Pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai

akibat penerimaan pesan” (Cangara, 2004:25)

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi, tertentu mempunyai tujuan Menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah :

1. Peru bahan si kap (to change the attitude)

2. Mengubah opini opini/pendapat/pandangan (to change the opinion) 3. M engubah perilaku (to change the behavior)

4. M engubah masyarakat (to change the society) (2003: 55)

Untuk lebih memahami tujuan komunikasi, Ruslan menyatakan tujuan komunikasi sebagi berikut :

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. Maksudnya apakah kita menginginkan orang lain untuk mengerti dan memahami apa yang kita maksud. 2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. dalam

hal ini tentu cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan inform asi atau pengetahuan saja.


(29)

14

bertindak. (2003: 11) 2.1.5 Proses komunikasi

Pada proses komunikasi dapat dikategorikan dengan peninjauan dari dua perspektif, yaitu :

1. Proses Komunikasi dalam Perspektif Psikologis

Proses komunikasi ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses, yaitu pengemasan isi pesan dan lambang. Isi pesan pada umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa (Effendy, 2003:31). Kemudian pesan tersebut ditransmisikan kepada komunikan. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi. Sebaliknya bilamana komunikan tidak mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.

2. Proses Komunikasi dalam Perspektif Mekanistik

Pada proses komunikasi ini dapat diklasifikasikan secara dua tahap, yakni sebagai berikut :

a. Proses komunikasi secara primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media atau saluran. Adapun lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain sebagainya yang secara langsung dapat menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Pada proses komunikasi secara primer adalah bahasa yang paling banyak digunakan, sebab bahasa mampu menerjemahkan


(30)

pikiran seseorang kepada orang lain, apakah itu berbentuk ide, gagasan, inform asi atau opini.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

Pentingnya peranan media, yakni media sekunder dalam proses komunikasi disebabkan oleh efisiensinya dalam mencapai sasaran yaitu komunikan, karena proses komunikasi sekunder ini merupakan sambungan dari proses komunikasi primer, maka dalam menata lambang-lambang untuk memformulasikan isi pesan komunikasi, komunikator, harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang digunakan. Proses komunikasi secara sekunder ini dalam menjangkau sasarannya dengan menggunakan media massa yang mempunyai sirkulasi yang luas dan memiliki daya keserempakan. Seperti surat kabar, televisi siaran, radio, film, leaftlet, brosur, dan lain-lain. c. Proses komunikasi secara linear

Istilah linear mengandung makna lurus. Dalam konteks komunikasi, proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal (Effendy, 2003: 38). Komunikasi linear ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka (face-to-face communication) maupun dalam situasi komunikasi bermedia (mediated communication).


(31)

16

Proses komunikasi linear umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali komunikasi melalui telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, Tanya jawab dalam bentuk percakapan.

d. Proses komunikasi secara sirkular

Dalam konteks komunikasi yang dimaksudkan dengan proses sirkular itu adalah terjadinya feed back atau umpan balik yaitu terjadinya arus dari komunikan ke komunikator. Oleh karena itu ada kalanya feed back tersebut mengalir dari komunikan ke komunikator itu adalah respon atau tanggapan komunikan terhadap pesan yang diterima dari komunikator.

Konsep umpan balik ini dalam proses komunikasi amat penting karena dengan terjadinya umpan balik komunikator mengetahui apakah komunikasi itu berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan balik itu positif atau negatif. Bila positif komunikator patut gem bira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga komunikator harus mengulangi lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan balik positif.

2.1.6 Konteks Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks disini berarti semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi yang terdiri dari :

1. Aspek bersifat fisik; seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan. 2. Aspek psikologis; seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta


(32)

komunikasi.

3. Aspek sosial; seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya. 4. Aspek waktu; yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore,

malam).

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenaslah komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi publik, komunikasi organisasi dan komunikasi

2.2. Tinjauan Tentang Public Relations 2.2.1 Defenisi Public Relations

Menurut (British) Insitute of Public Relations (IPR) Public Relations adalah keseluruh upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Upaya yang terencana dan berkesinambungan ini berarti, Public Relations adalah suatu rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi, Public Relations bukanlah kegiatan sembarangan atau dadakan.

2.2.2 Fungsi Public Relations

Fungsi program atau kegiatan Public Relations yang utama adalah melaksanakan upaya-upaya untuk menumbuhkan, memelihara dan membangun citra. Dalam hal ini, citra (image)

yang positif dan menguntungkan tentunya, sama sekali bukan untuk membangun citra yang negative atau merugikan. Dalam hal ini bisa menyangkut citra mengenai kondisi negara dan


(33)

18

bangsa, citra kebijakan pemerintah, citra organisasi, citra partai politik, citra perusahaan beserta produk-produknya, sampai kepada citra perorangan atau pribadi (tokoh masyarakat).

2.2.3 Tujuan Public Relations

Jefkins mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.

e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.

f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan. g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam

memanfaatkan produk-produk perusahaan.

h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.

j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.

k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara. m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan

atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.


(34)

n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. (Jefkins 2003;54)

Pada intinya tujuan Public Relations adalah pencapaian citra yang diharapkan dan pemeliharaan citra positif yang sudah berjalan. Jadi fungsi dan tujuan dari kegiatan Public Relations sangat berhubungan erat karena fungsi merupakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.

2.3. Tinjauan Tentang Media Relations (Hubungan Media) 2.3.1 Defenisi Media Relations

Defenisi Media Relations atau Hubungan media adalah suatu usaha untuk mencapai pemuatan atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi (dari

Public Relations) dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman khlayak organisasi atau perusahaan yang bersangkutan (Jeffkins, dalam Soemirat dan Ardianto, 2008).

2.3.2 Tujuan Media Relations

Tujuan pokok diadakannya media relations atau hubungan media adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan induk atau klien demi mendapatkan “suatu citra atau sosok yang lebih

indah daripada aslinya di mata umum.” Tidak seorang pun berhak mendikte apa yang harus

diterbitkan atau disiarkan oleh media massa, setidak-tidaknya di suatu masyarakat yang demokratis.


(35)

20

2.3.3 Prinsip-prinsip Media Relations

Adapun prinsip-prinspi media relations atau hubungan media yang baik adalah sebagai berikut :

1. Memahami dan melayani media. Seorang Public Relations harus mampu menjalin kerja sama dengan pihak media.

2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat dipercaya. Para pejabat Public Relations harus senantiasa siap menyediakan waktu atau memasok materi-materi yang akurat dimana saja dan kapan saja dibutuhkan.

3. Menyediakan salinan naskah yang baik. Minsalnya saja menyediakan reproduksi foto-foto yang baik, menarik dan jelas

4. Bekerja sama dalam penyediaan materi. Sebagai contoh, pejabat humas dan wartawan dapat bekerja sama dalam mempersiapkan sebuah acara wawancara atau temu pers dengan tokoh-tokoh tertentu.

5. Menyediakan fasilitas verifikasi. Para pejabat humas juga perlu memberikan kesempatan kepada para wartawan untuk melakukan verifikasi (membuktikan kebeneran) setiap materi yang mereka terima.

6. Membangun hubungan personal yang kokoh. Suatu hubungan personal yang kokoh dan positif hanya akan tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kejujuran, kerjasama dan sikap saling menghormati profesi masing-masing (Jeffkins, dalam Soemirat dan Ardianto, 2008)


(36)

2.3 Tinjauan tentang Strategi Komunikasi.

Dalam merumuskan strategi, sangat diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga memeperhitungkan kondisi dan situasi. Strategi merupakan rencana yang disatukan yang menghubungkan keunggulan strategi Humas dengan tantangan dengan media lainnya. Sebagaimana pengertian strategi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, yaitu :

“Strategi komunikasi adalah panduan antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan menejemen komunikasi (communication Management) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi” (Onong Uchjana Effendy, 2003:301).

Dari pendapat Onong Uchjana Effendy diatas, terlihat bahwa dalam pelaksanaan sebuah strategi tidak terlepas dari konstruk Tujuan, Rencana, dan Manajemen Komunikasi yang didalamnya terdapat konstruk Kegiatan, Pesan, dan Media. Maka dari peneliti mengambil konstruk yaitu Tujuan, Rencana, Kegiatan, Media, dan Pesan

1. Tujuan pada hakekatnya adalah sebuah langkah awal ketika harus menyusun apa saja yang akan dilakukan, sehingga tujuan dapat berjalan sesuai dengan rencana, sebuah implementasi tujuan bisa terwujud dan dinyatakan melalui beberapa bentuk seperti perubahan sikap, prestasi, sifat dan kualitas.

2. Perencanaan merupakan serangkaian tindakan tentang bagaimana proses strategi komunikasi akan diterapkan, apa saja rencana komunikasi yang akan dilakukan agar komunikan dapat menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator,

3. Kegiatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997 yaitu : “Acara atau susunan acara, yaitu perincian waktu atau timing secara teratur dan menurut urutan tertentu


(37)

22

tentang pelaksanaan langkah-langkah dengan apa yang sudah diterapkan pada

planning”. Sedangkan kegiatan komunikasi merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan agar rencana komunikasi yang diterapkan dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

4. Media merupakan penunjang dalam melakukan komunikasi.

5. Pesan dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau

propaganda. Pesan adalah “Amanat yang disampaikan oleh orang lain” (Kamus

Besar Bahasa Indonesia,1996:761). Pesan verbal atau non verbal bagi seorang komunikator merupakan faktor utama yang harus dimiliki dalam rangka mempengaruhi komunikan. Kemasan pesan yang baik, dan mudah diterima oleh komunikan akan menghasilkan keberhasilan komunikator, sedangkan bagi komunikan pesan merupakan sumber untuk bisa menerima informasi, tidak mungkin seorang komunikator bisa menyampaikan suatu informasi kepada komunikan apabila tidak ada pesan yang akan disampaikan. Secara sederhana pesan diartikan sebagai isi pikiran, gagasan yang dikirim dari sumber ke penerima untuk suatu tujuan mempengaruhi pikiran dan gagasan orang lain.

2.2.1 Tujuan strategi Komunikasi

Sebagaimana dikutip oleh Onong Uchjana Effendy, menyatakan bahwa tujuan sentral strategi komunikasi terdiri atas tiga tujuan utama yaitu:

1. Untuk mengamankan pemahaman ( to secure understanding).


(38)

3. Untuk memotivasi tindakan (to motivate action)

(Onong Uchjana Effendy, 2003:32) 2.3 Tinjauan Tentang Brand Image.

2.3.1 Brand

Brand (merk) adalah salah satu bagian dari suatu merk atau produk.Merek dapat menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun

jasa.Pengertian tentang merk ialah “Merk adalah istilah,tanda,symbol desain atau kombinasi dari semuanya ini yang dimaksudkan untuk mengindentifikasi produk dan jasa dari seorang atau organisasi.(kotler,1987,p.440).

Elemen-Elemen dari merk : 1.Nama

2.Logo 3.Simbol 4.Desain 5.Slogan 6.Kemasan

2.3.1 Citra

Citra atau image menurut kotler (1992) adalah kepercayaan, ide, dan impressi orang menurut sesuatu (kotler,1997,p.57) citra bisa disebut favoBagi perusahaan citra berarti persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan.Persepsi ini didasarkan pada apa yang masyarakat ketahui tentang perusahaan yang bersangkutan.Oleh karena itu perusahaan yang sama belum tentu memiliki citra yang sama pula dihadapan orang.Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi konsumen dalam mengambil keputusan penting.Citra yang baik akan menimbulkan dampak positif bagi perusahaan,sedangkan citra yang


(39)

24

buruk melahirkan dampak negative dan melemahkan kemampuan perusahaan dalam persaingan.

Jenis-Jenis Citra:

1. Citra bayangan(mirror image) adalah citra yang melekat pada orang atau anggota-anggota organisasi,dan citra yang dimuat oleh orang dalammengenai pandangan luar terhadap organisasinya.Citra bayingan itu hampir selalu tidak tepat,atau tidak sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya.

2. Citra yang berlaku (current image) adalah kebalikan dari citra bayangan atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen

4. Citra perusahaan atau lembaga (corporate image) adalah citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan.Suatu badan usaha yang memiliki citra perusahaan positif lebih mudah menjual produk barang atau jasanya.

5. Citra majemuk adalah (multiple image) adalah banyak nya jumlah pegawai,cabang atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan secara keseluruhan

Keberhasilan perusahaan membangun citra dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,yakni: citra dibangun berdasarkan orientasi terhadap manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan kelompok sasaran; manfaat yang ditonjjolkan cukup realistis; citra yang ditonjolkan sesuai dengan kemampuan perusahaan; citra yang


(40)

ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran; citra yang ditonjolkan merupakan sarana bukan tujuan usaha,

2.3.3 Brand Image.

Brand Image terdapat dari kata Brand dan Image yaitu anggapan tentang merk yang direflesikan konsumen yang berpegang pada ingatan konsumen. Atau cara orang berfikir tentang sebuah merk secara abstrak dalam pemikiran sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk membangun brand image yang positif dapat dicapai dengan program marketing yang kuat terhadap produk tersebutKombinasi yang baik dari elemen-elemen yang mendukung dapat menciptakan brand image yang kuat bagi konsumen.

Faktor-faktor pendukung terbentuknya brand image dalam ketertarikan dengan asosiasi merek:

1. Keunggulan asosiasi merek (Favorability of brand association)

Salah satu faktor pembentuk Brand Image adalah keunggulan produk,dimana produk tersebut unggul dalam persaingan.Karena keunggulan kualitas (model dan kenyamanan) dari cirri khas itulah yang menyebabkan merk bisa terkenal.

2. Kekuatan asosiasi merek (familiarity of brand association)

Suatu kepribadian khusus adalah kewajiban mendasar bagi pemilik merek untuk dapat mengungkapkan ,mensosialisasikan jiwa/kepribadian tersebut dalam bentuk iklan,ataupun kegiatan promosi dan pemasaran lainnya.


(41)

26

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Kerangka Teoritis.

Pada kerangka pemikiran teoritis, peneliti mengambil dan memilih beberapa definisi peranan yang sesuai dengan apa yang diteliti oleh peneliti. Definisi tersebut dijadikan bahan pandangan dalam penelitian ini. Definisi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Menurut Onong Uchyana Effendy:

“Strategi adalah perpaduan antara perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan,dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi” (effendi,2003:301)

Dalam penelitian ini, peneliti lebih mengacu kepada definisi strategi menurut Jalaludin Rahmat yaitu:

“Strategi adalah suatu langkah untuk mencapai tujuan yang direncanakan dengan melakukan berbagai aktifitas termasuk didalamnya kegiatan, pesan, dan media yang digunakan.”(Rahmat,2001,201)

Dari uraian yang dijelaskan sebelumnya maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perencanaan,yaitu langkah-langkah perencanaan Public Relation menurut Broom dan Dozier (1990),antara lain:

Menentukan tujuan yang ingin dicapai Menentukan masalah yang sedang dihadapi Menentukan public sasaran


(42)

2. Kegiatan adalah usaha,pekerjaan,aktifitas. Dalam mengadakan suatu kegiatan, yang perlu diperhatikan pada suatu Acara antara lain:

Sifat kegiatan,bentuk kegiatan,biaya kegiatan.

3. Pesan,syarat pesan yang disampaikan menurut Wilbur Scharmm dikutip oleh Onong Uchjana Effendy (1993 : 41-42) adalah sebagai berikut:

Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa,sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

Pesan harus menggunakan lambang-lambang yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan,sehingga sama-sama mengerti. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.

4. Media adalah alat atau (sarana) komunikasi seperti Koran,Ubul-umbul, spanduk, media televise, radio yang terletak antara dua belah pihak.

2.2.1 Kerangka Konseptual.

Pada kerangka konseptual, Peneliti akan menerepkan sub focus dari strategi menurut Jalaludin Rahmat dalam masalah penelitian, yaitu divisi event dalam meningkatkan brand image lewat kegiatan sepeda santai.

Membuat perencanaan terlebih dahulu,yaitu menentukan masalah yang dihadapi,public sasaran, dan tujuan yang ingin dicapai oleh Divisi event Harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image lewat kegiatan sepeda santai.


(43)

28

Melakukan kegiatan yang direncanakan, yaitu sifat,bentuk, dan biaya yang harus dikeluarkan, sebagai hasil perencanaan Divisi event Harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image lewat kegiatan sepeda santai.

Menyampaikan Pesan apa yang disampaikan melalui kegiatan tersebut,yaitu nasihat, permintaan, amanat, perkataan yang akan disampaikan dalam meningkatkan brand image lewat kegiatan sepeda santai. Sebagaimana pendapat Willbur Schram dikutif oleh Onong Uchjana Effendy (1993 : 41-42), pesan harus menarik perhatian komunikan, menimbulkan pengertian, menyrankan bebrapa cara informasi bagi Divisi event Harian pagi Radar Bandung dalam meningkatkan brand image lewat kegiatan sepeda santai.

Media yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam penelitian ini sudah jelas media Acara kegiatan sepeda santai yang dilaksanakan oleh Divisi event Harian pagi Radar Bandung.

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Strategi


(44)

OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum

3.1.1 Sejarah Harian Pagi Radar Bandung

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi. Media massa adalah alat untuk mempromosikan suatu produk kepada publik. Media massa meliputi, media cetak, media elektronik. Radar Bandung adalah media cetak harian pagi surat kabar yang ada di Bandung. Berbicara tentang Radar Bandung, ada baiknya membicarakan terlebih dahulu JAWA POS sebagai perusahaan induk Radar Bandung. Jawa Pos memiliki sejarah yang sangat panjang, Grup Jawa Pos atau Jawa Pos Group atau Jawa Pos National Network (JPNN) adalah perusahaan yang menaungi lebih dari 151 surat kabar daerah dan nasional, yang paling terkenal adalah Jawa Pos. Surat kabar daerah yang berada di bawah payung Grup JP kebanyakan berawalan "Radar", seperti Radar Bandung, Radar Bogor, Radar Surabaya, Radar Solo, Radar Sumedang, Radar Tasik, dan sebagai nya.

Ini bermula ketika JAWA POS lahir dengan mengusung nama Java Pos, kemudian berubah menjadi Djawa Pos, yang akhirnya berubah kembali menjadi Jawa Pos. Didirikan oleh The Chung Sen seorang warga


(45)

Indonesia kelahiran Bangka. Saat itu Jawa pos dikenal sebagai Harian Melayu Tionghoa. Karena pada tahun 1950-an Jawa Pos telah memiliki tiga surat kabar yang berbahasa Indonesia, Tionghoa, dan Belanda. Dan

sebutan lainnya hingga saat ini adalah „Raja‟ surat kabar di Surabaya.

Karena kemerosotan jumlah oplah hingga 7700 eks, pengelolaan Jawa Pos .

Hal tersebut terjadi ketika Dahlan Iskan masih menjadi kepala biro di Tempo Surabaya.Namun selepas itu, Jawa Pos kembali bersinar. Hingga sekarang, Jawa Pos memiliki banyak penerbitan pers diseluruh Indonesia. Diantaranya adalah koran terbitan lokal salah satunya adalah Radar Bandung.

Radar Bandung lahir pada tanggal 11 April 2003, atas dasar prediksi pengembangan wilayah usaha penerbitan Pers di pusat Jawa Barat. Radar Bandung hadir juga untuk pelebaran sayap Jawa Pos di wilayah Jawa bagian barat. Berdirinya Radar Bandung, diprakarsai juga oleh Radar Bogor. Sebagai koran yang telah lebih dulu berdiri, dan memiliki prestasi membanggakan. Untuk pengelolaan manajemen, dan jumlah oplah.

Harian Pagi Radar Bandung mempunyai Jargon “Selalu Tampil beda”, yang membedakan dengan koran lain, surat kabar Harian Pagi Radar Bandung menurut Amel selaku Reception Harian Pagi Radar Bandung

“Selalu tampil beda” itu karena kami dapat mengganti layout kami kapan saja meyesuaikan dengan pembaca, misalnya mungkin hari ini layout kami


(46)

kami dengan koran lain,kami tidak seperti koran lain yang membutuhkan

waktu yang lama untuk mengganti layoutnya.”

3.1.2 Logo Harian Pagi Radar Bandung

3.1.3 Arti Logo Harian Pagi Radar Bandung

Warna biru dalam logo Harian Pagi Radar Bandung ini karena mengikuti induk dari Radar bandung itu sendiri yaitu Jawa pos karena Jawa pos lebih dominan menggunakan warna biru. Arti warna biru karena warna biru itu lebih akrab, menurut Darmanto selaku pimpinan Redaksi Radar Bandung, “ Media Radar Bandung lebih mengakrabkan diri kepada pembacanya”.

3.1.4 Sejarah Divisi Event Dan Humas Harian Pagi Radar Bandung

Divisi Event Dan Humas dalam sebuah surat kabar merupakan bagian dari perusahaan yang bergerak, berkaitan, dengan kegiatan, dan membantu pimpinan mencapai tujuan perusahaan. Divisi Event dan Humas di Harian Pagi Radar Bandung merupakan bagian dari perusahaan yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang di inginkan oleh perusahaan. Tujuan


(47)

dari perusahaan nya tersebut yaitu untuk mempromosikan brand image nya tersebut agar lebih di kenal oleh masyarakat luas sehingga masyarakat peduli terhadap brand image karena di dukung dengan ada nya promosi dalam event seperti sponsorship. Harian Pagi Radar Bandung percaya betul bahwa kegiatan-kegitan tersebut baik bagi perusahaan dan dapat menguntung kan bagi perusahaan, karena bagi perusahan surat kabar di Divisi Event dan Promosi merupakan bagian terpenting dari suatu perusahaan. Perusahaan tidak akan berkembang apabila perusahaan tersebut kurang atau tidak adanya kegiatan mempromosikan produk. Sejarah Divisi Event dan Humas Harian Pagi Radar Bandung tak lepas dari pertama kalinya berdirinya perusahaan penerbitan surat kabar ini pada tanggal 11 April 2003, karena jika sebuah perusahaan khusus nya surat kabar tidak ada event yang bertujuan untuk mempromosikan brand image maka perusahaan tersebut tidak akan berkembang lebih jauh.

Divisi Event dan Humas pada Harian Pagi Radar Bandung didirikan pada Tahun 2010 dengan visi dan misi memajukan Radar Bandung, dan dengan tujuan mengangkat citra baik Radar Bandung melalui event yang digelar dan dilaksanakan, misalnya seperti buka bersama anak yatim Sebagai penjembatan agar bersosialisasi dengan konsumen, dalam hal mempromosikan brand image Radar Bandung kepada masyarakat yang dilakukan melalui event – event yang digelar oleh Radar Bandung itu sendiri. Divisi Event dan Promosi ini terdiri dari beberapa struktur Jabatan antara lain:


(48)

b. Koordinator event : Asep Hidayat

Dengan adanya Divisi event dan promosi ini diharapkan sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan Harian Pagi Radar Bandung dalam melayani segala informasi dan berita serta kegiatan yang dilakukan Harian Pagi Radar Bandung dalam rangka bersosialisasi dan promosi melalui event yang digelar tersebut.

Keberadaan divisi event dan Humas di Harian Pagi Radar Bandung yang tampak seperti sekarang ini merupakan salah satu strategi pemasaran agar brand image dapat dikenal lebih jauh lagi di mata masyarakat, sehingga kegiatan ini dapat menguntungkan kepada perusahaan

3.1.4 Profil perusahaan

1.3.1. Data Teknis

Nama Perusahaan : PT. Radar Bandung Intermedia

Alamat : Jl Gandapura No 61 Bandung

Telp : (022) 4221240

Fax : (022) 4204372

Jenis Usaha : Surat kabar


(49)

Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas

Percetakan : PT. Bogor Ekspres Media

Bahasa : Indonesia

Waktu Terbit : Pagi hari

Periode Terbit : 7x Seminggu

Jumlah Halaman : 16 halaman

Email : radarbandung.co.id

3.1.5. Data Sirkulasi

Peredaran Radar Bandung meliputi, Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, Kab. Sumedang, Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Subang. Dengan jumlah oplah sebesar 35.000 eks/ harinya. Proses Produksi Harian Pagi Radar Bandung dari mulai

hunting berita hingga dibaca pembaca, dapat terlihat dari bagan berikut ini :


(50)

Sumber : Harian Pagi Radar Bandung (data utama) Reporter berfungsi sbg pencari berita Sumber Berita

Redaktur/ Penanggung jawab halaman bertugas penuh terhadap isi berita

Lay Outer/ bertugas mengurus tata letak dan perwajahan surat kabar Copy Editor/ bertugas mengedit tulisan secara fisik Percetakan Sirkulasi / Pemasaran bertugas memasarkan diseluruh wilayah jangkauan

Agen Penjualan Pengecer / Loper /

Lapak Pembaca


(51)

Gambar 1.2 : Struktur Organisasi Harian Pagi Radar Bandung

Sumber : Data Harian Pagi Radar Bandung. (Litbang)

General Manager

Ketua Dewan Redaksi

Kepala Div. Pemasaran

Kepala Div.Event dan Humas

Kepala Div.Keu

Redaktur Pelaksana

Staff Staff Staff

Koord. Liputan

Redaktur

Reporter

Sekretaris

Redaksi

Fotografer

Divisi Bisnis & Promosi Dirut


(52)

Pelaksana Direksi : Hety

General Manager : Aswan Achmad

Wakil General Manager : H. Dadang Nh

Umum & Pengembangan : S.S Gassing

Pemimpin Redaksi : Darmanto

Wakil Pemimpin Redaksi : Ma‟mun Aliah Malik Redaktur Pelaksana : Budi Safaat

Koordinator Liputan : Rahman

Kepala Biro Sumedang : Cecep Wakhdiana Prihatin

Redaktur : - Daris Anugrah Wahidin - Yatti Chahyati

- Budi Safaat - Dani Priatna

Reporter : - Agah Nurwenda

- Azam Munawar

-. Cecep Ali Yusuf


(53)

-. Iman Herdiana

-. Piet Ardian

-. Dadi Haryadi

-. Mega Dwi Anggraeni

Biro Sumedang : - Tri Budi Satria

- Subarna

- Erik A Kurnia

Fotografer : - Ramdhani

Desain Grafis : - Sugeng Nurpambudi (Koordinator)

- Unang

Tata Artistik : - Uhan Uhandi

- Iman Farihin

Sekretaris Redaksi : Murwani Rokhayati Addiningsih

Informasi Teknologi : Subhi Sugianto

Iklan : - Iman

- Untung (Sumedang)

- Indra Herdian (Jakarta / Bekasi) - Rieke (Bogor)


(54)

- Yadi Mulyadi - Bubun Munawar

Keuangan : - Evi Dian Susilowati (Manager) - Susi

- Ari

Pengembangan & Kerjasama : - Ma‟mun Aliah Malik (Kepala) - Asep Hidayat

3.1.7 Job description Perusahaan

3.1.7.1 Dirut

Adalah Seseorang yang ditunjuk untuk memimpin perusahann baik atau PT atau perusahaan swasta yang lainnya atau orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha untuk menjalankan atau memimpin perseroan terbatas. Seorang direktur utama dalam suatu perusahaan,yang dapat dicalonkan sebagai direktur dan car pemilihan direktur dapat ditetapkan melalui anggaran dasar perusahaan.

3.1.7.2 General Manager

Penanggung jawab yang menangani langsung operasional perusahaan.


(55)

3.1.7.3. Ketua Redaksi

Pemimpin tertinggi pada divisi redaksi bertanggungjawab terhadap segala macam kebijakan, manajement, serta kegiatan redaksi.

3.1.7.4. Redaktur Pelaksana

Berfungsi sebagaimana pemimpin redaksi, hanya jabatannya lebih pada pelaksana harian redaksi.

3.1.7.5. Sekretaris Redaksi

Bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala bentuk kegiatan administrasi, data redaksi, kegiatan redaksi harian, dan arsip perusahaan dan bekerjasama dengan koordinator liputan dalam hal penugasan.

3.1.7.6 Koordinator Liputan

Bertugas mengkondisikan reporter, menugaskan reporter, agar selalu siap menyongsong isu-isu terbaru. Atau mengarahkan alur pemberitaan.

3.1.7.7 Redaktur

Divisi yang bertugas untuk menyusun Bekerjasama dengan koordinator liputan, mengkondisikanreporter. Dan bertanggung jawab pada halaman yang dipegangnya. Untuk menentukan berita yang layak atu tidak layak untuk dimuat selain pemimpin dan redaktur pelaksana.


(56)

Bertugas meliput dan mencari berita, bertanggung jawab pada redaktur halaman masing-masing.Untuk dimuat diharian tersebut.

3.1.7.9. Fotografer

Bertugas meliput setiap kejadian dengan mengabadikannya dalam bentuk gambar. Photographer bertanggung jawab pada redaktur.

3.1.7.10. Kepala-Kepala Divisi

Kepala- kepala Divisi bertugas menjadi penanggungjawab divisinya masing-masing

3.1.7.11. Staff Divisi

Staff divisi bertugas membantu tugas dan tanggungjawab divisinya masing-masing.


(57)

Gambar 1.3 : Struktur Divisi Event dan Humas

Sumber : Data Harian Pagi Radar Bandung.

Ketua Divisi Event dan

Humas

Sekretaris

Keuangan

Bag.Promosi Bag.Konsumsi dan Teknis Bag.Acara Bag.Pelaksana


(58)

3.1.8. Struktur Divisi Event dan Humas

Pemimpin Divisi Event : Ma‟mun Aliah Malik Sekretaris : - Amelia

-Iman

Keuanggan :-Evi Dian

Bagian Acara : -Yadi Mulyadi

-Yusuf Wahyudin

-Susi

-Unang

Bagian Pelaksana : -Asep Hidayat

-Denny Ruhiyat

-Yanto

Bagian.Promosi : -Iman

-Rizki Trimulya


(59)

Bagian Konsumsi : - Dini

-Arie

-Budi Safaat

3.1.9. Job Description Divisi Event dan Humas

1. Ketua Event dn Humas

Pemimpin tertinggi pada divisi Event bertanggung jawab terhadap segala macam kebijakan, manajement, serta kegiatan Event.dan memantau segala seksi-seksi juga menjadi sosok inspirator bagi yang lain.

2. Sekretaris

Berfungsi sebagai penghubung antara pemimpin dengan bagian-bagian yang lain dalam menjalankan segala kebijakan atau perintah untuk ditindak lajuti.dan mengelola segala hal-hal yang berkaitan dengan administrative dan surat-menyurat.

3. Keuangngan

Bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala bentuk biaya kegiatan,dan mencatat anggaran yang dipakai oleh kegiatan maupun yang masuk untuk biaya kegiatan


(60)

Bagian acara bertugas sebagai Membuat Konsep acara & rundown Acara,mensosialisasikan konsep acara pada seluruh bagian-bagian, Bagian acara juga harus melihat perkembangan seluruh Bagian. Tujuannya agar konsep yang ada terus dituju dan dimengerti oleh semua seluruh bagian. Hal ini mengantisipasi adanya bagian yang keluar jalur dari job description.

5. Bagian Publikasi dan Promosi

Bagian ini bertugas sebagai Menentukan kemungkinan media publikasi yang ada misalnya poster, leaflet, tiket, dll) yaitu media on site dan meida out site. Tentukan mana yang perlu dipasang sebelum acara dan yang dipasang pada acara berlangsung. Lalu Membuat seluruh media publikasi yang telah ditentukan misalnya akan berapa buah umbul-umbul akan dipasang juga menentukan letak-letaknya.

6. Bagian Pelaksana

Bertugas sebagai Berkoordianasi dengan bagian acara untuk jadwal bintang tamu seputar panggung, alat,berkordinasi dengan bagian dekorasi hal untuk pemasangan Branding dan yang berhubungan dengan kontrak diarea,berkordinasi dengan pihak keamanan.

Bagian perlengkapan membutuhkan stamina yang kuat, karena akan banyak tenaga yang terkuras Bisa dibilang ini, adalah bagian dengan


(61)

pekerjaan kasar, karena urusannya dengan pergudangan, angkut-angkut barang.

7. Bagian Konsumsi

Bagian ini bisa dikatakan bagian yang cukup ringan tetapi harus bertanggung Jawab juga bertugas Menghandle segala macam urusan stand makanan, minuman kalau hal itu diadalakan.berkordinasi dengan sponsor makanan (bila ada),atau merencanakan konsumsi untuk panitia,bintang tamu, satpam, Juru Parkir. Yang perlu menjadi catatan dalam bagian konsumsi adalah jangan sampai makanan terlambat,

3.1.10 Sejarah Kegiatan Sepeda Santai Radar Bandung

Radar Bandung terbit sejak 11 April 2003 lahir dikalang muda berbakat dibidang surat kabar. Berkibar bersama grup Jawa Pos.harian Pagi Radar Bandung bukan saja memberikan saluran aspirasi komunitas lokal,tetapi mampu menumbuhkan Informasi global yang modern Menjadikan

“selalu tampil beda”bukan sekadar slogan. Harian Pagi Radar Bandung tepat

dijadikan sarana promosi,karena kami Radar Bandung tidak hanya piawai mengelola Koran tetapi jeli, cerdik, dan Kreatif.sehingga bertahan dan memnengkan persaingan.Radar Bandung juga kerap menyapa secara langsung melalui event yang akan diselenggarakan Kegiatan sepeda santai dan Jalan sehat kegiatan ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali dan dimeriahkan oleh artis ibu kota beserta mengajak pemerinta setempat terlibat dalam acara sepeda santai ini.


(62)

-Pengarah : Aswan Achmad

-Penanggung Jawab : Ma‟mun Aliah Malik -Ketua Umum : Bowo

-Sekretaris : Asep Hidayat

-Bendahara : Budi Mulyadi

-Acara : Susi Ratnaningsih

-Publikasi : Yadi Mulyadi

-Perlengkapan :Ariey Firmansyah

-Peserta : Solihin Samad

-Konsumsi :Dini,Lili,Pupung

-Start-Finish :Ihsan,Asep Hidayat

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur yang digunakan peneliti dalam upaya mendapatkan data atau informasi guna memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian.


(63)

3.2.1 Desain Penelitian

Menurut E.A. Suchman, desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. (Moh. Nazir, 2005:84).

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Dr. Elvinaro Ardianto M.si (Alm) dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif menjelaskan bahwa metode deskriptif-kualitatif memiliki ciri sebagai berikut :

“Metode kualitatif deskriptif menitikberatkan pada observasi dan

suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat. Ia membuat kateogri perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. Ia tidak

berusaha untuk memanipulasi variabel.” (Ardianto, 2011:60)

Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati.

Sementara itu menurut penulis pada buku kualitatif lainnya, seperti yang di ungkapkan Sugiono (2009:5) menyatakan:

“Bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.”

Moleong mensintesiskan beberapa definisi penelitian kualitatif dari


(64)

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah”. (Moleong, 2007:6) 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

3.2.2.1 Studi Pustaka

Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara mempelajari buku-buku, membaca media-media cetak yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan, mencari sumber dari literatur atau referensi lain yang relevan untuk meperoleh konsep atau teori yang diperlukan. Studi pustaka merupakan satu cara mendapatkan sumber dengan cara menemukan sumber tepat dari suatu spesialis tertentu.

Studi pustaka yaitu menggunakan survey tarhadap data yang ada, penulis bertugas menggali teori-teori yang berkembang dalam ilmu yang

berkepentingan. Studi Pustaka menurut Nadzir (1985) adalah : “Mencari

metode-metode serta penelitian baik dalam pengumpulan data yang pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti terlebih dahulu”(Nadzir, 1985 : 111).

Peneliti di sini dalam melakukan penelitian tentu tidak terlepas dari adanya pencarian data dengan menggunakan studi kepustakaan. Di sini peneliti menggunakan studi pustaka dengan mencari berbagai data sebagai pendukung dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan menggunakan :


(65)

a. Referensi Buku

Referensi buku adalah buku yang dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku referensi dan di sebut “koleksi referensi” sedangkan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi. Karena sifatnya yang dapat memberikan petunjuk, harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat dipakai oleh setiap orang pada setiap saat.

b. Skripsi Peneliti terdahulu

Peneliti menggunakan studi pustaka dengan melihat hasil karya ilmiah para peneliti terdahulu, yang mana pada dasarnya peneliti mengutip beberapa pendapat yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai pendukung penelitian. Tentunya dengan melihat hasil karya ilmiah yang memiliki pembahasan serta tinjauan yang sama.

c. Internet Searching

Merupakan fasilitas dari media internet melalui browser untuk mencari informasi yang kita inginkan. Internet Searching menampung database situs-situs dari berbagai penjuru dunia yang jumlahnya tidak terhitung, hanya dengan memasukan berupa kata kunci dari sebuah kalimat yang akan kita cari maka internet searching secara otomatis akan menampilkan halaman-halaman dari web yang bersangkutan dengan kata kunci yang telah kita masukan.


(66)

a. Wawancara Mendalam (Indepth Interview)

Wawancara mendalam adalah (intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif. (Ardianto, 2011:178)

Wawancara membantu peneliti dalam memperoleh data yang menjadi minat peneliti. Dalam membantu peneliti dalam melakukan wawancara diperlukan pedoman wawancara yang berisikan garis besar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada informan. Pedoman wawancara ini dapat berkembang pada saat di lapangan sesuai kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

b. Observasi Partisipan

Menurut Susan Stainback (1988) : “ Dalam Observasi partisipatif,

Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka

ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka”. (Sugiyono, 2009:227) Observasi digunakan untuk mendapatkan data hasil pengamatan. Observasi penting dilakukan agar dalam penelitian tersebut data-data yang diperoleh dari wawancara dan sumber tertulis dapat di analisis nantinya dengan melihat kecenderungan yang terjadi melalui proses dilapangan.

c. Dokumentasi

Adalah penelitian dengan mengambil sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi misalnya berupa foto-foto,


(67)

surat-surat, catatan harian, dan sebagainya, atau juga peneliti secara langsung mengambil gambar pada kegiatan yang dilakukan Harian Pagi Radar Bandung. 3.2.3 Teknik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Dimana informan dijadikan sumber informasi yang mengetahui tentang masalah penelitian yang sedang diteliti oleh peneliti, dengan pertimbangan mereka paling mengetahui informasi yang akan diteliti.

Informan adalah “Seseorang yang mengetahui informasi tentang

situasi dan kondisi latar penelitian, dan yang bersangkutan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian” ( Moleong : 90 ). Berikut adalah informan dalam penelitian :

Tabel 3.4

Data Nama Informan

No Nama Keterangan

1 Rahma Nurindah Pelajar

2 Rizki Pelajar

3 Roby Setiawan Wiraswasta


(68)

Data Nama Informan KeyInforman

No Nama Keterangan

1 Mamun Malik Pimpinan Humas Harian Pagi Radar Bandung 2 Asep Hidayat Kordinator Event Harian Pagi Radar Bandung

Sumber : Arsip Peneliti. 2012

3.2.4 Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2009:244)

Terdapat beberapa tahap dalam analisa data yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu (Huberman dan Miles dalam Sugiyono, 2009:246)

1. Data Reduction ( Reduksi Data ), peneliti mengumpulkan informasi-informasi yang penting yang terkait dengan masalah penelitian, dan selanjutnya mengelompokan data tersebut sesuai dengan topik masalahnya.


(69)

2. Data Display ( Penyajian data ), Dalam menyajikan data yang telah dikumpulkan dapat berupa uraian singkat, hubungan antar kategori,

flow chart.dalam bentuk penyajian data ini dapat memudahkan peneliti memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja penelitian selanjutnya.

3. Conclusion Drawing/verification, Merupakan tahap verifikasi berdasarkan hasil reduksi.interpretasi dan penyajian data. Dari tahapan tersebut akan diperoleh kesimpulan dalam menjawab hasil penelitian. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpilkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.2.5 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability).Uji keabsahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalahmelalui uji validitas internal (credibility). Uji validitas internal dilaksanakan untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Uji kredibilitas data pada penelitian ini di lakukan dengan cara :


(1)

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada kesimpulan yang peneliti paparkan ini, peneliti mencoba menjelaskan tentang hasil pengamatan peneliti dalam mengupas strategi humas dan divisi event dari Harian Pagi Radar Bandung dalam meningkatkan Brand Image melalui kegiatan sepeda santai di Kota Bandung, dimana beberapa simpulan tersebut adalah :

1. Perencanaan yang dilakukan Strategi humas dan divisi event harian Pagi Radar Bandung yaitu memberikan informasi ,dan memberikan hiburan pada masyakarat yang akan ikut dalam kegiatan sepeda santai dan dalam kegiatan dilibatkan orang-orang yang berkompeten dalam merencanakan acara sehingga acara bisa berjalan maksimal

2. Bentuk pelaksanaan kegiatan (communicating) strategi ini adalah sebagai berikut :

 Kegiatan yang dilakukan adalah acara sepeda santai mengelilingi sebagian kota Bandung dan dihibur oleh music-musik daerah lalu mengundian door price.

 Peserta terdiri dari sumua kalangan bagi itu umum atau instansi terkait.


(2)

98

3. Pesan yang disampaikan Humas Harian Pagi Radar Bandung adalah mampu menarik perhatian dan dapat memberi kesan positif dinilai oleh masyarakat dan Radar Bandung lewat kegiatan ini menjadi media yang baik dan mampu bersaing dengan media lain dan Memberikan hiburan bagi semua masyarakat.

4. Media yang diguanakan dalam acara ini cukuplah banyak meliputi media televisi, online, dan komponen-komponen yang lain terlibat.terutama Koran dan atribut yang digunakan dalam acara.

5.2. Saran

Dalam penelitian yang dilakukan ini, Peneliti memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

A. Saran Untuk Humas Harian Pagi Radar Bandung.

1. Dari segi perencanaan sebelum acara dibuat, dilihat sudah siap tetapi pada saat hiburan yang ditampilkan bintang tamu yang digunakan sebaiknya bintang tamu yang popular sehingga bila Radar Bandung bisa menyajikan hiburan seperti ini kesan para penonton seperti media papan atas.

2. Dari segi durasi kegiatan, diharapkan acara sepeda santai seperti ini dapat diselenggarakan lebih sering kembali agar masyarakat bisa mengikuti dan dihibur.sehingga peserta tidak lupa kembali dengan nama Radar Bandung. Juga Radar Bandung bisa menyajikan Kegiatan tidak saja sepeda santai tetapi dengan konsep lain. Media Promosi lebih di perbanyak.


(3)

99 B. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

1. Pada penelitian ini sebaiknya peneliti lebih mempersiapkan waktu yang panjang, karena mengingat kondisi di lapangan tidak selamanya sama seperti yang diperkirakan, sehingga perlu mengatur waktu dalam mengerjakan bab-bab sebelumnya yakni 1, 2 dan 3 agar ada waktu yang cukup untuk mengadakan penelitian di lapangan.

2. Gunakan waktu semaksimal mungkin untuk pengolahan data serta pembahasannya karena meskipun data sudah terkumpul kita masih memerlukan dalam pengajian pustaka untuk membandingkan dengan teori-teori sudah ada, dan dapat menyesuaikannya.


(4)

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Personalia Di Tempat

Dengan hormat,

Yang Bertanda Tangan Dibawah ini:

Nama : Diki Supriadi

Tempat tanggal lahir : Cimahi, 10 November 1984

Agama : Islam

Pendidikan terakhir/jurusan : Sajana S1/ Teknik Industri

Status : Belum Menikah

Alamat : Jln.Leuwigajah Kmp.Lembur Sawah Rt02/12 no.16 Cimahi 40533

Telepon/Hp : 089647737551

Dengan ini saya mengajukan surat permohonan kerja pada perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, adapun sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu bersama ini saya lampirkan:

1. Cv

2. Foto copy ijazah terakhir. 3. Foto copy transkrip nilai.

4. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) 5. Pas photo

Demikian surat permohonan kerja ini saya ajukan, besar harapan saya utnuk dapat bekerja di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,


(5)

Curiculum Vitae

Nama : Diki Supriadi

Tempat tanggal lahir : Cimahi, 10 November 1984

Jenis kelamin : Laki - Laki

Agama : Islam

Kesehatan : Baik

Alamat : Jln.Leuwigajah Kmp.Lembur Sawah Rt02/12 no.16

Cimahi 40533

Telepon/Hp : 089647737551

Email : Diki.Supriyadi_kiki@yahoo.com

Pendidikan

1. SD Negeri Utama II Cimahi : 19991 - 1997

2. SLTP Negeri 3 Cimahi : 1997 - 2000

3. SMU Negeri 3 Cimahi : 2000 – 2003

4. Universitas Komputer Indonesia ( Teknik Industri S1) : 2003 – 2008

5. STAI Al – Musdariyah ( PAI S1 ) : 2007 - 2011

Pengalaman Bekerja

1. Infomedia ( Call Center Telkomsel ) : 2008 – 2010

2. Sekolah Islam Sadarmanah Cimahi ( Guru Kelas ) : 2010 - Sekarang

Kemampuan

1. Mampu bekerja dalam satu team/individu yang berkeinginan untuk mempelajari sesuatu yang baru

2. Mampu mengoperasikan komputer Microsoft Office

Demikian keterangan ini saya buat denga sebenarnya.

Hormat saya,


(6)

BAG GUDANG

JLN SOEKARNO HATTA 759 KM 11BANDUNG 40295

GURU KELAS

HRD SEKOLAH ISLAM MUTIARA HATI

JLN TERUSAN CIKAJANG RAYA ANTAPANI BANDUNG 40291

ADM GUDANG “ ACZW “

PO BOX 7800 BDSS BANDUNG 40232

STAF AUDIT INTERN (AI) HRD MANAGER

PT. PERCIKAN IMAN TOURS & TRAVEL JLN TERUSAN JAKARTA NO 139 BANDUNG

STAF ADMINISTRASI (ADM) “ AEAI “ PO BOX 7800 BDSS BANDUNG 40232

STAF ADMINISTRASI

“ KPME “ PO BOX 7800 BDSS BANDUNG 40232

ADMIN & FRONT OFICE SETRA SARI MALL B4 / 77

JLN PROF Dr Ir SOETAMI BANDUNG

STORE SUPERVISOR HRD OUVAL RESEARCH