Kesimpulan Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

99

BAB IV Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam skripsi adalah: 1. Perkembangan dunia akan di ikuti terus dengan perkembangan kejahatan termaksut perkembangan prostitusi. Prostitusi merupakan penjualan jasa seksual ataupun yang berhubungan dengan seks yang bertujuan untuk mendapatkan uang. Sebagian orang menganggap prostitusi sebagai bisnis yang menguntungkan, bisnis haram ini sendiri semakin hari semakin berkembang caranya. Awal nya bisnis prostitusi hanya berupa rumah bordil, tapi semenjak perkembangan dunia berbagai modus prostitusi dilakukan ada yang bermodus panti pijat, karoke, atau pun caffe. Internet yang awal nya dianggap sebagai bentuk perkembangan jaman dimanfaatin sebagian orang untuk melakukan bisnis praktik prostitusi media ini kini di jadikan sebagai media untuk bisnis prostitusi dengan membuat akun facebook, websaite, twitter, blog ataupun media internet lain nya pemilik akun dapat memajang foto-foto wanita berbusana minim yang siap melayani pelanggan. Para peminat hanya cukup menghubungi Nomor HP para mucikari tersebut yang ditampilkan di halaman akun tersebut, kemudian mucikari inilah yang mengantarkan pesanan ke kamar hotel atau ke apartemen sesuai dengan keinginan pelanggan. 2. Aktivitas yang berkaitan dengan teknologi internet, kini bukan lagi menjadi hal baru dalam masyarakat. Internet bahkan telah digunakan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara oleh anak-anak usia prasekolah, orang tua, kalangan pebisnis, instansi, karyawan hingga ibu rumah tangga. Media komunikasi digital interaktif ini mampu menghubungkan masyarakat secara cepat, mudah dan tanpa mengenal batas wilayah.Setelah diundangkannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang menjadi payung hukum dari penanggulangan prostitusi cyber, aparat kepolisian semakin leluasa dalam menjaring praktik prostitusi yang dilakukan via internet ini. Seiring dengan semakin merambahnya penggunaan internet di Indonesia, aktivitas prostitusi cyber juga mengalami perkembangan. Para pelaku mulai menggunakan situs-situs jejaring sosial seperti facebook untuk melancarkan aksinya. Facebook yang awalnya digunakan untuk pertemanan, kini digunakan untuk mema sarkan transaksi seks. Istilah “bisa pakai” atau “bispak‟, cowok panggilan, cewek panggilan dan sejenisnya merupakan istilah yang dikenal dalam dunia maya khususnya prostitusi cyber untuk menunjukkan bahwa individu yang bersangkutan menawarkan jasa seks.Dalam ketentuan hukum di Indonesia, pengaturan mengenai larangan terhadap prostitusi cyber secara khusus diatur dalam Pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dimana dirumuskan mengenai perbuatan yang dilarang yakni “Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan danatau mentransmisikan danatau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Meskipun pengaturan mengenai larangan prostitusi cyber telah dirumuskan dengan jelas dalam hukum positif namun penegakan hukum dalam kasus ini sangat sulit dilakukan.

B. Saran