Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Dinas Komunikasi Dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Barat

(1)

50

Adapun hasil dari kegiatan PKL yang dilakukan mulai tanggal 05Juli 2010 sampai dengan 05Agustus 2010 yang bertempat di Dinas Komunikasi dan Informatika Jl. Taman Sari No.55 Bandung, Jawa BaratTlp. (022)-2502898 Fax. 022-2511505 email: info@jabarprov.go.id

2.1 Kegiatan dan Pelaksanaan PKL Kegiatan PKL dilaksanakan pada :

Tanggal : 05Juli 2010 - 05Agustus 2010

Tempat :Divisi Pengolahan WebsiteDinas Komunikasi dan Informatika Jl. Taman Sari No.55 Bandung, Jawa BaratTlp. (022)-2502898 Fax. 022-2511505 email: info@jabarprov.go.id Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Adapun jadwal kegiatan penulis selama melaksanakan PKL, akan penulis tampilkan pada tabel 2.1 sebagai berikut :


(2)

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

NO. HARI/TGL KEGIATAN

SIFAT

Rutin Insidentil

1

Senin 05-07-10

- Cari berita dan hunting foto

- Membuat jaringan humas Pemprov Jawa Barat   2 Selasa 06-07-10

- Membuat berita 

3

Rabu 07-05-10

- Membuat mekanisme pelayanan untuk public

- Membuat berita

4

Kamis 08-07-10

- Membuat berita 

5

Jumat 09-07-10

- Presentasi, Mekanisme Pelayanan Public

- Membuat berita


(3)

6 Sabtu 10-07-10 Libur 7 Minggu 11-07-10 Libur 8 Senin12-07-10

- Membuat informasi harga perkembangan laptop

- Membuat manfaat negative dan positive jejaring social

- Membuat berita

9

Selasa 13-07-10

- Membuat berita

- Hunting foto tentang hutan-hutan

10

Rabu 14-07-10

- Hunting foto

- Membuat berita 

11

Kamis 15-07-10

- Membuat definisi Even Organizer - Membuat komponen-komponen Even

Organizer

- Membuat berita 


(4)

12

Jumat 16-07-10

- Membuat penyelenggaraan seminar dan perencanaan seminar

- Membuat berita

  13 sabtu 17-07-10 Libur 14 Minggu 18-07-10 Libur 15 Senin 19-07-10

- Membuat rancangan citra dimata public - Membuat berita

16

Selasa 20-07-10

- Presentasi Even Organizer - Membuat berita

17

Rabu 21-09-10

- Membuat definisi Unproduktif, Semi produktif, Produktif

- Membuat berita

18

Kamis22-07-10

- Membuat contoh dari Unprodiktif, Sei produktif, Produktif

- Membuat berita


(5)

19

Jumat 23-07-10

- Membuat berita

- Analisa Video Asusila Aril dan Luna Maya   20 Sabtu 24-07-10 Libur 21 Minggu 25-07-10 Libur 22 Senin 26-07-10

- Membuat berita

- Analisa Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2008

23

Selasa 27-07-10

- Membuat berita 

24

Rabu 28-07-10

- Presentasi CSR Unproduktif, Semu produktif, Produktif

- Membuat berita


(6)

25

Kamis 29-07-10

- Membuat berita 

26

Jumat 30-07-10

- Meliput berita Jabar Expo dan City Expo

27

Kamis 01-08-10

- Membuat berita 

28

Jumat 02-08-10

- Membuat berita

 29 Sabtu 03-08-10 Libur 30 Minggu 04-08-10 Libur 31 Senin 05-08-10

- Presentasi ledakan gas elpiji 


(7)

2.2 Deskripsi Kegiatan

2.2.1 Membuat Jaringan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pada hari pertama masuk praktek kerja lapangan penulis ditugaskan untuk membuat jaringan humas yang terdapat di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kemudian penulis juga diberi tugas oleh pembimbing untuk mencari berita yang ada dikota Bandung Jawa Barat.

Definisi Humas atau Public Relationmenurut Ardianto mengungkapkan bahwa:

“Humas atau Public Relation mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.Setiap orang pada dasarnya selalu mengalami humas selama ia masih menjalin kontak dengan manusia lainnya”. (Ardianto, 2004:147)

Humas memegang peranan yang sangat penting dalam membangun suatu hubungan diantaranya masyarakat dan lingkungan perusahaan.


(8)

Jaringan Hubungan Kehumasan Pemerintah Povinsi Jawa Barat

Sumber : Arsip Penulis, Bandung 2010 DINAS KEBAKARAN DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN DINAS KEBUDAYAAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN DINAS KESEHATAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DINAS KOPERASI, UKM DAN PERINDUSTRIA DINAS PEMAKAMAN DAN PERTAMANAN DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DINAS PENDAPATAN DINAS PENDIDIKAN DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH DINAS PERHUBUNGAN DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DINAS SOSIAL

DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA

DINAS TENAGA KERJA


(9)

2.2.2 Membuat Berita Jawa barat City Expo

Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atauperistiwa yang hangat.

Membuat sebuah berita juga merupakan salah satu tugas dari seorang humas, humas memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi itu sering berinteraaksi dengan masyarakat luas. Salah satu fungsi humas adalah memberikan informasi yang berguna kepada khalayak luas salah satunya dengan cara membuat sebuah berita. Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.

Penulis ditugaskan oleh pembimbing untuk membuat suatu berita yang sedang terjadi di kota Bandung, Jawa Barat yang bertujuan agar penulis mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang masalah atau kejadian apa saja yang terjadi di kota Bandung Jawa Barat setiap


(10)

harinya.Dan membuat berita tentang acara yang terdapat di Stadion Siliwangi Bandung yaitu Jawa Barat City Expo, dimana berisi tentang pameran kerajinan tangan, dan kebudayaan yang ada di seluruh Indonesia.

2.2.3 Membuat Mekanisme Pelayanan Publik

Penulis di berikan tugas untuk membuat makanisme pelayanan untuk publik. Dalam surat ini beliau diminta untuk berbicara sepatah dua patah kata untuk meresmikan pembukaan worskshop Persiapan Badan Publik Dalam Implementasi UU no 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik yang dilaksanakan di Hotel Golden Flower Bandung. Karena para peserta yang hadir dalam workshop ini adalah humas dari berbagai intansi baik yang berada di dalam kota maupun luar kota bahkan sampai luar jawa.

Menurut F. Rahmadi dalam bukunnya Public Relation Dalam Teori dan Praktek, mengenai fungsi utama public relation,yaitu :

“Fungsi utama public relation adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi public dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.” (Rahmadi 1993:21)


(11)

Humas harus bisa memberikan pelayanan baik kepada masyarakat, tidak hanya publik internal tetapi juga publik eksternal.Karena fungsi humas juga berguna sebagai membina hubungan baik.

2.3.4 Membuat berita

Pada saat praktek kerja lapangan, penulis diberi kesempatan untuk mengantarkan surat udangan workshop dengan humas PT KA . Disini penulis memperoleh pengalaman tentang cara berkomunikasi yang baik dan efektif agar pihak lain mau bekerja sama dengan pihak perusahaan.

2.2.5 Presentasi Mekanisme Pelayanan untuk Publik

Presentasi adalah suatu kegiatan yang tujuan utamanya adalah menyampaikan atau mngkomunikasikan suatu informasi kepada seseorang atau sejumlah orang. Presentasi bukan berarti mengajarkan namun lebih kepada mengkomunikasikan dan meyakinkan audience akan suatu ide atau pemikiran. Presentasi tidak hanya sekedar berbicara, namun presentasi mempunyai subjek pembicaraan yang difokuskan.Presentasi juga dapat digunakan untuk memaparkan sebuah proposal, memperkenalkan atau menjual suatu produk dan mempromosikan sesuatu.

Pada tanggal 9 Juli 2010, penulis ditugaskan untuk mempresentasikan makalah yang telah dibuat pada tanggal 7 Juli 2010 tentang mekanisme pelayanan untuk publk di depan pembimbing.


(12)

2.2.6 Membuat Harga Perkembangan Laptop

Laptop (dikenal juga dengan istilah notebook) merupakan computer portable, kecil dan dapat dibawa kemana-mana dengan sangat mudah, yang terintegrasi pada sebuah casing.Berat laptop berkisar dari 1 hingga 6 kilogram tergantung dari ukurannya, bahan dan spesifikasi.Sumber listrik berasal dari baterai atau AC adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakan laptop itu sendiri. Baterai laptop pada umumnya dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam tergantung pada cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterai. Penulis ditugaskan untuk melihat perkembangan harga laptop, karena harga laptop dapat berubah sewaktu-waktu.

Kemudian penulis juga ditugaskan untuk membuat manfaat jejaring sosial yang ada pada saat ini dan jumlahnya sangat banyak, disini penulis menjabarkan manfaat negatif dan positif dari adanya jejaring sosial yang digunakan oleh masyarakat dewasa ini.

2.2.7 Hunting Foto Tentang Forest

Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk mencari foto-foto tentang hutan yang ada di kota Bandung jawa Barat, dan membuat berita apakan hutan yang terdapat di kota Bandung Jawa Barat masih asri dan belum tercemar oleh limbah atau polusi udara. Dan agar penulis juga lebih dekat dan peduli dengan alam sekitar.


(13)

2.2.8 Membuat Definisi dan Komponen Event Organizer

Event organizer atau EO dalam bahasa Inggris lebih dikenal dengan Event Planner atau Event Planning. Event Organizer atau EO adalah orang atau badan usaha yang merencanakan sebuah acara, festival, pertunjukan, seremonial, kompetisi, pesta atau pertemuan.Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk membuat pengertian atau definisi Event Organizer dan juga komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam Event Organizer.

2.2.9 Membuat Perencanaan dan Penyelenggaraan Seminar

Pada saat praktek kerja lapangan, penulis ditugaskan untuk membuat susunan rencana apa saja yang perlu diperhatikan apabila seseorang akan membuat suatu seminar. Pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin seminarum, yang berarti "tanah tempat menanam benih".

Sebuah seminar biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan (di


(14)

universitas, kelas-kelas seminar biasanya disediakan untuk mahasiswa yang telah mencapai tingkatan atas).

2.2.10 Membuat Rancangan Citra Untuk Publik

Disni penulis mengecek daftar perlengkapan workshop mulai dari alat tulis, handout, souvenir untuk pembicara, daftar peserta workshop, dan perlengkapan lainnya, hal ini dilakukukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.

2.2.11 Membuat Definisi Unproduktif, Semi Produktif, Produktif

Penulis ditugaskan untuk mencari definisi tentang perusahaan Unproduktif, Semi Produktif, dan Produktif. Dimana yang dmaksudkan dengan perusahaan Unproduktif adalah perusahaan-perusahaan yang masih sangat baru dan belum dikenal oleh masyarat luas, kemudian perusahaan Semi Produktif adalah perusahaan-perusahaan yang sedikit sudah dikenal oleh masyarakat. Sedangkan yang terakhir adalah perusahaan Produktif adalah perusahaan-perusahaan yang besar dan sudah mempunyai nama yang baik dan citra yang baik di hadapan masyarakat banyak.

2.2.12 Analisa Video Asusila Aril dan Luna

Dalam Praktek Kerja Lapangan hari ini penulis di tugaskan untuk menganalisa video asusila yang terjadi kepada Luna Maya dan Ariel Peterpan, mereka berdua adalah artis yang terkenal di Indonesia.Berita ini membuat heboh seluruh pemberitaan di Indonesia baik media cetak


(15)

dan elektronik, sangat disayangkan public figure seperti mereka terkena kasus seperti ini yang jelas melanggar hukum.

Perlu diketahui bahwa konsepsi hukum mengenai kejahatan Pasal 281 Angka 1 ini adalah kejahatan dimana sifat melanggar kesusilaannya sudah melekat dengan sendirinya secara langsung dan seketika itu pada diri si pembuat pada saat melakukan perbuatan yang melanggar kesusilaan yang ketika itu dilihat orang banyak. Artinya sifat melanggar kesusilaannya melekat pada objek tubuhnya sendiri ketika melakukan perbuatan yang melanggar kesusilaan tersebut.Misalnya orang yang bertelanjang di muka umum atau bersenggama di muka umum. Pasal 281 Angka 1 tidak berlaku bagi kejahatan kesusilaan dimana sifat melanggar kesusilaannya itu melekat atau terdapat di luar tubuh si pelaku ketika ia berbuat tertentu. Tidak berlaku pada kejahatan-kejahatan yang sifat melanggar kesusilaannya melekat selain pada tubuh si pembuat, misalnya memperlihatkan gambar laki-laki sedang beronani atau perempuan sedang bermaturbasi pada beberapa orang.Contoh terakhir masuk pornografi Pasal 282 Ayat (1) KUHP.Pada contoh terakhir ini, sifat melanggar kesusilannya melekat pada isi gambarnya ketika diperlihatkan pada orang banyak/umum, bukan melekat pada perbuatan memperlihatkan.

2.2.13 Analisa Infotaiment Bukan Produk News

Dalam Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) muncul usulan untuk memasukan infotainment dan reality show sebagai golongan


(16)

2.2.14 Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia

Dalam hal ini penulis ditugaskan untuk menganalisa uud Undang-Undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik :

- Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting ketahanan nasional.

- Hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan publik merupakan salah satu cirri penting Negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan Negara yang baik.

- Keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan Negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.

- Untuk memberikan akses informasi publik, Preseiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menetapkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Presiden Republik Indonesia, yaitu berisikan tentang informasi merupakan kebutuhan


(17)

pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagiketahanan nasional, dan hak memperoleh informasi merupakan hak asasimanusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting Negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, keterbukaan informasi publik merupakan sarana dalam mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan Badan Publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik.

Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan,dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, danpesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yangdapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikandalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasisecara elektronik ataupun nonelektronik. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima olehsuatu badan publik yang berkaitan denganpenyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan public lainnya yang sesuai dengan Undang-Undang ini sertainformasi lain yang berkaitan dengan kepentinganpublik.

Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif,yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugaspokoknya berkaitan dengan


(18)

penyelenggaraan negara,yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atauorganisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara dan/atau AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah, sumbanganmasyarakat, dan/atau luar negeri.Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang ini dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjukteknis standar layanan informasi publik danmenyelesaikan sengketa informasi publik melaluimediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yangterjadi antara badan publik dan pengguna informasipublik yang berkaitan dengan hak memperoleh danmenggunakan informasi berdasarkan perundangundangan.

2.3 Analisa Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) 2.3.1 Analisa mengenai Public Relations (PR/ HUMAS) 1. Definisi Public Relation

Public Relation adalah salah satu bidang spesialisasi dalam komunikasi yang menitik beratkan kepada usaha menumbuhkan saling pengertian dan kerja sama antar publik pada suatu intansi atau perusahaan.

Public relation Menurut Cutlip dan center (S.M. Cutlip & A.H. Center, 1994:98) :


(19)

“public relation adalah suatu usaha yang terencana untuk mempengaruhi pendapat dan kegiatan melalui pelaksanaan yang bertanggung jawab dalam masyarakat berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan.”

Banyak para ahli komunikasi yang mengemukakan pengertian public relation, diantaranya adalah Frank Jefkins dalam bukunya Public Relation, yaitu:

“Humas adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”( Jefkins 1996:9 )

Definisi di atas menjelaskan bahwa public relation merupakan suatu kegiatan komunikasi yang terencana dan memiliki tujuan-tujuan spesifik yang hendak dicapai.Publik sasarannya bukan hanya yang berada di dalam perusahaan, tetapi juga yang berada di luar perusahaan.

Public relation dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai hubungan masyarakat (humas). Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Manajemen Public Relation mengemukakan pengertian humas sebagai berikut:

Public relation adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedur seseorang/sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik.” (Public Relations News dalam Kasali 2000:7)

Definisi tersebut mengemukakan kedudukan public relation dalam menjalankan fungsi manajemen dalam perusahaan adalah


(20)

samapentingnya dengan pemasaran, keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.

Public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7). Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145).Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”. Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:

1.Pengertian Umum Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan


(21)

menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).

2.Pengertian khusus public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).

Dari definisi-definisi public relations atau humas di atas, diketahui adanya suatu kegiatan internal dan eksternal yang terencana, bertujuan untuk memperoleh citra baik, saling pengertian, saling mempercayai, saling menghargai, kemauan/itikad baik, dan toleransi dari publik.

Public Relation (PR) atau kadang disebut dengan istilah Hubungan Masyarakat (humas) memiliki posisi yang sangat penting dalam sebuah organisasi, terutama bila organisasi tersebut sering


(22)

berinteraksi dengan masyarakat luas.PR sangat menentukan perwajahan organisasi tersebut di mata masyarakat luas.Hal tersebut disebabkan karena PR-lah yang merupakan salah satufront liner penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat.PR menentukan kesan positif sebuah organisasi di mata masyarakat. Dan hubungan dengan masyarakat akan menentukan bagaimana organisasi tersebut bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, PR juga berperan dalam membangun hubungan, khususnya hubungan komunikasi, antara organisasi dengan masyarakat luas. Untuk itu, di dalam sebuah PR sangat penting untuk bisa mengelola manajemen komunikasi.

Aktivitas public relationsehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

2. Fungsi Public Relation

Public relation dalam suatu perusahaan dikatakan berfungsi apabila public relation itu menunjukkan suatu kegiatan yang jelas dan berbeda dari jenis kegiatan lainnya di dalam perusahaan.


(23)

Berikut pendapat F. Rahmadi dalam bukunya Public Relations dalam Teoti dan Praktek, mengenai fungsi utama public relations, yaitu:

“Fungsi utama public relation adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga/organisasi.” (Rahmadi 1993:21)

Seorang praktisi PR harus mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan publik internal dan eksternal. Fungsi ke dalam misalnya mengusahakan terciptanya lingkungan kerja dimana seluruh karyawan merasa tenang dan puas akan kebijakan-kebijakan perusahaan sehingga para karyawan bisa bekerja dengan baik. Fungsi ke luar misalnya dengan memperhatikan dan melayani kepentingan publik eksternal agar kesan baik terhadap perusahaan tetap terjaga.

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA ( 2002:35 ) mengatakan fungsi public relation adalah sebagai berikut:

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi/perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi/perusahaan.


(24)

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi/perusahaan demi kepentingan umum.

3. Ruang Lingkup Public Relation

Ruang lingkup kegiatan public relation ada dua yaitu internal dan eksternal. Adapun tujuan dan tugas public relation berdasarkan ruang lingkup kegiatannya adalah:

1) Internal Public Relation

Kegiatan public relations secara umum terbagi di 2 wilayah, dalam dan luar organisasi/perusahaan.Publik yang tergolong bagian internal adalah para karyawan dan investor.Masing-masing membutuhkan penanganan yang khusus.Mari kita mulai dengan membahas hubungan karyawan.

Seorang karyawan, umumnya memiliki keinginan standar yang perlu dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja.Selama ini, bisa jadi tugas untuk memahami kebutuhan karyawan ini menjadi beban bagian HRD alias Sumber Daya Manusia.Namun dengan semakin kompleksnya tanggung jawab HRD, tugas untuk berkomunikasi dengan karyawan menjadi lebih tepat ketika public relation officer (PRO) ditempatkan di dalam perusahaan.

Hal-hal utama yang menjadi keinginan karyawan antara lain : - Upah yang cukup

Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua karyawan.Untuk mencapai itu, ada di antara mereka yang


(25)

menggiatkan diri dalam pekerjaannya ataupun menambah pengetahuannya dengan mengambil kursus secara individual. Menggabungkan diri dengan serikat buruh adalah cara lain mendapatkan keinginan. Denga demikian, ada perasaan besar dan kuat untuk memperjuangkan keinginan secara bersama-sama. Apapun cara yang ditempuh, mereka tetap perlu didengarkan. Adalah tugas PRO untuk menjembatani dan memelihara hubungan antara karyawan dan organisasi.

- Perlakuan yang adil

Adil di sini tak melulu soal upah.Apabila sebuah perusahaan/organisasi telah memiliki aturan yang jelas, seharusnya keadilan bisa dijamin.Namun dalam prakteknya, seringkali terjadi salah paham dan berlanjut menjadi permasalahan pribadi gara-gara informasi kepegawaian yang kurang jelas.Jika ini bisa ditangani oleh PRO, kesalahapahaman tentu dapat diatasi.

- Ketenangan bekerja

Para karyawan akan giat bekerja jika mereka mengetahui bahwa mereka memiliki jaminan kemanan bekerja, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan bantuan jika keluarga mendapat musibah.

- Perasaan diakui

Sense of belonging perlu terus dipupuk agar karyawan merasa nyaman bekerja.Peran PRO sangat besar di sini. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melibatkan secara langsung setiap karyawan di


(26)

dalam kegiatan perusahaan di luar pekerjaan, dengan tujuan agar mereka merasa dibutuhkan dan berharga bagi perusahaan.

- Penghargaan atas hasil kerja

Karyawan ingin hasil karyanya dihargai secara khusus.Memang tidak ada kewajiban untuk ini bagi perusahaan, karena kewajiban telah dijalankan melalui pemberian upah.Namun demi menjaga harmoni antara perusahaan dan karyawan, perlulah mereka diberikan penghargaan secara khusus, baik dalam bentuk pujian lisan, pemberian piagam, barang maupun uang.

- Penyalur perasaan

Semangat bekerja tak selamanya muncul secara konstan. Ada kalanya karyawan ingin melakukan hal lain, atau justru enggan bekerja karena memiliki ganjalan terhadap atasan dan perusahaan. Dengan demikian, perlu diciptakan media untuk menyalurkan perasaan ini.Ada banyak jenis yang bisa dipakai sesuai kebutuhan.Misalnya, dengan membuat sebuah buletin internal yang dapat memuat hasarat, pendapat, dan saran dari karyawan.Sekaligus juga sebagai penyalur bakat seperti menulis, membuat foto, dll.Komunikasi 2 arah dapat diatur dengan baik oleh PRO melalui media ini.Selain bisa memuat hal-hal dari karyawan, perusahaan pun dapat mengkomunikasikan hal-hal penting.Seperti informasi mengenai kebijakan perusahaan, peristiwa yang berkaitan dengan perusahaan, pemuatan berita keluarga karyawan, dll.


(27)

Griswold mengatakan, “Mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja adalah tujuan internal public relation.” (Griswold dalam Abdurrachman 2001:34 )

Berdasarkan tujuan internal public relation di atas, maka tugas yang harus dilakukan oleh seorang praktisi PR adalah sebagai berikut:

“Menyelengarakan komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Ia harus mengadakan analisa tentang policy kepegawaian (personnel policy), termasuk gaji/upah, honorarium, dan kesejahteraan karyawan lainnya; menganalisa apa yang telah dilaksanakan di dalam internal public relation; mengadakan survei tentang “attitudes” para karyawan terhadap instansinya, kebijakan instansi itu dan kegiatan-kegiatannya.” (Abdurrachman 2001:35 )

Jadi, tugas seorang praktisi PR untuk ruang lingkup internal adalah menciptakan iklim komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, menganalisis masalah kepegawaian, dan tanggapan atau perilaku karyawan terhadap kebijakan dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

2) External Public Relation

Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.

Salah satunya dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara informatif dan persuasif.Informasi yang disampaikan hendaknya jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang


(28)

sebenarnya.Secara persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik.

Masalah yang perlu dipecahkan dalam kegiatan external public relation meliputi bagaimana memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik maupun masyarakat, memelihara hubungan baik dengan pemerintah, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik dengan pers dan para opinion leader, memelihara hubungan baik dengan publik dan para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan dan mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik dalam masyarakat.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :

a. Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan metodenya

b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan yang mendapat sorotan atau kritikan publik c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang

jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan


(29)

d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif

e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.

Oemi Abdurrachman menyebutkan, “salah satu tujuan external public relation adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan/instansi hingga terbentuklah opini publik yang favorable terhadap badan itu.”( Abdurrachman 2001:38 )

Adapun tugas external public relation, yaitu:

a. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai, dan metode yang digunakan.

b. Memberi advice (nasehat) dan counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan public relation mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-kegiatan, dan lain-lain. c. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik

tetap informed tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.

d. Menyusun staf yang efektif untuk bagian itu.

4. Strategi Public Relation

Perusahaan menggunakan metode hubungan masyarakat (public realation) untuk menyampaikan pesan dan mencipta sikap, citra dan opini yang benar. Hubungan masyarakat (humas) merupakan salah satu alat promosi / komunikasi yang penting. Selama ini, humas tidak lebih


(30)

dari alat promosi / komunikasi yang paling sedikit digunakan, tetapi alat ini memiliki potensi besar untuk membangun kesadaran dan frekuensi di pasar, untuk memperkuat kembali posisi produk, dan untuk mempertahankan produk.

Banyak perusahaan menggunakan humas pemasaran (marketing public realation) untuk melakukan promosi perusahaan atau produk dan membuat citra perusahaan dan produk. Humas pemasaran mempunyai peran antara lain:

a. Membantu dalam meluncurkan produk baru

b. Membantu dalam melakukan penempatan posisi kembali produk yang sudah dewasa.

c. Membangun minat dalam sebuah kategori produk, misalnya Maspion mengajak untuk membeli produk buatan Indonesia. d. Mempengaruhi kelompok target yang spesifik.

e. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.

5. Karakteristik Public Relation :

a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik.

b. Humas merupakan sarana penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen dari suatu organisasi.

c. Publik menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik internal dan publik eksternal.

d. Operasionalisasi humas dalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik dan mencegahnya


(31)

terjadinya rintangan psikologis baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Metode hubungan masyarakat dan publisitas yang utama ialah publikasi, kegiatan penting, sponsor kegiatan, berita, acara, kegiatan pelayanan masyarakat, media identitas perusahaan, hubungan karyawan, penempatan produk pada program acara televisi atau film dan pelayanan informasi telepon maupun internet.


(32)

81

Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil dari praktek kerja lapangan yang telah di lakukan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Dinas Komunikasi dan Informatika Jl. Taman sari No.55 Bandung, Jawa BaratTlp. (022)-2502898 Fax. 022-2511505 email: info@jabarprov.go.id, adalahkantorpemerintah yang menguruspekerjaantertentu; jawatan;

segalasesuatuuangbersangkutandenganjawatan(pemerintah), bukanswasta, bertugas, bekerja. .

2. Komunikasi yang ada didalam

DinasKomunikasidanInformatikaPemerintahProvinsiJawa Barat juga sangat baik, baik sesama divisi, antar divisi, dan dengan lingkungan diluar perusahaan. Hal ini terlihat dari banyaknya mitra usaha yang bekerjasama dengan

DinasKomunikasidanInformatikaPemerintahProvinsiJawa Barat. DinasKomunikasidanInformatikaPemerintahProvinsiJawa Baratdanterjalin rasa kekeluargaan dalam menjalankan kegiatan


(33)

perusahaannya, sehingga tercipta suasana yang nyaman dan harmonis dalam menjalankan setiap pekerjaan.

3. Kegiatan praktek kerja lapangan ini memberikan banyak manfaat yang dapat dijadikan sebagai pengalaman sekaligus proses pembelajaran bagi penulis. Penulis juga dapat mempraktekkan berbagai teori yang didapat pada saat kuliah.

3.2Saran

Berikut adalah saran dari penulis setelah mengalami dan memahami situasi Praktek Kerja Lapangan di

DinasKomunikasidanInformatikaPemerintahProvinsiJawa Barat. 3.2.1Saran untuk Perusahaan

Gambaran mengenai tempat Praktek Kerja Lapangan di DinasKomunikasidanInformatikaPemerintahProvinsiJawa Barat adalah sangat profesional dan melayani dengan baik. Namun demikian, penulis memiliki saran yang mungkin akan bermanfaat bagi instansi terkait, yaitu :

1. Pihak instansi lebih merangkul mahasiswa PKL untuk lebih mendalami pekerjaan sesuai bidangnya.

2. Sebaiknya divisi websiteDinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Baratlebih meningkatkan lagi kinerjanya dari yang sudah ada sehingga dapat memberikan sesuatu yang terbaik bagi perusahaan khususnya dan masyarakat pada umumnya.


(34)

3. Mahasiswa PKL diberi kesempatan untuk lebih terlibat dalam berbagai kegiatan internal dan eksternal.

4. Sebaiknya penataan data-data lebih teratur agar mahasiswa PKL dapat mencari data-data yang di perlukan dengan mudah.

5. Penulis ingin merekomendasikan kepada perusahaan agar mengadakan training-training untuk karyawannya, dengan tujuan agar Sumber Daya Manusia yang

tergabung dalam perusahaan memiliki keterampilan dan kemampuan yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Setelah mendapat surat balasan dari perusahaan, segera datangi perusahaan tersebut dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif. 2. Bekali diri dengan berbagai ilmu yang telah dipelajari untuk

kemudian diaplikasikan secara langsung di tempat PKL. 3. Mahasiswa PKL harus lebih aktif lagi bertanya bila mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

4. Mahasiswa PKL harus disiplin, datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan.

5. Mahasiswa PKL harus teliti dan bertanggung jawab pada tugas yang di berikan.


(35)

6. Mahasiswa PKL harus dapat bersosialisasi dengan baik dengan karyawan Humas maupun dengan karyawan di Divisi lainnya. 7. Mahasiswa PKL harus dapat bekerja sama dengan mahasiswa


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, M. A, Dr. Oemi. 1995. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti

Ardianto, Elvinaro & Lukianti K.E. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Balai, Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Effendy, Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

F. Rahmadi. 2993. Public Relations dalam Teoti dan Praktek,

Hardiyanti, Martiana. 2008. Laporan Praktek kerja Lapangan Pada Bagian Humas Departemen komunikasi dan Informatika

Jefkins, Frank. 1996. Public Relations. Jakarta : Erlangga

Kasali, Renald. 2003. Manajemen Public Relation . Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti

Sumber lainnya :

Catatan penulis selama Praktek Kerja Lapangan.2010

Company ProfileDinas Komunikasi dan Informatika Bandung.2010 .


(37)

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Permohonan PKL


(38)

(39)

(40)

(41)

(42)

Lampiran Foto

Gambar Lampiran 1.1

Foto penulis ketika mencari berita di StasiunKeretaApi Bandung


(43)

Sumber: Dokumentasi Pribadi,2010

Gambar Lampiran 1.2


(44)

Sumber: Dokumentasi Pribadi,2010

Gambar lampiran 1.3

Penulis ketika sedang mencari berita di KebunBinatang Bandung


(45)

Gambar Lampiran 1.5

Penulis ketika sedang mencariberitaJawa Barat EXPO 2010


(46)

D A F T A R R I W A Y A T H I D U P

D A T A P R I B A D I

Nama Lengkap : Donda Novasari Nama Panggilan : Donda

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 18 november 1988 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status : Belum Menikah Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Balai Rakyat II no 34 Jakarta- Utara

P E N D I D I K A N F O R M A L

- 2006 - Sekarang, Mahasiswa semester VII (Tujuh) Program Sarjana Fakultas Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

- 2005 - 2007, SMAN 92 - Jakarta - 2003 - 2005, SLTP136 - Jakarta - 1998 - 2003, SDN 01 Pagi - Jakarta


(47)

P E N D I D I K A N N O N FO R M A L 2003, Mental Aritmetika (sempoa).

2009, Kuliah Umum Kuliah Umum “Kebudayaan Film & Sensor Film”, Auditorium UNIKOM – Bandung.

2010, LIA (Lembaga Indonesia Amerika).

2009, Workshop “The Future Of United States Of

America-Indonesia Relationship”, Auditorium UNIKOM- Bandung.

2009, Study Tour Mass Media ke Lembaga Sensor Film, Trans Tv, Media Indonesia, Jakarta.

2009, Pelatihan “Personal Management and brain management”

Auditorium Unikom- Bandung.

2009, Pelatihan“Public Speaking” Auditorium UNIKOM- Bandung. 2008, Pelatihan “Master of Ceremony” Auditorium UNIKOM- Bandung.

2010, PelatihanPenulisanBukuKaryaIlmiah, Auditorium UNIKOM – Bandung.

2008, Pelatihan Table Manner di Hotel Jayakarta Bandung.

2008, Knowing Detecting and Preventing Cervical Cancer di Dago Plaza Bandung.


(48)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Propinsi Jawa Barat

Negara Indonesia adalah negara yang sedang membangun (developing country), dimana pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan disegala bidang. Pembangunan adalah usaha untuk menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu hasil- hasil pembangunan harus dapat dinikmati seluruh rakyat sebagai peningkatan kesejahteraan lahir dan batin secara adil dan merata. Dalam mensukseskan pembangunan disegala bidang perlu adanya partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia agar terciptanya tujuan dari Pembangunan nasional tersebut

Pembangunan Nasional tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak.Dalam pelaksanaannya, pembangunan proyek-proyek ini melibatkan berbagai pihak seperti pemborong, pemberi tugas, arsitek, agraria, Pemda dan sebagainya. Disamping itu perlu diperhatikan peralatan-peralatan yang canggih yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Pembangunan Nasional sangat banyak jenis dan macamnya, salah satu bentuk realisasi dari pembangunan yaitu pembangunan proyek-proyek sarana dan prasarana umum.


(49)

Sebagai contohnya adalah pembangunan saluran-saluran air, jalan-jalan, jembatan, perkantoran,perumahan rakyat,dan masih banyak lagi.

Pembangunan Nasional tidak terlepas dari partisipasi berbagai pihak.Dalam pelaksanaannya, pembangunan proyek-proyek ini melibatkan berbagai pihak seperti pemborong, pemberi tugas, arsitek, agraria, Pemda dan sebagainya. Disamping itu perlu diperhatikan peralatan-peralatan yang canggih yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut

Negara Indonesia mempunyai beberapa dinas-dinas yang terdapat disetiap daerah, ”Dinas” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bagian kantor pemerintah yang mengurus pekerjaan tertentu; jawatan; segala sesuatu yang bersangkutan dengan jawatan (pemerintah), bukan swasta, bertugas, bekerja.(1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.)

Salah satunya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika ( Diskominfo) provinsi Jawa Barat yang terletak di jalan Taman Sari no.55 Bandung. Awal mula berdirinya Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dimulai dari Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat adalah kelanjutan dari organisasi sejenis yang semula sudah ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan nama Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Keberadaan PUSLAHTA di Jawa Barat dimulai pada tahun 1977, yaitu dengan adanya Proyek Pembangunan Komputer Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Proyek tersebut dimaksudkan untuk mempersiapkan


(50)

sarana prasarana dalam rangka memasuki era komputer. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tanggal 8 April 1978 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78 diresmikan pembentukan/pendirian Kantor Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat yang berkedudukan di jalan Tamansari No. 57 Bandung.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Keputusan Gubernur Nomor : 294/Ok.200-Oka/SK/78, maka pada tanggal 29 Juni 1981 pendirian Kantor PUSLAHTA dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 2 Tahun 1981 tentang Pembentukan Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Peraturan Daerah Nomor : 3 Tahun 1981 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengolahan Data Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Dengan kedua Peraturan Daerah tersebut keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat semakin berperan, khususnya dalam melaksanakan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah di bidang komputerisasi. Akan tetapi keberadaan kedua Peraturan Daerah tersebut tidak mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, sehingga keberadaan PUSLAHTA di lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat kedudukan organisasi menjadi non struktural.


(51)

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga oleh instansi lain dalam bentuk kerja sama penggunaan mesin komputer IBM S-370/125 seperti :

1. IPTN 2. PJKA 3. ITB

4. Dan pihak Swasta lainnya.

Dalam perjalanan waktu yang cukup panjang, yaitu lebih kurang 14 tahun sejak PUSLAHTA didirikan, pada tanggal 27 Juni 1992 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 21 Tahun 1992 Organisasi PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dibubarkan. Di dalam salah satu pasal Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 dinyatakan bahwa tugas dan wewenang PUSLAHTA dialihkan ke Kantor Bappeda Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Pada tanggal yang sama dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur No. 21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat sebagai pelaksana dari Instruksi Menteri Dalam negeri Nomor : 5 tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia.


(52)

Sebagai tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor : 5 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik, pada tanggal 30 Juni 1993 keluar persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dengan Nomor : B-606/I/93 perihal Persetujuan Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik untuk Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan keluarnya Surat Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) tersebut, maka untuk mengukuhkan Keputusan Gubernur Nomor 22 Tahun 1992 diajukan Rancangan Peraturan Daerahnya, dan akhirnya pada tanggal 21 Juni 1994 berhasil ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 4 tahun 1994 tentang Pengukuhan Dasar Hukum Pembentukan Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat dan Nomor 5 tahun 1994 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pengolahan Data Elektronik Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Selanjutnya kedua Peraturan Daerah tersebut diajukan ke Menteri Dalam Negeri untuk mendapat pengesahan, dan pada tanggal 10 Juli 1995 keluar Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 1995 tentang Pengesahan Peraturan Daerah Nomor : 4 dan Nomor : 5 Tahun 1994, dengan demikian KPDE Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat secara resmi menjadi salah satu Unit Pelaksana Daerah yang struktural.


(53)

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 16 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat telah ditetapkan Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah disingkat BAPESITELDA sebagai pengembangan dari Kantor Pengolahan Data Elektronik yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor : 22 Tahun 1992 dan dikukuhkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 5 Tahun 1994. Sedangkan Kantor Pengolahan Data Elektronik itu sendiri merupakan pengembangan dari Pusat Pengolahan Data (PUSLAHTA) Provinsi Jawa Barat yang berdiri pada tanggal 8 April 1978 melalui Surat Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat No. 294/OK.200-Oka/SK/78, dan keberadaannya dikukuhkan dengan Peraturan Daerah No. 2 Tahun 1981 tanggal 29 Juni 1981.

1. Dasar Hukum :

a. Keputusan Presiden RI Nomor 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia

b. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Nomenklatur :

BAPESITELDA adalah singkatan dari Badan Pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah. Telematika singkatan dari Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika .


(54)

Selanjutnya, berdasarkan Perda Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, maka Bapesitelda Prov. Jabar diganti menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat disingkat DISKOMINFO, yang berlokasi di Jalan Tamansari no. 55 Bandung.

Perubahan ini merupakan kenaikan tingkat dan memiliki ruang lingkup serta cakupan kerja lebih luas. Sasarannya tidak hanya persoalan teknis, tapi juga kebijakan, baik hubungannya kedalam maupun menyentuh kepentingan publik khususnya dibidang teknologi informasi. Dengan platform dinas, maka Diskominfo dapat mengeluarkan regulasi mengenai teknologi informasi dalam kepentingan Provinsi Jawa Barat, terutama pencapaian Jabar Cyber Province Tahun 2012.

1.1.1. Visi , Misi dan Tujuan

Visi : "Terwujudnya masyarakat informasi Jawa Barat melalui penyelenggaran komunikasidan Informatika yang efektif dan efisien"

Misi :

a. Meningkatkan sarana dan prasana dan profesionalisme sumber daya aparatur bidang Komunikasi dan Informatika b. Mengoptimalkan pengelolaan pos dantelekomunikasi;


(55)

c. Mengoptimalkan pemanfaatan sarana Komunikasi dan Informasi pemerintah dan masyarakat, serta melaksanakandiseminasi informasi;

d. Mewujudkan layanan online dalam penyelenggaraan pemerintah berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi;

e. Mewujudkan pengelolaan data menuju satu data pembangunan untuk Jawa barat.

Tujuan :

a. Menciptakan pengelolaan data secara elektronis dan sistematis melalui sinergitas bersama antar pengelola dan sumber data

b. Terwujudnya web interoperabilitas untuk mendukung efisiensi penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan Publik.

1.1.2. Fungsi

a. Penyelenggaraan perumusan, penetapan pengaturan dan koordinasi serta pelaksanaan kebijakan teknis urusan teknis pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi, telematika, serta pengolahan data elektronik.

b. penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan informatika meliputi pos dan telekomunikasi, sarana


(56)

komunikasi dan diseminasi informasi, telematika,serta pengolahan data elektronik

c. Penyelengaraan koordinasi dan pembinaan UPTD;

1.1.3. Tugas pokok

Diskominfo mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Komunikasi dan Informatika berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

1.2. Sejarah Divisi Pengolahan Website Dinas Komunikasi dan Informatika

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka memberikan layanan kepada publik sejak tahun 1999 telah membentuk website dengan alamat jabar.go.id. pembentukan website tersebut tertuang dalam keputusan Gubernur Jawa Barat no.489 tahun 2006 tentang penetapan kepemilikan domain jabar.go.id Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pembentukan website tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai media komunikasi antar lingkungan pemerintah itu sendiri dan antar pemerintah dengan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan pembentukan website jabar.go.id diikuti dengan pembentukan website ditingkat

Dinas dan Badan dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sejak tahun 2001 telah terbentuk 5 website sebagai bagian dari website jabar.go.id . jelas keputusan gubernur tersebut website jabar.go.id dikelola dan dipelihara oleh badan pengembangan Sistem Informasi dan Telematika Daerah


(57)

(Bapesitelda). Bagian ini bertanggung jawab atas keberlangsungan penyelenggaraan website dilihat dari tanggung jawab pemeliharaan aplikasi website kontennya dan infrastruktur. Sedangkan penanggung jawab utamanya adalah Gubernur Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Seiring perkembangan teknologi informasi dan dalam rangka mengimplementasikan inpres no.3 /2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government maka website pemerintah provinsi Jawa Barat harus mengalami perubahan dan pengembangan.

Selanjutnya mengacu pada peraturan Menkominfo tahun 2007/2008 bahwa domain website pemerintah harus mencantumkan istilah provinsi, maka jabar.go.id berubah menjadi www.jabarprov.go.id . Sejalan dengan pembahasan itu website dilingkungan Jawa Barat semakin berkembang hingga berjumlah 33 website. 33 website tersebut merupakan bagian daripada sistem penyelenggaraan dan system dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Agar pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki data dan informasi yang cukup, maka sejak tahun 2006/2007 dibangun system inputan data dengan nama Intercoporabilitas artinya satu kali inputan untuk kepentingan jabarprov.go.id. Dalam perkembangan berikutnya pemerintah provinsi Jawa Barat harus mengkoordinasikan dan menghubungkan website-website sehingga menjadi satu kesatuan yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara efisien dan efektif. Atas dasar itu maka dikeluarkanlah peraturan Gubernur no.7 tahun 2009 tentang pemberdayaan website dilingkungan Jawa Barat, salah satu pasal yang mengenai kewajiban


(58)

dinas, badan dan lembaga secara akurat dan benar untuk kepentingan layanan publik.

Seiring perubahan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah provinsi Jawa Barat, sebagaimana tertuang dalam Perda I tahun 2008 bahwa Bapestilda berubah menjadi Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat maka pengelolaan jabarprov.go.id berubah dengan pengelola dan penanggung jawabnya adalah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Dalam peraturan tersebut, kepala dinas komunikasi dan informatika Jawa Barat wajib memelihara dan mengelola domain jabarprov.go.id secara berkala kepada Gubernur melalui sejarah provinsi jawa barat. Pada saat dikeluarkannya keputusan gibernur Jawa Barat no.489 tahun 2010 jumlah website yang berkembang sudah mencapai 48 website. Dimana jabarprov.go.id adalah sebagai portalnya dan web-web dibawahnya adalah web dinas, badan dan lembaga dilingkungan pemerintah provinsi jawa barat. Namun demikian sistem website itu tetap sama harus mengacu kepada eksistensi dan efektivitas pengelolaan web dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Salah satu dalam hal ini adalah bahwa menu-menu atau konsep yang terdapat pada dinas, badan dan lembaga harus sesuai dengan harapan akan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat. Hal demikian untuk mengantispasi berlakunya Undang-undang no.14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Dimana setiap dinas, badan dan lembaga berkewajiban menyediakan data dan informasi dalam website sehingga mudah diakses oleh masyarakat. Menyadari akan semakin berkembangnya


(59)

website dilingkungan provinsi Jawa Barat maka pihak Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat melakukan koordinasi dan sinkronisasi atas penyelenggaraan website dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat. Pihak

Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, selain menyajikan data dan informasi juga memberikan pelayanan untuk webposting dan webfollowcation. Webposting artinya aplikasi web bisa disimpan dalam satu server yang ada di Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat. Sedangkan web followcation server-server yang dimiliki oleh dinas, badan dan lembaga bisa diinstal diinternet di service provider yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi Jawa Barat. Perkembangan berikutnya didalam pengelolaan dan penyelenggaraan website dilingkungan pemerintah provinsi Jawa Barat, telah menjadi informasi dan rujukan bagi masyarakat untuk memberikan satu informasi yang lengkap tentang kegiatan pemerintah provinsi Jawa Barat. Selain itu dapat pula diakses berbagai pelayanan yang ada kaitannya dengan masyarakat.

Dengan adanya website dilingkungan tingkat Provinsi Jawa Barat, akan memberikan satu kemudahan bagi masyarakat untuk memberikan inputan, inspirasi dan aspirasi bagi kemajuan masyarakat Jawa Barat.


(60)

1.3 Struktur Perusahaan

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas Kominfo) terdiri dari seorang Kepala Dinas (Eselon II), seorang Sekretaris Dinas (Eselon III), 4 (empat) orang Kepala Bidang (Eselon III), dan 15 Kepala Seksi (Eselon IV).

Tabel : 1 . Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika, Bandung 2010 Kepala Dinas Sekre taris Kelompok Jabatan Fungsional Bidang sarana komunikasi& desiminasi info Bidang Pos dan

Telekomunikasi seksi Pos&komunika si Seksi moitoring&pener tiban frekuensi Seksi standarisasi& penertiban frekuensi Seksi kom. sosial Sie kom PEM&pemer intah daerah Sie penyiaran dan kemitraan daerah Bidang telematika Seksi pengemban gan Seksi Penerapan telematika Seksi Standarisasi &monitorin g Evaluasi Telematika Bidang Pengolaha n Data Elektronik Seksi Komplik asi Data Seksi Integr asi Data Seksi Penyaj ian Perenc anaan dan progra m Keua ngan Umum dan Kepegawaian Unit Pelaksa naan Teknis Dinas


(61)

1.4 Struktur Divisi

Tabel : 2 . Struktur Divisi Pengolahan Data Elektronik Diskominfo

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika, Bandung 2010

1.5 Deskripsi Pekerjaan

Adapun rincian jabatan dan tugas pokok serta fungsi Dinas Kominfo Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan urusan bidang komunikasi dan informatika.

PDE

(Pengolahan Data

Elektronik)

KASI I (Penyajian Informasi)

KASI II (Kompilasi Data)

KASI III (Integrasi Data) Kepala Dinas


(62)

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Di atas, Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis urusan bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

b. Penyelenggaraan bidang urusan komunikasi dan informatika meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas komunikasi dan informatika meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

d. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD;

e. Pelaksanaan tugas lain dari Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1.5.1 Kepala Dinas

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok dinas serta mengkordinasikan dan membina UPTD.


(63)

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana di atas, Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a) Perumusan, penetapan, pengaturan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; b) Fasilitasi dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas

dibidang komunikasi dan informatika;

c) Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan fungsi Dinas;

d) Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD.

c. Rincian Tugas Kepala Dinas :

a) Memimpin, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas;

b) Menetapkan kebijakan teknis operasional Dinas sesuai dengan kebijakan umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat; c) Menetapkan program kerja dan rencana pembangunan dan

pengembangan komunikasi dan informatika di Provinsi; d) Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan

penyelenggaraan program, kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;


(64)

e) Memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Gubernur mengenai situasi komunikasi dan informatika sebagai bahan penetapan kebijakan umum Provinsi Jawa Barat;

f) Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan Instansi Pemerintah, Swasta dan Lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas Dinas;

g) Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis, pelaksanaan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

h) Mengkoordinasikan kegiatan teknis operasional dalam rangka penyelenggaraan pelayanan umum dibidang komunikasi dan informatika;

i) Mengkoordinasikan dan membina UPTD.

1.5.2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program dinas, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian, dan umum.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada di atas, sekretariat mempunyai fungsi :


(65)

a) Pengkoordinasian perencanaan dan program Dinas; b) Pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan; c) Pengelolaan urusan Keuangan, kepegawaian dan umum.

c. Rincian tugas sekretariat :

a) Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan, program dinas;

b) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;

c) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan; d) Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja; e) Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja; f) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; g) Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

h) Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

i) Menyelenggarakan penyusunan bahan rancangan pendokumentasian

perundang-undangan, pengelolaan perpustakaan, protokol dan hubungan masyarakat akan pengelolaan naskah dinas dan kearsipan;


(66)

1.5.2.1 Sub-bagian Perencanaan dan Program

a. Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan program.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas, Subbagian Perencanaan dan Program mempunyai fungsi :

1. Penyusunan bahan perencanaan dan program sekretariat;

2. Penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;

3. Penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan dan program dinas yangmeliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dandiseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik;


(67)

1.5.2.2 Rincian Tugas Subbagian Perencanaan dan Program : a. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program

sekretariat;

b. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi dan diseminasi dan informasi, telematika, serta pengolahan data elektronik; c. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan

kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan Program d. Melaksanakan penyusunan rencana strategis;

e. Melaksanakan pengelolaan sistem informasi bidang komunikasi dan informatika;

f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.2.3 Sub-bagian Keuangan

a. Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan dinas.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Di atas, Subbagian Keuangan mempunyai fungsi :

1. Penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung dinas;


(68)

2. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan bidang;

3. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD.

1.5.2.4 Rincian Tugas Subbagian Keuangan

a. melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas;

b. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan dinas;

c. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan daerah serta pembayaran lainnya;

d. Melaksanakan perbendaharaan keuangan;

e. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan;

f. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung dinas dan UPTD;

g. Melaksanakan verifikasi keuangan;

h. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan pertanggung jawaban keuangan;

i. Melaksanakan dan koordinasi penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan administrasi keuangan;


(69)

k. Melaksanakan kordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.2.5 Sub-bagian Kepegawaian dan Umum

a. Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana

dimaksud pada Di atas,Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai fungsi :

1. Penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya;

2. Penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga; 3. Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan

perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan; 4. Pelaksanaan tugas kehumasan dinas;


(70)

1.5.2.6 Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :

a. Melaksanakan penyusunan, pengolahan data kepegawaian; b. Melaksanakan pengusulan gaji berkala dan peningkatan

kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan dinas; c. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai,

peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan serta tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional;

d. Menyusun bahan pembinaan disiplin pegawai;

e. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai;

f. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan dinas; g. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan

pendokumentasian peraturan perundang-undangan;

h. Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat/ naskah dinas dan arsip serta pengelolaan perpustakaan;

i. Melaksanakan penggandaan naskah dinas;

j. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas;

k. Melaksanakan pengelolaan hubungan masyarakat, protokol dan pendokumentasian;


(71)

l. Melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana, pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/ perawatan lingkungan kantor, kendaraan dan asset lainnya serta ketertiban, keindahan dan keamanan kantor;

m. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan Subbagian Kepegawaian dan Umum;

n. Melaksanakan pengelolaan rumah tangga, ketertiban, keindahan serta keamanan kantor;

o. Pengelolaan perpustakaan dinas;

p. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian pada UPTD; q. Melaksanakan pembinaan kearsipan Dinas dan UPTD; r. Melaksanakan koordinasi dengan Unit Kerja terkait.

1.5.2.7 Bidang Pos dan Telekomunikasi

a. Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi:

1. Pengkajian bahan kebijakan operasional pos dan telekomunikasi;


(72)

3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang pos dan telekomunikasi.

1.5.2.8 Adapun Rincian Tugas Bidang Pos danTelekomunikasi a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pos

dan Telekomunikasi;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi Bidang Pos dan Telekomunikasi; c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pos dan

telekomunikasi;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi monitoring dan penertiban spektrum frekuensi;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi;

f. Menyelenggarakan fasilitasi pos dan telekomunikasi; g. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi

penyelenggaraan bidang pos dan telekomunikasi;

h. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang pos dan telekomunikasi;


(73)

1.5.2.9 Bidang Pos dan Telekomunikasi membawahkan a. Seksi Pos dan Telekomunikasi;

b. Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi; c. Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi.

1.5.3 Seksi Pos dan Telekomunikasi

a. Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi. b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di

atas, Seksi Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan pos dan telekomunikasi;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi pos dan telekomunikasi.

1.5.3.1 Rincian Tugas Seksi Pos dan Telekomunikasi

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Pos dan Telekomunikasi;

b. Melaksanakan pengelolaan data usaha jasa pos dan telekomunikasi;

c. Melaksanakan penyusunan bahan pengaturan usaha jasa pos dan telekomunikasi;


(74)

d. Menyusun bahan rekomendasi perijinan usaha jasa pos dan telekomunikasi;

e. Menyusun bahan bimbingan teknis di bidang sarana telekomunikasi, pelayanantelekomunikasi, kinerja operasi telekomunikasi, telekomunikasi khusus dan kewajiban pelayanan universal skala wilayah;

f. Menyusun bahan rekomendasi perijinan penyelenggaraan telekomunikasi khusus untuk keperluan pemerintah dan badan hukum yang cakupan area provinsi; dan menyusun bahan rekomendasi perijinan RAPI dan ORARI Daerah Jawa Barat, lalau menyusun bahan rekomendasi perijinan penyelenggaraan jaringan tetap local wireline (end to end) cakupan Provinsi.

1.5.3.2 Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi a. Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi

mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi monitoring dan penertiban spektrum frekuensi.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan monitoring dan penertiban spektrum frekuensi;


(75)

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi monitoring dan penertiban spectrum frekuensi.

1.5.3.3 Adapun Rincian Tugas Seksi Monitoring dan Penertiban Spektrum Frekuensi

a. Melaksanakan penyusunan program kerja;

b. Melaksanakan pengelolaan data pengguna spektrum frekuensi radio;

c. Melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar teknis dan standar pelayanan alat/perangkat standar pos; d. Melaksanakan pengawasan terhadap penerapan standar

teknis dan standar pelayanan alat/perangkat standar telekomunikasi;

e. Melaksanakan koordinasi penertiban dan penegakan hukum sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku terhadap pelanggaran ijin jasa titipan, standarisasi perangkat postel, instalasi kabel rumah/gedung, telekomunikasi khusus dan penggunaan spectrum frekuensi radio;

f. Melaksanakan clearance frekuensi radio cakupan Provinsi; g. Melaksanakan pengendalian terhadap penyelenggaraan


(76)

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi layanan jasa telekomunikasi dan frekuensi radio;

i. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan;

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.3.4 Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi

a. Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan standardisasi pos dan telekomunikasi;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi standardisasi pos dan telekomunikasi.

1.5.3.5 Adapun Rincian Tugas Seksi Standardisasi Pos dan Telekomunikasi

a. Menyusun bahan program kerja standarisasi pos dan telekomunikasi;

b. Melaksanakan pengelolaan bahan kebijakan standardisasi pos dan telekomunikasi;


(77)

c. Melaksanakan bimbingan teknis standardisasi pos dan telekomunikasi;

d. Menyusun bahan rekomendasi perijinan kantor cabang dan loket pelayanan operator;

e. Menyusun bahan rekomendasi perijinan galian untuk keperluan penggelaran kabel telekomunikasi lintas Kabupaten/Kota atau jalan Provinsi;

f. Melaksanakan pemberian rekomendasi teknis perijinan penyelenggaraan televisi;

g. Melaksanakan sertifikasi peralatan (perangkat) pos dan telekomunikasi;

h. Melaksanakan pembinaan teknis standardisasi usaha pos dan telekomunikasi;

i. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan;

j. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.4 Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

a. Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi.


(78)

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Bidang Sarana. Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai fungsi :

1. pengkajian bahan kebijakan operasional sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

2. Pengkajian bahan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

3. Penyelenggaraan fasilitasi bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi.

1.5.4.1 Rincian Tugas Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi komunikasi sosial;

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah;

e. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media;


(79)

f. Menyelenggarakan fasilitasi sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

g. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

h. Menyelenggarakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan tugas bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi;

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.4.2 Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi membawahkan

a. Seksi Komunikasi Sosial;

b. Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah; c. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media.

1.5.4.3 Seksi Komunikasi Sosial

a. Seksi Komunikasi Sosial mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial.

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok Seksi Komunikasi Sosial mempunyai fungsi:


(80)

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi sosial;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi sosial.

1.5.4.4 Rincian Tugas Seksi Komunikasi Sosial

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Komunikasi Sosial;

b. Melaksanakan pengelolaan data Seksi Komunikasi Sosial; c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama pemberdayaan

lembaga komunikasi sosial;

d. Melaksanakan fasilitasi komunikasi sosial;

e. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi sosial;.

1.5.5 Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

a. Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah;

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah mempunyai fungsi :


(81)

1. penyusunan dan pengolahan data kegiatan komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi komunikasi pemerintah dan pemerintah daerah.

1.5.5.1 Rincian Tugas Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

a. Melaksanakan Penyusunan program Kerja Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah berdasarkan tugas umum bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi;

b. Melaksanakan pengelolaan data Seksi Komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

c. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dalam pemberdayaan lembaga komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

d. Melaksanakan fasilitasi komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

e. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan standardisasi dan bimbingan teknis, evaluasi serta pelaksanaan kelembagaan komunikasi Pemerintah dan Pemerintah Daerah;


(82)

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sosialisasi kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

1.5.5.2 Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

a. Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai tugas pokok menyusun bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media;

b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media mempunyai fungsi :

1. Penyusunan dan pengolahan data kegiatan penyiaran dan kemitraan media;

2. Penyusunan bahan kebijakan operasional dan fasilitasi penyiaran dan kemitraan media.

1.5.5.3 Rincian Tugas Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media

a. Menyusun dan melaksanakan program kerja Seksi Penyiaran dan Kemitraan Media;

b. Melaksanakan evaluasi persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan penyiaran;

c. Melaksanakan penyusunan bahan rekomendasi persyaratan administrasi terhadap perijinan penyelenggaraan televisi;


(83)

d. Melaksanakan diseminasi informasi program pembangunan daerah melalui media tatap muka, elektronik, cetak dan kesenian tradisional;

e. Melaksanakan penyusunan koordinasi dan kerjasama dengan media (cetak, elektronik dan media lainnya);

f. Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

1.5.6 Bidang Telematika

a. Bidang Telematika mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan operasional dan fasilitasi telematika; b. Dalam menyelenggarakan tugas pokok ini, Bidang Telematika

mempunyai fungsi :

1. Pengkajian bahan kebijakan operasional telematika; 2. Pengkajian bahan fasilitasi telematika;

3. Penyelenggaraan fasilitasi telematika.

1.5.6.1 Rincian Tugas Bidang Telematika

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Telematika;

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan supervisi bidang telematika;

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan telematika;


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)