Surfaktan emulsifier agent Komponen Pembentuk Multiemulsi

banyak droplet internal berukuran kecil dengan jarak yang dekat satu sama lain Myers, 2006.

E. Komponen Pembentuk Multiemulsi

1. Surfaktan emulsifier agent

Surfaktan adalah molekul amfifilik yang terdiri dari bagian hidrofobik non polar yang berupa rantai hidrokarbon atau florokarbon lurus atau bercabang yang terdiri dari 8-18 atom karbon, yang terikat pada bagian polar atau ionik hidrofilik. Bagian hidrofilik dapat berupa non ionik, ionik atau zwitterionik. Rantai hidrokarbon berinteraksi lemah dengan molekul air, sedangkan gugus polar atau ionik berinteraksi kuat dengan molekul air melalui ikatan dipol atau ion-dipol. Ikatan yang kuat dengan molekul air ini menyebabkan surfaktan larut di air. Keseimbangan antara bagian hidrofobik dan hidrofilik akan membentuk lapisan antar muka pada sistem serta suatu perkumpulan dalam larutan membentuk misel Tadros, 2005. Surfaktan menurunkan energi bebas pada batas antar fase. Energi bebas pada antar muka disebut juga dengan tekanan antar muka atau tegangan permukaan. Semakin tinggi adsorpsi surfaktan maka semakin tinggi penurunan terhadap tekanan antar muka. Tingkat adsorpsi surfaktan pada antar muka bergantung pada struktur surfaktan dan sifat dari kedua fase yang bertemu pada antar muka Tadros, 2005. Surfaktan juga membentuk misel. Pembentukan misel disebabkan oleh menurunnya kontak antara rantai hidrokarbon dengan air, dengan demikian akan menurunkan energi bebas sistem. Misel dalam solven polar terbentuk karena gugus hidrofobik surfaktan menghadap bagian dalam agregat dan gugus polar menghadap bagian solven. Misel memiliki keseimbangan yang dinamis dan kecepatan perpindahan antara molekul surfaktan dan misel bergantung pada struktur dari molekul surfaktan Tadros, 2005. Tabel II. Rentang HLB dan aplikasinya Rentang HLB Aplikasi 3 – 6 Emulsi AM 7 – 9 Agent pembasah 8 – 18 Emulsi MA 13 – 15 Detergen 15 – 18 Pelarut Tadros, 2005 Pemilihan berbagai jenis surfaktan dalam membuat emulsi minyak dalam air MA maupun air dalam minyak AM seringkali berdasarkan pada dasar empiris. Berdasarkan dasar semi empiris dalam pemilihan surfaktan adalah dengan mengetahui nilai HLB Hydrophilic –Lipophilic Balance tabel II. Nilai HLB ini didasarkan pada persentase relatif gugus hidrofil terhadap lipofil dalam molekul surfaktan Tadros, 2005. a. Span 80 HC OH OH O H 2 C OH O O Gambar 5. Struktur Span 80 Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009 Span 80 gambar 5 mempunyai nama lain sorbitan monooleat sering digunakan dalam kosmetik sebagai surfaktan nonionik lipofilik. Umumnya Span 80 digunakan dalam formulasi farmasetik sebagai emulsifiying agent untuk preparasi sediaan krim, emulsi, dan salep untuk aplikasi secara topikal. Kombinasi Span 80 dengan surfaktan polisorbat dengan kombinasi tertentu akan menghasilkan krim atau emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air dengan konsistensi yang beragam. Span 80 berupa cairan kental berwarna kuning dengan nilai HLB sebesar 4,3. Penggunaan Span 80 sebagai emulsifying agent bersamaan dengan emulsifier hidrofilik adalah sebesar 1 –10 Rowe dkk. , 2009. b. Tween 80 H 3 C H 2 C C H 2 H 2 C H C H 2 C C H 2 H 2 C C H 2 H 2 C C CH 3 CH 2 CH H C HC CH 2 CH 2 H 2 C C H 2 H 2 C H 3 C CH 2 C H 2 H 2 C H 3 C y x w z w + x + y + z = 20 Gambar 6. Struktur Tween 80 Rowe dkk., 2009 Tween 80 gambar 6 mempunyai nama lain polisorbat 80 merupakan surfaktan nonionik yang secara luas digunakan sebagai emulsifying agent dalam membuat emulsi minyak dalam air yang stabil. Tween 80 berupa cairan kental yang berminyak berwarna kuning dengan nilai HLB sebesar 15. Penggunaan Tween 80 sebagai emulsifying agent tunggal untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air adalah sebesar 1 – 15, sedangkan penggunaan bersamaan dengan emulsifier hidrofilik adalah sebesar 1-10 Rowe dkk., 2009.

2. Dimethicone

Dokumen yang terkait

Manfaat Ekstrak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa) Sebagai Obat Kumur Dalam Menghambat Pertumbuhan Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2012

9 89 62

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Perbandingan Efek Antiinflamasi Fraksi Etilasetat Daun Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm.f.) Lindau) Bentuk Suspensi Dan Yang Diperangkapkan Dalam Matriks Nata De Coco

1 59 75

Uji efek ekstrak etanol bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan

8 57 98

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Stapylococcus aureus

7 97 50

Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Air Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dan Ekstrak Air Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Menggunakan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat

1 18 79

Aktivitas Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa) Sebagai Antioksidan, Antielastase, dan Antikolagenase.

8 44 28

Pengaruh penyimpanan terhadap stabilitas ekstrak kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) dalam sediaan Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom.

0 7 136

Perbandingan kemampuan penetrasi Multiemulsi A/M/A dan suspensi liposom yang mengandung ekstrak metanol kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.).

2 16 133