HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Penyiram Air Otomatis Menggunakan Sensor Soil Mouisture Berbasis Mikrokontroler ATMega 328 Dengan Compiler Arduino Nano

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Pengujian Blok Rangkaian 4.1.1. Pengujian Mirokontroler Arduino dan LCD Pengujian Arduino dan LCD dapat dilakukan dengan mengupload salah satu program ke Arduino. Jika program tersebut berjalan lancar maka dapat dipastikan Arduino dan LCD dalam keadaan baik. Dalam pengujian Arduino dan blok LCD ini dilakukan dengan mengupload kode program berikut seperti pada gambar dan hasilnya terlihat pada Gambar 4.2. Gambar. 4.1 Kode Program Pengujian Blok LCD Gambar. 4.2. Pengujian Blok LCD Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Pengujian Sensor

Tujuan dari pengujian sensor Soil Moisture ialah untuk mengetahui apakah sensor membaca kadar air dengan baik dan dapat digunakan dalam pembuatan sistem kontrol penyiram air otomatis. Pengujian sensor dilakukan dengan mengupload Souurce code ke Arduino, input nilai resistansi yang diterima oleh sensor yang terhubung dengan pin Analaog pada Arduino akan diubah menjadi tegangan. Source Code : include LiquidCrystal.h LiquidCrystal lcd12, 11, 10, 9, 8, 7; float moistureSensor1 = A7; float moistureSensor2 = A6; float mositureSensor3 = A5; void setup { put your setup code here, to run once: lcd.begin16, 2; Serial.begin9600; servo1.attach0; servo2.attach1; servo3.attach2; lcd.setCursor0, 0; lcd.printNuril Akhyar; delay5000; lcd.clear; delay1000; } void loop Universitas Sumatera Utara { put your main code here, to run repeatedly: x1 = analogReadSensor1; baca nilai tegangan x2 = analogReadSensor2; x3 = analogReadSensor3; y1 = x15.01023; y2 = y25.01023; y3 = y35.01023; z1 = 5 - y1; z2 = 5 - y2; z3 = 5 - y3; float p1 = z1 4.922000; float p2 = z2 4.922000; float p3 = z3 4.922000; lcd.setCursor0, 0; lcd.printp1; lcd.setCursor0, 1; lcd.printp2; lcd.setCursor8, 0; lcd.printp3; if p1 60 { for pos1 = 180; pos1 =180; pos1 +=1 { servo1.writepos1; delay15; } } kalikan hasil pembacaan nilai tegangan ke variabel kurangkan hasil pembacaan variabel sehingga didapat nilai kurangkan nilai dengan Data sebelumnya kemudian kalika 100 nilai pembacaan servo Universitas Sumatera Utara if p1 80 { for pos1 = 180; pos1 =180; pos1 -=1 { servo2.writepos1; delay15; } if p2 60 { for pos2 = 180; pos2 =180; pos2 +=1 { servo2.writepos2; delay15; } } if p2 80 { for pos2 = 180; pos2 =180; pos2 -=1 { servo2.writepos2; delay15; } if p3 60 { for pos3 = 180; pos3 =180; pos3 +=1 { servo3.writepos3; delay15; Universitas Sumatera Utara } } if p3 80 { for pos3 = 180; pos3 =180; pos3 -=1 { servo3.writepos3; delay15; } } } } Hasil dari upload program diatas, sensor dapat mengeluarkan nilai seperti gambar berikut ini. Gambar 4.5. Data Serial Sebelum dan Sesudah disiram Universitas Sumatera Utara 4.2.Pengujian dan Analisa Rangkaian Sensor Soil Moisture Pada Gambar 3.3 tentang rangkaian Sensor Soil Moisture untuk menganalisa rangkaian dapat dilihat pada pembahasan di bawah ini Tabel 4.1. Pengujian Rangkain Sensor Soil Moisture Pengujian ke Lama Waktu Pengujian Sebelum Penyiraman Lama Waktu Pengujian Sesudah Penyiraman 5 Menit 10 Menit 15 Menit 20 Menit 5 Menit 10 Menit 15 Menit 20 Menit 1 62 59 58 56 85 84 82 80 2 65 64 62 62 84 84 82 81 3 62 61 59 58 87 86 80 80 4 58 58 56 55 86 84 84 82 5 59 59 55 55 82 81 78 78 Rata-rata 61 60 58 57 84 84 81 80 Pengujian ini dia ambil menggunakan satu sensor untuk mengetahui data yang diambil akan stabil. Pengujian sensor soil moisture dilakukan dengan memasukkan sensor ke dalam tanah dengan kondisi dengan kondisi tertentu. Untuk mengetahui kepekaan sensor dilakukan dengan cara melakukan pengujian sebanyak 5 kali dan rentan waktu selama 5 menit, 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Dari hasil pengujian dapat membuktikan bahwa sensor soil moisture bekerja berdasarkan kempampuan sensor membaca kriteria tanah. Dengan cara membaca resistansi kadar air. Dapat disimpulkan bahwa cara kerja sensor ini ketika dimasukkan ke dalam tanah yang memilik kadar air tertentu akan menimbulkan tegangan sebesar resistansi yang diberikan. 4.3.Pengujian Alat Secara Keseluruhan Pada pengujian ini yang akan dilakukan yaitu pengujian alat yang akan dibandingkan dengan alat standar Halogen. Pengujian ini bertujuan untuk mengkalibrasi alat yang telah dirancang yang dibandingkan dengan alat standar Universitas Sumatera Utara halogen pengukur kadar air. Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata kadar air tanah. Adapun data yang diproleh dari hasil percobaan alat ini yaitu terlihat pada table dan grafik berikut ini Tabel 4.2. Pengujian Secara Keseluruhan SUHU RUANG AN SENSOR PERCOBAAN RATA-RATA Kadar Air Pembacaan Pada Alat Standar Kadar Air Ralat I II III IV V 26 ᴼ 1 69 65 66 66 65 66.2 66 0.05 2 69 64 67 66 65 66.2 66 0.08 3 69 65 67 66 67 66.8 66 0.05 31 ᴼ 1 65 63 61 60 60 61.8 62 0.05 2 64 63 61 60 62 62 62 0.03 3 65 63 62 62 62 62.8 62 0.05 34 ᴼ 1 62 60 59 60 58 59.8 60 0.03 2 62 60 60 61 57 60 60 0.03 3 63 60 58 59 57 59.4 60 0.05 Berdasarkan hasil pengujian diketahui error terbesar pada pengujian suhu 26 ᴼ sensor ke 2 yaitu 0.08.Sementara error terkecil sebesar 0.03 pada saat pengujian 31 ᴼ sensor ke 2, pengujian 34ᴼ pada sensor pertama dan ke 2. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN