independent signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika
probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari
model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan variate inflation
factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: VIF
5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerance
0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas
3.11 Teknik Analsis Statistik
a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskrptif merupakan cara merumuskan dan menfsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui
pengumpulan, pnyusunan, dan penganalisaan data sehingga dapat diketahui gambaran data penelitian yang sedang diteliti.
b. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu : Kompetensi Komunikasi X, budaya pearusahaan X2
terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan Y. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana: Y
= Kinerja Karyawan a
= Konstanta b1,b2,b3
= Koefisien regresi berganda X
= Kompetensi Komunikasi Z
= Budaya organisasi e
= Standar error
c . Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Uji secara simultanserempak Uji – F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
serempak terhadap variabel terikat. Bentuk pengujian adalah sebagai berikut:
Ho : Variabel-variabel bebas kompetensi komunikasi dan budaya organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat kinerja karyawan Ha : Variabel-variabel bebas kompetensi komunikasi dan budaya
organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Apabila angka probabilitas signifikansi ≥ 0,05 maka Ho
diterima dan Ha ditolak b. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima 2 Uji secara ParsialIndividual Uji – t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah variabel X kompetensi
komunikasi dan budaya organisasi benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y kinerja karyawan secara terpisah atau parsial.
Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah: Ho : Variabel-variabel bebas kompetensi komunikasi dan budaya
organisasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan.
Ha : Variabel-variabel bebas kompetensi komunikasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat kinerja karyawan. Dasar pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan
angka probabilitas signifikansi yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi
≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
b. Apabila angka probabilitas signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
3 Pengujian Determinan R ²
Koefisien determinasi R ² pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.
Nilai R ² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas
kompetensi komunikasi dan budaya organisasi dalam menjelaskan variasi variabel terikat kinerja karyawan amat
terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi
adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas, maka R
² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut
berpengaruh secara signifikan tetrhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R ² pada saat mengevaluasi mana model regresi
yang terbaik. Tidak seperti R ², nilai Ajusted R² dapat naik atau
turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN