INTERNALISASI NILAI­NILAI ISLAM DALAM MEMINIMALKAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA PETANI KUBIS MELALUI PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT

2. Penyuluhan Minimalisasi Bahaya Infeksi STH

Di mana x adalah hasil pemeriksaan yang

sebagai Pendidikan dalam Masyarakat

positif, sedangkan y adalah jumlah sampel, Berdasarkan hasil observasi seperti tercantum kemudian data tersebut diolah, dimasukkan di atas, maka diperlukan penyuluhan bagi kedalam tabel untuk dianalisa kemudiandisajikan masyarakat petani kubis. Penyuluhan minimalisasi secara deskriptif. bahaya infeksi dengan nara sumber dokter.

MADANIA Vol. 19, No. 2, Desember 2015

Pelaksanaan penyuluhan dihadiri panitia dan bekerja di ladang, menjaga kebrsihan lingkungan, masyarakat petani kubis sejumlah 60 orang,

meletakkan hasil panen sayur pada tempat Kepala Desa Kaponan, Ketua Gabungan Kelompok

yang bersih, meletakkan pupuk kandang pada Tani Kecamatan Pakis dan sejumlah perangkat

selter/tampungan yang dibuat secara aman. Hal Desa Kaponan. Penyuluhan mendapat sambutan

tersebut sesuai dengan QS. Al Baqarah: 222 dan yang positif dari warga Kaponan. Setelah acara

HR. Muslim, yang menyatakan bahwa bersuci penyuluhan, kemudian dilakukan tanya jawab.

merupakan kegiatan yang disukai oleh Allah swt Isi dari penyuluhan adalah diskripsi dan integrasi

dan merupakan syarat sahnya salat. Kegiatan nilai-nilai Islam terutama pola hidup sehat dan

membersihkan badan melalui cuci tangan, mandi bersih, paparan infeksi telur cacaing STH bagi

dan berwudu merupakan kegiatan bersuci. Bersuci manusia, deteksi infeksi STH, bahaya infeksi STH

tidak hanya pada badan saja melainkan pakaian dan informasi pengobatan serta pencegahan

yang digunakan sehari-hari juga harus bersih infeksi STH. Penekanan nilai-nilai Islam adalah

dan bebas dari kuman serta kotoran. Sehingga tentang taharah atau bersuci. Hal tersebut

dengan demikian dalam melakukan ibadah salat berhubungan dengan kegiatan petani kubis dalam

memenuhi syarat sahnya.

kegiatannya sehari hari agar terhindar dari infeksi STH, selain itu juga agama menganjurkan untuk

5. Bimbingan Klinis Infeksi Soil Transmitted

pola hidup sehat dan selalu menjaga kebersihan

Helmints

badan dan lingkungan. Hasil pemeriksaan laboratorium dijadikan dasar untuk melakukan bimbingan klinis oleh nara

3. Pemeriksaan Laboratorium untuk Mendeteksi

sumber (dokter). Bimbingan klinis dilakukan bagi

Infeksi Telur STH

yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi STH. Deteksi infeksi STH dilakukan melalui pe-

Bimbingan klinis dari dokter bagi yang terinfeksi meriksaan laboratorium Diagnosa laboratorium

STHsebagai tindak lanjut dalam pengobatan dan dilaksanakan di laboratorium parasitologi.

pencegahan infeksi. Sedangkan bimbingan klinis Metode pemeriksaan dilakukan dengan metode

bagi yang tidak terinfeksi adalah sebagai upaya centrifugasi. Hasil pemeriksaaan laboratorium

tetap mempertakankan keadaan bebas infeksi dan dapat dijadikan dasar dalam penyuluhan lanjut.

pencegahan kedepan. Bimbingan klinis di lakukan Adapun intepretasi dari hasil pemeriksaan

di masjid desa Kaponan. Adapun dokumentasi laboratorium adalah positif atau negative dari

bimbingan klinis didahului dengan pengantar infeksi telur Soil Transmitted Helmint (STH).

kepala desa, tim, dan inti dari dokter dalam bimbingan klinis serta simulasi cara pemakaian

4. Pemaparan Hasil Pemeriksaan Laboraorium

alat pelindung diri yang benar.

dan Internalisasi Nilai-Nilai Islam

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan tim peneliti dengan tenaga analis laboratorium kesehatan, diperoleh hasil 0,017% warga positif infeksi telur STH. Hasil infeksi positif termasuk kategori rendah. Berdasarkan

Gambar 11. Proses Bimbingan klinis dari dokter,

hasil pemeriksaan laboratorium tersebut tim

peneliti dan tokoh masyarakat

peneliti tetap melakukan penyuluhan lanjut dan bimbingan klinis. Hal tersebut dilakukan agar

6. Kunjungan Lapangan Hasil Pembuatan

untuk ke depan masyarakat tetap terbebas dari

“Temporary Shelter”

ancaman infeksi telur STH. Penyuluhan dilakukan Pembuatan “Temporary Shelter” merupakan dengan memberikan pendidikan pola hidup

model tampungan ini sebagai satu contoh dan upaya meminimalisasi bahaya infeksi telur

sebagai motivator agar masyarakat lain dapat STH dengan mencuci tangan sebelum makan,

memanfaatkan tempat tampungan tersebut menggunakan alat pelindung diri pada saat

dan sebagai upaya minimalisasi infeksi telur

Budiyono Saputro: Internalisasi Nilai-nilai Islam

cacing STH bagi masyarakat petani kubis Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang disekitar Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.

berdasarkan hasil penelitian sangat rentan Tahap awal penggunaan tampungan ini untuk

terhadap bahaya infeksi telur STH. digunakan masyarakat sekitar dengan cara

(b) Upaya minimalisasi bahaya infeksi telur bergantian. Peneliti menyarankan agar masyarakat

cacing STH bagi petani kubis, dilakukan yang mampu membuat secara mandiri lebih

bebrapa tahapan sebagai berikut: pe- dihimbaukan agar dapat meminimalisasi bahaya

nyuluhan berbasis pendidikan masyarakat infeksi telur STH.

melalui internalisasi nilai-nilai Islam terutama Penelitian ini dilakukan dengan enam tahapan.

taharah, diagnosa laboratorium, bimbingan Tahapan-tahapan penelitian berupa (1) pra riset,

klinis dan pembuatan tampungan pupuk

2) penyuluhan minimalisasi bahaya infeksi STH kandang (Temporary Shelter) serta simulasi bagi petani kubis sebagai pendidikan berbasis

pemakaian Alat Pelindung Diri pada petani masyarakat dengan internalisasi nilai-nilai Islam

kubis.

khususnya taharah atau bersuci, (3) pemeriksaan (c) Kejadian infeksi telur STH pada petani sayur laboratorium bagi petani kubis untuk mendeteksi

0,017% dari 60 orang petani kubis di desa infeksi telur cacing STH, (4) pemaparan hasil

model Kaponan.

pemeriksaan laboratorium, (5) bmbingan klinis (d) Stimulan dalam rangka minimalisasi bahaya

infeksi STH bagi petani kubis, dan (6) kunjungan infeksi telur STH bagi petani sayur dengan

lapangan hasil pembuatan “temporary selther”. penyerahan hasil pembuatan tampungan Hasil pemeriksaan laboratorium dari 60

pupuk kandang (Temporary Shelter) dan petani sayur yang terinfeksi telur cacing STH

pemberian sekaligus simulasi pemakaian Alat 0,017%. Infeksi telur cacing tersebut jenis

Pelindung Diri (APD) bagi petani kubis. Trichuris trichiura. Upaya tindak lanjut telah tim

(e) Internalisasi nilai-nilai Islam taharah atau pengabdian lakukan dengan merujuk petani kubis

bersuci merupakan materi yang sesuai yang terkena infeksi agar melakukan pengobatan

dalam rangka minimalisasi bahaya infeksi di puskesmas terdekat. Hal tersebut mendapatkan

STH bagi petani kubis dengan dasar pada respon positif dari petani yang terinfeksi. Petani

QS. Al Baqarah: 222 dan HR. Muslim. yang tidak terinfeksi tim pengabdian sarankan

agar tetap waspada dan melakukan pencegahan

Pustaka Acuan

dengan menggunakan alat pelindung diri pada saat Anonim, http://www.dpd.cdc.gov/dpdx. Diakses bekerja diladang dan tetap menjaga kebersihan pada tanggal 25 November 2014, pukul 20.00 lingkungan. Implementasi dan internalisasi