Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel di atas diketahui pada peran ibu pengetahuan remaja putri dalam menghadapi menarche mayoritas responden mendukung sebanyak 178 orang 94 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 10 orang 5,3 .

B. Pembahasan

1. Pengetahuan responden saat menghadapi menarche Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti ditemukan responden berpengetahuan cukup saat menghadapi menarche sebanyak 98 orang 52,1 dan minoritas responden berpengetahuan baik saat mengahadapi menarche sebanyak 85 orang 45,2. Hal ini dikarenakan responden masih kurang mengetahui tentang menarche. Pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi medis sebanyak 183 orang 97,3 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 5 orang 2,7. Sesuai pendapat Widyastuti 2009 pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden tidak mendukung dari segi kebersihan vagina sebanyak 113 orang 60,1 dan minoritas responden mendukung sebanyak 75 orang 39,9. Sesuai pendapat Jones 2005 bahwa bahan yang digunakan adalah kain yang bersih, mudah menyerap dan mudah dibuang untuk pembalut steril untuk dimasukkan ke vagina. Pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi psikologi sebanyak 169 orang 89,9 Universitas Sumatera Utara dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 19 orang 10,1 . Sesuai Jones 2005 bahwa saat inilah remaja merasakan adanya dorongan baru, sesuatu tarikan terhadap lawan jenis yang belum dipahami benar. 2. Sikap responden dalam menghadapi menarche Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh ibu mempunyai sikap positif dalam menghadapi menarche yaitu sebanyak 96 orang 100. Hal ini dikarenakan responden sudah mengetahui tentang menarche. Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi medis sebanyak 184 orang 97,9 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 3 orang 1,6. Sesuai pendapat Jones 2005 bahwa mereka mengalami pusing-pusing, perut kembung, letih atau mudah tersinggung dan mungkin merasakan tekanan di daerah pinggul saat menjelang haid. Pada tabel 5.7 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden tidak mendukung dari segi kebersihan vagina sebanyak 96 orang 51,1 dan minoritas responden mendukung sebanyak 92 orang 48,2 . Sesuai pendapat Jones 2005 bahwa pembalut harus diganti 2-3 kali sehari selama haid secara teratur, karena dapat mengakibatkan gangguan pada vagina dan menimbulkan penyakit. Pada tabel 5.8 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi psikologi sebanyak 130 orang 69,1 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 58 orang 30,9 . Sesuai Universitas Sumatera Utara pendapat Jones 2005 bahwa remaja mempelajari sikap serta pandangan yang berbeda tentang moral dan seksualitas. 3. Sumber informasi dalam menghadapi menarche Dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi sumber informasi sebanyak 95 orang 50,5 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 93 orang 49,5 . Sesuai BKKBN 2000 bahwa penggunaan media elektronik radio televisi sebagai media promosi menjadi salah satu faktor penyebab. Media televisi atau radio merupakan media yang paling mudah diakses masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan informasi tentang menarche banyak diketahui oleh responden diantaranya karena adanya komunikasi dan informasi. 4. Peran ibu dalam menghadapi menarche Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari 188 responden yang diteliti, ditemukan mayoritas responden mendukung dari segi peran ibu sebanyak 178 orang 94,7 dan minoritas responden tidak mendukung sebanyak 10 orang 5,3 . Hasil penelitian Daryati 2007 seseorang ibu berperan dalam langkah awal untuk menghasilkan generasi yang berkembang dari sisi tubuh, intelektual, kecerdasan sosial maupun religiusnya, sehingga tidak lahir “generasi kartun”. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN