Perilaku menyontek dalam pelaksanaan ujian : penyebab dan solusinya

9'11 Plft t

PERILAKU MENYONTEK DALAM PELAKSANAAN UJIAN:
PENYEBAB DAN SOLUSINYA
(Studi Kasus di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta)

Oleh

ANITA LIDIAWATI
NIM: 1961112239

Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

1423 H/2002 M

PERILAKU MENYONTEK DALAM PELAKSANAAN UJIAN:
PENYEBAB DAN SOLUSINYA
(Studi Kasus di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta)


SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Sarjana Tarbiyah

Oleh
ANITA LIDIAWATI
NIM: 1961112239

Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II,

セ@

.::/-,

|Gエ[キLMセ@ '
\

//


|ゥセj@
セM
Ora. HL Sunarti M
NIP. 150 022 714

Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
1423 H/2002 M

セ@

...

___..'.-------

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PERILAKU MENYONTEK DALAM PELAKSANAAN

UJIAN: PF.NYEBAB DAN SOLUSINYA (Studi Kasus di Fakultas Tarbi,;ah IAIN
Jakarta) ini telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fak1•ltas Tarbiyah IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 25 Juni 2002, dan teleh diterima sebagai sc.lah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 ($1) pada Jurusan
Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 25 Juni 2002
Sidang Munaqasyah
kan/
kap Anggota,

Pembantu Dekan 111/
Anggota,
s・ォイエ。セmョァー@

セG|ス@
Drs. Atiq Susilo, MA.
NIP. 150 182 900

Prof. Dr. H. Salma.
NIP. 150 062 5

Anggota:

Pembimbing II

ra. H' Sofiah M.A
NIP. 0 238 005

LEMBARAN PERSEMBAHAN

Tuhanku ....
Curahkanlah kepadaku selalu ilmu pengetahuan-Mu
Walaupun banyak menelan waktu.
Percikkanlah kepadaku cinta-Mu
Agar Aku tetap kokoh di jalan-Mu.

"Apakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran." (Qs. 39:9)

"Bertanyalah kepada orang yang mempunyai ilmu pengetahuan,

jika kamu tidak mengetahui."
(Qs. 16: 43)

,

Dengan ridho Allah
Yang Maha Kuasa atas Segalanya,
Kupersembahkan Skripsiku ini
untuk kampusku tercinta.

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan alam, Nabi
saw. beserta keluarga, sahabat dan umatnya yang senantiasa setia dan komitmen di
dalam memperjuangkan Islam.
Gagasan penulis menelaah tema pokok "Perilaku Menyontek dalam
Pelaksanaan Ujian: Penyebab dan Solusinya", berawal dari banyaknya asumsi yang

menyatakan bahwa masalah perilaku menyontek ini sudah sangat memprihatinkan
dalam pelaksanaan ujian, ditambah masih banyak pihak lembaga pendidikan yang
tidak serius dalam mengantisipasi masalah ini. Asumsi ini pun dapat penulis rasakan
kebenarannya selama duduk di bangku sekolah hingga perguruan tinggi sekarang
ini, sehingga penulis memantapkan diri untuk membahas masalah ini.
Selanjutnya sebagai tanda syukur atas penyelesaian penulisan skripsi ini,
(meskipun sempat tertunda setahun setengah lamanya) penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada: Allah SWT, Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta: Prof. Dr. H.
Salman Harun,

Pembantu Dekan Ill Fakultas Tarbiyah: Ors. H. Atiq Susilo, MA.,

ketua Jurusan PAI: Ors. Abdul Fatah Wibisono, MA., Dasen penasehat akademik
sekaligus mantan ketua Jurusan PAI: Ors. H. Abdurrahman Ghazali M.Ag, yang
telah meluluskan proposal penulisan skripsi ini tepat pada waktunya, serta Ors.
Zaimuddin,

Ors.

Faridal Arkam,


dan Ors. Ghofur, yang sebelumnya telah

memberikan masukan materi pada proposal skripsi ini.

Penulis juga sangat berterimakasih kepada pembimbing I: Ors. H. M. Ali
Hamzah dan pembimbing II: Ora. Hj. Sunarti M, yang telah memberikan bimbingan
dan koreksi tentang muatan-muatan materi yang ada dalam skripsi ini serta
memberikan dorongan agar penulis segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Oemikian juga kepada kepala perpustakaan IAIN (khususnya Fakultas
Tarbiyah), UNJ, UI, UPI, Iman Jama', kompas, OKI Jakarta, yang telah berkenan
memberikan informasi dan izin menggunakan literatur koleksi perpustakaan sebagai
sumber referensi skripsi.
Kepada Kedua orang tua yang telah ikhlas mendidik, mendo'akan dan
mencukupi kebutuhan moril dan materil penulis sejak kecil. Juga kepada nenek,
kakek, seluruh anggota keluarga (khususnya Bang Andi), dan my lovely 'Bang lyan',
penulis ucapkan terimakasih.
Kepada teman-teman angkatan '96, adik-adik kelas Fakultas Tarbiyah,
teman-teman PSM, HIQMA, Teater Syahid dan Gumelar, LOK, KKN kawasan JakTim, serta pihak-pihak lain yang berjasa, baik secara langsung maupun tidak
langsung


membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Jazaakumul/aahu khairan

katsiiraa.



Penulis menyadari, skripsi ini banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu,
saran dan koreksi yang konstruktif

sangat penulis harapkan dari semua pihak.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat menambah khazanah
pengetahuan dan kemajuan pendidikan di tanah air.
Penulis

ii

DAFTARISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISi ............................................................... .

iii

DAFTAR TABEL ................................................................. .

v

BAB I

BAB 11

PENDAHULUAN
A. Pemilihan pokok Masalah

1

B. Tujuan Penelitian ................. .


8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... .

8

D. Metode Pembahasan .................... .

10

E. Teknik dan Sistematika Penulisan

10

KAJIAN PUSTAKA
A. Perilaku Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian ............................

12

1. Pengertian Menyontek ............................................................


12

a. Pengertian Menyontek Secara Umum ..............................

12

b. Pengertian Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian .............

14

2. Macam-macam Teknik Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian.

15

3. Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya

Perilaku Menyontek

dalam Pelaksanaan Ujian .......................................................

18

B. Gambaran Umum Tentang Ujian Semester di Perguruan Tinggi ..

22

1. Penilaian Hasil Belajar di Perguruan Tinggi ..... .. .. .. .. ... .... .. .. . .. .

22

iii

2. Pengertian, Fungsi, Waktu Pelaksanaan, dan Bentuk Ujian
Semester ................................................................................
BAB Ill

23

METODOLOGI PENELITIAN
A. Manfaat Penelitian .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .

25

B. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................

25

C. Populasi dan Sampel ........ .......... ............ .................. .... .... ........ ...

25

D. Metode Penelitian ...... .. ...... ...... .... .... .... .. .. ...... .. .... ...... .... .... .... .. ....

27

E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ..........................................

30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

31

1. Gambaran Umum Pelaksanaan Ujian Semester di Fakultas

BAB V

Tarbiyah ....................................................................................

31

2. Gambaran Um um Responden .. ........................ .... .. .... .. .... .. .... ..

34

B. Penyajian Data Penelitian .. .......... .................................. ..............

38

PENUTUP

A. Kesimpulan ....... .... ..... .. ....... ........ .... .... ... .... ... ... ...... ... ........ ........ ...

56

B. Saran ...........................................................................................

57

,

DAFTAR PUSTAKA

60

LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Variasi Nilai ................................................................ ..

23

2. Jumlah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Angkatan 1998-2000 ......................

26

3. Jumlah Pengambilan Sampel .... .......... ... ... .... ... ............ ... .............. ......... ....

26

4. Jen is Kela min..............................................................................................

35

5. Tingkat Semester ......................................................................................

36

6. Jurusan Kuliah ..

36

7. Usia ....

37

8. !PK Terakhir .............................................................................................. .

37

9. Pengertian Menyontek Dalam Pelaksanaan Ujian .................................... ..

39

10. Jumlah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Yang Menyontek Ketika Ujian ........

40

11. Jumlah Mahasiswa Sekelas Yang Menyontek Ketika Ujian ........ .................

41

12. Tingkat Keseringan Mahasiswa Menyontek Ketika Ujian ........... .... ..... .. ......

41

13. Teknik Menyontek Yang Paling Sering Digunakan Mahasiswa ...................

43

14. Alasan Mahasiswa Menggunakan Teknik Menyontek Tersebut..................

44

15. Perasaan Mahasiswa Ketika Menyontek.. .... .... .. ...... .... ...... ...... .............. .....

45

16. Penyebab Internal Mahasiswa Menyontek Ketika Ujian ..............................

46

..

17. Penyebab Eksternal Mahasiswa Menyontek Ketika Ujian ...........................

47

18. Penyebab Uta ma Mahasiswa Menyontek....................................................

49

19. Solusi Dari Penyebab Internal Mahasiswa Menyentek................................

50

20. Selusi Dari Penyebab Eksternal Mahasiswa Menyentek............................

51

21. Selusi Dari Penyebab Utama Mahasiswa Menyentek Ketika Ujian .............

52

22. Modus Tertinggi Nilai Angket Perilaku Menyentek Dalam Pelaksanaan
Ujian: Penyebab Dan Selusinya ..................................................................

v

54

BABI
PENDAHULUAN

A. Pemilihan Pokok Masalah
Ujian (=achievement test}, yang lebih dikenal dengan istilah 'ulangan', 'EHB'
(Evaluasi Hasil Belajar), dan 'testing' di kalangan

pelajar, merupakan hal yang

lumrah dijumpai dalam proses kegiatan belajar baik di sekolah maupun perguruan
tinggi (pendidikan Formal). 1
Ujian tersebut tiada lain diadakan untuk: "... menilai hasil-hasil pelajaran yang
telah diberikan oleh guru kepada muridnya, atau oleh dosen kepada mahasiswa
dalam jangka waktu tertentu." 2
belajar." lntinya,

" ... Supaya

terjadi perbaikan yang sistematis dalam

menurut Ebel (1979), sebagaimana yang dikutip oleh Saifuddin

Azwar, ujian tersebut diadakan untuk: "... mengukur prestasi belajar siswa."3 Bukan

hanya sekedar memberikan angka-angka untuk dimasukkan dalam laporan
kemajuan siswa belajar atau lapor.
Saifuddin Azwar menjelaskan: "... seringkali test membantu para guru dalam

memberikan nilai yang lebih valid (cermat dan akurat) serta

lebih reliabel

(terpercaya). Dengan demikian, akan dapat dicapai suatu kesimpulan.•yang lebih
pada tempatnya." 4

1

(Jakarta: CV Rajawali,

2

PT Remaja

Kartini Kartono, Bimbingan Be/ajar di SMA dan Perguruan Tinggi,
1985), Cet. ke-1, h. 95

M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Rosdakarya, 1991), Cet. ke-1, Edisi 2, h. 33
3

Saifuddin Azwar, Test Prestasi, (Yogyakarta: Liberty, 1987), Cet. ke-1, h.12

4

Ibid.

1

2

Untuk mendapatkan hasil ujian yang benar-benar valid dan reliabel, selain
soal-soal ujian harus mencerminkan materi-materi yang telah diajarkan, jawabanjawaban soal ujian yang diisi juga harus berdasarkan usaha murni dari pelajar yang
bersangkutan, bukan dari hasil contekan.
Sayangnya,

perilaku

menyontek

sering

dijumpai

pada

saat

ujian

berlangsung, sebagaimana yang dikemukakan M. Sobary dalam Harian Kompas,
bahwa: "contek-menyontek menjadi pemandangan

「ゥセウ。@

di ruang-ruang ujian." 5

Saifuddin Azwarmenambahkan, "hal ini telah menjadi permasalahan sejak lama." 6

Adapun beberapa contoh kasus penyontekan pada saat ujian, di antaranya
seperti:

pada saat EBTANAS SD, yang justru diprakarsai oleh pengawas ujiannya

sendiri. 7

Pada saat EBTANAS SMU, yang dilakukan oleh pelajar SMUN 14 dan

SMUN 58 Ciracas Jakarta Timur dengan menyontek dari lembaran-lembaran
bocoran soal EBTANAS yang diperjualbelikan. 8 Serta, pada saat UMPTN di
Surabaya, yang dilakukan oleh 7 peserta ujian dengan menggunakan pager. 9 Di
Korea Selatan bahkan didapati lebih dari 100 orang yang menyontek pada saat
UMPTN. 10

5

M. Sobary, "Asal-Usul Plagiat'', Kompas (Jakarta), 28 Desember 1997, h.2

6

Saifuddin Azwar, Loe.cit.

7

Pembocoran Jawaban oleh Pengawas Kotori Ebtanas SD, Kompas, (Jakarta), 4 Mei 1995, h.

9
8
9

Bocoran Soal Ebtanas SMU diperjualbelikan, Kompas, (Jakarta), 1 Juni 2001
Tren Radio Panggil dari Gaya Sampai Alat Menyontek, Kompas, (Jakarta), 8 Juli 2001

°Kilasan Kawat Dunia, Kompas,

1

(Korea), 11 Februari 1993, h. 8

3

Mochtar Bukhari, seorang pemikir masalah pendidikan dan kebudayaan,
seperti yang dikutip Info Aktual Muda menambahkan, perilaku menyontek dalam
ujian ini ternyata tidak hanya menjangkiti pelajar SD hingga SMU saja, melainkan
juga pada mahasiswa di perguruan tinggi. 11
Salah satu contoh di antaranya, seperti yang dikutip dari Harian Kompas
terjadi di salah satu universitas Bangladesh pada tahun 1993, dari 340.000
mahasiswa yang mengikuti ujian akhir, sekitar 4000 mahasiswa tertangkap basah
melakukan

praktek menyontek. Namun, ketika mereka diusir karena ketahuan

menyontek, mereka malah menyerang guru-guru dan polisi, serta merusak gedunggedung pemerintah, sehingga menurut polisi setempat, perilaku mahasiswa yang
menyontek tersebut, tidak lebih buruk dibandingkan dengan pelajar yang suka
berkelahi di jalanan. 12
Padahal, menurut Saifuddin Azwar, " ... hasil test yang diperoleh dengan jalan
yang tidak jujur bukan merupakan cermin prestasi pelajar yang bersangkutan, dan
hasil test yang demikian hanya akan

memberikan informasi keliru mengenai

kemajuan belajarnya." 13
Pada tingkat perguruan tinggi, perilaku menyontek bahkan tidak hanya
melanda pada ujian saja, tapi "...juga melanda pada pembuatan skripsi." 14 Demikian
pula pada pembuatan tesis dan disertasi, atau dengan kata lain tugas-tugas
akademik pada mahasiswa 81, 82 dan 83. 15
11

Menyontek di Mata Pendidik, Info Aktua/ Muda, (Jakarta), 27 Juli 1999

12

Kilasan Kawat Dunia, Kompas, (Dhaka), 23 Juni 1993, h. 9

13

Saifuddin Azwar, Loe.cit.

14

Skripsi dan Nyontek, Kompas, (Jakarta), 31 Agustus 1996, h. 4

15

M. Sobary, Loe.cit.

4

Pernyataan senada dikemukakan pula oleh Didiek Hadjar Goenadi,

ahli

peneliti utama, sekaligus ketua umum masyarakat penemu Indonesia: "penjiplakan
karya ilmiah pada disertasi program sarjana hingga professor sudah beberapa kali
ini terjadi." 16 Seperti kasus penjiplakan skripsi Anwar Deli, mahasiswa fakultas
Pertanian Syah Kuala (FP Unsyiah) Banda Aceh, yang lulus 18 Juni 1994 oleh
dosennya sendiri. 17 Kemudian penjiplakan disertasi Mgch. Nurhasim (peneliti LIPI
Alumnus Universitas Airlangga Surabaya, angkatan 1996) oleh lpong S. Azhar,
alumnus UGM Yogyakarta. 18 M. Sobary menambahkan, para mahasiswa yang
berani menyontek tersebut kemungkinan sudah terbiasa melakukannya sejak duduk
di bangku Sekolah Dasar. 19
Pantaslah, bila wakil komisi IX DPR yang membidangi masalah pendidikan
agama, pemuda dan olahraga, yaitu Sukowa/uyo Mintorahardjo, seperti yang dikutip
Harian Pelita, menyatakan bahwa perilaku menyontek merupakan salah satu realitas
pelanggaran nilai-nilai moral yang telah menodai wajah dunia pendidikan, dan " ...
telah berada pada titik yang memprihatinkan, sehingga harus dibenahi secara
tuntas." 20

16

Pentingnya HAKI dijunjung tinggi dimulai sejak TK, Kompas, 3 Januari 2000, h. 10

17

Seorang Dosen Diduga Jiplak Skripsi Mahasiswa, Kompas, 24 April 1996

18

Soal Disertasi Doktor di UGM: !pong
Desember 1999, h. 25

S. Azhar Dituduh Plagiat, Kompas, Jakarta, 24

19

M. Sobary, Loe.cit.

20

Hapuskan Budaya Nyontek dan Katrol Nilai di Sekolah, Pe/ita, Jakarta, 27 April 1994

5

Menurut M. Sobary, meskipun menyontek dalam ujian selama ini dianggap
sebagai penyimpangan kecil-kecilan, namun dampaknya sangat berbahaya, salah
satunya, si penyontek tidak punya prinsip dalam hidup. 21
Tidak tertutup pula kemungkinan bahwa perilaku menyontek yang tidak jujur
ini akan menjadi kebiasaan buruk dan terbawa sampai tua. Hal ini sesuai dengan
pendapat para filosof Islam, sebagaimana yang dikutip oleh M. Athiyah al Abrasyi,
bahwa:

"siapa yang membiasakan sesuatu diwaktu mudanya, waktu tua akan menjadi
kebiasaannya juga." 22
Mochtar Buchori menegaskan, perilaku menyontek tidak boleh dibiarkan

begitu saja. Bila sekali dibiarkan, akan terjadi penipuan dan pemalsuan dalam dunia
pendidikan, sehingga usaha untuk memajukan ilmu dan menegakkan kebenaran
akan mengalami hambatan. 23
Penipuan dan pemalsuan merupakan suatu kebohongan. Dalam ajaran
Islam, orang-orang yang melakukan suatu kebohongan mendapat kecaman,
sebagaimana Firman Allah:

21

M. Sobary, Loe.cit.

22

M. Athiyah al Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Dharma Caraka
1985), Cet. ke-2 , h. 4 7
23

Mochtar Buchori, "Plagiat dan Budaya Akademik", Kumpulan makalah kuliah Pasca Sarjana
UHAMKA, (Jakarta), 14 Januari 2000, h. 4, t.d.

6

,,

j>.JI) PセI|NsGjゥ@

,,

,,

0

tJ. :i.WJI) c .:\ii オTQセ@
....

.,,,

,..

'

,,

,,

_,,

,,

,,

:1'

,,

0°),.j;
')
,..

Jjj\
,...

_,,

¢

0

,,

;:,_,.i.501
0}-c.!.
t.:51,..
,,
,,
( \ • 0

"Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang
tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta." 24
Untuk mengatasi perilaku menyontek ini, menurut Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Djojonegoro, seperti yang dikutip Hariai;i Pelita: "... selayaknya tidak
hanya dibebankan kepada sekolah, karena keluarga dan masyarakat juga punya
kewajiban yang sama besarnya." 25
Demikian pula menurut Paul Suparna SJ., Dekan Fakultas Keguruan dan
llmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sebagaimana yang
diungkapkan harian Kompas, diperlukan perjuangan yang besar dengan dukungan
dari berbagai pihak. Bahkan, tambahnya bila perlu bagi pelakunya diberikan sanksi
tegas. Sayangnya, menurut beliau, tidak banyak pihak sekolah yang berani secara
tegas menindak pelanggaran ini. 26
Oleh karena itu, jelas bahwa perilaku menyontek dalam dunia pendidikan
(khususnya pada saat pelaksanaan ujian) merupakan permasalahan yang patut
ditangani secara serius, tidak hanya oleh para pendidik, tapi juga oleh ke1luarga dan
masyarakat. Apalagi, mengingat telah melandanya perilaku menyontek pad a banyak
mahasiswa di perguruan tinggi, yang merupakan institusi paling tinggi.

24

Departemen Agama RI, A/ Qur'an dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Taha Putra, 1989), h.

25

Hapuskan Budaya Nyontek, Loe. cit.

26

Sekolah Memasung Kebebasan Berfikir Siswa, Kompas, (Jakarta) 3 April 2000, h. 9

418

7

Sebagai upaya antisipasi terhadap perilaku menyontek (dalam ujian) ini,
menurut penulis, perlu dicari faktor-faktor penyebabnya yang jelas, supaya nanti
dapat ditemukan solusinya. Karena, faktor-faktor penyebab timbulnya perilaku
menyontek ini kemungkinannya bisa sangat luas. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh G. W. Bawengan, tan pa mempelajari sebab-sebabnya akan sulit dimengerti
mengapa suatu perbuatan telah terjadi, apalagi untuk menentukan tindakan apa
yang tepat dalam menangani perbuatan tersebut. 27
Berdasarkan deskripsi keseluruhan di alas, penulis menganggap relevan
untuk membahas skripsi dengan judul: "Perilaku Menyontek dalam Pelaksanaan
Ujian: Penyebab dan Solusinya." (Studi Kasus di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta).
Selain itu, ada alasan-alasan lain yang membuat penulis tertarik untuk merumuskan
judul skripsi ini, yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi, perilaku menyontek dalam
pelaksanaan ujian yang hampir selalu penulis jumpai sejak duduk di bangku
Sekolah Dasar hingga di perguruan tinggi saat ini (IAIN Jakarta), belum ditangani
sebagai suatu permasalahan serius, sehingga menimbulkan keinginan penulis
untuk menyumbangkan pemikiran yang berkaitan dengan masalah perilaku
menyontek dalam ujian tersebut.
2. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, selain
dengan pertimbangan bahwa sebagai anggota masyarakat ilmiah dan calon
guru, mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN dituntut untuk menjunjung tinggi nilai-

27

3, h. 27

G.W. Bawengan, Pengantar Psychologi Kriminil, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1977), Cet ke-

8

nilai kejujuran, sesuai dengan tujuan dari Fakultas Tarbiyah itu sendiri, juga
karena adanya akses dengan peneliti, sehingga mempermudah penelitian.
3. Masih sedikitnya penelitian yang membahas tentang perilaku menyontek dalam
pelaksanaan ujian di lingkungan kampus IAIN
4. Dengan mencari faktor-faktor penyebab yang jelas terhadap munculnya perilaku
menyontek tersebut, diharapkan tidak menemui kesulitan dalam menemukan
solusi untuk mengurangi

kemungkinan
エ・セ。、ゥョケ@

perilaku menyontek dalam

pelaksaanaan ujian tersebut.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data tentang
faktor-faktor penyebab mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta menyontek pada
saat ujian semester (UTS dan UAS), serta solusi untuk mengatasinya.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk lebih
ュ・ーセャ。ウ@

permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan

skripsi ini, penulis memberikan batasan sesuai dengan judul yang ada, yaitu sebagai
berikut
a. Menyontek yang dimaksud di sini, ialah: menyontek dalam ujian, yang menurut
definisi operasionalnya, ialah: mengambil jawaban soal ujian dengan cara-cara
yang tidak dibenarkan dalam tata tertib ujian, seperti: dari buku catatan, hasil
pemikiran temannya dan media lain, kemudian disalin ke dalam lembar jawaban

9

ujiannya pada saat ujian berlangsung, seolah-olah jawaban itu murni dari hasil
pemikiran sendiri.
b.

Ujian yang dimaksud di sini, ialah: achievement test, atau tes prestasi yang

biasa dilakukan oleh dosen dalam menilai hasil belajar mahasiswanya di
perguruan tinggi, khususnya: Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir
Semester (UAS) dalam bentuk tertulis.
c.

Mahasiswa di sini, dibatasi pada mahasiswa Fakoltas Tarbiyah IAIN Jakarta

yang berasal dari angkatan 1998, 1999, 2000 (duduk pada semester 4, 6, dan
8), dan terdiri dari 4 jurusan, yaitu: Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan
Bahasa Arab (PBA), Kependidikan Islam (Kl) dan Tadris. Dengan pengambilan
sampel sebanyak 10 % atau sekitar 160 responden dari jumlah populasi
sebenarnya, yaitu 1592 mahasiswa.
d.

Wawancara dibatasi kepada Kasubag

Umum

Fakultas

Tarbiyah, untuk

mengetahui seputar teknik pelaksanaan ujian semester di Fakultas Tarbiyah
e. Faktor-faktor penyebab menyontek dalam pelaksanaan ujian yang akan diteliti,
masih bersifat penjajagan (belum diketahui dengan jelas dan pasti)
f.

Solusi yang dimaksud di sini, ialah: upaya-upaya alternatif yang ditawarkan baik

dari responden maupun penulis kepada pihak fakultas Tarbiyah IAIN, para
dosen dan mahasiswa pada umumnya sebagai jalan keluar untuk 'mengatasi
perilaku menyontek mahasiswa ditinjau dari segi penyebab.
2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah sJi atas, maka dapat diungkapkan

perumusan

masalahnya,

sebagai berikut:

"Faktor-faktor apa

sajakah

yang

menyebabkan mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN menyontek pada saat ujian? serta
bagaimanakah solusinya?"

10

D. Metode Pembahasan

Metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yaitu:
metode berfikir deduktif, yaitu: suatu cara berfikir yang dimulai dari pernyataan-

pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan
penalaran atau rasio (berfikir rasional) untuk diambil sebagai suatu kesimpulan, dan
hasilnya dapat digunakan untuk menyusun hipotesis Uawaban sementara yang
kebenarannya masih perlu diuji atau dibuktikan

melalui proses keilmuan

selanjutnya). Dengan kata lain, dalam berfikir deduktif, proses berfikir hanya sampai
kepada menurunkan hipotesis, sedangkan pengujian hipotesis secara empiris
melalui verifikasi data tidak dilakukan. 28

E. Teknik dan Sistematika Penulisan
1. Teknik Penulisan

Acuan penulisan dalam teknik penulisan skripsi ini, adalah: "Buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta" yang
diterbitkan oleh IAIN Jakarta Press bekerjasama dengan Logos, cet. ke-1, tahun
2000.
2. Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari 5 bab, yang setiap babnya mempunyai sub-sub
tersendiri dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

28

Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya llmiah: Maka/ah, Skripsi, Tesis, Disertasi,
(Bandung: Sinar Baru, 1991), Cet. ke-2, h. 6

11

BAB!

Merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari pemilihan pokok masalah,
tujuan

penelitian,

pembatasan

dan

perumusan

masalah,

metode

pembahasan, teknik dan sistematika penulisan.
BAB II

Merupakan kajian pustaka tentang perilaku menyontek dalam pelaksanaan
ujian, dan gambaran umum tentang ujian semester di perguruan tinggi.

BAB Ill

Mengenai metodologi penelitian, yang dirinci dalam: manfaat penelitian,
tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian,
serta teknik pengolahan dan analisa data.

BAB IV

Mengenai hasil penelitian, yang meliputi: deskripsi hasil penelitian dan
penyajian data penelitian

BAB V

Merupakan bab penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Perilaku Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian
1. Pengertian Menyontek
a. Pengertian Menyontek secara Umum

.

Meskipun kata 'menyontek' telah sedemikian terkenal, ternyata dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat KBBI), kata tersebut tidak dapat
ditemukan secara langsung. Dalam KBBI, kata 'menyontek' baru dapat ditemukan
dalam arti kata 'jiplak menjipak yang ke-2, yaitu: "mencontoh atau meniru (tulisan,
pekerjaan orang lain) 1 dan diberi label 'cak'. 2 Label cak dalam KBBI merupakan
kependekan dari kata cakupan yang berarti: "ragam bukan baku." 3
Ragam bukan baku merupakan

bagian dari kekayaan bahasa Indonesia

yang dipergunakan baik dalam percakapan lisan maupun ragam tulisan yang
kebanyakan bersifat akrab atau informal. Menurut We//y,

kata

menyontek

merupakan hasil perpaduan dari kata 'mencontoh' dengan kata 'ngepek' (bahasa
Jawa) yang mengandung arti negatif. 4
Sedangkan dalam Kamus Modern Bahasa Indonesia (selanjutnya disingkat
KMBI), istilah menyontek dapat ditemukan secara langsung yang diawali dengan

1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka. 1996), cet. ke-7, Edisi II, h. 416
2

Ibid.

3

Ibid., h. xxvi

4

Welly, "Bye-bye Nyontek", Tren, XIV, (September, 2000), h. 8

12

13

huruf 'N', yaitu: Nyontek, dan ternyata juga berarti sama dengan pengertian
menyontek dalam KBBI, yaitu: "tiru (mengekor) hasil pekerjaan orang lain."

5

Adapun kata 'menyontek' dalam beberapa bahasa, seperti bahasa lnggris,
disebut dengan cheating (berasal dari kata: cheat) 6 yang menurut Anies SM.
Basa/amah, melalui artikelnya dalam harian Terbit, sebagaimana yang dikutip oleh
Ham, cheating adalah: "segala cara atau usaha yang dilakukan orang untuk

mendapatkan hasil memuaskan guna meraih tujuan yang dikehendakinya dengan
menempuh jalan yang tidak lazim dan tidak terpuji." 7
Sedangkan dalam bahasa Belanda, disebut juga dengan p/aagiat, yang
artinya: "mengambil tulisan, pikiran, gagasan orang lain dan mengemukakannya
sebagai hasil karangan atau pemikiran sendiri." 8
Tentunya beberapa pengertian menyontek di atas, masih sangat luas
cakupannya, atau dengan kata lain, meliputi berbagai sisi kehidupan, bukan hanya
dari dunia pendidikan saja, melainkan juga "... dalam kehidupan sastra, dalam dunia
seni suara, dalam kehidupan politik dan juga dalam kehidupan jurnalistik."9
ltu berarti, menyontek sebenarnya dapat dilakukan oleh siapa pun dan dalam
bidang apa pun bukan hanya oleh pelajar/mahasiswa pada saat ujian saja. 10

5

M. Dahlan al Barry, Kamus Modern Bahasa Indonesia, (Surabaya: Arkola, 1994), h. 454

6

Ar. Adi Candra Pius Abdillah, Kamus Bahasa lnggris-lndonesia. lndonesia-lnggris, (Surabaya:
Arkola tanpa tahun), h. 72
7

Ham, "Plagiatism itu Perilaku Maling?", Tren, Op.cit., h. 4

8

Moch. Buchori, "Plagiat dan Budaya Akademik", Kumpulan makalah Kuliah Pasca Sarjana
UHAMKA, (Jakarta: 14 Januari 2000), h. 1, t.d.
9

Ibid., h. 4

10

Ham, Op.cit, h. 4

14

b. Pengertian Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian
Mengenai pengertian menyontek dalam pelaksanaan ujian ini, M. Sobary
mengartikannya secara ringkas dan sederhana, yaitu: "... perkara memindahkan
jawaban teman sebelah ke dalam kertas jawaban sendiri yang berproses sangat
cepat dan bisa terjadi tanpa seizin yang bersangkutan.'' 11
Sedangkan Sadili mengartikannya lebih rinci lagi, yaitu:
Suatu kondisi khusus yang berhubungan dengan kegiatan belajar
seseorang (murid) yang mengharapkan nilai tinggi atau lulus tanpa belajar,
sehingga dia melakukan hal-hal yang tidak jujur, misalnya dalam ujian
menyiapkan catatan mini untuk digunakan dalam menjawab soal-soal ujian,
meniru kertas jawaban orang lain, saling menukar kertas lembar jawaban dan
sebagainya. 12
Ada pun Grondlound mengartikannya sebagai berikut: "Cheating is uses all
available resources in obtaining answer but needs help in controlling resource
fullness during testing." 13 Atau, menyontek adalah: menggunakan semua sumber
yang ada/tersedia untuk memperoleh jawaban, namun penguasaan terhadap
sumber-sumber tersebut sangatlah dibutuhkan selama ujian.
Dari ketiga pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan menyontek dalam pelaksanaan ujian adalah: mengambil jawaban soal-soal
ujian dari cara-cara yang tidak dibenarkan dalam tata tertib ujian, seperti: dari buku
catatan,

11

hasil pemikiran temannya, dan media lain kemudian disalin ke dalam

M.Sobary, "Asal-usu! Plagiat", Kompas, (Jakarta), 28 Desember 1997, h. 2

12

Lili Sadili, "Studi tentang Pola Penanggulangan Kasus Menyontek yang Terjadi pada Muridmurid SMA di Propinsi Jawa Baral", Laporan Penelitian, (Bandung: IKIP, 1993), h. 8, t.d.
13

p. 440

Gronlound, NE., Measurement Evaluation in Teaching, (New York: Mc Millan, 1985), 5th ed.,

15

lembar jawaban ujiannya pada saat ujian berlangsung, seolah-olah jawaban itu
murni dari hasil pemikirannya sendiri.
2. Macam-Macam Teknik Menyontek dalam Pelaksanaan Ujian

Menyontek dalam ujian sebenarnya bukan pekerjaan yang mudah untuk
dilakukan oleh pelajar/mahasiswa, karena diperlukan keberanian dan keahlian.
Maksud keahlian di sini, mempunyai teknik-teknik tertentu dalam menyontek supaya


tidak sampai ketahuan pengawas ujian.

Teknik menyontek yang biasa dilakukan oleh para pelajar/mahasiswa pada
saat ujian itu bermacam-macam. Sebagaimana yang diungkapkan oleh ketua
Himpunan Psikologiwan lnggris, Stephen Newell dalam harian Kompas dari hasil
surveinya selama 2 tahun, yaitu: dari teknik yang sederhana sampai dengan teknik
yang modern. 14
Teknik yang sederhana di antaranya seperti: lirik kanan-kiri, membuat
catatan super mikro pada gulungan kertas yang terkadang dilet