Pengertian Informasi Bukan Akuntansi Pengertian Kredit

a. Seleksi buruk, ada banyak masalah masalah dalam seleksi yang buruk, satu investor bisa tidak yakin dari kualitas manajer yang mereka gaji. Manajer tidak yakin dari kualitas prospektip yang dikerjakan. Investor tidak yakin dari keakuratan penyingkapan manajer dari prospek firma……. Informasi asimetris timbul karena suatu partai memiliki pengetahuan yang tidak diketemukan dengan yang lain, seluruh partai bisa menguntungkan dari sebuah reduksi dari informasi asimetri. Ini adalah masalah dalam informasi yang terjadi karena beberapa orang, seperti manajer firma dan insider lainnya, akan mengetahui mengenai kondisi sekarang dan prospek kedepan dari firma daripada investor luar. b. Masalah moral, informasi asimetri timbul karena beberapa partai tidak bisa bertindak dengan yang lain bila tindakan mempengaruhi kepentingan seluruh partai transaksi...ini adalah masalah memotifasi usaha manajer. Itu terjadi karena pemisahan kepemilikan dan kontrol yang mencirikan usaha bisnis. Itu adalah tidak mungkin secara efektif untuk memegang saham dan kreditur untuk mengamati tingkat dan kualitas usaha top manajer atas nama mereka. Kemudian manajer bisa tergoda untuk berusaha, mempersalahkan keburukan firma pada faktor faktor selain kontrolnya. Jelas, jika ini terjadi, ada banyak implikasi yang serius, kedua duanya untuk investor dan untuk operasi ekonomi yang efisien.

2.3. Pengertian Informasi Bukan Akuntansi

Informasi lain yang juga dapat mempengaruhi pemberian kredit kepada calon debitur adalah informasi bukan akuntansi, yaqng meliputi : a. Jaminan kredit, nilai jaminan dapat mempengaruhi keputusan pemberian fasilitas kredit, jaminan yang diterima kreditur merupakan second way out terhadap penyelesaian akhir kredit, apabila kredit yang diberikan sudah tidak dimungkinkan kembali dari hasil usaha atau proyek yang dibiayai, maka jalan terakhir penyelesaian kredit harus melalui pencairan jaminan. b. Karakter debitur, untuk mengetahui sejauh mana kondisi track record debitur dalam menjalankan usahanya dan bagaimana hubungannya dengan bank. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008 c. Pengalaman Manajemen, kondisi ini patut diperhitungkan dalam penentuan pemberian fasilitas kredit, karena dapat melihat sejauh mana pengalaman pimpinan calon debitur mengelola usaha, dengan watak dan maksud baik debitur dalam mengelola usaha. d. Pendidikan Manajemen, untuk mengetahui keandalanmanajemen dalam mengelola usaha dari segi pendidikan, semakin tinggi jenjeng pendidikan seorang manajemen akan semakin tinggi daya analisis guna menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi dalam menjalankan operasional usaha. e. Diversifikasi Usaha, untuk mengetahui jumlah pemilik badan usaha yang dikelola debitur, semakin banyak kepemilikan usaha yang dikelola calon debitur akan semakin baik kelangsungan hiduo perusahaan. f. Sektor Ekonomi yang Dibiayai, untuk mengetahui apakah pemberian fasilitas kredit telah dipergunakan sesuai dengan sektor usaha debitur, sehingga tidak terjadi penyalah gunaan yang dapat berakibat fasilitas kredit tidak dapat dikembalikan sesuai akad kredit.

2.4. Pengertian Kredit

Dengan meningkatnya kegiatan perekonomian maka berdampak langsung kepada peningkatan skala usaha dan kebutuhan manusia. Peningkatan tersebut tidak selalu diikuti oleh kemampuan financial dari pelaku ekonomi, maka kredit akan selalu dibutuhkan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Misto Ketaren : Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Bukan Akuntansi Terhadap Pemberian Kredit Pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk Cabang Pkl. Brandan, 2008 USU Repository © 2008 Menurut Undang Undang Republik Indonesia No.10 tahun 1998, tentang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mwajibkan pihak debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga. Pengertian kredit tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa dalam pemberian kredit terdapat beberapa hal yaitu pihak yang memberikan sejumlah dana disebut dengan kreditur, dan pihak yang menerima sejumlah dana disebut debitur, unsure penyediaan dana, dibuatlah perjanjian kredit antara kreditur dengan debitur, batas waktu pemakaian dana oleh debitur, suku bunga yang diperhitungkan dan tidak disyaratkannya jaminan serta resiko bagi kreditur sebagai akibat dari penerimaan kembali sejumalh dana pada masa yang akan dating yaitu suatu kondisi yang diharapkan pada ketidak pastian. Kredit Modal Kerja KMK adalah pemberian sejumlah dana dalam jangka pendek untuk membiayai kebutuhan modal kerja usaha atau proyek, sehingga aktifitas usaha atau proyek terlaksana dengan lancer dan sesuai dengan harapan.

2.5. Prinsip Kredit