Koefisien Determinasi Uji Korelasi

4. Menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak hipotesis yang diusulk Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain: 1. Ho : βo = = 0 Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. : βo ≠ ≠ 0 Minimal satu parameter koefisien regresi ≠ 0 terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas. 2. Pilih taraf α yang diinginkan 3. Hitung statistik dengan menggunakan persamaan. 4. Nilai menggunakan daftar table F dengan taraf signifikansi α 5. Kriteria pengujian ; jika , maka Ho ditolak dan H 1 di terima. Sebaliknya jika ≤ , maka Ho diterima dan H 1 ditolak.

2.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel tak bebas. Nilai dikatakan baik jika berada diatas 0,5 karena nilai berkisaran antara 0 dan 1. Pada umunya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel tak bebas dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalm model. Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu: Universitas Sumatera Utara ∑ Harga diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh atau tidak berpengaruh saja.

2.5 Uji Korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk mennguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukan hubungan fungsional berhubungan bukan berarti disebabkan. Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel tidak ada variabel dependent maupun independent. Keeratan hubungan ini menyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Uji korelasi terdiri dari Pearson, Spearman, dan Kendall. Jika sampel data lebih dari 30 sampel besar dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearson karena memenuhi asumsi parametrik. Jika jumlah sampel kurang dari 30 sampel kecil dan kondisi data tidak normal maka sebaiknya menggunakan korelasi Spearman atau Kendall karena memenuhi asumsi non parametrik.

2.5.1 Koefisien Korelasi

Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan keeratan suatu hubungan antar variabel. Koefisien korelasi biasanya disimbolkan dengan r. Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Untuk menghitung koefisien korelasi antara variabel tak bebas Y dengan tiga variabel bebas yaitu: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } 2. Koefisien korelasi antara Y dengan ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } ∑ ∑ 3. Koefisien korelasi antara Y dengan ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } ∑ ∑ 4. Koefisien korelasi antara Y dengan ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } ∑ ∑ Koefisien korelasi memeiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelsi adalah plus + atau minus - yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi: 1. Tanda positif + pada koefisien korelasi menunjukan hubungan yang searah korelasi positif. Artinya jika suatu nilai variabel mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami kenaikan dan demikian juga sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 2. Tanda negatif - pada keofisien korelasi menunjukan hubungan yang berlawanan arah korelasi negatif. Artinya jiak suatu nilai variebal mengalami kenaikan maka nilai variabel yang lain juga mengalami penurunan dan demikian juga sebaliknya. Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. 0,00 sampai dengan 0,19 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah. 2 0.20 sampai dengna 0,39 berarti korelasi memiliki keeratan lemah. 3 0,40 sampai dengan 0,59 berarti korelasi memiliki keeratan sedang. 4 0,60 sampai dengan 0,79 berarti korelsai memiliki keeratan kuat. 5 0,80 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat . 6 1 berarti korelsi sempurna. Analisis ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan derajat hubungan antar dua variabel. Derajat hubungan anatar dua variabel disebut korelsi sederhana sedangkan derajat yang berkaitanj dengan tiga atau lebih variabel disebut sebagai korelasi berganda. Korelasi dapat bersifat linier atau non linier. Universitas Sumatera Utara BAB 3 GAMBARAN UMUM

3.1 Pengertian Jalan