3.5. Kriteria Penelitian
3.5.1 Kriteria inklusi 1. Anak menderita ADB
2. Mendapat persetujuan tertulis dari orangtua
3.5.2. Kriteria eksklusi 1. Menderita penyakit darah yang lain, gizi buruk, penyakit ginjal dan
penyakit infeksi kronis lain 2. Dijumpai gangguan neurologis yang nyata
3. Anemia berat, yaitu Hb 7 gdl
3.6. PersetujuanInformed consent
Semua subjek penelitian akan diminta persetujuan dari orangtua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai kondisi penyakit yang dialami,
pengobatan yang diberikan, dan efek samping pengobatan. Formulir persetujuan setelah penjelasan PSP dan draft penjelasan sebagaimana
terlampir dalam tesis ini. 3.7. Etika Penelitian
Penelitian ini disetujui oleh komite etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, seperti yang terlampir pada tesis ini.
Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian
- Semua anak sekolah dasar usia 6-12 tahun di populasi terjangkau diambil darah kapiler dengan cara menusukkan jarum di jari tengah
tangan kiri. Dilakukan pemeriksaan hemoglobin Hb, hematokrit Ht, Mean Corpuscular
Volume MCV, Mean Corpuscular Hemoglobine
MCH , Mean Corpuscular Hemoglobin Concentrate
MCHC ,
jumlah eritrosit
RBC and Red Blood Cell Distribution Width
RDW dengan alat
auto analyzer ABX Mikros-60, France .
- Anak yang menderita ADB diikutsertakan dalam penelitian. - Orang tua diminta untuk mengisi kuesioner CBCL versi bahasa
Indonesia setelah diberi penjelasan tentang cara mengisi sebelumnya - Dilakukan randomisasi pemberian obat besi Fe dan plasebo dengan
randomisasi sederhana cabut nomor. Untuk masing - masing anak, petugas mengambil gulungan kertas yang ditempatkan dalam kotak.
Peneliti membuka gulungan kertas, anak yang mendapatkan nomor ganjil dimasukkan ke dalam kelompok besi.
- Kelompok intervensi mendapat terapi besi dengan dosis 4 - 6 mg besi elemental per kilogram berat badan per hari, yaitu kapsul berisi sulfas
ferosus 200 mg 40 mg besi elemental diberikan 3 kali sehari. Anak meminum obat di depan guru atau orangtuanya
- Plasebo terdiri dari sakarin laktis dan dikemas dalam kapsul dengan warna, bentuk dan ukuran yang sama dengan preparat Fe
Rina Amalia Caromina Saragih : Perilaku Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi Setelah…, 2008 USU e-Repository © 2008
- Data antropometri yang diambil: 1. Berat badan: diukur dengan alat timbangan merk Camry sensitifitas
0,5 kg, anak hanya memakai pakaian minimal berupa seragam sekolah.
2. Tinggi badan: diukur dengan pengukur tinggi merk MIC sensitifitas 0,5 cm, tanpa alas kaki.
- Orang tua kembali diminta untuk mengisi kuesioner Child Behavior
Check List versi bahasa Indonesia enam bulan setelah pemberian
preparat besi
3.9. Identifikasi Variabel