Koefisien Keseragaman Interval, Laju dan Lama Penyiraman

d = diameter lubang nozel mm h = tekanan nozel m Laju penyiraman adalah laju jatuhnya air ke permukaan tanah yang disemprotkan dari lubang nozel. Besarnya laju penyiraman dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: | 18 | keterangan: I = laju penyiraman rata-rata mmjam K = faktor konversi sebesar 60 Q = debit sprinkler lmenit S e = jarak sprinkler dalam lateral m S I = jarak lateral m Waktu aplikasi pemberian air irigasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penyiraman air irigasi sesuai dengan kedalaman air irigasi yang ditentukan. Untuk derajat keamanan yang masih memungkinkan, waktu aplikasi sebaiknya tidak melebihi 90 dari total waktu potensial 24 jam yaitu 21,6 jam per hari. Waktu aplikasi pemberian air irigasi dihitung dengan persamaan berikut: | 19 | keterangan: T app = waktu aplikasipemberian air irigasi jam AGD Actual Gross Depth = d = kedalaman kotor air irigasi mm I = laju penyiraman rata-rata mmjam Kebutuhan kapasitas air pada sistem irigasi curah bergantung pada luas areal yang diirigasi, kedalaman air irigasi yang diberikan dan lama operasi pemberian air per irigasi, dengan mengikuti persamaan berikut: | 20 | Keterangan : Q S = Kapasitasdebit sistem ldetik K = Konstanta sebesar 2,78 A = Luas arealblok irigasi Ha d = Kedalaman kotor air irigasi mm f = Periode operasi per irigasi atau selang interval irigasi hari t = Rata-rata lama operasi irigasi jamhari Bila kapasitas sistem yang diperoleh lebih besar dari debit yang tersedia, maka perlu dilakukan beberapa hal, seperti: pengurangan luas areal, pengurangan banyaknya tanpa irigasi atau penambahan jam operasi irigasi per hari. Jumlah nozel yang digunakan dapat ditentukan berdasarkan keadaan areal dengan menggunakan persamaan berikut: | 21 | Keterangan : N n = jumlah nozel Q S = kapasitasdebit sistem ldetik q a = debit nozel rata-rata ldetik

2.2.5. Spesifikasi Pompa

Jenis pompa yang bisa digunakan pada suatu sistem irigasi curah adalah sentrifugal dan turbin. Keller dan Bliesner 2000 menyatakan bahwa pompa sentrifugal digunakan apabila debit dan tekanan yang dibutuhkan relatif kecil, sedangkan pompa turbin digunakan apabila debit dan tekanan yang dibutuhkan relatif besar. Karakteristik suatu pompa biasanya ditujukan oleh suatu kurva karakteristik pompa yang dinyatakan hubungan antara kemampuan menaikkan air H, besarnya debit Q, efisiensi E, jumlah putaran per menit N dan besarnya tenaga P. Besarnya tenaga yang diperlukan untuk pemompaan air tergantung pada debit pemompaan, total head dan efisiensi pemompaan yang secara matematis ditujukan pada persamaan berikut: | 22 | Keterangan : BHP Brake Horse Power= tenaga penggerak kW Q = debit pemompaan ldetik TDH = total dynamic head m C = faktor konversi sebesar 102,0 E p = efisiensi pemompaan Besarnya total dinamik head H dihitung dengan persamaan: TDH = SH + E + Hf 1 + H m + Hf 2 + H v + H e + H s | 23 | Keterangan : SH = beda elevasi sumber air dengan pompa m E = beda elevasi pompa dengan lahan tertinggi m Hf 1 = kehilangan head akibat gesekan sepanjang pipa penyaluran dan distribusi m H m = kehilangan head pada sambungan-sambungan dan ketup m Hf 2 = kehilangan head pada sub unit m, besarnya 20 dari Ha H v = Velocity head m, besarnya 0,3 m H e = tekanan operasi emitter m H s = head untuk faktor keamanan m, besarnya 20 dari total kehilangan head

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Sumberdaya Lahan dan Air Jurusan Teknik Pertanian. Dan Lahan Parkir Jurusan Teknik Pertanian di Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Juni sampai dengan Juli 2014.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air, pipa PVC 0,5”, 34”, sambungan pipa Tee, elbow, reducer sock,sock drat, dll, lem pipa dan listrik. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sprinkler jenis challenger, pompa air, water meter, pressure gagepengukur tekanan, manometer, meteran, gergaji besi, wadah penampung, waterpas, gelas ukur 500 ml, stopwatch, stop kran, filter, seperangkat komputer serta alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

3.3.1 Desain Pendahuluan

Desain pendahuluan dimaksudkan untuk menentukan tata letak, penentuan spesifikasi sprinkler, spesifikasi pipa manifold dan lateral, spesifikasi pompa dan kapasitas sistem. a. Spesifikasi sprinkler Adapun spesifikasi sprinkler yang akan digunakan adalah: Jenis : Challanger Tekanan :1-1,5 bar Kapasitas : 0,03 ldet Radius penyiraman : 4 meter Diameter pembasahan : 8 meter Spasing jarak antar sprinkler dan lateral : 4 meter b. Spesifikasi pipa manifold dan pipa lateral Panjang maksimum lateral dibatasi oleh kriteria hidrolika pipa, yaitu total kehilangan head pada pipa lateral harus lebih kecil atau sama dengan total kehilangan head maksimum yang diijinkan pada lateral yaitu sebesar 11. Begitu pula dengan pipa manifold, kehilangan head pada pipa manifold harus lebih kecil atau sama dengan total kehilangan head maksimum yang diijinkan pada manifold yaitu sebesar 9. Jadi total kehilangan head pada sistem jaringan pipa manifold dan lateral tidak boleh melebihi atau harus sama dengan 20.