1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat. Beberapa dampak yang kita
lihat dan kita rasakan adalah banyaknya pengangguran, yang menyebabkan semakin bayaknya masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Naiknya
harga BBM 87,5 per Oktober 2005 mengakibatkan naiknya harga barang dan jasa. Hal tersebut semakin membebani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup kerena dibarengi dengan naiknya harga kebutuhan pokok. Dengan kondisi perekonomian yang bisa dikatakan terpuruk, maka
kemampuan bagi golongan ekonomi lemah sangat tidak mendukung bagi kegiatan usaha. Dalam rangka mengatasi kesulitan permodalan, alternatif atau
pilihan yang diambil adalah naiknya permintaan kredit pada bank umum atau BPR baik diwilayah perkotaan dan pedesaan. Hal ini pernah dimuat dalam tempo
interaktif, “Penyaluran kredit Bank Perkreditan Rakyat BPR wilayah Jabodetabek per Juni 2005 meningkat 53” www.tempointeraktif.com.
Ditengah lesunya kondisi ekonomi seperti sekarang ini, BPR tetap mampu mempertahankan kredibilitas di tengah masyarakat. Namun demikian, ada
beberapa BPR di wilayah Indonesia yang mengalami masalah kredit macet
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Seperti halnya Bank Umum, BPR juga memberikan beberapa ketentuan yang berkaitan dengan kredit. Jika pada Bank Umum ketentuan yang diterapkan
antara lain: jenis pinjaman, besar pinjaman, jangka waktu pinjaman, penggunaan dana yang dipinjam, skedul pelunasan, tingkat pinjaman dan resiko pinjaman
Ali, 1970: 114. Sementara, ketentuan kredit yang diberikan oleh BPR hampir sama dengan bank umum, namun ada sedikit perbedaan yaitu jaminan yang
diminta oleh BPR relatif lebih kecil www.kompas.com. Itu karena sasaran usaha BPR dadalah golongan ekonomi lemah, dimana golongan ini tidak
mempunyai aset yang cukup besar. Kemudian perbedaan lain adalah tingkat suku bunga di BPR relatif lebih tinggi www.suararakyat.com.htm. BPR mengambil
kebijakan ini sebagai kompensasi atas rendahnya jaminan atau agunan yang diminta oleh pihak BPR. Walaupun tingkat bunga BPR lebih tinggi dari pada
Bank Umum, nasabah dan calon nasabah tetap memilih BPR sebagai alternatif pemilihan dana yang mudah didapat dan tidak memerlukan biaya administrasi
yang besar dan proses yang rumit. Dengan beberapa keunggulan yang ada pada BPR, membuat masyarakat
memilih untuk menjadikan BPR sebagai mitra usahanya. Masyarakat memilih untuk menjadi mitra BPR karena mereka merasakan kenyamanan atau kepuasan
dalam bertransaksi dengan BPR, tidak sebagai alternatif pendanaan saja tetapi adanya fungsi pelayanan kredit yang membantu calon nasabah dalam memahami
3
jumlah kebutuhan modal. Kenyaman atau kepuasan tersebut salah satunya karena dalam pencairan dana kredit, tabungan, dan deposito terjamin kelancarannya.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti memutuskan uantuk melakukan penelitian dengan topik fasilitas kredit BPR dalam kaitannya dengan tingkat
kepuasan nasabah BPR. Adapun judul yang diambil dalam penelitian ini adalah: PENGARUH JUMLAH PINJAMAN, JAMINAN KREDIT, JANGKA WAKTU
PINJAMAN, SKEDUL PEMBAYARAN, TINGKAT BUNGA PINJAMAN, DAN PELAYANAN PINJAMAN KREDIT TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN NASABAH BANK PERKREDITAN RAKYAT
B. Identifikasi Masalah