105
bunga pinjaman dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan sangat rendah.
Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi r
y.5
antara tingkat bunga pinjaman X
5
dengan tingkat kepuasan nasabah Y signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini menggunakan uji t,
dengan ketentuan jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan antara X
5
dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah –1,455 Lampiran 9 hal 146 dan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan dk = n – 2 dk = 100 – 2 = 98 adalah 1,9845 Lampiran 10
hal 150. Karena nilai t
hitung
–1,455 nilai t
tabel
1,9845, maka H diterima atau hasil pengujian tidak signifikan. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat bunga pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis V
yang menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat bunga pinjaman X
5
terhadap tingkat kepuasan nasabah Y ditolak.
f. Pengujian hipotesis VI
1 Perumusan hipotesis: H
: Tidak ada pengaruh pelayanan pinjaman kredit terhadap
tingkat kepuasan nasabah. H
a
: Ada pengaruh pelayanan pinjaman kredit terhadap tingkat
kepuasan nasabah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2 Pengujian hipotesis: Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan
regresi linear sederhana Sugiyono, 2005: 244. Proses perhitungan dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS for Windows versi
12, dan diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = 8,375202394658 + 0,2200967073452 X
6
Keterangan: Y
= Variabel tingkat kepuasan nasabah X
6
= Variabel pelayanan pinjaman kredit Nilai koefisien korelasi r antara pelayanan pinjaman kredit X
6
dengan tingkat kepuasan nasabah Y sebesar 0,692 Lampiran 9 hal 147. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan antara
pelayanan pinjaman kredit dengan tingkat kepuasan nasabah terkategorikan positif dan kuat.
Selanjutnya akan diuji apakah koefisien korelasi r
y.6
antara pelayanan pinjaman kredit X
6
dengan tingkat kepuasan nasabah Y signifikan atau tidak. Uji signifikansi koefisien korelasi ini
menggunakan uji t, dengan ketentuan jika t
hitung
t
tabel
, maka hubungan antara X
6
dengan Y signifikan, dan sebaliknya. Diketahui bahwa nilai t
hitung
adalah 9,501 Lampiran 9 hal 148 dan nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 dengan dk = n – 2 dk = 100 – 2 = 98 adalah 1,9845 Lampiran 10 hal 150. Karena nilai t
hitung
9,501 nilai t
tabel
1,9845, maka H
a
diterima atau hasil pengujian signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan pinjaman kredit berpengaruh
107
secara signifikan terhadap tingkat kepuasan nasabah. Dengan demikian, hipotesis VI yang menyatakan bahwa ada pengaruh tingkat
bunga pinjaman X
6
terhadap tingkat kepuasan nasabah Y diterima.
C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh jumlah pinjaman terhadap tingkat kepuasan
Nilai koefisien korelasi antara jumlah pinjaman dengan tingkat kepuasan sebesar 0,197. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif
tidak ada tanda negatif pada angka 0,197, yang berarti semakin tinggi jumlah pinjaman yang diterima nasabah, maka semakin tinggi pula tingkat
kepuasannya. Sebaliknya, apabila semakin rendah jumlah pinjaman, maka semakin rendah pula tingkat kepuasannya.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah. Hal ini didukung oleh
hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai t
hitung
sebesar 1,984 lebih kecil dari nilai t
tabel
sebesar 1,9845. Deskripsi mengenai tingkat kepuasan menunjukkan bahwa sebagian
besar nasabah memiliki tingkat kepuasan yang terkategorikan cukup puas. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean tingkat kepuasan nasabah
= 21,57, median tingkat kepuasan nasabah = 22,00, modus tingkat kepuasan nasabah = 20, dan standar deviasi tingkat kepuasan nasabah = 2,354. Tingkat
kepuasan nasabah tampak dalam senang atau tidak senangnya nasabah setiap kali nasabah dan marketing bertemu untuk melakukan transaksi. Secara