Maksud Rujukan Waktu Maksud Deiksis Eksofora
deiksis data 8M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Bawono Kumoro seorang Head of Politics and Government Department the Habibie
Center melalui opini harian Koran Tempo edisi Rabu, 9 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 8M memiliki kaitan dengan Pemilihan Umum
Kepala Daerah di Indonesia Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada tanggal Rabu, 9 Desember 2015. Penulis Bawono Kumoro mengungkapkan opininya
data 9 bersamaan dengan Pilkada serentak di Indonesia pada Rabu, 9 Desember 2015. Jadi, wujud hari ini data 8M bermaksud merujuk pada hari
Rabu, 9 Desember 2015.
9M Hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum Myanmar yang
diumumkan pada Senin lalu menyebutkan, di tingkat nasional, NLD mengurangi 135 dari 224 kursi Majelis Tinggi Amyotha Hluttaw,
255 dari 440 kursi Majelis Rendah Pyithu Hluttaw, serta 476 dari 860 total kursi parlemen daerah.
Koran Tempo, 25 November 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Bambang Hartadi
Nugroho seorang alumnus Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, The Australian National University yang merupakan penulis opini di
harian Koran Tempo edisi 25 November 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan pemilihan umum di Myanmar pada 8
November 2015 yang dimenangkan oleh National League for Democracy NLD partai oposisi terbesar di Myanmar yang berada
di bawah pimpinan Aung San Suu Kyi berdasarkan pengumuman resmi dari KPU Myanmar pada Senin lalu Senin, 23 November
2015.
Tuturan data 9M memiliki wujud deiksis berupa Senin lalu. Kata Senin lalu
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada hari. Purwo 1984: 62 untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata lalu.
Data 9M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud Senin lalu bermaksud PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merujuk pada hari yang tidak diucapkan secara langsungtertulis oleh penulis, sehingga pembaca harus memahaminya sendiri dan data 9M dengan wujud
Senin lalu bermaksud merujuk Senin, 23 November 2015 yaitu beberapa hari
sebelum data 9M dituturkanditerbitkan pada Rabu, 25 November 2015. Maksud deiksis data 9M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Bambang
Hartadi Nugroho seorang alumnus Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, The Australian National University melalui opini di harian Koran Tempo edisi Rabu,
25 November 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 9 memiliki kaitan dengan pemilihan umum di Myanmar pada 8 November 2015. Penulis Bambang
Hartadi Nugroho mengungkapkan bahwa KPU Myanmar secara resmi pada Senin, 23 November 2015 mengumumkan bahwa yang memenagkan pemilu di
Myanmar adalah National League for Democracy NLD partai oposisi terbesar di Myanmar yang berada di bawah pimpinan Aung San Suu Kyi. Jadi, wujud Senin
lalu data 9M bermaksud merujuk pada Senin, 23 November 2015.
10M Tapi ada setidaknya dua hal yang mengindikasikan bahwa situasi
kali ini berbeda.
Koran Tempo, 25 November 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Bambang Hartadi
Nugroho seorang alumnus Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, The Australian National University yang merupakan
penulis opini di harian Koran Tempo edisi 25 November 2015 kepada pembaca.Tuturan ini berkaitan dengan pemilihan umum di
Myanmar pada 8 November 2015. Pemilu Myanmar pertama kali dilakukan pada tahun 1990 yang diwarnai dengan adanya kudeta
militer, sedangkan pemilu Myanmar tahun 2015 memberikan hak- hak demokratis pada militer di Myanmar.
Tuturan data 10M memiliki wujud deiksis berupa kali ini. Kata kali ini merupakan deiksis waktu yang merujuk pada hari. Data 10M jika dikaitkan
dengan teori deiksis, wujud kali ini bermaksud merujuk pada hari yang tidak diucapkan secara langsungtertulis oleh penuturpenulis, sehingga mitra
tuturpembaca harus memahaminya sendiri dan data 10M dengan wujud kali ini bermaksud merujuk pada Minggu, 8 November 2015 pemilihan umum Myanmar
yang memberikan hak kebebasandemokrasi pada militer dalam pemilu. Maksud deiksis data 10M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Bambang
Hartadi Nugroho seorang alumnus Coral Bell School of Asia Pacific Affairs, The Australian National University melalui opini di harian Koran Tempo edisi 25
November 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 10M berkaitan dengan Pemilu di Myamnar pada Minggu, 8 November 2015. Penulis Bambang Hartadi
Nugroho mengungkapkan bahwa Myanmar yang tahun 1990 pernah melakukan pemilu dan diwarnai dengan adanya kudeta militer dan Pemilukembali pada
Minggu, 8 November 2015 dengan memberikan hak-hak kebebasan demokrasi kepada militer Myanmar. Jadi, wujud kali ini pada data 10M bermaksud
merujuk pada Rabu, 8 November 2015 ketika pemilihan umum di Myamnar yang memberikan kebebasan pada militer dalam mengikuti pemilu.
11M Sekarang saatnya ia dituntut bersikap dan bertindak berdasarkan
pada clarity tujuan yang ingin dicapai pemerintahannya, untuk membuktikan kualitas leadership-nya.
Koran Tempo, 16 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Mohamad Cholid
seorang International Certified Business Coach at Action Coach; alumnus The International Academy for Leadership, Jerman yang
merupakan penulis pendapat di rubrik pendapat harian Koran Tempo
edisi 16 September 2015. Tuturan ini berkaitan dengan kinerja kepemimpinan Presiden Jokowi Oktober 2014 hingga
Oktober 2015 di Indonesia yang penuh kontroversial dan membuat greget dibeberapa kalangan berupa kenaikan inflasi
karena kenaikan BBM walaupun meringankan APBN, melakukan manuver stategis mengganti kabinet yang berkerja tidak serius, dan
mampu menangani kegaduhan di Polri.
Tuturan data 11M memiliki kata deiksis berupa sekarang. Kata sekarang
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada hari. Purwo 1984: 71 kata sekarang
bertitik labuh pada saat si pembicara mengucapkan kata itu dalam kalimat, atau yang disebut saat tuturan. Data 11M jika dikaitkan dengan teori
deiksis, wujud sekarang bermaksud merujuk pada hari yang tidak diucapkan secara langsungtertulis oleh penulis, sehingga pembaca harus memahaminya
sendiri dan data 11M dengan wujud sekarang bermaksud merujuk pada waktu dituliskan kalimatdeiksis yaitu Rabu, 16 September 2015. Maksud deiksis data
11M dapat diketahui karena ditulisdismapaikan oleh Mohamad Cholid seorang International Certified Business Coach at Action Coach; alumnus The
International Academy for Leadership, Jerman melalui opini di harian Koran Tempo
edisi Rabu, 16 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 11M memiliki kaitan dengan kinerja kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo yang
penuh kontroversial dan membuat greget dibeberapa kalangan berupa kenaikan inflasi karena kenaikan BBM walaupun meringankan APBN, melakukan manuver
stategis mengganti kabinet yang berkerja tidak serius, dan mampu menangani kegaduhan di Polri. Penulis Mohamad Cholid mengungkapkan harapannya
kepada Presiden RI Joko Widodo agar Presiden terus melakukan berbagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tindakan dan bersikap sesuai dengan tujuan pemerintahan Indonesia. Jadi wujud sekarang
data 11M bermaksud merujuk pada Rabu, 16 September 2015. 2 Deiksis Waktu Rujukan Minggu
Maksud deiksis waktu, memiliki rujukan yang menunjukkan waktu yang berada di luar teks atau tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis.
Rujukan dari deiksis eksofora waktu rujukan minggu dikhususkan pada kata mengandung deiksis yang merujuk pada jumlahrentang minggu. Maka deiksis
waktu rujukan minggu memiliki rujukan waktu pada satuan mingguanrentang mingguan dan tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturberada di luar
tuturan. Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis eksofora waktu
rujukan minggu.
12M Perkembangan menariknya adalah Vatikan pekan lalu menerima
satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan dua anak, pengungsi Nasrani asal Ibu Kota Damaskus, Suriah.
Koran Tempo, 26 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Faisal Assegaf
seorang pemerhati Timur Tengah dan pendiri ALBALAD.CO yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 26
September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan konflik bersenjata di Suriah dan Irak selama empat tahun jika
dihitung sampai September 2015. Konflik bersenjata di Suriah dan Irak menyebabkan warga sipil Suriah pergi mengungsi ke negara-
negara yang dianggap aman yaitu di Vatikan, pada 12 September 2015. Konflik Suriah dan Irak bukan saja melibatkan pemerintahan
maupun warga sipil yang beragama Islam, akan tetapi juga memberikan dampak bagi warga non-IslamNasrani yang berada di
Suriah dan Irak.
Tuturan data 12M memiliki kata deiksis berupa pekan lalu. Kata pekan
lalu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada minggu. Purwo 1984: 62
untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata lalu.
Data 12M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud pekan lalu bermaksud merujuk pada satu minggu sebelum tanggal 26 September 2015 dan jika diperinci
dan dihitung mundur mulai tanggal 26 September 2015 akan berada ditanggal 12 September 2015. Maksud deiksis data 12M dapat diketahui karena
ditulisdisampaikan oleh Faisal Assegaf seorang pemerhati Timur Tengah dan pendiri ALBALAD.CO melalui opini harian Koran Tempo edisi Rabu, 26
September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 12M berkaitan dengan konflik bersenjata di Suriah dan Irak selama empat tahun jika dihitung sampai
September 2015. Penulis Faisal Assegaf mengungkapkan bahwa konflik bersenjata di Suriah dan Irak menyebabkan warga sipil Suriah pergi mengungsi ke
negara-negara yang dianggap aman yaitu di Vatikan pada 12 September 2015.. Jadi, wujud pekan lalu pada data 12M bermaksud merujuk pada 19 September
2015 ketika Vatikan menerima satu keluarga Nasrani dari Suriah untuk mengungsi.
13M Sewaktu bersepeda bersama para srikandi B2W di Lombok dua pekan lalu, peternak mutiara di Teluk Nara, Lombok juga
mengeluh mengenai turunnya kualitas hasil budi daya karena naiknya suhu dan kondisi air.
Koran Tempo, 8 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Moazzam Malik
seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo
edisi 8 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan isu perubahan iklim di dunia yang semakin dekat dan
semakin terbukti bahwa dunia akan terjadi perubahan iklim yang sangat drastis. Penulis menunjukkan mengenai fakta kebenaran
dari perubahan iklim di dunia melalui pengalaman nyata dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulis ketika berada di Lombok, Indonesia tepatnya tanggal 2 September 2015.
Tuturan data 13M memiliki wujud deiksis berupa dua pekan lalu. Kata
pekan lalu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada minggu. Purwo 1984:
62 untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata lalu. Data 13M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud pekan lalu
bermaksud merujuk pada dua minggu sebelum tanggal 8 September 2015 dan jika diperinci dan dihitung mundur mulai tanggal 8 September 2015 akan berada
ditanggal 2 September 2015. Maksud deiksis data 13M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig
Traavik seorang Duta Besar Norwegia melalui opini di harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 13M memiliki kaitan
dengan isu perubahan iklim di dunia. Penulis Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta Besar Norwegia mengungkapkan
pengalamannya terhadap fakta perubahan iklim di dunia yaitu ketika penulis Moazzam Malik seorang Duta Besar Inggris dan Stig Traavik seorang Duta
Besar Norwegia berkunjung ke Lombok untuk menemui para petni mutiara yang mengalami penurunan pendapatan karena naiknya suhu dan kondisi air. Jadi,
wujud pekan lalu pada data 13M bermaksud merujuk pada 2 September 2015 ketika penulis berada di Lombok, tepatnya di Teluk Nara untuk menemui
peternak mutiara di Teluk Nara. 3 Deiksis Waktu Rujukan Bulan
Maksud deiksis waktu, memiliki rujukan yang menunjukkan waktu yang berada di luar teks atau tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis.
Rujukan dari deiksis waktu rujukan bulan dikhususkan pada kata mengandung deiksis yang merujuk pada bulan dalam kalender. Maka deiksis waktu rujukan
bulan memiliki rujukan waktu pada satuan bulan yang tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturberada di luar tuturan.
Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis waktu rujukan bulan.
14M Jadi, ada risiko rupiah akan tertekan dengan lebih signifikan lagi
kalau langkah menurunkan BI Rate dilakukan pada bulan ini. Koran Tempo, 23 November 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Purba Yudhi Sadewa seorang Ekonom Lulusan Purdue University, Amerika
Serikat yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 23 November 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan
rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan BI Rate di level 7,5 persen, mengingat kondisi ekonomi
di dunia dan Indonesia sedang mengalami keloyoan.
Tuturan data 14M memiliki wujud deiksis berupa bulan ini. Kata bulan
ini merupakan deiksis waktu yang merujuk pada bulan. Purwo 1984: 81 leksem
waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata ini merujuk secara luar-tuturan pada waktu sekarang karena rujukan bulan, maka dalam jangka bulan yang sama
dituturkan dan peristiwa yang dituturkan. Data 14M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud bulan ini bermaksud merujuk pada bulan yang sama antara data
14M dibuatditerbitkan dan bersamaan dengan peristiwa yang berkaitan dengan data 14M yaitu bulan November 2015. Maksud deiksis data 14M dapat
diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Purba Yudhi Sadewa seorang ekonom lulusan Purdue University, Amerika Serikat melalui opini di harian Koran Tempo
edisi 23 November 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 14M memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kaitan dengan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang memutuskan untuk menahan BI Rate di level 7,5 persen, mengingat kondisi ekonomi di dunia dan
Indonesia sedang mengalami keloyoan. Penulis Purba Yudhi Sadewa mencoba membayangkan jika BI Rate diturunkan bulan November 2015 akan membuat
rupiah lebih tertekan. Jadi wujud bulan ini data 14M bermaksud merujuk pada bulan November 2015.
15M Betapa tidak, pada Mei lalu, Presiden Joko Widodo telah
menandatangani Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru Dan Penyempurnaan Tata Kelola
Hutan Primer dan Lahan Gambut, atau lebih dikenal dengan Inpres Monoratorium Izin Baru Tata Kelola Hutan.
Koran Tempo, 8 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Toto Subandriyo
seorang Lulusan Institut Pertanian Bogor yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 kepada
pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan, sehingga menimbulkan
bencana asap yang parah di Sumatera pada Juni 2015. Sebelum terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan yang hebat di Sumatera
dan Kalimantan pada Juni 2015, Presiden Joko Widodo pada Mei 2015 telah melakukan penandatanganan Instruksi Presiden Nomor
8 Tahun 2015 terkait penundaan pemberian izin baru kepada pengelola hutanindustri pembuka lahan baru di hutan. Dapat
dilihat bahwa sebelum terjadi kebakaran hutan dan lahan, Presiden Joko Widodo sudah lebih dulu memberikan Perpes terkait
penundaan izin baru bagi pembuka lahan baru.
Tuturan data 15M memiliki wujud deiksis berupa Mei lalu. Kata Mei lalu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada bulan yang tidak diungkapkan
secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 62 untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata lalu. Data 15M jika
dikaitkan dengan teori deiksis, wujud Mei lalu terdapat kata lalu yang menunjukkan waktu yang sudah terjadi, maka Mei lalu data 15M bermaksud
merujuk pada bulan Mei 2015. Maksud deiksis data 15M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Toto Subandriyo seorang lulusan Institut Pertanian
Bogor melalui opini harian Koran Tempo edisi 8 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 15M memiliki kaitan dengan kebakaran hutan dan
lahan di Sumatera dan Kalimantan, sehingga menimbulkan bencana asap yang parah di Sumatera pada Juni 2015. Penulis Toto Subandriyo mengungkapkan
bahwa sebelum terjadi kebakaran hutan Juni 2015, Presiden RI Joko Widodo pada Mei 2015 telah mengesahkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2015
tentang Penundaan Pemberian Izin Baru Dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut, atau lebih dikenal dengan Inpres Monoratorium Izin
Baru Tata Kelola Hutan. Jadi, wujud Mei lalu data 15M bermaksud merujuk Mei 2015.
16M Mereka berada di New York 25-27 September mendatang untuk
menghadiri PertemuanTingkat Tinggi PBB tentang Pembangunan Pasca -2015.
Koran Tempo, 22 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Desra Percaya
seorang Duta BesarWakil Tetap pada PBB di New York yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 22
September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan akan diadakannya pelaksanaan PBB di New York, AS yang akan
membicarakan Pembangunan Pasca 2015 pada tanggal 25 Setember hingga 27 September 2015. Orang-orang penting seperti
Paus Fransiskus, Shakira Penyanyi, dan Malala Yousafzai Pemenang Nobel Perdamaian akan hadir di acara PBB di New
York pada 25 sampai 27 September 2015.
Tuturan data 16M memiliki wujud deiksis berupa September mendatang. Kata September mendatang merupakan deiksis waktu yang merujuk pada bulan
yang tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 61 menyatakan sebagai lawan kata depan dan datang dipergunakan kata lalu untuk
merujuk pada kala lampau, sehingga jika dilogika kata datang dan mendatang dipergunakan untuk merujuk pada waktu yang akan datangmerujuk waktu setelah
tuturan. Data 16M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud September mendatang
terdapat kata mendatang yang menunjukkan waktu atau bulan yang akan datang setelah tuturan diucapkan pada waktu tertentu, maka September
mendatang data 16M bermaksud merujuk pada bulan September 2015 tepatnya
25 sampai 27 September 2015. Maksud deiksis data 16M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Desra Percaya seorang duta besarWakil Tetap
pada PBB di New York melalui opini di harian Koran Tempo edisi 22 September 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 16M memiliki kaitan dengan
diadakannya pelaksanaan PBB di New York, AS yang akan membicarakan Pembangunan Pasca 2015 pada tanggal 25 Setember hingga 27 September 2015.
Penulis Desra Percaya mengungkapkan bahwa acara PBB di New York pada 25 sampai 27 September 2015 akan menghadirkan Paus Fransiskus, Shakira
Penyanyi, dan Malala Yousafzai Pemenang Nobel Perdamaian. Jadi, wujud September mendatang
bermaksud merujuk bulan September 2015 tepatnya 25 sampai 27 September 2015 ketika setelah tuturan 16M dibuat kemudian
diadakan pelaksanaan PBB di New York, AS. 4 Deiksis Waktu Rujukan Tahun
Maksud deiksis waktu, memiliki rujukan yang menunjukkan waktu yang berada di luar teks atau tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis.
Rujukan dari deiksis waktu rujukan tahun dikhususkan pada kata mengandung deiksis yang merujuk pada tahun. Maka deiksis waktu rujukan tahun memiliki
rujukan waktu pada angka tahun dan tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturberada di luar tuturan.
Berikut merupakan contoh kalimat yang mengandung deiksis waktu rujukan tahun.
17M Program Jaminan Kesehatan Nasional JKN berkembang amat
pesat sejak dimunculkan awal tahun lalu.
Koran Tempo, 15 September 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Eva Tirtabayu
Hasri seorang periset Fakultas Kedokteran Universitas gadjah Mada yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi
15 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan wacana kenaikan premi untuk penerima bantuan iuran PBI oleh
BPJS pada 17 Februari 2015. BPJS memiliki program yang bernama Jaminan Kesehatan Nasoinal JKN yang dibuat sejak
tahun 2014.
Tuturan data 17M memiliki wujud deiksis berupa tahun lalu. Kata tahun
lalu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukan tidak
diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 62 untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata lalu.
Data 17M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud tahun lalu terdapat kata lalu
yang menunjukkan
waktu yang
sudah terjadisebelum
dituturkanditerbitkannya data 17M, maka tahun lalu data 17M bermaksud merujuk pada tahun sebelum tahun dituturkanditerbitkan data 17M yaitu tahun
2014. Maksud deiksis data 17M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Eva Tirtabayu Hasri seorang periset Fakultas Kedokteran Universitas gadjah
Mada melalui opini harian Koran Tempo edisi 15 September 2015 kepada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembaca. Kemunculan data 17M memiliki kaitan dengan wacana kenaikan premi untuk penerima bantuan iuran PBI oleh BPJS pada 17 Februari 2015.
Penulis Eva Tirtabayu Hasri mengungkapkan bahwa BPJS sebenarnya memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional JKN yang sudah terbentuk dan
berkembang pesat tahun 2014. Jadi, wujud tahun lalu data 17M bermaksud merujuk pada tahun 2014.
18M Sekitar dua tahun lalu, melalui putusan Nomor 92PUU-X2012,
Mahkamah mengangkat keberadaan DPD yang sempat dibuat “turun kursi” dengan undang-undang teknis tentang kelembagaan
lembaga perwakilan. Koran Tempo, 1 Oktober 2015
konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Hifdzil Alim
seorang periset di pukat UGM Yogyakarta yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 1 Oktober 2015 kepada
pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan adanya putusan dari Mahkamah Konstitusi MK mengenai Putusan Nomor 79PUU-
XII2014 yang memberikan otoritas bagi DPD sebagai kamar kedua dalam lembaga perwakilan yang disahkan Arief Hidayat di
Mahkamah Konstitusi pada 23 September 2015. Sebelumnya,
DPD sempat “turun kursi” dengan undang-undang teknis tentang kelembagaan lembaga perwakilan, akan tetapi pada tahun 2013
putusan Nomor 92PUU-X2012 dari Mahmakah menolong DPD kembali mengangkat keberadaan DPD dan akhirnya tahun 2015
DPD menjadi kamar kedua parlemen.
Tuturan data 18M memiliki wujud deiksis berupa dua tahun lalu. Kata
dua tahun lalu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan
rujukan tidak diungkapkan langsung oleh penulispenutur. Purwo 1984: 62 untuk mengukur waktu yang sudah lampau juga dipakai rangkaian dengan kata
lalu. Data 18M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud dua tahun lalu
terdapat kata lalu yang menunjukkan waktu yang sudah terjadi, maka dua tahun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lalu bermaksud merujuk pada tahundua tahun sebelum data 18M
dituturkanditerbitkan yaitu tahun 2013. Maksud deiksis data 18M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Hifdzil Alim seorang periset di Pukat
UGM Yogyakarta melalui opini harian Koran Tempo edisi 1 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 18M memiliki kaitan dengan putusan dari
Mahkamah Konstitusi MK mengenai Putusan Nomor 79PUU-XII2014 yang memberikan otoritas bagi DPD sebagai kamar kedua dalam lembaga perwakilan
yang disahkan Arief Hidayat di Mahkamah Konstitusi pada 23 September 2015. Penulis Hifdzil Alim mengungkapkan bahwa sebelum DPRD benar-benar
diangkat menjadi kamar kedua parlemen tahun 2015, sebelumnya dua tahun lalu 2013 DPRD ditolong oleh Mahkamah melalui putusan Nomor 92PUU-X2012
dengan mengangkat keberadaan DPRD kembali, karena sebelumnya DRPD sepat “turun kursi”. Jadi, wujud dua tahun lalu data 18M bermaksud merujuk pada
tahun 2013.
19M Tahun depan, India bahkan diperkirakan menyalip Amerika di
posisi kedua. Koran Tempo, 2 Oktober 2015
Konteks tutran: Tuturan ini disampaikan oleh Ade Wahyudi
seorang Managing Director Katadata yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 2 Oktober 2015 kepada
pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan Lembaga riset digital marketing Emarketer yang memperkirakan pengguna aktif
smartphone di Indonesia di tahun 2018 sebanyak lebih dari 100 juta orang dan akan ada diposisi keempat di dunia setelah Cina nomor
satu, Amerika nomor dua, dan India nomor tiga. Lembaga riset digital marketing Emarketer juga memperkirakan India tahun
2016 akan mengalami perkembangan dibidang smartphone seperti Indonesia, hingga akan menyalip posisi Amerika jika dilihat
Amerika merupakan negara maju sedangkan India merupakan negara yang belum semaju seperti Amerika.
Tuturan data 19M memiliki wujud deiksis berupa tahun depan. Kata tahun depan
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukannya tidak diungkapkan secara langsungtertulis oleh penuturpenulis.
Purwo 1984: 61 menyatakan bahwa sebagai lawan kata depan dan datang dipergunakan kata lalu untuk menunjuk pada kala lampau, sehingga jika dilogika
kata depan dan datang dipergunakan untuk menunjuk waktu yang akan datangterjadi setelah tuturan. Data 19M jika dikaitkan dengan teori deiksis,
wujud tahun depan terdapat kata depan atau ke depan yang menunjukkan waktu yang akan datang atau setelah sebuah tuturan diucapkan pada waktu tertentu,
maka tahun depan bermaksud merujuk pada tahun setelah dituturkanditerbitkan data 19M yaitu tahun 2016. Maksud deiksis data 19M dapat diketahui karena
ditulis olehdisampaikan oleh Ade Wahyudi seorang Managing Director Katadata melalui opini harian Koran Tempo edisi 2 Oktober 2015 kepada
pembaca. Kemunculan data 19M memiliki kaitan dengan Lembaga riset digital marketing Emarketer yang memperkirakan pengguna aktif smartphone di
Indonesia di tahun 2018 sebanyak lebih dari 100 juta orang dan akan ada diposisi keempat di dunia setelah Cina nomor satu, Amerika nomor dua, dan India
nomor tiga. Penulis Ade Wahyudi mengungkapkan bahwa selain Indonesia tahun 2018 yang diperkirakan akan mengalami peningkatan penggunaan aktif
smatphone , India tahun depan 2016 juga akan mengalami masib yang sama
seperti Indonesia yaitu mengalami peningkatan pengguna aktif smartphone. Jadi, wujud tahun depan data 19M bermaksud merujuk pada tahun 2016.
20M Seringkali dinyatakan bahwa tahun ini negara tak lagi mengimpor
bawang merah dan cabai, dalam kenyataannya tidak demikian. Koran Tempo, 29 Oktober 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Dwi Andreas Santosa seorang Guru Besar Fakultas Pertanian Istitut Pertanian
Bogor yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 29 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan
perubahan sistem dan kebijakan pangan nasional dalam pemerintahan Presiden RI Joko Widodo tahun 2015. Perubahan
sistem dan kebijakan pangan nasional yang dibuat Presiden RI Joko Widodo tahun 2015 membuat pemerintah Indonesia tidak akan
melakukan impor bawang merah dan cabai dari luar negeri. kenyataannya setelah melakukan perubahan kebijakan pangan
nasional, pemerintah Indonesia masih impor bawang merah dan cabai.
Tuturan data 20M memiliki kata deiksis berupa tahun ini. Kata tahun ini
merupakan deiksis waktu yang memiliki rujukan pada tahun dengan rujukan tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81 leksem
waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata ini merujuk secara luar-tuturan pada waktu sekarang. Data 20M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud tahun
ini terdapat kata ini dengan waktu yang ditunjuk berada pada waktujangka waktu
yang sama waktu sekarang yang sedang terjadi atau ditahun yang sama dengan dituturkan atau dituliskan data 20M. Kata tahun ini data 20M bermaksud
merujuk pada tahun 2015. Maksud deiksis data 20M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Dwi Andreas Santosa seorang guru besar Fakultas
Pertanian Istitut Pertanian Bogor melalui opini harian Koran Tempo edisi 29 Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 20M memiliki kaitan dengan
perubahan sistem dan kebijakan pangan nasional dalam pemerintahan Presiden RI Joko Widodo tahun 2015. Penulis Dwi Andreas Santosa mengungkapkan bahwa
perubahan sistem dan kebijakan pangan yang dilakukan oleh pemerintahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Presiden RI Joko Widodo dengan tidak akan melakukan impor bawang merah dan cabai dari luar negeri, masih saja tetap terjadi dan kenyataannya walaupun sudah
melakukan perubahan sistem dan kebijakan pangan, pemerintah Indonesia masih impor bawang merah dan cabai. Jadi wujud tahun ini data 20M bermaksud
merujuk pada tahun 2015.
21M Saat ini Bulog terus melakukan pembelian, baik pada tingkat
harga pembelian pemerintah HPP, maupun melalui mekanisme komersial pada tingkat harga pasar yang tentu lebih tinggi
daripada HPP.
Koran Tempo, 7 Oktober 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Lely Pelitasari S.
seorang mantan Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog dan Pengurus Pusat Perhimpunan Ekonomi Pertanian yang merupakan
penulis opini di harian Koran Tempo edisi 7 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan harga beras di pasaran yang
mengalami kenaikan pada bulan Agustus 2015 hingga Oktober 2015 sampai tulisan ini dibuat harga beras masih cukup mahal.
Bulog merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak dibidang logisik pangan khususnya beras yang juga menangani
masalah beras di Indonesia. Kenaikan harga beras dari Agustus sampai Oktober 2015 membuat Bulog melakukan tugasnya dengan
membeli beras diatas harga harga pembelian pemerintah HPP dengan tujuan harga beras mulai menurun.
Tuturan data 21M memiliki kata deiksis berupa saat ini. Kata saat ini
merupakan deiksis waktu yang memiliki rujukan pada tahun dengan rujukan tidak diungkapkan secara langsungtertulis oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81
leksem waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata ini merujuk secara luar- tuturan pada waktu sekarang. Data 21M jika dikaitkan dengan teori deiksis,
wujud saat ini terdapat kata ini dengan waktu yang ditunjuk berada pada waktujangka waktu yang sama waktu sekarang yang sedang terjadi atau ditahun
yang sama dengan dituturkan atau dituliskan data 21M. Kata saat ini bermaksud merujuk pada tahun 2015 tepatnya ketika beras mengalami kenaikan harga pada
Agustus 2015 sampai 7 Oktober 2015. Maksud deiksis data 21M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Lely Pelitasari S. seorang mantan
direktur pelayanan publik perum bulog dan pengurus pusat perhimpunan ekonomi pertanian melalui opini harian Koran Tempo edisi 7 Oktober 2015
kepada pembaca. Kemunculan data 21M memiliki kaitan dengan harga beras di pasaran yang mengalami kenaikan pada bulan Agustus 2015 hingga Oktober 2015
sampai tulisan ini dibuat harga beras masih cukup mahal. Penulis Lely Pelitasari S. mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras pada bulan Agustus
2015 hingga Oktober 2015, membuat Bulog terus berupaya melakukan pembelian dengan beragam cara akan harga beras tidak mengalami peningkatan. Jadi, wujud
saat ini data 21M bermaksud merujuk pada tahun 2015 tepatnya ketika beras
mengalami kenaikan harga pada Agustus 2015 sampai 7 Oktober 2015.
22M Kini, hutan terasa semakin jauh dan manusia seperti sengaja
membentangkan jarak terhadapnya. Koran Tempo, 19 September 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Candra Malik
seorang praktisi tasawuf yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo
edisi 19 September 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan
di Indonesia yang terjadi sejak pertengahan tahun 2015Juni 2015 dan sampai tulisan ini dibuat dampak kebakaran hutan masih
berlangsung yaitu bulan September 2015.
Tuturan data 22M memiliki kata deiksis berupa kini. Kata kini
merupakan deiksis waktu yang memiliki rujukan pada tahun dengan rujukan tidak diungkapan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81 leksem waktu
yang dirangkaikan dengan dengan kata ini merujuk secara luar-tuturan pada waktu sekarang. Data 22M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud kini
memiliki persamaan dengan kata ini yang jika dikaitkan dengan waktu, memiliki maksud rujukan pada waktujangka waktu yang sama waktu sekarang yang
sedang terjadi atau ditahun yang sama dengan dituturkan atau dituliskan data 22M. Kata kini bermaksud merujuk pada tahun 2015 tepatnya ketika terjadi
bencana kebakaran hutan pada Juni 2015 sampai 19 September 2015 sampai tuturan 22M dibuat masih terjadi kebakaran hutan. Maksud deiksis data 22M
dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Candra Malik seorang praktisi tasawuf melalui opini harian Koran Tempo edisi 19 September 2015 kepada
pembaca. Kemunculan data 22M memiliki kaitan dengan bencana kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang terjadi sejak pertengahan tahun 2015Juni 2015
dan sampai tulisan ini dibuat dampak kebakaran hutan masih berlangsung yaitu bulan September 2015. Penulis Candra Malik mengungkapkan bahwa kebakaran
hutan yang terjadi di Indonesia tahun 2015 menunjukkan bahwa manusia ingin membentangkan jarak dengan hutan. Jadi, wujud kini data 22M bermaksud
merujuk pada tahun 2015 tepatnya ketika terjadi bencana kebakaran hutan pada Juni 2015 sampai 19 September 2015 sampai tuturan 22M dibuat masih terjadi
kebakaran hutan.
23M Belarus selama ini dikenal sebagai sisa komunisme Soviet. Koran Tempo, 16 Oktober 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Amri Mahbub
seorang pegawai Tempo yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo
edisi 16 Oktober 2015 kepada pembaca. Tuturan ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berkaitan dengan
Svetlana Alexievich
yang mendapat
penganugrahan Nobel sastra 2015 oleh Komite Nobel. Svetlana Alexievich berasal dari Belarus. Belarus pernah dikuasai Soviet
tahun 1924 sampai tahun 1991. Tahun 1991 hingga 2015sampai tulisan ini dibuat Belarus masih dianggap negara sisa komunisme
Soviet.
Tuturan data 23M memiliki kata deiksis berupa selama ini. Kata selama
ini merupakan deiksis waktu yang memiliki rujukan pada tahun dengan rujukan
tidak diungkapkandituliskan secara langsng oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81 leksem waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata ini merujuk secara
luar-tuturan pada waktu sekarang. Data 23M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud selama ini terdapat kata ini dengan waktu yang ditunjuk berada
pada waktujangka waktu yang sama waktu sekarang yang sedang terjadi atau ditahun yang sama dengan dituturkan atau dituliskan data 23M. Kata selama ini
bermaksud merujuk pada tahun 1991 sampai tahun 2015 ketika Belarus keluar dari Soviet pada tahun 1991 hingga sampai 2015 tepatnya 16 Oktober 2015.
Maksud deiksis data 23M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Amri Mahbub seorang pegawai Tempo melalui opini harian Koran Tempo edisi 16
Oktober 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 23M memiliki kaitan dengan Svetlana Alexievich yang berasal dari Belarus mendapat penganugrahan Nobel
sastra 2015 oleh Komite Nobel. Penulis Amri Mahbub mengungkapkan bahwa negara Belarus, negara Svetlana Alexievich penah dikuasai Soviet tahun 1924
sampai 1991 dan tahun 1991 sampai 2015 tepatnya 16 Oktober 2015 Belarus masih dianggap sebagai negara sisa Soviet. Jadi, wujud selama ini data 23M
bermaksud merujuk tahun 1991 sampai 2015 sejak Belarus keluar dari Soviet pada tahun 1991 hingga sampai 2015 tepatnya 16 Oktober 2015.
24M Pada masa itu, setiap komik yang terbit harus mencantumkan
stempel “lolos sensor” dari kepolisian. Koran Tempo, 7 Oktober 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Anton Kurnia seorang cerpenis dan esais yang merupakan penulis opini di harian
Koran Tempo edisi 7 Oktober 2015 kepada pembaca.Tuturan ini
berkaitan dengan peringatan Kesaktian Pancasila bagi Indonesia tanggal 1 Oktober 2015. Penulis teringat dengan komik karya Wid
N.S. yang menjadi alat propaganda oleh kaum kiri dan antikiri pada masa Orde Lama kemudian kemunculan komik dengan
berbagai tema pada masa Orde Baru tahun 1968 yang dalam
penerbitannya harus lulus sensorada stempel “lulus sensor”dari polisi. peringatan Kesaktian Pancasila berkaitan dengan
G30SPKI.
Tuturan data 24M memiliki wujud deiksis berupa masa itu. Kata masa
itu merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukan tidak
diungkapan secara langsung oleh penulispenutur. Purwo 1984: 81 leksem waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata itu merujuk secara luar-tuturan pada
waktu lampaupernah terjadi. Data 24M jika dikaitkan dengan teori deiksis, wujud masa itu terdapat kata itu jika dikaitkan dengan waktu merujuk waktu
yang sudah terjadi sebelum data 24M dituliskanditerbitkan, maka masa itu data 24M bermaksud merujuk pada tahun 1968 ketika masa Orde Baru. Maksud
deiksis data 24M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Anton Kurnia seorang cerpenis dan esais melalui opini harian Koran Tempo edisi 7 Oktober
2015 kepada pembaca. Kemunculan data 24M memiliki kaitan dengan peringatan Kesaktian Pancasila bagi Indonesia tanggal 1 Oktober 2015. Penulis
Anton Kurnia mengungkapkan bahwa ketika orde lama komik, terutama komik karya Wid N.S. menjadi alat alat propaganda oleh kaum kiri dan antikiri dan
ketika orde baru 1968 muncul komik dengan berbagai tema mengharuskan harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lulus sensorada s tempel “lulus sensor”dari polisi. Jadi, wujud masa itu data
24M bermaksud merujuk pada tahun 1968 ketika Orde Baru.
25M Kala itu beberapa orang terbunuh dan hilang. Koran Tempo, 18 November 2015
Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Amiruddin al-
Rahab seorang Ketua Papua Resource Center YLBHI yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 18
November 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan kasus “Papa minta saham” yang melibatkan Ketua DPR RI Setya
Novanto dan Dirut PT Freeport Indonesia. Setya Novanto melakukan pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo dan Wakil
Presiden RI Jusuf Kalla dalam perpanjangan KK Freeport. Penulis teringat peristiwa Hoya tahun 1995 di Papua yang melibatkan
orang asli Papua, ABRI, dan Freeport ketika Freeport menginjakkan kaki di Papua hingga menjatuhkan korban jiwa
yang cukup banyak. Sejak awal kedatangan Freeport sudah menuai kecaman dari pihak Papua hingga sampai terjadi peristiwa Hoya
tahun 1995 dan menyebabkan terjatuhnya korban jiwa.
Tuturan data 25M memiliki wujud deiksis berupa kala itu. Kata kala itu
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukan tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81 leksem
waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata itu merujuk secara luar-tuturan pada waktu lampaupernah terjadi. Data 25M jika dikaitkan dengan teori deiksis,
wujud kala itu terdapat kata itu jika dikaitkan dengan waktu merujuk waktu yang sudah terjadisebelum data 25M dituliskanditerbitkan, maka kala itu data
25M bermaksud merujuk pada tahun 1995 peristiwa Hoya di Papua. Maksud deiksis data 25M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Amiruddin al-
Rahab seorang Ketua Papua Resource Center YLBHI melalui opini harian Koran Tempo
edisi 18 November 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 25M PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki kaitan dengan kasus “Papa minta saham” yang melibatkan Ketua DPR
RI Setya Novanto dan Dirut PT Freeport Indonesia. Setya Novanto melakukan pencatutan nama Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla
dalam perpanjangan KK Freeport. Penulis Amiruddin al-Rahab mengungkapkan bahwa sejak awal keberadaan Freeport di Papua membuat Papua mengalami
kesengsaraan dengan pernah terjadinya peristiwa Hoya tahun 1995 yang melibatkan orang asli Papua, ABRI, dan Freeport ketika Freeport menginjakkan
kaki di Papua hingga menjatuhkan korban jiwa yang cukup banyak. Jadi, wujud kala itu
data 25M bermaksud merujuk tahun 1995 Peristiwa Hoya di Papua.
26M Salim adalah wartawan pemula surat kabar Angkatan Bersenjata,
yang waktu itu dipimpin Brigadir Jenderal Soegandi.
Koran Tempo, 6 November 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Asvi warman
Adam seorang sejarawan LIPI yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi 6 November 2015 kepada pembaca.
Tuturan ini berkaitan dengan terbitnya buku karya Salim Hji Said yang berjudul Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto pada
Oktober 2015 yang secara garis besar menceritakan latar belakang terjadinya peristiwa G30S PKI yang terjadi pada tahun 1965.
Tuturan data 26M memiliki wujud deiksis berupa waktu itu. Kata waktu itu
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukan tidak diungkapkandituliskan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81
leksem waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata itu merujuk secara luar- tuturan pada waktu lampaupernah terjadi. Data 26M jika dikaitkan dengan
teori deiksis, wujud waktu itu terdapat kata itu jika dikaitkan dengan waktu merujuk waktu yang sudah terjadisebelum data 26M dituliskanditerbitkan,
maka waktu itu bermaksud merujuk pada tahun 1965 peristiwa G30 SPKI. Maksud deiksis data 26M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Asvi
warman Adam seorang sejarawan LIPI melalui opini harian Koran Tempo edisi 6 November 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 26M memiliki kaitan
dengan terbitnya buku karya Salim Hji Said yang berjudul Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto pada Oktober 2015 yang secara garis besar menceritakan
latar belakang terjadinya peristiwa G30S PKI 1965. Jadi, wujud waktu itu pada data 26M bermaksud merujuk pada tahun 1965 ketika peristiwa G30 SPKI.
27M Anehnya, perjanjian kontrak karya saat itu tidak secara tegas
mengatur porsi pembagian saham dan royalti yang harus diberikan kepada pemerintah Indonesia.
Koran Tempo, 8 Desember 2015 Konteks tuturan: Tuturan ini disampaikan oleh Fahmi Radhi
seorang pengajar UGM dan mantan Anggota Tim Anti-Mafia Migas yang merupakan penulis opini di harian Koran Tempo edisi
8 Desember 2015 kepada pembaca. Tuturan ini berkaitan dengan kasus “Papa minta saham” yang melibatkan Ketua DPR RI Setya
Novanto yang mencatut nama Presidne RI Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan KK Freeport dengan Bos
PT Freeport. Penulis teringat dengan perjanjian penandatanganan KK Freeport dengan pemerintah Indonesia yang pertama kali
dilaksanakan pada 7 April 1967 dengan kesepakatan anak perusahaan Freeport McMoran Copper Gold Inc. PT FI
memperoleh wilayah tambang lebih dari 1.000 hektare dengan hasil konsekuensi 30 tahun.
Tuturan data 27M memiliki wujud deiksis berupa saat itu. Kata saat itu
merupakan deiksis waktu yang merujuk pada tahun dengan rujukan tidak diungkapkan secara langsung oleh penuturpenulis. Purwo 1984: 81 leksem
waktu yang dirangkaikan dengan dengan kata itu merujuk secara luar-tuturan pada waktu lampaupernah terjadi. Data 27M jika dikaitkan dengan teori deiksis,
wujud saat itu terdapat kata itu jika dikaitkan dengan waktu merujuk waktu yang sudah terjadi sebelum data 27M dituliskanditerbitkan, maka saat itu
bermaksud merujuk pada tahun 1967 penandatanganan perjanjian pertama kali antara PT Freeport dengan pemerintah Indonesia terkait penambangan di Papua.
Maksud deiksis data 27M dapat diketahui karena ditulisdisampaikan oleh Fahmi Radhi seorang pengajar UGM dan mantan anggota tim Anti-Mafia Migas
melalui opini harian Koran Tempo edisi 8 Desember 2015 kepada pembaca. Kemunculan data 27M memiliki kaitan dengan
kasus “Papa minta saham” yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto yang mencatut nama Presidne RI Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam perpanjangan KK Freeport dengan Bos PT Freeport. Penulis FahmiRadhi teringat dengan perjanjian
penandatanganan KK Freeport dengan pemerintah Indonesia yang pertama kali dilaksanakan pada 7 April 1967 dengan kesepakatan anak perusahaan Freeport
McMoran Copper Gold Inc. PT FI memperoleh wilayah tambang lebih dari 1.000 hektare dengan hasil konsekuensi 30 tahun. Jadi, wujud saat itu data 27M
bermaksud merujuk pada tahun 1967 penandatanganan perjanjian pertama kali antara PT Freeport dengan pemerintah Indonesia terkait penambangan di Papua.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat diketahui bahwa deiksis waktu yang diklasifikasikandogolongkan dalam rujukan hari, minggu, bulan dan tahun,
hanya memiliki maksud deiksis waktu. Maksudnya, walaupun wujud deiksis waktu memiliki rujukan hari, rujukan minggu, rujukan bulan dan rujukan tahun,
tetap intinya deiksis waktu bermaksud merujuk pada waktu. Jadi, dapat diketahui bahwa deiksis waktu memiliki maksud rujukan pada waktu.