Kondisi Demografi Desa GAMBARAN UMUM

14 Pengusaha 30 0,5 15 Pengemudi Becak 45 0,8 16 Dokter 25 0,4 17 Bidan 15 0,2 18 Peternak 2 0,02 Jumlah 5917 100 Sumber : Data Kelurahan Rempoa, 2012 Ternyata bahwa 19,73 dari jumlah seluruh penduduk Kelurahan Rempoa yang berusia Produktif adalah penduduk yang mempunyai pekerjaan. Dari jumlah 59,95 penduduk yang mempunyai pekerjaan serta yang mempunyai mata pencaharian sebagai buruh baik penggarap kebun atau petani, anggota Polisi, Guru, Pegawai Negeri, Pegawai Swasta dan TNI. Serta 35,84 adalah bergerak disektor usaha kecil menengag atau berdagang. Dari gambaran di atas maka karakteristik penduduk Kelurahan Rempoa sebagian besar berkarakteristik buruh. Secara khusus penduduk Kelurahan Rempoa yang menikmati pendidikan menengah dan tinggi relatif banyak. Walaupun penduduk tidak bersekolah dan tidak tamat SD pun cukup banyak. Dukungan sarana pendidikan setingkat SD sedikitnya ada 3 lokasi, sehingga untuk pendidikan dasar penduduk Kelurahan Rempoa tidak mengalami kesulitan. Untuk pendidikan SMP dan SMU penduduk Kelurahan Rempoa bersekolah di fasilitas-fasilitas pendidikan menengah di sekitar Kecamatan Ciputat Timur. Kelurahan Rempoa dengan 12 RW dan 72 RT mempunyai pola penyebaran penduduk wilayah RT yang bervariasi yang di batasi jalan lingkungan, jalan desa, dan aspal. Jabatan ketua RT ada beberapa hal lebih aktif dari pada jabatan ketua RW sehingga kegiatan ketua RT sangat menentukan dan relatif lebih giat di masyarakat. Data jumlah penduduk kepala keluarga 1.036 keluarga. a. Jumlah Keluarga Prasejahtera : 35 Keluarga b. Jumlah Keluarga Sejahtera I : 910 Keluarga c. Jumlah Keluarga Sejahtera II : 3259 Keluarga d. Jumlah Keluarga Sejahtera III : 852 Keluarga e. Jumlah Keluarga Sejahtera : 725 Keluarga

C. Kondisi Psikografi Desa 1. Pengaruh Lingkungan Geografis Terhadap Kondisi Sosial

Pemukiman penduduk Kelurahan Rempoa merupakan daerah pemukiman. Secara giografis penduduknya bermata pencaharian buruh swasta dan pedagang. Di wilayah dalam yang sedikit dari jalan raya tingkat kesejahteraan penduduk desa relatif minim dengan tingkat pendidikan anak yang hanya sampai tingkat SLTA. Kondisi sarana jalan yang relatif lebih buruk dengan prasarana transportasi hanya angkutan kendaraan roda dua yang terbatas, menyebabkan aktifitas perekonomian penduduk Kelurahan Rempoa wilayah ini hanya terbatas di lingkungan RW dan RT. Secara giografis fasilitas-fasilitas sosial dan umum yang ada di wilayah sisi jalan dan wilayah dalam yang jauh dari jalan raya dapat dilihat di bawah ini: a. Kelembagan Ekonomi 1. Koperasi : 3 Unit 2. Industri Makanan : 3 Unit 3. Industri Pakaian : 1 Unit 4. Pasar : 1 Unit 5. Kelompok Usaha Simpan Pinjam : 1 Unit 6. Industri Kerajinan : 25 Unit 7. Percetakan : 5 Unit 8. Bengkel : 17 Unit 9. Warung Makanan : 51 Unit 10. Kios Klontong : 216 Unit

D. Permasalahan 1. Permasalahan Sarana dan Prasarana

Terjadinya SaranaPrasarana dasar lingkungaan dan perumahan yang memadai merupakan faktor yang harus di perhatikan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Faktor tersedianya komponen ini sangat berpengaruh bagi kesejahteraan di wilayah sasaran Desa. Permasalahan Sarana dan Prasarana dasar lingkungan dan perumahan yang ada di Kelurahan Rempoa antara lain : 1 Sarana dasar perumahan yang belum terpenuhi antara lain : a. Rumah sangat sempit dengan jumlah penghuni yang sangat banyak b. Belum tersedianya sarana kesehatan perumahan seperti sanitasi, jendela, batas antara kamar, lubang sinar lantai tanah, tempat MCK yang belum tersedia dan sarana lain. 2 Sarana dan prasarana dasar lingkungan antara lain : a. Banyak infrastruktur yang kurang memadai jalan, jembatan, drainase irigasi dan saluran air bersih b. Sarana kesehatan lingkungan sanitasi, drainase, irigasi, tempat sampah dan lain-lain. c. Sarana pembuangan sampah d. Sarana penerangan jalan lingkungan.

2. Permasalahan Pengembangan SDM

Permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia khususnya masyarakat miskin di Kelurahan Rempoa antara lain : a. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin b. Minat menyekolahkan dan kemampuan menyekolahkan masih kurang c. Kemampuan untuk membiayai pendidikan anak dimana biaya pendidikan cukup tinggi d. Masih adanya kesadaran yang rendah dalam masalah pendidikan e. Adanya sistem pendidikan yang belum berpihak pada masyarakat miskin