penyebab. Berikut adalah rincian hubungan faktor-faktor penyebab kecelakaan lalu lintas dengan kejadian meninggal dunia pada pengendara sepeda motor:
a. Faktor Manusia
1
. Lengah
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 103 25 pengendara sepeda motor yang lengah dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan
kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara lengah yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 309 75. Nilai p value = 0,003, maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara lengah dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau
lukacedera. Dilihat dari nilai OR CI 95 = 1,699, berarti pengendara lengah tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat
kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya. 2
. Mengantuk
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 1 100 pengendara sepeda motor yang mengantuk dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan
kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara mengantuk yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 0 0. Nilai p value = 0,049, maka
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara mengantuk dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau
lukacedera. Dilihat dari nilai OR CI 95 4,885 berarti pengendara mengantuk
Universitas Sumatera Utara
berisiko 4,885 kali menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.
3
. Mabuk
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 1 14,3 pengendara sepeda motor yang mabuk dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan kecelakaan
dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara mabuk yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 6 85,7. Nilai p value = 0,68, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan antara pengendara mabuk dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal dunia atau lukacedera.
Dilihat dari nilai OR CI 95 = 0,642, berarti pengendara mabuk tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu
lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya. 4
. Tidak Tertib
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 84 15,5 pengendara sepeda motor yang tidak tertib dalam mengendarai kendaraannya mengakibatkan
kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara tidak tertib yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 457 84,5. Nilai p value = 0,001,
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara tidak tertib dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa meninggal
dunia atau lukacedera. Dilihat dari nilai OR CI 95 = 0,442, berarti pengendara tidak tertib tidak berisiko menyebabkan kejadian meninggal dunia atau lukacedera
akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5
. Tidak Terampil
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 75 30,5 pengendara sepeda motor yang tidak terampil dalam mengendarai kendaraannya
mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara tidak terampil yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 171 69,5. Nilai p value
= 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengendara tidak terampil dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor berupa
meninggal dunia atau lukacedera. Dilihat dari nilai OR CI 95 = 2,215, berarti pengendara tidak terampil berisiko 2,215 kali menyebabkan kejadian meninggal
dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.
6
. Kecepatan Tinggi
Hasil uji statistik diperoleh bahwa ada sebanyak 68 23,1 pengendara sepeda motor yang kecepatan tinggi dalam mengendarai kendaraannya
mengakibatkan kecelakaan dengan meninggal dunia, sedangkan pengendara kecepatan tinggi yang mengakibatkan lukacedera ada sebanyak 226 76,9.
Nilai p value = 0,209, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kecepatan tinggi dan akibat kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor
berupa meninggal dunia atau lukacedera. Dilihat dari nilai OR CI 95 = 1,265, berarti pengendara kecepatan tinggi tidak berisiko menyebabkan kejadian
meninggal dunia atau lukacedera akibat kecelakaan lalu lintas dibandingkan faktor penyebab lainnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor Kendaraan