3.9. Alur Penelitian
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
Penderita epilepsi idiopatik yang mendapatkan asam valproat
Kuesioner, pengukuran berat badan, tinggi badan,
Lama waktu penggunaan asam
valproat Usia pertama kali
menggunakan asam valproat
Bila dijumpai gangguan fungsi
tiroid, diulang 2 minggu kemudian
Pemeriksaan laboratorium T3, T4, dan TSH 6 bulan
24 bulan
6-24 bulan
4 tahun ≤ 4 tahun
Gangguan fungsi tiroid T3, T4 normal dan peningkatan TSH
Hipotiroidisme subklinik
Universitas Sumatera Utara
3.10. Identifikasi Variabel
Variabel bebas Skala
Waktu penggunaan Nominal dikotom
Usia Multinomial
Variabel tergantung Skala
Fungsi Tiroid Nominal dikotom
3.11. Definisi operasional
1. Epilepsi idiopatik adalah suatu bangkitan kejang yang berulang, yang diketahui bahwa proses yang terjadi adalah primer, tanpa disertai
gangguan neurologis lain dan tidak dijumpai gangguan organik pada penderita epilepsi idiopatik, dapat dibuktikan dari kegiatan sehari hari
yang dapat dilakukan secara normal seperti anak-anak lainnya. Diagnosis epilepsi idiopatik ditegakan melalui anamnesis dan alat
diagnostik EEG dan Head CT scan untuk menyingkirkan apakah ada kelainan organik.
4
2. Epilepsi idiopatik terdiri dari epilepsi general idiopatik dan epilepsi parsial idiopatik. Epilepsi general idiopatik yaitu bila kejang terjadi
seluruh tubuh, Epilepsi parsial idiopatik, jika hanya mengenai sebelah tubuh.
1
Universitas Sumatera Utara
3. Penggunaan obat monoterapi asam valproat adalah penggunaan obat anti epilepsi hanya asam valproat secara tunggal
4. Epilepsi terkontrol dengan baik didefinisikan dengan timbulnya bangkitan kejang kurang dari atau sama dengan satu kali pertahun
5. Nilai tiroid normal yaitu TSH µIUmL, T3 total ngmL, T4 total µgdL Hormon
13
Usia Nilai normal
T4 Prepubertas
1-3 tahun 6.8-13.5 µgdL
3-10 tahun 5.5-12.8 µgdL
Pubertas 11-18 tahun
4.9-13 µgdL T3
Prepubertas 1-10 tahun
11.9-21.8 ngdL Pubertas
11-18 tahun 8-18.5 ngdL
TSH Prepubertas
0.6-5.5 µIUmL Pubertas
0.5-4.8 µIUmL
Tabel 3.1 Kadar hormon tiroid normal pada anak
6. Kelainan fungsi tiroid yang diderita oleh orang tua sehingga dapat menimbulkan kelainan pada anak seperti penyakit Graves, kanker
tiroid, penggunaan obat-obatan antitiroid seperti propylthiouracyl PTU, metimazol, carbimazole, dan yodium reaktif.
13
7. Hipertiroidisme merupakan kelainan fungsi tiroid yang ditandai dengan adanya aktivitas berlebihan dari kelenjar tiroid yang ditandai dengan
adanya peningkatan nilai T3 dan T4, serta penurunan nilai TSH. Hipotiroidisme merupakan kelainan fungsi tiroid yang ditandai dengan
34
Universitas Sumatera Utara
penurunan aktivitas kelenjar tiroid yang disebabkan penurunan nilai T3, T4, dan peningkatan nilai TSH.
8. Hipotiroidisme subklinik merupakan suatu keadaan penurunan fungsi tiroid yang digambarkan dengan adanya peningkatan nilai TSH,
namun nilai T3 danT4 atau nilai fT3 dan fT4 normal.
13
9. Obat-obatan yang dapat mengganggu fungsi tiroid diantaranya adalah estrogen, glukokortikoid, fenobarbital, fenitoin, rifampicin, kolestiramin,
ferrous sulphate, diazepam, salisilat, furosemid, heparin, propanolol, carbamazepine, kolestiramin, amiodarone, asam mefenamat, 5-
fluorouracil, agen kontras iodinasi. 3.12. Rencana Pengolahan dan Analisis Data
34
Analisis data menggunakan uji Chi-square untuk melihat hubungan usia pertama penggunaan asam valproat dan lama penggunaan asam valproat
dengan terjadinya gangguan fungsi tiroid. Syarat uji Chi-square bila nilai expected kurang dari 5, maksimal 20 dari jumlah sel. Apabila tidak
memenuhi syarat tersebut maka digunakan uji Fisher exact. Untuk variabel independen dengan p 0.25 dapat dilakukan analisis multivariat. Pengolahan
data menggunakan perangkat lunak SPSS dengan tingkat kemaknaan P 0,05 dan interval kepercayaan IK 0,95.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4. HASIL
Subjek diperoleh dengan cara consecutive sampling dari pasien poli neurologi anak dan ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik
Medan, serta poli Rumah Sakit Umum Pringadi Medan yang berkunjung selama bulan Oktober 2012 hingga Mei 2013. Jumlah total pasien epilepsi
idiopatik yang berkunjung adalah 53 orang. Dari 53 sampel tersebut, 4 orang tidak memenuhi kriteria inklusi sehingga tidak diikutkan dalam penelitian. Dua
orang sampel penelitian dieksklusikan karena sewaktu pemeriksaan sedang menggunakan obat-obatan yang diketahui menyebabkan gangguan fungsi
tiroid yaitu asam mefenamat yang dikonsumsi selama 3 minggu dan ferrous sulphate yang sudah dikonsumsi selama 1 bulan. Dua orang sampel lainnya
juga ikut diekslusikan karena menderita penyakit berat yaitu gastroenteritis dengan dehidrasi berat dan penyakit jantung reumatik.
Empat puluh sembilan penderita epilepsi idiopatik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan pemeriksaan tinggi badan dan berat
badan, kemudian dilakukan wawancara untuk menjawab kuesioner. Dari 49 orang yang memenuhi kriteria, selanjutnya dilakukan pengambilan darah oleh
petugas laboratorium Patologi Klinik untuk memeriksa kadar T3, T4, dan TSH. Data laboratorium yang sudah ada, dikategorikan sebagai fungsi tiroid
yang normal, maupun fungsi tiroid terganggu.
25
Universitas Sumatera Utara