62
C. Peran Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi dalam Perekonomian
Indonesia
Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKM selain sebagai salah satu alternatif
lapangan kerja baru, UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami
kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan Negara Indonesia.
114
Dewasa ini UMKM berperan dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha establishment maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. UMKM
termasuk kelompok usaha yang penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan usaha kecil, menengah dan koperasi merupakan sektor usaha yang
memiliki jumlah terbesar dengan daya serap angkatan kerja yang signifikan. Oleh karena kesenjangan pendapatan yang cukup besar masih terjadi antara pengusaha
besar dengan usaha kecil, menengah dan koperasi, pengembangan daya saing UMKM secara langsung merupakan upaya dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak, sekaligus mempersempit kesenjangan ekonomi.
115
114
Mariana Kristiyanti, “Peran Strategis Usaha Kecil Menengah UKM Dalam Pembangunan Nasional,” Informatika Volume 3 No. 1, Januari 2012, hlm. 64.
115
Ibid., hlm. 70.
63
Keberadaan UMKM di Indonesia semakin terasa dalam proses pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Pada awalnya, keberadaan UMKM dianggap sebagai
sumber penting dalam penciptaan kesempatan kerja dan motor penggerak utama pembangunan ekonomi daerah di pedesaan. Namun, pada era globalisasi saat ini dan
mendatang, peran keberadaan UMKM semakin penting yakni sebagai salah satu sumber devisa ekspor non-migas Indonesia.
116
Peran UMKM juga telah teraktualisasi pada masa krisis hingga saat ini. Selama masa krisis ekonomi hingga kini, keberadaan UMKM mampu sebagai faktor
penggerak utama ekonomi Indonesia. Terutama ketika krisis kegiatan investasi dan pengeluaran pemerintah sangat terbatas, maka pada saat itu peran UMKM sebagai
bentuk ekonomi rakyat sangat besar. Selanjutnya, dari sisi sumbangannya terhadap PDRB hanya 56,7 dan ekspor non migas hanya sebesar 15. Namun, UMKM tetap
masih menyumbangkan 99 dalam jumlah pelaku usaha yang ada di Indonesia, serta mempunyai andil 99,6 dalam penyerapan tenaga kerja.
117
Peran penting UMKM tersebut secara umum dapat dilihat dari perkembangan yang signifikan dan peran UMKM sebagai penyumbang PDB terbesar di Indonesia.
Pada tahun 2007 hingga tahun 2012 menunjukkan peningkatan jumlah PDB UKM dari Rp. 2,107,868.10,- menjadi Rp. 4,869,568.10,- atau rata-rata mengalami
perkembangan sebesar 18.33 per tahun. Kemudian pada Usaha Besar UB sumbangsih terhadap perkembangan PDB lebih sedikit dibandingkan UKM, dengan
116
Eko Prasetyo, “Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM dalam Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran,” AKMENIKA UPY, Volume 2, 2008, hlm. 2.
117
Ibid.
64
Persentase rata-rata perkembangan sebesar 15.75 per tahun. Dari data statistik yang yang diperoleh dari BPS, pada tahun 2012 UKM menyerap 97,16 dari total tenaga
kerja Industri di Indonesia atau sebesar Rp. 107.66 juta, sisanya atau sebesar 2.84 tenaga kerja diserap oleh sektor Usaha Besar.
118
Hal tersebut menunjukkan bagaimana peran UMKM sangat dominan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga pemberdayaan UMKM merupakan
sesuatu yang sangat penting dalam upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Sumbangsih UMKM terhadap PDB menjadikan indikator pentingnya
UMKM dalam peningkatan pertumbuhan perekonomian di Indonesia, Produk Domestik Bruto PDB merupakan indikator pertumbuhan perekonomian, dimana
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output perkapita dalam jangka yang panjang. Output perkapita sekarang ini kita kenal sebagai Produk Domestik Bruto
PDB. PDB sendiri sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk sehingga PDB sangat dipengaruhi jumlah penduduk dan jangka waktu yang panjang, jadi
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses.
119
Berbicara tentang UMKM tidak bisa lepas dari koperasi. Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya Koperasi
turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk
118
Pradnya Paramita Hapsari, “Abdul Hakim dan Saleh Soeaidy, Pengaruh Pertumbuhan Usaha Kecil Menengah UKM terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi di Pemerintah Kota
Batu,” Wacana Volume 17 No. 2, 2014, hlm. 89.
119
Ibid.
65
masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama
dari para anggotanya. Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi
terbatas. Koperasi merupakan suatu alat yang ampuh bagi pembangunan, oleh karena
koperasi merupakan suatu wadah, dimana kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok tergabung sedemikian rupa. Sehingga melalui kegiatan kelompok,
kepentingan pribadi para anggota menjadi kekuatan pendorong yang memberikan manfaat bagi seluruh anggota kelompok tersebut. Kelompok tersebut bisa terjadi jika
kelompok tersebut secara relatif homogen dan setiap anggotanya mampu memberikan kontribusi yang nyata.
120
Menurut Mohammad Hatta, seluruh perekonomian rakyat harus berdasarkan koperasi. Koperasi mendahulukan kepentingan individual. Oleh karena itu, koperasi
harus memiliki fungsi mendidik masyarakat dalam hal mengurus keperluan bersama. Diatas bangunan-bangunan koperasi itu, diperlukan campur tangan pemerintah, untuk
mengkoordinasi segala usaha produktif bagi keselamatan masyarakat. Dalam pemikiran Hatta, terdapat peran yang juga sekaligus menjadi tugas
koperasi di Indonesia, yaitu :
121
120
Tiktik Sartika Pratomo, “Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi,” Working Paper Series No. 9, Juni 2004, hlm. 9.
121
Y.Harsoyo dkk, Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan Tangerang: Pustaka Widyatama, 2006, hlm. 15
66
1. Memperbaiki produksi
Ada tiga jenis barang utama yang produksinya harus segera diperbaiki, yaitu pangan, barang kerajinan, dan barang-barang pertukangan yang diperlukan oleh
rakyat dalam kehidupan sehari-hari. 2.
Memperbaiki kualitas barang Koperasi harus memperbaiki kualitas barang-barang yang dihasilkan oleh rakyat
Indonesia. Salah satu sebab rendahnya kualitas barang-barang adalah tidak cukupnya sarana produksi yamg dimiliki oleh rakyat, maka koperasi memiliki
peran untuk secara bersama-sama memiliki sarana produksi yang dibutuhkan. 3.
Memperbaiki distribusi Para pedagang pada umumnya telah mempermainkan distribusi untuk
kepentingan mereka sendiri, misalnya dengan menimbun barang pada saat barang mulai langka untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya. Maka
koperasi yang mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan bersama, memiliki peluang besar untuk memperbaiki sistem distribusi barang.
4. Memperbaiki harga
Pedagang selalu berusaha untuk menjual barang dengan harga yang setinggi- tingginya, kondisi demikian merugikan masyarakat luas. Koperasi yang
bertujuan memenuhi kebutuhan hidup masyarakat luas seharusnya memperbaiki harga pasar.
5. Menyingkirkan penghisapan
67
Penghisapann yang merugikan masyarakat harus disingkirkan dengan pendirian koperasi-koperasi simpan pinjam.
6. Memperkuat permodalan
Masyarakat pada umumnya mengalami kesulitan dalam permodalan. Dengan koperasi masyarakat harus digerakkan untuk menabung sebagai sumber modal.
7. Memelihara lumbung
Sistem lumbung harus diperbaharui disesuaikan dengan tuntutan masa. Lumbung harus menjadi alat untuk menyesuaikan produksi dan konsumsi atau sebagai
buffer stock. Dengan adanya lumbung akan mengurangi gejolak harga pada saat panen dan masa panceklik. Lumbung padi juga berfungsi untuk penyediaan bibit
pada musim tanam. Koperasi itu sebagai gerakan ekonomi rakyat. Artinya keberadaannya menjadi
lokomotif penggerak engine of growth bagi tumbuh kembangnya wirausahawan- wirausahawan baru dan meningktanya kinerja usaha kecil di kalangan anggota
koperasi. Dengan sendirinya jika badan usaha koperasi maju dan kegiatan ekonomi rakyat berkembang pesat maka manfaat ekonomis dan manfaat sosial dapat dicapai
sekaligus. Koperasi dengan perspektif seperti itu, maka akan siap bersaing di pasar dan
mampu memperoleh sisa hasil usaha yang optimal. Di lain pihak dapat meningkatkan produktivitas serta memberikan nilai tambah yang wajar bagi usaha anggotanya.
Apabila hal-hal tersebut telah dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan maka koperasi pada hakekatnya akan dapat menjadi peluang yang
68
dapat dimanfaatkan oleh sebagian besar anggota masyarakat. Terutama sekali usaha yang berskala kecil untuk mengembangkannya menjadi usaha berskala besar. Pada
gilirannya koperasi tersebut akan dapat dimanfaatkan sebagai lembaga gerakan ekonomi rakyat yang benar-benar mampu berperan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat secara keseluruhan.
D. Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi di Indonesia