Monitoring Tindak Lanjut atas Laporan Internal Audit

2. Ketelitian Laporan dapar dikatakan teliti atau cermat apabila setiap pernyataan, angka dan referensi harus didasarkan bukti – bukti yang kuat dan diperoleh selama pemeriksaan. Oleh karena itu apapun yang dikemukakan didalam laporan harus cukup bukti pendukungnya. 3. Jelas, Ringkas dan lengkap Laporan dikatakan jelas, apabila laporan tersebut mengemukakan pokok – pokok pikiran yang sistematis. Supaya dapat mengemukakan dengan jelas haruslah terlebih dahulu memahami masalah yang akan dilaporkan, menggunakan bahasa yang tepat, dan gagasan – gagasan yang disajikan dengan urutan yang baik. Laporan haruslah ringkas bukanlah berarti menghilangkan bagian – bagian yang relevan dan material sehingga gagasan menjadi kabur. Ringkas berarti membuang hal – hal yang tidak berguna atau berlebih – lebihan. Laporan dikatakan lengkap, apabila laporan dapat memberikan gambaran yang sebenarnya secara objektif tidak ada sesuatu yang disembunyikan atau tidak di ungkapkan dalam laporan.

G. Monitoring Tindak Lanjut atas Laporan Internal Audit

Tindak lanjut adalah Tindakan yang dilaksanakan objek pemeriksa berdasarkan rekomendasi yang diajukan pemeriksa sehubungan dengan tindak lanjut, umumnya diperlukan adanya temuan yang mengharuskan pimpinan objek Universitas Sumatera Utara pemeriksa mengajukan pernyataan tertulis mengenai tindakan yang diambil sesuai rekomendasi yang diajukan pemeriksa. Menurut Hiro Tugiman 2001:75 “Pemeriksaan internal auditor harus meninjau dan melakukan tindak lanjut follow up untuk mengetahui temuan pemeriksaan yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat.” Practice Advisory 2500.A1-1 dari standar, “Proses Tindak Lanjut,” menyatakan : Tindak lanjut oleh auditor internal didefinisikan sebagi sebuah proses untuk menentukan kecukupan, efektivitas, dan ketepatan waktu atas tindakan yang diambil oleh manajemen atas pengamatan dan rekomendasi penugasan yang dilaporkan. Kelemahan yang dilaporkan, dianggap valid oleh manajemen, jelas telah menggambarkan risiko bagi perusahaan. Kondisi ini tetap menjadi risiko hingga selesai diperbaiki. Kegagalan untuk mengawasi risiko tersebut hingga dikoreksi, atau hingga manajemen senior atau dewan telah menyatakan bahwa mereka menanggung risiko tersebut, harus dianggap sebagai tanggung jawab audit yang tidak dilaksanakan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan berupa studi deskritif yaitu suatu metode dimana data yang dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dianalisa dan diklarifikasikan data sesuai dengan kejadian yang sebenarnya dalam kurun waktu tertentu dan secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu Call Center PT. Telkomsel Medan yang berada di Jl. Diponegoro no.35 medan dan penelitian ini dimulai bulan November – Desember 2007.

B. Jenis dan sumber Data

Adapun jenis data yang dikumpulkan adalah jenis data kualitatif dan data kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. 1. Data primer Adalah data yang belum diolah yang di peroleh langsung dari objek penelitian dalam hal ini data terkait yang di peroleh dari hasil wawancara dan observasi terhadap perusahaan. 2. Data sekunder Adalah data yang dikumpulkan melalui catatan dan dokumen resmi perusahaan diantaranya seperti: struktur organisasi perusahaan, tugas dan fungsi setiap bagian dalam struktur organisasi, dan data yang tersedia lainnya yang terkait dengan analisa Internal Auditor. Universitas Sumatera Utara