KONSEP PERANCANGAN HASIL PERANCANGAN PENDAHULUAN DESKRIPSI PROYEK INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA ANALISA

Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 4.2.3. Pengendalian Kebisingan 69 4.2.4. Teknologi Konstruksi 69 4.2.5. Utilitas 71 4.2.6. Pengangkutan Vertikal 73

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

5.1. Konsep Dasar 74 5.2. Konsep Peletakan Massa 75 5.3. Konsep Sirkulasi Parkir 76 5.4. Konsep Bentukan Massa 77 5.4.1. Fasilitas Utama Tower Pemantau 77 5.4.2. Pit Building Tribun 78 5.5. Konsep Penzoningan Bangunan 79 5.5.1. Penzoningan Pit Building 79 5.5.2. Penzoningan Fasilitas Servis 79 5.5.3. Penzoningan Sirkulasi Fasilitas Utama 80 5.5.4. Penzoningan Tribun 81 5.5.5. Penzoningan Tower Pemantau 81

BAB VI. HASIL PERANCANGAN

6.1. Gambar Hasil Perancangan 82 Foto Maket 90 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... ix Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia balap ot omot if roda dua maupun roda empat di Indonesia semakin menuj u kearah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari paramet er- paramet er yang ada dimana semakin banyaknya pembalap-pembalap muda yang memasuki dunia balap dengan prest asi dit ingkat nasional bahkan sampai ke t ingkat int ernasional . Hal ini dikarenakan animo masyarakat khususnya anak muda akan dunia balap sangat t inggi. Set iap t im berusaha mengikut i set iap aj ang Road Race yang diadakan pihak promot or unt uk mendapat kan poin t ert inggi. Dengan demikian nama t im t ersebut akan t erkenal t erut ama nama pembalap yang berhasil mendapat kan poin t ert inggi diset iap race nya. Secara ot omat is menj adi arena pembukt ian bagi modifikat or unt uk unj uk gigi akan mut u dan kualit as dari bengkel it u sendiri. Disini t erj adi persaingan kemampuan mekanik, driver dan keandalan kendaraan yang mereka modifikasi. Yang secara t idak langsung mendongkrak gengsi brand kendaraan yang mereka gunakan yang set erusnya mendongkrak penj ualan produk brand yang bersangkut an. Pegelaran balap Road Race t anah air diadakan oleh banyak event organiser yang diikut i oleh banyak t im balap yang ada diseluruh Indonesia dengan mengat asnamakan sponsor mereka dan merk sepeda mot or yang dipakai sepert i Yamaha, Suzuki, Honda dan lain- lain. Oleh karena it u dalam set ahun pegelaran balap Road Race dapat diadakan t iap bulan yang diadakan dipelbagai kot a di sel uruh Indonesia. It upun baru diadakan oleh sat u sponsor saj a, belum lagi diadakan oleh sponsor lain pegelaran t ersebut biasa mencapai lebih dari sat u dalam t iap bulannya. Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 Ada beberapa pegelaran balap Road Race yang diadakan di Indonesia t iap t ahunnya sepert i: Suzuki One Make Race , Yamaha Cup Race, Honda Racing Championship, Indoprix dan Mot oprix Racing Championship dan masih banyak lagi aj ang lainnya. Selain pegelaran Road Race biasanya acara diisi dengan berbagai acara lain sepert i pegelaran musik, pamer komunit as pecint a mot or, dan event modifikasi. Hal ini unt uk menambah semaraknya acara agar t idak t erlalu monot on. Oleh karena it u t idak heran pagelaran ini bisa disponsori oleh lebih dari sat u sponsor. Tidak it u saj a olah raga ot omot if j uga digandrungi banyak pecint a ot omot if, sepert i aj ang Drag Race.Kedua olah raga t ersebut lah yang paling sering diadakan dan paling banyak diminat i oleh pecint a olah raga ot omot if baik roda 2dua maupun roda 4empat . Cabang-cabang olah raga ot omot if yang berkembang pesat di Indonesia dan medan, diant aranya • Drag race, adalah perlombaan yang paling diminat i di medan dan indonesia, selama perkembangaannya balapan ini mengalami modifikasi-modifikasi baik dari segi regulasi, panj ang lint asan, pembagian kelas. Pada drag race pembalap diharuskan memacu kendaraanya di j alan lurus dan yang pert ama finish dan t ercepat adalah pemenangnya. Ada 2 j enis drag race berdasarkan panj ang lint asannya yait u 402 met er dan 201 met er. • Road race, adalah cabang olah raga ot omot if roda dua yang paling digemari baik lokal maupun nasional . Merupakan balapan kendaraaan roda dua yang dilangsungkan pada t rek aspal. • Gokart Medan sebagai salah sat u kot a t erbesar di Indonesia t ermasuk salah sat u kot a yang penduduknya memilki animo yang besar t erhadap olah raga ot omot if khususnya roda 2dua. Ini dapat dilihat dari t iap event yang digelar di kot a ini selalu mendapat sambut an yang posit if banyaknya part isipan dan membaj irnya sponsor. Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 Dampak t erhadap perekonomian kot a medan :  Terbukanya lapangan kerj a  Mengembangkan prest asi pelaku olah raga balap baik roda empat maupun roda dua di Medan Kendala:.  Ket iadaan sarana yang mendukung aman, nyaman,dan st rat egis unt uk sekedar memacu at au menguj i kendaraan modifikasi.  Event -event yang sering menimbulkan masalah lain sepert i macet , menggangu pengguna j alan lain, dimana sebagian event race di Medan menggunakan j alan umum sebagai lokasi pergelaran event misalnya : j alan umum yang macet dikarnakan pengalihan arus kendaraan, at au parkir kendaraan penikmat olah raga ini yang melebihi kapasit as  Masalah lain j uga dapat menggangu pergelaran event it u sendiri, dapat berupa gangguan cuaca huj an dimana selama ini penyelenggaraan selalu dilaksanakan di kawasan t erbuka. Pergelaran drag race di t engah kot a menyebabkan kemacet an, ket idaknyamanan bagi pihak yang t idak t erkait dikarenakan suara bising yang dit imbulkan. Balap liar, merupakan balapan ilegal yang sangat berbahaya dan t idak bert anggung j awab. Kadang t imbul dikarenakan ket idakadaannya sarana penyaluran hobi t erhadap olah raga ot omot if baik roda 2dua maupun roda 4empat . Oleh karena it u mengat asi dampak dan kendala t ersebut , maka sekret ariat IMI Medan dan Kadispora Medan berencana membangun Sirkuit Road Race besert a fasilit asnya yang berada di Jal an Pancing, Medan. Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 Berikut adalah kut ipan dari beberapa media t ent ang st udi kelayakan proyek: Indonesia Perlu Tambah Sirkuit Balap Motor Minggu, 3 Agustus 2008 | 20:57 WIB Jumlah sirkuit permanen di Indonesia perlu ditambah untuk pengembangan olahraga balap motor. Sirkuit baru perlu dibangun di Sumatera bagian utara, Banten, Bali, dan Sulawesi. Selain itu, sirkuit yang sudah ada harus dikelola secara profesional oleh badan pengelola. Untuk itu, badan sebaiknya beranggotakan kalangan Ikatan Motor Indonesia, pemerintah daerah, dan profesional. Kalangan terakhir yang mencari dana untuk pengelolaan dari lomba dan sponsor. Bila jumlah sirkuit memadai lomba-lomba akan kian banyak sehingga bagus untuk pembinaan, kata mantan pebalap nasional Helmy Sungkar di sela lomba balap m otor Suzuki-Pertamina One Make Race 2008 di Sirkuit Kalan, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu 38. Sirkuit permanen di Indonesia yang paling baik dalam penilaian Helmy ialah Sentul di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bila ditata dan dilengkapi lagi dengan pelbagai fasilitas, suatu saat bisa dipromosikan lagi untuk menggelar Moto GP bahkan Formula 1. Sirkuit yang cukup baik misalnya Sekayu di Sumatera Selatan, Binuang di Kalimantan Selatan, dan Kalan di Samarinda. Sirkuit di Surabaya Jawa Timur dan Palangkaraya Kalimantan Tengah masih di bawah Sekayu dan Kalan, kata Helmy. Selain itu ialah sirkuit di Semarang, Jawa Tengah, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan Sorong, Papua Barat. Yang aneh Bali tidak ada sirkuit. Padahal kalau punya lomba-lomba di sana pasti lebih punya daya tarik, kata Helmy. 11 Februari 2008 ,01:33 WIB Pembangunan Sirkuit di Jalan Pancing Menpora Adhyaksa Dault siap membantu pembangunan sirkuit road race yang saat ini tengah berjalan di kawasan Jalan Pancing Willem Iskandar Medan Estate Kita siap mendukung, karena sarana ini sangat positif selain untuk olahraga juga bagi pembinaan generasi muda, ujar Adhyaksa usai pertemuan informal dengan pengurus IMI Sumut di ruang VVIP Bandara Polonia Medan, Minggu 10 2. Menpora didampingi Kadispora Sumut Drs H Ardjoni Munir MPd, mengungkapkan pentingnya sarana olahraga di daerah. Agar, pembinaan tidak hanya terfokus di ibukota saja. Sumber:internet, www.kompas.co Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 Ketua IMI Sumut Ijeck didampingi Ketua Harian Jhon Ismadi Lubis menjelaskan, sirkuit yang kini dibangun dengan dana pemerintah itu telah mulai dikerjakan. Bahkan lintasan lurus sepanjang 500 meter telah rampung dan rencananya pertengahan tahun ini sudah bisa dipakai untuk arena dragrace. Bahkan semula kita rencanakan bulan Maret ini, tapi karena berbagai pertimbangan, kita akan resmikan pertengahan tahun sekaligus menggelar even drag race, ujar Ijeck. Untuk seluruh rangkaian lintasan sirkuit, Ijeck berharap bisa rampung tahun 2009 dengan mengandalkan dana APBD. Tahun ini, IMI Sumut akan menjadi tuan rumah delapan agenda Kejurnas kejuaraan nasional-red dari PP IMI, disamping hampir 200 event klublokal. Semula, sirkuit permanen itu direncanakan mempunyai panjang lintasan 1.600 meter. Namun karena ada kendala teknis, akhirnya hanya dibuat 1.200 meter. Lintasan balap motor tersebut dibangun sejak 9 Oktober 2007 di lahan 15 hektar. Sirkuit ini mempunyai panjang lintasan start 500 meter dan lebar 12 meter. Lintasan sirkuit berdiri dua bangunan yakni paddock dan tribun yang dapat menampung 1500 penonton. Fasilitas lainnya adalah paddock 34 ruang, air bersih, listrik dan pompa angin. Paddock dibagi dua dipisah oleh bangunan berlantai tiga yang digunakan untuk race direktur dan media centre. .

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT Adapun tujuan pengadaan bangunan Medan Race Circuit adalah:

1. Merencanakan keberadaan sarana fisik yang berupa arena balap dan fasilit as- fasilit as penunj angnya di Medan dan menj adi salah sat u t empat diadakannya lomba-lomba balap mobil dan mot or. 2. Menyediakan t empat khususnya unt uk menyalurkan hobi,minat dan bakat olahraga balap mobil dan mot or yang lebih t erorganisir. Sumber:internet, www.dispora.go.i d Tabel 1..1 : Indonesia Perlu Tambah Sirkuit Balap Motor Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 3. Sebagai t empat diadakannya acara- acara yang berhubungan dengan bidang ot omot if baik yang menj urus ke bisnis maupun kegiat an kegiat an yang berhubungan dengan bidang ot omot if. 4. Sebagai pusat pelat ihan bagi at lit balap mobil dan mot or yang bert uj uan unt uk meningkat kan prest asi . Dengan keberadaan sirkuit dan fasilit asnya, dapat memberi manfaat baik kepada masyarakat maupun pemerint ah, ant ara lain: 1. Akan memberikan nilai t ambah at au menaikkan cit ra t erhadap wilayah t ersebut . 2. Menambah pendapat an daerah khususnya Medan. 3. Meningkat kan prest asi para at lit balap mobil dan mot or baik dalam skala nasional maupun int ernasional . 4. Mengurangi perilaku masyarakat khususnya anak muda yang suka mengadakan balapan liar di j alan raya yang dapat mengganggu kepent ingan umum, sert a meringankan beban para penegak hukum t erhadap pelanggaran t ersebut .

1.3. SASARAN PENGUNJUNG 

Pembalap Racer  Pengunj ung pecint a ot omot if yang umumnya hadir pada event -event yang diadakan.  Masyarakat pada umumnya, mulai dari lingkup t erkecil, yait u pribadi, kemudian lingkup keluarga sampai lingkup yang lebih luas sepert i organisasi at au perusahaan.

1.4. MASALAH PERANCANGAN 

Proyek merupakan penggabungan dari berbagai fungsi olah raga, exhibit ion, dan hiburan Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009  Sirkulasi pada bangunan dan sit e sert a pert imbangan analisa t apak hingga organisasi ruang.  Pert imbangan f ungsi olah raga ot omot if yait u sirkulasi kendaran dan manusia sehingga t ercipt a kenyamanan dalam akt ifit as.  Proyek menawarkan konsep baru dalam perkembangan olah raga ot omot if dan hiburan.

1.5. LINGKUP DAN BATASAN MASALAH

Lingkup dan bat asan proyek t erbat as perancangan ruang ut ama dan pendukung sert a fasilit as penyelenggaraan event dan olah raga ot omot if. Pembahasan disesuaikan dengan lingkup disiplin ilmu Arsit ekt ur, sedangkan pembahasan diluar it u dilakukan dalam bat as logika sesuai dengan dat a sit uasi dan kondisi sert a kait anya dalam disiplin Arsit ekt ur. Kaj ian pada kasus ini melingkupi perpaduan perancangan dan perencanaan kawasan pusat akt ifit as even dan olah raga ot omot if sert a pengolahan ruang luar dan t at a let ak bangunan sebagai sat u kesat uan.

1.6. METODE PENDEKATAN 

Pengumpulan dat a-dat a, yang menunj ang perancangan Medan Race Circuit . Baik dat a mengenai Lokasi berupa mast erpl an at aupun pengumpulan dat a dengan melakukan wawancara int er view dengan pihak t erkait oknum yang memahami masalah ot omot if.  St udi lit erat ur, yang mendukung perancangan Medan Race Circuit , j uga lit erat ur mengenai olah raga Ot omot if baik roda 2 maupun roda 4, baik yang bersumber dari maj alah, buku, at aupun St udi banding sej enis dari int ernet .  Analisa, berupa proses penganalisaan lokasi, analisa pengguna dan hal-hal lain yang berkait an, yang dapat membant u t ercapainya t uj uan perencanaan Medan Race Circuit yang diharapkan. Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009 KERANGKA BERPIKIR Lat ar Belakang Pendekat an P Ident ifikasi Masalah Tema Perumusan Masalah Pengumpulan Dat a Analisa St udi Lit erat ur Pot ensi Konsep Pra Rancangan Maksud dan Tuj uan Sasaran Analisa Krit eria Krit eria Desain Krit eria Perancangan Masalah Kerangka Survey Survey Dat a Fisik Wawancara Dokument asi Prospek Desain Akhir Diagram 1.1 : Kerangka Berpikir Franklin Rinaldi S. : Medan Race Circuitexpresionisme Dalam Arsitektur, 2008. USU Repository © 2009

1.7. SISTEMATIKA LAPORAN

BAB I. PENDAHULUAN

Berisikan lat ar belakang kasus proyek berupa fakt or-f akt or yang mempengaruhi perlunya dipugar st asiun keret a api, maksud dan t uj uan, masalah perancangan, pendekat an desain, sert a lingkup, dan bat asan proyek dan asumsi.

BAB II. DESKRIPSI PROYEK

Berisikan t inj auan umum maupun t inj auan khusus t ent ang proyek yang akan dilaksanakan sepert i beberapa t eori yang dapat membant u dalam proses perencanaan perancangan, posisi sit e, kondisinya, pot ensi yang ada, ket ent uan dan perat uran yang ada. Selain it u program kegiat an hingga melahirkan kebut uhan ruang berikut st udi banding proyek yang sej enis.

BAB III. INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA

Berisikan t elaah t eorit is sert a kaj ian t ent ang t ema dan pengert iannya, dan int erpret asi t ema kedalam kasus proyek yang akan direncanakan.

BAB IV. ANALISA

Berisikan t inj auan analisis t ent ang pengguna, akt if it as, kebut uhan dan st andar ruang, program ruang dan organisasi ruang yang ada, dan analisis keadaan lingkungan t ent ang lokasi, kondisi t anah, pot ensi lahan sebagai kasus proyek, kont rol fisik, sirkulasi dan pencapaian, orient asi dan pemandangan.

BAB V. KONSEP PERANCANGAN