Manfaat Makan Pagi Sarapan

2.2.3 Komposisi Makan Pagi Sarapan

Untuk menu sarapan lebih diutamakan kandungan gula sebaiknya memenuhi 58 energi terdiri dari 23 gula kompleks dan 13 gula cepat terserap sedangkan lemak 30 23 lemak tidak jenuh dari nabati dan 13 asal hewani, ikan, dan ternak dari kebutuhan energi harian. Agar seimbang dan lengkap nilai gizinya, sarapan hendaknya tersusun dari jenis pangan seperti berikut: Rahmi, 2007; Bagwel, 2008. a. Susu dan produk olahan susu Susu, keju, dan yoghurt merupakan sumber protein hewani, kalsium, vitamin A, B2, dan D. Meski susu bergizi, namun masih ada kekurangan asam amino esensial penting dan mutlak ada tapi tidak dapat dibuat dalam tubuh khususnya metionin. Susu merupakan pangan terbaik sebagai pembawa kalsium dalam tubuh. Mineral kalsium sangat penting sebagai dasar masa pertumbuhan linear seperti pertumbuhan tulang panjang badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar dada dan gizi. Satu liter susu mengandung protein setara dengan empat butir telur. Susu sebanyak itu mencukupi kebutuhan bayibalita sebanyak 40 energi, 70 protein, 100 kalsium, 100 fosfor, 10 besi, 40 vitamin A, 10 vitamin D, 60 vitamin B1, 100 vitamin B2, dan 40 vitamin C. Sedangkan bagi orang dewasa, 1 liter susu identik dengan pemenuhan kebutuhan sebanyak 22 energi, 45 protein, 100 kalsium, 100 fosfor, 6 zat besi, 40 vitamin A, 30 vitamin B1, 60 vitamin B2, dan hanya 25 vitamin C. Protein sangat penting untuk membangun tubuh serta pembaruan jaringan dan otot. Sedangkan vitamin B2 berperan dalam transformasi dan asimilasi berbagai zat gizi protein, lemak, dan karbohidrat oleh organ tubuh. Susu juga mengandung vitamin A, sehingga penting bagi penglihatan malam serta kualitas kulit. Sedangkan vitamin D untuk membantu penglihatan dan penggunaan kalsium oleh organ tubuh. b. Telur Dilihat dari kualitas gizi proteinnya telur merupakan pangan standar. Satu butir setara gizi proteinnya dengan semangkuk susu. Dibandingkan dengan protein susu, protein telur unggul dalam penyediaan asam amino esensial treonin dan methionin, namun kalah kandungan isoleusin, leusin, tyrosin, dan ionin. Dibandingkan dengan daging, telur unggul pada semua asam amino esensial kecuali kandungan lisin dan histidinnya, sedangkan kedelai, unggul dalam semuanya, kecuali fenilalanin. c. Nasi, roti, dan produk serealia Nasi, roti, dan produk serealia merupakan sumber karbohidrat kompleks, vitamin kelompok B, dan mineral. Roti bisa diolesi margarin, mentega, atau madu kental. Di samping itu mentega juga sebagai sumber vitamin A. Pagi hari sebaiknya makan makanan yang rendah lemak, khususnya bagi mereka yang bermasalah dengan kadar kolesterol atau ingin melangsingkan tubuh. Produk serelia dikenal sebagai sumber energi karena kandungan gulanya karbohidrat. Bila dikonsumsi saat makan, gulanya akan membebaskan energi sepanjang pagi dan akan menghindari menurunnya tekanan terus ketegangan otot. Selain sebagai sumber energi, serealia juga kaya akan protein untuk melengkapi protein susu, khususnya karena kadar metioninnya cukup tinggi.

2.3 Status Gizi

2.3.1 Definisi Status Gizi

Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu. Energi yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak, dan gizi lainnya Nix, 2005. Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu Wardlaw, 2007. Status gizi lebih overnutrition merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang dikeluarkan Nix, 2005. Faktor-faktor yang memengaruhi status gizi secara langsung adalah asupan makanan dan infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, dan lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan Simarmata, 2009. Angka kecukupan gizi adalah suatu kecukupan rata-rata gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas untuk mencegah terjadinya defisiensi gizi. Dalam dunia internasional istilah yang banyak digunakan adalah Recommended Dietary Allowance RDA Anonim, 2004. Tabel 2.1. Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Remaja dan Dewasa Awal Zat Gizi Perempuan tahun Laki-laki tahun 13-15 16-18 19-29 13-15 16-18 19-29 Energi kkal 2350 2200 1900 2400 2600 2550 Protein g 57 55 50 60 65 60 Kalsium mg 1000 1000 800 1000 1000 800 Besi mg 26 26 26 19 15 13 Vit A RE 600 600 500 600 600 600 Vit E mg 15 15 15 15 15 15 Vit B1 mg 11 11 10 12 13 13 Vit C mg 65 75 75 75 90 90 Folat mg 400 400 400 400 400 400 Sumber: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII 2004

Dokumen yang terkait

GAMBARAN ABSENTEISME MAKAN PAGI DAN STATUS GIZI PADA MAHASISWA (STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER)

0 5 89

HUBUNGAN ASUPAN MAKAN TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA OBESITAS DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

3 47 78

Hubungan body image dengan perilaku makan, perilaku sehat, status gizi dan kesehatan mahasiswa

3 16 77

Hubungan Pola Makan dan Status Gizi Dengan Terjadinya Anemia Defisiensi Besi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2013 Tahun 2013

0 4 90

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI DAN STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWI Hubungan Antara Kebiasaan Makan Pagi Dan Status Gizi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Siswi Di Pondok Madrasah Aliyah Al – Manshur Tegalgondo, Klaten.

0 3 19

PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI PADA SISWA YANG MELAKUKAN SARAPAN PAGI DENGAN YANG Perbedaan Tingkat Konsentrasi Pada Siswa Yang Melakukan Sarapan Pagi Dengan Yang Tidak Melakukan Sarapan Pagi Di SDN Gondang III Kecamatan Nawangan Pacitan.

0 2 16

PERBEDAAN TINGKAT KONSENTRASI PADA SISWA YANG MELAKUKAN SARAPAN PAGI DENGAN YANG Perbedaan Tingkat Konsentrasi Pada Siswa Yang Melakukan Sarapan Pagi Dengan Yang Tidak Melakukan Sarapan Pagi Di SDN Gondang III Kecamatan Nawangan Pacitan.

0 3 15

Hubungan Pola Makan terhadap Status Gizi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Tahun 2016.

0 4 29

ANALISIS HUBUNGAN POLITIK DOMESTIK DENGA

0 0 11

34 HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK

0 3 6