D. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuisoner. Kuisoner adalah suatu prosedur pengambilan data yang merupakan suatu alat ukur aspek afektif,
kognitif dan konatif yang merupakan konstruk atau konsep psikologis yang menggambarkan aspek kepribadian individu Azwar, 1999.
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Kuisoner Konflik Organisasi yang disusun berdasarkan kondisi yang melatarbelakangi terjadinya
konflik anticedent condition oleh Robins 2004 dengan distribusi aitem penelitian seperti disjaikan berikut ini :
Tabel 1 Distribusi Aitem Kuisoner Konflik Organisasi sebelum uji coba
No Anticedent
Condition of conflict Indikator
Item Total 1
Faktor komunikasi Kesulitan semantic
4
12
Pertukaran Informasi yang tidak cukup 4
Gangguan dalam Komunikasi 4
2 Faktor struktur
Ukuran Kelompok yang terlalu besar 2
14
Spesialisasi yang spesifik 2
Ketidakjelasan juridiksi wilayah kerja 2
Ketidakcocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok
2 Gaya kepemimpinan otoriter
2 Sistem imbalan yang dipandang tidak
sesuai oleh karyawan 2
Ketergantungan antar kelompok yang tinggi
2 3
Faktor variabel pribadi
Individu otoriter 4
12
Individu dogmatik 4
Individu yang memandang rendah orang lain
4
Total 40
Penyusunan kuisoner konflik organisasi dibuat dalam bentuk skala likert. Skala ini disusun dengan 5 pilihan respon yaitu SS sangat setuju, S setuju, TP tidak pasti, TS
Universitas Sumatera Utara
tidak setuju, STS sangat tidak setuju. Setiap pilihan tersebut memiliki skor masing-masing tergantung dari jenis aitem, apakah favorabel atau unfavorabel. Skor untuk masing-masing
butir bergerak dari 1 sampai 5. Semakin tinggi skor subjek pada kuisoner faktor komunikasi, berarti makin kuat kecendrungan faktor komunikasi menjadi antecedent condition terhadap
konflik organisasi. Semakin tinggi skor subjek pada kuisoner faktor struktur, berarti makin kuat kecendrungan faktor struktur menjadi antecedent condition terhadap konflik organisasi.
Semakin tinggi skor subjek pada kuisoner faktor Variabel pribadi, berarti makin kuat kecendrungan faktor varibel pribadi menjadi antecedent condition terhadap konflik
organisasi.
Tabel 2. Gambaran penilaian kuisoner konflik organisasi pada penelitian BENTUK
PERNYATAAN SKOR
1 2
3 4
5
Favorable STS
TS TP
S SS
Unfavorable SS
S TP
TS STS
Tabel 3. Blue print distribusi aitem-aitem dalam kuisoner Konflk Organisasi sebelum
uji coba No.
Faktor Indikator
Aitem Total
Favorable Unfavorable
I Komunikasi a. Kesulitan semantic
20,14 33,24
4 b. Pertukaran informasi yang tidak
cukup 2,29
8,40 4
c. Gangguan dalam komunikasi 25,30
1,15 4
II Struktur
a. Ukuran Kelompok yang terlalu besar
36 12
2 b. Spesialisasi yang spesifik
17 3
2 c. Ketidakjelasan juridiksi wilayah
kerja 9,39
35 3
d. Ketidakcocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok
31 1
e. Gaya kepemimpinan otoriter 4
11, 38 3
f. Sistem imbalan yang dipandang tidak sesuai oleh karyawan
26 5, 23
3 g. Ketergantungan antar kelompok
yang tinggi 19
1
Universitas Sumatera Utara
III Pribadi
a. Individu otoriter 6, 13, 37
10, 22 5
b. Individu dogmatik 18, 27, 28
34 4
c. Individu yang memandang rendah orang lain
16,21 7,32
4
Total 21
19 40
E. Validitas dan Relibilitas Alat Ukur E.1. Validitas