Perancangan Media Informasi Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN MEDIA INFORMASI PERABOTAN DAPUR

TRADISIONAL JAWA BARAT

DK 38315/Tugas Akhir

Semester II 2014/2015

Oleh :

Robian Prasetya

51911181

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini yang berjudul perabotan tradisional Jawa Barat. Laporan ini meneliti fungsi dan nilai filosofi perabotan yang ada di Jawa Barat. Laporan ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah tugas akhir.

Selesainya laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih banyak untuk dosen pembimbing yang telah membimbing serta mengoreksi makalah ini.

Harapan penulis semoga Laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembimbing, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada berbagai pihak untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Februari 2015


(5)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

GLOSARY ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Pembatasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Penelitian ... 4

BAB II JENIS DAN KEGUNAAN PERABOTAN DAPUR TRADISIONAL JAWA BARAT II.1 Definisi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ... 5

II.2 Fungsi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ... 6

II.3 Kegunaan dan jenis perabotan dapur tradisional Jawa Barat ... 7

II.4 Tata cara menanak nasi ... 8

II.5 Opini masyarakat tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat ... 9

II.6 Target audience ... 15

II.7 Media Informasi ... 16

II.8 Kesimpulan ... 16

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan ... 17


(6)

vii

III.1.3 Tujuan Komunikasi ... 18

III.1.4 Gaya bahasa ... 19

III.1.5 Target audience ... 19

III.1.6 Strategi kreatif ... 21

III.1.7 Strategi media ... 27

III.1.8 Strategi Distribusi... 29

III.1.9 Konsep visual ... 30

III.2.1 Format desain ... 31

III.2.2 Tata letak ... 32

III.2.3 Huruf ... 33

III.2.4 Illustrasi ... 35

III.2.5 Warna ... 41

BAB IV TEKNIK PRODUKSI MEDIA

IV.1 Teknis Media ... 47

IV.1.1 Media Utama ... 48

IV.1.2 Media Pendukung ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 61

LAMPIRAN ... 62


(7)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Perabotan dapur merupakan suatu hal yang tidak dapat di pungkiri keberadaan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari – hari. Setiap pergi ke dapur umumnya bertemu dengan alat ini. Perabot dapur merupakan alat yang multifungsi dalam kehidupan berumah tangga, dapat mempermudah dan mempercepat kegiatan memasak di dapur. Kaum Ibu pada umumnya tidak segan untuk selalu membeli peralatan dapur dengan merk dan jenis terbaru untuk melengkapi ruangan dapur menjadi lebih lengkap. Harga dari peralatan dapur juga bervariasi, mulai dari peralatan dapur dengan harga yang terjangkau sampai dengan harga yang paling mahal. Perabotan yang paling terjangkau adalah perabotan dapur tradisional.

Banyak macam perabot dapur tradisional yang digunakan pada zaman dahulu, salah satu yang paling sederhana yakni perabot dapur yang digunakan dalam menanak nasi. Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, ada berbagai cara untuk mengolah nasi, namun cara mengolah nasi secara tradisional mempunyai ciri khas dan kelezatan tersendiri, hasil dari nasi yang diolah secara tradisional mempunyai kelebihan yaitu dari segi rasa, tekstur dan kandungan protein yang lebih baik.

Perabotan dapur sendiri dari zaman ke zaman mengalami perkembangan dari segi material bahan maupun fungsinya, yang bertujuan untuk mempermudah masyarakat menjalankan aktivitas sehari-harinya di zaman modern masyarakat tidak perlu memakan waktu untuk mencari kayu bakar dan menjalakan beberapa proses untuk menanak nasi. Di zaman sekarang ada ricecooker yang kegunaannya lebih sederhana yaitu dengan dibantu listrik lalu nasi direbus, tunggu beberapa menit dan siap dihidangkan. Dari perkembangan zaman inilah masyarakat mulai


(8)

2 melupakan tradisi-tradisi yang lama, sehingga masyarakat kurang mengenal tradisi yang terdahulu. Jika dipelajari lebih dalam, para leluhur membuat benda secara rinci mengandung fungsi-fungsi tertentu dalam penggunaan alat tersebut. Sekarang, umumnya perabot dan metode menanak nasi ini hanya terdapat di daerah perkampungan yang masih mempertahankan tradisi para leluhurnya contohnya di daerah kampung Naga. Masyarakat seharusnya lebih mengenal perabotan dapur tradisional Jawa Barat, karena perabotan ini merupakan bagian dari artefak budaya peninggalan leluhur masyarakat daerah Jawa Barat, yang memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia. Sebagai bagian dari artefak budaya lokal yang menunjang kebudayaan nasional, sudah tentu wajib dipelihara dan dijaga kelestariannya. Salah satu kalangan masyarakat yang mulai melupakan tradisi – tradisi ini adalah dari kalangan remaja.

Remaja merupakan bagian dari masyarakat yang keberadaannya perlu diperhitungkan. Sebagai generasi muda penerus bangsa, tanggung jawab akan kelestarian budaya lokal ada di tangan remaja. Sekarang ini kaum remaja banyak yang kurang mengenal perabotan dapur tradisional, dikarenakan perkembangan teknologi yang bertujuan memudahkan masyarakat dalam beraktifitas. Tidak dapat dipungkiri ada anggapan bahwa budaya tradisional tidak mampu menyaingi teknologi yang semakin pesat perkembangannya. Disinilah perlunya kesadaran remaja bahwa budaya lokal senantiasa akan bertahan apabila kita tidak membiarkannya punah. Hal ini perlu di dukung dengan wujud nyata terhadap pengembangan dan pelestarian sehingga artefak budaya seperti perabotan tradisional tetap dikenal oleh masyarakat. Karena selama ini persoalan budaya semakin mendapat tantangan, baik dari dalam dan luar negeri, utamanya menyangkut kondisi pemahaman tentang nilai-nilai budaya. Penggunaan perabotan dapur tradisional Jawa Barat dalam kehidupan sehari-hari dan fungsinya, penting untuk menjadi informasi yang menarik untuk diketahui oleh masyarakat khususnya pada kalangan remaja.


(9)

3 I.2 Identifikasi Masalah

Melihat pemaparan permasalahan diatas seiring perkembangan zaman sekarang ini masyarakat mulai melupakan perabot dapur tradisional yang merupakan artefak peniggalan nenek moyang yang seharusnya dijaga dan dilestarikan. Maka dalam pembahasan yang akan dilakukan ini yang dapat diidentifikasi adalah :

 Masyarakat Jawa Barat khususnya kaum remaja kini sudah jarang menggunakan perabotan dapur tradisional khususnya perabot yang digunakan dalam menanak nasi, hal ini menyebabkan banyak masyarakat Jawa Barat, yang tinggal di kota, kurang mengenal perabotan dapur yang digunakan untuk menanak nasi serta cara penggunaannya, karena perabotan ini merupakan bagian dari artefak budaya yang memperkaya khasanah budaya Indonesia.

 Perkembangan zaman mengakibatkan munculnya alat – alat memasak yang lebih modern dan memudahkan dalam penggunaannya. Hal inilah yang dapat membuat masyarakat lupa akan tradisi pada zaman dahulu salah satunya adalah proses menanak nasi serta fungsi dari perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

I.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dalam penelitian yang akan dilakukan ini akan mengkaji permasalahan sebagai berikut.

 Bagaimana menginformasikan jenis dan kegunaan dari perabotan dapur tradisional Jawa Barat yang di gunakan dalam menanak nasi pada masyarakat ?

I.4 Batasan Masalah

Penelitian ini hanya sebatas bagaimana menyampaikan informasi jenis, fungsi, dan cara menanak nasi khas masyarakat Jawa Barat kepada kaum remaja tentang perabot dapur tradisional Jawa Barat.


(10)

4 I.5 Tujuan Perancangan

 Memberi informasi terhadap remaja agar diharapkan bisa mengenal perabot dapur tradisional Jawa Barat.

 Memberi informasi terhadap remaja agar diharapkan dapat mengetahui cara menggunakan perabot dapur tradisional Jawa Barat dalam kehidupan sehari-hari.

 Setelah mendapatkan informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat diharapkan masyarakat dapat ikut serta untuk menjaga artefak kebudayaan yang telah dijaga kelestariannya oleh leluhur.


(11)

5

BAB II

Fungsi dan Pengolahan Nasi Dari Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

II.1 Definisi Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat terdiri dari empat kata yaitu perabotan, dapur, tradisional, dan Jawa Barat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia versi kbbi.go.id // perabotan artinya barang-barang perlengkapan, dapur artinya ruang tempat memasak, tradisional artinya sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. Jadi perabotan dapur tradisional Jawa barat adalah barang-barang perlengkapan yang biasa digunakan di tempat memasak yang merupakan warisan turun-temurun masyarakat suku Sunda yang terdapat di wilayah Jawa Barat.

II.2 Fungsi dan Jenis Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat merupakan alat untuk mengolah dan menyajikan makanan oleh masyarakat Jawa Barat atau bisa disebut suku Sunda yang merupakan penghuni di wilayah Jawa Barat. Menurut (Hidayat, 26,2005) dalam kehidupan keseharian adat sunda, perabotan dapur tradisional Jawa Barat berfungsi sebagai alat pengolah dan penyaji makanan.Berikut ini ada berbagai jenis perabotan yang di gunakan dalam menanak nasi oleh masyarakat Jawa Barat yaitu:

Boboko

Gambar II.1 Gambar boboko


(12)

6 Boboko berfungsi untuk mencuci beras sebelum dimasak namun di zaman sekarang boboko di jadikan tempat menyajikan nasi. Terbuat dari anyaman.

Boboko dari segi bentuk terlihat bagian bawah berbentuk persegi empat, membesar ke atas, permukaan atasnya berbentuk bulat seperti lingkaran.

Aseupan

Gambar II.2, Gambar aseupan,

Sumber : Dokumentasi pribadi (26 april 2015)

Aseupan adalah wadah yang berfungsi untuk mengukus beras hingga menjadi nasi. Aseupan terbuat dari anyaman bambu. Aseupan berbentuk segitiga, yang saat digunakan berbentuk segitiga terbalik.

Nyiru

Gambar II.3, Gambar nyiru


(13)

7 Nyiru adalah perabot dapur yang berfungsi untuk membersihkan padi atau beras dari gabah. Nyiru berbentuk bulat seperti lingkaran, bahan yang digunakan adalah anyaman

Pabeasan

Gambar II.4, Gambar pabeasan

Sumber : Dokumentasi pribadi (26 april 2015)

Pabeasan adalah gentong yang biasa dipakai untuk menyimpan beras.

Pabeasan terbuat dari tanah liat yang dibakar menjadi gerabah.

Dulang :

Gambar II.6,Gambar Dulang

Sumber : Dokumentasi pribadi (26 april 2015)

Dulang adalah wadah yang biasa dipakai untuk ngarih dan ngakeul, bagian bawah dan permukaannya berbentuk lingkaran, bentuknya hampir mirip dengan boboko, terbuat dari kayu.


(14)

8  Se’eng :

Gambar II.7,Gambar se’eng

Sumber : Dokumentasi pribadi (26 april 2015)

Se’eng yaitu perabot yang digunakan saat mengukus nasi, terbuat dari kayu aluminium. Seeng berbentuk tinggi ramping, bagian dalam berongga seperti silinder, bagian bawah membesar, bagian atas membesar, menyempit di tengah dan alasnya bundar agak cembung.

II.3 Menanak Nasi Tradisional

Proses dalam menanak nasi ada berbagai cara yaitu nasi yang sudah diambil dari pabeasan dimasukan ke dalam boboko, kemudian dibersihkan dengan cara ditapi

menggunakan nyiru. Sesudah itu beras dimasukan lagi ke dalam boboko, lalu dicuci. Proses mencuci beras ini disebut ngisikan. Setelah itu beras dimasak dengan menggunakan seeng dan aseupan sampai setengah matang, diangkat lalu

digigihan diberi air mendidih, kemudian dimasukan kembali ke dalam aseupan

dan diseupan (dikukus) sampai matang. Setelah itu nasi dimasukan ke dalam

dulang, kemudian diakeul, baru kemudian dimasukan ke dalam boboko. Menurut Haryadi (2006) dalam bukunya yang berjudul Teknologi Perngolahan Beras, yang dikutip Dian Novita (2009) nasi yang dimasak dengan cara tradisional akan menghasilkan nasi dengan tekstur yang lebih lunak dan lengket serta mempunyai

gelatinasi dan pengembangan granula pati yang lebih baik dibandingkan dengan nasi yang direbus dengan air saja (tanpa dikukus).


(15)

9

Proses pemasakan dengan tradisional yang menggunakan cara mengkukus meningkatkan ketercernaan protein dan pati. Ditilik dari sudut kesehatan, sesungguhnya cara menanak nasi secara tradisional adalah lebih baik dari cara menanak nasi secara modern. Oleh karena dengan cara tradisional, zat gizi yang hilang karena proses secara tradisional itu tidak banyak, dibandingkan dengan zat gizi yang hilang dengan cara menanak nasi secara modern.

II.4 Sejarah Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

Sebagian besar perabot dapur tradisional Jawa Barat ini terbuat dari anyaman bambu. Berdasarkan cerita dalam mitos Dewi Sri Pohaci, dari bagian kaki Dewi Padi ini tumbuh tanaman bambu. Material bambu yang digunakan pada perabotan dapur ini berkaitan erat dengan mitos Dewi Sri Pohaci. Mitologi Nyi Pohaci di pakai oleh masyarakat Jawa Barat, karena Nyi Pohaci merupakan asal muasal tumbuhan yang merupakan sumber kehidupan dari masyarakat Jawa Barat, menurut (Jakob Sumarjo 57,2001) dalam ceritanya saat Nyi Pohaci meninggal dunia dari kuburannya muncul bermacam tanaman yang berguna bagi manusia. Di atas kepalanya tumbuh pohon kelapa. Dari mata kanannya tumbuh padi putih. Di atas mata kirinya tumbuh padi merah. Dari hatinya tumbuh padi ketan. Dari paha kanan tumbuh menjadi bambu aur. Paha kiri menjadi bambu tali. Betisnya menjadi pohon. Ususnya menjadi akar tunjang. Rambutnya menjadi rerumputan. Pendek kata, semua tanaman yang amat dibutuhkan berasal dari tubuh Nyi Pohaci. Dari sinilah sebabnya desain perabot dapur tradisional Jawa Barat mengandung unsur perempuan yaitu penggambaran dari Dewi Sri Pohaci atau sering disebut Nyi Pohaci. Dari data yang didapat perabot dapur tradisional Jawa Barat ini adalah gambaran tubuh perempuan. Menurut wawancara dengan Dr Jamaludin seorang ahli di bidang desain yang dikutip elin (2011) yang pernah meneliti tentang makna simbolik dari artefak kebudayaan Sunda perabotan dapur tradisional Jawa Barat bila dikaitkan dengan mitos Dewi Padi, wadah yang digunakan untuk padi ini adalah tubuh perempuan yang menggambarkan tubuh


(16)

10

Dewi Sri Pohaci. Sedangkan ruhnya adalah padi yang merupakan jelmaan Dewi Sri Pohaci. Jadi bisa ditafsirkan bahwa perabot dapur ini adalah wadah atau raga yang akan diisi oleh padi, beras, atau nasi yang di dalamnya terdapat ruh Dewi Sri Pohaci.Sebagian besar perabot dapur tradisional Jawa Barat ini terbuat dari anyaman bambu. Berdasarkan cerita dalam mitos Dewi Sri Pohaci, dari bagian kaki Dewi Padi ini tumbuh tanaman bambu. Material yang digunakan pada perabotan dapur ini berkaitan erat dengan mitos Dewi Sri Pohaci.

II.4.1 Bentuk Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

Pada desain perabot dapur tradisional Sunda ini ditemukan tiga bentuk dasar geometri, yaitu segi empat, lingkaran dan segi tiga. Menurut Jamaludin, berdasarkan hasil penelitiannya yang berjudul toward sundanese aesthetic dalam buku aspek visual sunda. Sunda terdapat berbagai rumusan estetika, diantaranya masalah pengaturan elemen estetik ke dalam berbagai komposisi yang dicerminkan dalam bentuk susunan kata, depiksi dan diksi. Untuk bentuk persegi, ada ungkapan “hirup kudu masagi” yang artinya harus serba bisa. Pengertian serba bisa atau serba dilakukan dalam arti positif dengan penekanan utama mengarah pada dua aspek pokok kehidupan manusia, yaitu kehidupan duniawi (bekerja, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam) dan kehidupan di akhirat nanti (hubungan manusia dengan Tuhan). Bentuk lingkaran terdapat dalam ungkapan “niat kudu buleud” (niat harus bulat). Bentuk bulat dibuat dari garis melingkar dengan ujung saling bertemu, dengan jari-jari dari titik pusat ke setiap sisi berukuran sama. Bentuk bulat atau garis lingkaran yang dipakai sebagai simbol niat atau tekad. Niat berkaitan dengan persoalan keteguhan sikap, keyakinan serta kepercayaan yang pada ujungnya bermuara pada masalah keimanan atau tauhid (spiritual). Bentuk segitiga terdapat dalam ungkapan bale nyungcung dan buana nyuncung (tempat para dewa dan hyang

dalam kosmologi masyarakat Sunda). Bale nyungcung adalah sebutan lain untuk bangunan suci, yang dalam Islam adalah masjid. Kalimat “ka bale nyungcung”


(17)

11

dalam percakapan sehari-hari maksudnya melangsungkan akad nikah, yang jaman dahulu umumnya dilakukan di masjid. Bale nyungcung menunjuk pada model atap masjid jaman dulu yang menggunakan model gunungan bertumpuk tiga dengan puncak berbentuk atap limas yang disusun dari empat bentuk segitiga.

II.5 Opini Masyarakat Terhadap Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat

Gambar II.10 Analisa penggunaan perabot dapur tradisional Jawa Barat Sumber : Dokumentasi pribadi (11 april 2015)

Menurut hasil survey yang dilakukan di daerah perkotaan kota Bandung dari 50 responden, 47 responden masih menggunakan dan 3 responden tidak menggunakan perabotan dapur tradisional. Menurut beberapa hasil wawancara dengan warga setempat , mereka berpendapat sekarang perabotan yang bersifat modern kegunaannya lebih praktis serta desainnya pun lebih menarik dari perabotan dapur tradisional yang kegunaannya rumit dan desainnya pun terlihat kuno. Masyarakat tidak perlu mencari kayu bakar untuk memasak sekarang ini ada kompor gas, masyarakat tidak perlu mengukus nasi dengan cara dibakar sekarang ada rice cooker yang kegunaannya lebih praktis. dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat cenderung memilih perabotan modern sebagai alat

Menggunakan; 3 Tidak Menggunakan; 47 Menggunakan Tidak Menggunakan Tidak menjawab

0 10 20 30 40 50

Penggunaan Perabotan Dapur Tradisional

Pada Kehidupan Sehari - hari


(18)

12

untuk beraktifitas di dapur, hal ini tidak dapat di pungkiri bahwa perabotan dapur modern lebih unggul dari segi kegunaannya, namun menurut wawancara dengan Ibu Ida Faridah seorang pemilik katering masakan sunda yang masih menggunakan perabotan dapur tradisional, berpendapat hasil rasa masakan dengan menggunakan perabotan dapur tradisional lebih nikmat, dan alat dapur yang banyak digunakan sekarang lebih beresiko karena terbuat dari bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan, seperti melamin dan sterofoam yang sangat berbeda dengan alat masak tradisional yang sebagian besar terbuat dari alam dan tidak berbahaya bagi kesehatan.

Gambar II.11 Analisa penggunaan perabot dapur tradisional Jawa Barat Sumber : Dokumentasi pribadi (11 April 2015)

Mengenal; 22 Tidak Mengenal; 8

mengenal sebagian jenis; 20

Mengenal Tidak Mengenal mengenal sebagian jenis

0 5 10 15 20 25

Pengetahuan Nama Jenis Perabotan Dapur

Tradisional Jawa Barat


(19)

13

Masyarakat umumnya mengenal nama jenis perabotan dapur tradisional Jawa Barat menurut survey 20 responden masyarakat mengenal sebagian jenis, 8 tidak mengenal dan masyarakat yang tidak mengetahui nama jenis perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Sebagian besar masyarakat yang mengetahui nama jenis perabotan itu sendiri adalah kalangan orang dewasa dan untuk kalangan remaja di daerah perkotaan sebagian besar tidak mengetahui perabotan dapur tradisional Jawa Barat bila adapun hanya beberapa jenis perabotan saja.

Gambar II.12 Analisa pengetahuan perabot dapur tradisional Jawa Barat Dokumentasi pribadi, 11 april 2015

Berdasarkan hasil kuisioner kepada beberapa kaum remaja di daerah perkotaan bisa dipastikan kaum remaja tidak mengetahui proses menanak nasi dari khas Jawa Barat menurut hasil wawancara dengan Bpk Bubun Bunyamin seorang guru bahasa Sunda, berpendapat hal ini di karenakan kurangnya materi pelajaran tentang budaya masyarakat zaman dahulu, pada umumnya para Guru hanya memberi pengetahuan tentang artefak kebudayaan seperti Anglung, Kujang, Batik Mega Mendung bukan perabotan dapur tradisional.

Mengenal; 0

Tidak Mengenal; 47 Tidak menjawab; 3

Mengenal Tidak Mengenal Tidak menjawab

0 10 20 30 40 50

Pengetahuan Tentang Proses Menanak Nasi

Masyarakat Jawa Barat


(20)

14 Gambar 2.4 Analisa dukungan pelestarian perabot dapur tradisional Jawa Barat

Sumber : Dokumentasi pribadi (11 April 2015)

berdasarkan hasil kuisioner kepada beberapa responden kaum remaja di daerah perkotaan, pada umumnya mereka sadar akan pentingnya menjaga kelestarian

artefak kebudayaan Indonesia dan mendukung pelestarian perabotan dapur tradisional, dengan alasan perabotan ini merupakan salah satu warisan kekayaan budaya Indonesia tentu harus dilestarikan.

II.6 Media Informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (2001) media adalah alat (sarana) komunikasi. Informasi adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Jadi media informasi adalah alat atau sarana komunikasi untuk menyampaikan penerangan tentang sesuatu.

Secara garis besar media informasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu media cetak dan elektronik. Yang temmasuk dalam media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, brosur, poster, dll. Sedangkan yang termasuk ke dalam media elektronik adalah radio, televisi, kaset, kamera, internet, dan lain-lain.

Mendukung; 14 Tidak mendukung;

2

Tidak menjawab; 4

Mendukung Tidak mendukung Tidak menjawab

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Dukungan Masyarakat Terhadap Pelestarian

Perabotan Dapur Tradisional Jawa Barat


(21)

15

Informasi mempunyai peranan penting dalam ilmu pengetahuan, maupun kebudayaan, karena melalui media informasi manusia dapat mengetahui banyak tentang segala sesuatu.

II.7 Target Audience Demografis:

 Usia: Remaja 14 -18 tahun yang menjadi target audience ini adalah remaja yang berumur 14-18 tahun dimana seorang remaja mulai mengalami perkembangan dari masa anak- anak menjadi orang dewasa.

 Status ekonomi sosial : Semua kalangan

 Jenis kelamin : Pria dan wanita.

Psikografis :

Dipilih remaja yang berumur 14-18 tahun, karena menurut Makmun (28, 2003) pada usia tersebut tingkah laku dan pola hidup mereka masih belum konsisten untuk memilih apa yang terbaik dan menarik untuk dipelajari, kehidupan mereka masih bersifat keingintahuan dan mengenal.

Geografis :

Berdasarkan lokasi yang menjadi target audience pada perancangan ini adalah remaja yang bertempat tinggal didaerah perkotaan, tepatnya di daerah Bandung Jawa Barat. Karena dapat dijelaskan dari penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar remaja perkotaan tidak mengenal perabotan dapur tradisional.


(22)

16

II.8 Kesimpulan

Kurangnya infomasi tentang perabotan dapur tradisional yang digunakan dalam menanak nasi terhadap masyarakat khususnya kaum remaja menjadi hal yang mengakibatkan terancam punah perabotan dapur tradisional Jawa Barat, yang merupakan artefak kebudayaan adat Jawa Barat dan memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia. Solusi yang dipilih untuk menyampaikan informasi tentang perabot dapur tradisional Jawa Barat ini adalah brosur (media cetak). kepada remaja usia 14 – 18 tahun. Informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini, akan dikemas dalam bentuk brosur mengenai latar belakang, nama jenis, kegunaan serta proses menanak nasi dari perabotan dapur tradisional Jawa Barat.


(23)

17

BAB III

Strategi Perancangan dan Konsep Visual

III.1 Strategi Perancangan

Strategi perancangan yang akan dibuat, mengenai media informasi perabotan dapur tradisional ini adalah dengan merancang media informasi yang tepat dan efisien yang dapat memenuhi kebutuhan akan informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Informasi yang ingin disampaikan berupa pengetahuan umum tentang perabotan dapur tradisional yang terkandung di dalam perabotan dapur tradisional Jawa Barat yang digunakan dalam menanak nasi. Perancangan informasi ini akan diterapkan kedalam dua media, yakni: media utama, dan media pendukung, dimana materi akan pengetahuan informasi lebih mendalam terdapat di media utamanya. Media pendukung bersifat menguatkan informasi yang ada dalam media utama dan media pendukung sebagai hadiah board game yang tujuannya agar menarik perhatian target audiens dan sebagai media yang bersifat mengingat.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Strategi komunikasi yang digunakan disesuaikan dengan rumusan masalah yang ada dalam hal ini adalah perlunya media yang dapat memberi informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Strategi komunikasi dalam perancangan dari media informasi perabotan dapur tradisional ini adalah mengkomunikasikan informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Strategi pemecahan masalah mengenai informasi perabotan dapur tradisional ini adalah menggunakan metode 5W1H, agar dapat mengetahui masalah yang terjadi dan sebagai tujuan agar informasi yang dikomunikasikan sampai pada penerima pesan dengan efektif serta menanamkan pencitraan dan masyarakat lebih mengetahui perabotan dapur tradisional Jawa Barat.


(24)

18

Pendekatan Komunikasi Visual

Tinaburko (2009) menjelaskan "Komunikasi visual merupakan konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan kedalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri atas ilustrasi (gambar), tipografi, warna, dan komposisi. Pendekatan komunikasi visual yaitu tradisional dan antik. Pemilihan keyword ini disesuaikan dengan tema yang akan di buat mengenai perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

Pendekatan Komunikasi Verbal

Pendekatan komunikasi verbal dalam strategi kreatif perancangan ini menggunakan penyampaian komunikasi bahasa secara sopan dan formal sesuai dengan consumer insight dari target masyarakat yang dituju. Hal tersebut ditujukan agar penyampaian komunikasi menjadi efektif dan efisien serta pesan yang dituju dapat dimengerti oleh penerima pesan. Dan juga menggunakan dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa sunda dengan tidak menutup kemungkinan kepada orang di luar wilayah Jawa Barat mengetahui informasi ini. Gambar ilustrasi sangat berkaitan erat dengan bidang desain komunikasi visual, Ilustrasi tersebut digunakan sebagai proses komunikasi, tmenggambarkan suatu informasi pada penggunaan perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

III.1.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan dari komunikasi perancangan media informasi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini diantaranya adalah sebagai berikut:

 Memberi informasi terhadap remaja agar diharapkan bisa mengenal perabot dapur tradisional Jawa Barat.

 Memberi informasi terhadap remaja agar diharapkan dapat mengetahui cara menggunakan perabot dapur tradisional Jawa Barat dalam kehidupan sehari-hari.


(25)

19

III.I.4 Gaya Bahasa

Pesan utama atau gaya penyampaian pesan dari media informasi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini menggunakan gaya bahasa yang persuasif agar masyarakat khususnya remaja dapat tertarik pada informasi perabotan dapur tradisional di Jawa Barat, dan yang lebih terpenting agar masyarakat dapat lebih mencintai artefak kebudayaan daerah dan ikut turut serta melestarikannya.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan

Demografi

1. Jenis kelamin : Laki – laki dan perempuan

2. Usia : 14 - 18 tahun

3. Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas

Geografis

Masyarakat yang berada di wilayah perkotaan tepatnya di kota bandung. Daerah Bandung, dipilih karena di daerah tersebut pemuda atau pelajar masih banyak yang kurang memperhatikan artefak kebudayaan salah satunya adalah perabotan dapur tradisional Jawa Barat, baik itu tentang pengenalan cara menanak nasi, jenis ataupun penggunaan alatnya. Sehingga brosur tentang perabotan dapur tradisional ini cocok untuk wilayah tersebut. Dengan tujuan mengenalkan kembali tentang cara menanak nasi pada zaman dahulu dan mengenalkan jenis serta kegunaan perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Selain itu juga masyarakat khususnya remaja di perkotaan sekarang sudah banyak yang kurang mengenal perabotan dapur tradisional dikarenakan kurangnya media informasi yang mengenalkan perabotan dapur tradisional Jawa Barat.


(26)

20  Psikografis

Dipilih remaja yang berumur 14-18 tahun, karena menurut Makmun (28,2003) pada usia tersebut tingkah laku dan pola hidup mereka masih belum konsisten untuk memilih apa yang terbaik dan menarik untuk dipelajari, kehidupan mereka masih bersifat keingintahuan dan mengenal.

Target sekunder

Yang dijadikan target sekunder dalam media informasi ini yakni di tujukan kepada para orang tua remaja. Karena buku ini akan menjadi pegangan untuk pengetahuan anak yang dimana orang tua umumnya akan membimbing anak untuk menambah ilmu dan wawasan tentang artefak kebudayaan Jawa Barat.

Consumer Insight

Untuk media brosur tentang perabotan dapur tradisional, target audiens yang dicari adalah masyarakat yang tinggal diperkotaan khususnya remaja yang berusia 14 - 18 tahun. Berdasarkan hasil temuan lapangan, masyarakat berpendapat bahwa informasi tentang perabotan dapur tradisional kurang diketahui bahkan tidak ada. Oleh karena itu hal tersebut sangat penting untuk mengenalkan kembali perabotan dapur tradisional Jawa Barat yang merupakan artefak kebudayaan warisan nenek moyang yang memperkaya khasanah kebudayaan Indonesia. Berdasarkan hal ini maka perabotan dapur tradisional sangat wajib diketahui masyarakat sebagai pembelajaran atau pengetahuan terhadap kebudayaan masyarakat Jawa Barat.


(27)

21  Consumer Journey

Waktu Kegiatan Point Of Contact

05 : 00 Bangun Tidur Jam dinding

05 : 30 Sarapan pagi Piring dan mug (gelas)

07 : 00 Sekolah Poster, brosur, x banner,

wadah alat tulis

13 : 30 Bermain Brosur, x banner, poster,

totebag, kaos

17 : 00 Istirahat Jam dinding

14 : 00 Makan malam Piring dan mug (gelas)

04 : 00 Belajar Wadah alat tulis,

20 : 00 Tidur Jam dinding

Tabel III. 1 Tabel Kegiatan Keseharian Konsumen

III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang diterapkan pada brosur untuk informasi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini berupa penyampaian informasi untuk mengenalkan kembali perabotan melalui illustrasi atau gambar yang tujuannya supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh masyakat khususnya kaum remaja. Dalam brosur ini terdapat beberapa illustrasi cara menanak nasi serta jenis dan kegunaannya dengan aktifitas berada didalam dapur. Media informasi ini akan dilakukan dengan cara membuat booth acara di dukung dengan board game yang berhadiah tas, sendal, kaos, jam dinding, gantungan kunci, stiker, pin. Games ini akan berisi tentang pertanyaan seputar pengetahuan tentang perabotan dapur tradisional dan cara menanak nasi yang berkala, dari mulai yang mudah sampai dengan yang paling sulit, untuk menarik perhatian target audiens untuk membaca brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Dan akan menggunakan pakaian khas Sunda.


(28)

22 Gambar III.1 Pakaian khas Jawa Barat

Sumber : http://cikalnews.com/read/18084/23/4/2015/emil-latihan-baca-dasa-sila-bandung-hingga-kamar-mandi

Copywriting

Headline : Hayu Mikanyaho

Subheadline : Perabotan dapur tradisional Jawa Barat

Storyline

Halaman 1 : Latar belakang

Halaman 2 : Tata cara menanak nasi

Gambar 2 : Ilustrasi tata cara menanak nasi

Halaman 3 : Jenis dan fungsi perabotan dapur tradisional Jawa Barat Gambar 3 :Ilustrasi fotografi dan illustrasi perabotan dapur

tradisional Jawa Barat.

Storyboard

Pendekatan dengan memberikan informasi teks dan visual. Dimana pada umur 14 -18 tahun berada di fase remaja beranjak dewasa dan pemikiran mereka sudah berkembang dengan baik. Oleh karena itu, dalam penyampaian informasi kepada pembaca dalam usia tersebut dapat melalui teks dan visual sebagai gambaran dan pengetahuan. Media informasi disajikan dalam bentuk brosur dengan memakai illustrasi manual dengan menggunakan alat gambar yaitu drawing pen serta fotografi pada gambar yang berupa informasi jenis dan kegunaan perabotan dapur karena gambar tersebut harus dilihat secara detail.


(29)

23  Menanak nasi

Sketsa :

Gambar III.2 Gambar sketsa storyboard Sumber : Pribadi

 Visualisasi menanak nasi

Gambar III.3 Gambar visualisasi (warna) Sumber : Pribadi

 Jenis dan kegunaan

Gambar III.4 sketsa storyboard perabotan dapur Sumber : Pribadi


(30)

24  Visualisasi jenis dan kegunaan

Gambar III.5 Visualisasi gambaaran alat dengan illustrasinya Sumber : Pribadi

Gambar III.6 Layout jenis dan kegunaan perabotan Sumber : Pribadi


(31)

25  Visualisasi Brosur

Gambar III.7 Visualisasi tampak depan dan belakang brosur Sumber : Pribadi

Gambar III.8 Visualisasi layout tata cara Sumber : Pribadi


(32)

26 Gambar III.9 Visualisasi layout latar belakang

Sumber : Pribadi

III.1.7 Strategi Media

Dalam perancangan media informasi Perabotan dapur tradisional merupakan sarana yang sangat vital dan sangat berpengaruh terhadap penyebaran informasi. Karena media informasi sebagai alat pendukung, perantara, serta alat komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada target masyarakat yang dituju. Pertimbangan Dasar Penyebaran media dalam perancangan media informasi perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini, telah di pertimbangkan akan beberapa penggunaan media yang terkait dengan target masyarakat yang dituju dengan tujuan efisiensi dan efektifitas dari penggunaan media tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut: Media utama adalah brosur, media ini dipilih sebagai media utama karena brosur merupakan sarana pengetahuan yang dalam penggunaannya berisi akan informasi - informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, faktor lain dari pemilihan media ini karena dianggap paling efektif dan efisien sesuai dari hasil mapping akan target masyarakat yang dituju. Rancangan desain yang disajikan dalam media ini yakni tradisional dan antik yang tidak meninggalkan kebudayan lokal adat Sunda. Dengan menggunakan bahan kertas yang tipis agar menghemat biaya produksi karena media ini akan diproduksi beberapa banyak. Pada tata letak/ layout design dari isi brosur, dan penggunaan unsur budaya lokal adat Sunda ditampilkan pada penggunaan warna pada desain brosur ini yang merujuk pada perabotan dapur Tradisional Jawa Barat.


(33)

27

Media Utama :

Media utama yang akan digunakan adalah brosur, berupa informasi yang berisi ilustrasi tentang cara menanak nasi, jenis dan penggunaan perabotan dapur tradisional.

Media Pendukung :

 Poster

Poster digunakan sebagai media iklan pemberitahuan agar media informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat dapat diketahui oleh calon pembaca. Poster sudah sering digunakan sebagai media periklanan. Dengan demikian, poster dinilai tepat untuk menginformasikan perabotan dapur tradisional tersebut. Poster di tempatkan di sekolah, tempat hiburan, dan tempat beraktifitas yang di distribusikan dengan jangka waktu selama 3 bulan. Poster ini berisi tentang pelaksanaan acara.

X-Banner

X-banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga

banner bisa berdiri sendiri. X-Banner dapat ditempatkan dimanapun tanpa bergantung tempat. Sama dengan halnya poster, X-banner akan digunakan bersamaan dengan berlangsungnya acara.

Board game

Board game merupakan permainan yang penuh dengan aturan. Board game hanya akan dapat dimainkan dengan baik ketika semua pemain mematuhi aturan – aturan tersebut. Artinya permainan ini secara tidak langsung melatih pemain mamatuhi aturan secara sadar dan berlaku jujur.

Board game dalam media kali ini dimaksudkan sebagai media penunjang bagi media brosur yang menjadi media utama dalam penyebaran media informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Pembuatan


(34)

pertanyaan-28

pertanyaan terkait perabotan dapur tradisional. Pemain atau peserta dalam game ini dianjurkan terlebih dahulu untuk membaca brosur, agar peserta dapat menjawab pertanyaan yang ada didalam board game tersebut. Pembuatan boardgame ini dimaksudkan agar kalangan muda yang berperan sebagai target audiens dapat tertarik untuk membaca brosur.

Board game ini juga bersifat persuasif dalam media ini yakni mengajak kalangan muda untuk datang ke booth acara. Peserta yang dapat menjawab keseluruhan pertanyaan yang ada dalam boardgame akan diberikan hadiah berupa media pendukung.

 Jam dinding

Merupakan suatu benda yang sering dilihat sehari-hari untuk dijadikan alat pengingat waktu. Jam dinding sangat tepat untuk mengingatkan pembaca terhadap informasi perabotan dapur tradisional yang telah didapatkan dari brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

 Gantungan kunci

Merupakan suatu benda yang bersifat sebagai aksesoris bagi kunci, yang akan selalu dibawa oleh pembawa kunci tersebut. Gantungan kunci dapat digunakan sebagai media yang bersifat mengingatkan masyarakat akan informasi yang didapatkan dari media brosur.

 Kaos

Kaos sangat erat pemakaiannya dalam kehidupan di masyarakat, umumnya kaos memiliki gambar tertentu di bagian depan atau belakang. Media kaos juga berfungsi sebagai penyebar informasi terkait hal parabot tradisional Jawa Barat


(35)

29

 Sandal

Merupakan suatu benda yang digunakan sehari-hari dalam beraktifitas diluar rumah umumnya menggunakan media ini. Sendal sangat cocok untuk digunakan dalam mengingatkan pembaca terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

 Kotak pensil

Merupakan suatu benda untuk menyimpan alat tulis biasanya digunakan untuk kegiatan belajar dan bekerja di sekolah, di kantor maupun di dalam rumah. Media ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pelajar (SMP / SMA) sebagai target konsumen agar lebih mudah mengingat informasi yang terdapat dalam brosur.

 Pin

Merupakan suatu benda yang bersifat asesoris, digunakan sebagai media pengingat terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat

 Stiker

Sama halnya dengan pin stiker merupakan suatu benda yang bersifat asesoris, digunakan sebagai media pengingat terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat

III.1.8 Strategi Distribusi

Produksi dan pendistribusian brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat akan bekerja sama dengan pihak Dinas pendidikan Jawa Barat, Dinas kebudayaan dan pariwisata Jawa Barat. Proses pendistribusiannya akan dilakukan satu tahun sekali. Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi informasi setiap tahunnya bertambah. Pendistribusiannya dilakukan di sekolahan bekerja sama dengan pihak berwajib di sekolah tersebut, dan akan di distribusikan juga di tempat keramaian seperti di acara Car freeday di daerah Bandung. Awal pendistribusian adalah bulan januari karena pada bulan ini merupakan awal tahun dan cocok untuk melakukan perubahan. Media informasi ini akan dilakukan dengan cara membuat


(36)

30 booth acara di dukung dengan board game yang berhadiah tas, sendal, kaos, jam dinding, gantungan kunci, stiker, pin untuk menarik perhatian target audiens untuk membaca brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Poster dan X-Banner distribusikan bersamaan dengan booth acara. Poster tersebut digunakan sebagai media untuk informasi yang di distribusikan di sekolah, dan di tempat keramaian.

III. 1.12 Konsep Visual

Konsep visual dari perancangan media informasi perabotan dapur tradisional Jawa Barat adalah menampilkan visualiasi secara antik dan tradisional tanpa mengenyampingkan budaya lokal. Penyampaian secara informatif dengan menggunakan perpaduan teknik illustrasi dan teknik fotografi serta rancangan layout yang disesuaikan pada konsep penggunaan dasar elemen-elemen desain yang menjelaskan dan merepresentasikan kebudayaan masyarakat Sunda.

III.2.1 Format Desain

Format desain yang digunakan dalam pembuatan media informasi ini berbentuk portrait dan landscape menggunakan tekhnik fold out (lipatan). Dikhususkan pada penggunaan media utama. Untuk media penunjang, format desain yang digunakan adalah portrait.

Gambar III.10 Contoh gambar ukuran brosur Sumber : Pribadi


(37)

31 Gambar III.11 Contoh gambar ukuran brosur

Sumber : PribadI III.2.2 Tata Letak (Layout)

Menurut Tom Lincy seperti yang dikutip oleh Ridho dari Adi Kusrianto (2013) ada 5 prinsip utama desain yaitu proporsi, keseimbangan, kontras, irama dan kesatuan. Kelima hal ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan brosur perabotan dapur tradisional jawa barat ini. Pada bagian cover, area ilustrasi dibuat lebih besar dengan menggabungkan gambar illustrasi dan fotografi perabotan dapur tradisional, dengan tujuan supaya pembaca bisa mengetahui tema serta isi dari brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

Gambar III.12 Contoh cover brosur Sumber : Pribadi


(38)

32

Sama dengan cover depan di bagian cover belakang terdapat konten yang berisikan ajakan dan penutupan pada brosur ini. Di bagian bawah terdapat logo dinas pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat, dinas pendidikan dan forum kreatif bandung yang sesuai dengan strategi distribusi penyebaran brosur ini akan bekerja sama.

Gambar III.13 Contoh backcover brosur Sumber : Pribadi

III.2.3 Huruf

Menurut Danton Sihombing, tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Isi teks font yang digunakan pada bagian isi teks pada halaman-halaman buku adalah jenis font “TW CENT bold dan TW CENT regular” untuk bagian teks-teks besar seperti judul, halaman dan jenis font sans serif yaitu font “Arial” untuk

bagian penjelasan mengenai proses perkembangan janin di setiap halaman. Jenis

font “TW CENT” dipilih karena mempunyai karakter yang rapih, modern dan

simple, sehingga pembaca bisa merasa senang dalam membaca dan jenis font “Arial” dipilih untuk teks penjelasan di setiap halaman karena font ini bisa disebut dengan font formal yang sering digunakan dibeberapa buku dengan tujuan agar pembaca bisa jelas membaca dan tidak lelah ketika membacanya.


(39)

33 Gambar III.14 Contoh fontTw cent bold

Sumber : Pribadi

Gambar III.15 Contoh fontTw Cent Regular Sumber : Pribadi

Gambar III.16 Contoh fontArial Sumber : Pribadi


(40)

34 Sumber : Pribadi

Gambar III.17 Contoh visualisasi font Sumber : Pribadi

III.2.4 Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dimengerti dan dipahami.Ilustrasi yang digunakan merupakan ilustrasi dengan fotografi dan illustrasi manual, agar dapat membuat pembaca tertarik dan mudah dimengerti dalam pembahasannya. Berikut referensi ilustrasi yang akan digunakan:

III.2.4.1 Studi Ilustrasi

Penggunaan teknik illustrasi sketsa manual bertujuan untuk memunculkan kesan antik dan tradisional karena gaya illustrasi sketsa memiliki unsur tradisional yang mendalam, serta karakter yang terbentuk memberikan kesan tentang masa lampau


(41)

35  Referensi

Gambar III.18 Referensi gambar (erik breder)

Sumber : https://www.pinterest.com/11992213/ dictionary-of-american-handtools-book

 Visualisasi

Gambar III.19 Visualisasi gambar Sumber : Dokumentasi pribadi


(42)

36  Referensi Gambar

Gambar III.20 Referensi gambar alat – alat dapur (Yoga Witclan) Sumber : https://www.pinterest.com/11992213/ Japanese kithen

knives/309481805616882039/

 Visualisasi

Gambar III.21 Visualisasi gambar Sumber : Pribadi


(43)

37  Studi Karakter

Pada brosur informasi perabotan dapur tradisional ini terdapat karakter illustrasi foto perabot dan illustrasi manual ibu sedang menanak nasi. Illustrasi perabotan dapur tersebut dijadikan illustrasi utama pada brosur informasi perabotan dapur ini karena illustrasi ini bisa memberikan pesan yang sangat baik terhadap pembaca dan illustrasi foto menginformasikan gambaran perabotan dapur tradisional secara detail.

Gambar III.22 Perancangan karakter utama

Sumber : Pribadi

Didalam brosur perabotan dapur tradisional ini terdapat aktifitas kegunaan dari perabotan dapur tradisional. Ada berbagai perabotan yang menggunakan illustrasi yaitu boboko, nyiru, seeng, aseupan, dulang dan

pabeasan. Diillustrasikan aktifitas sedang menggunakan perabotan dapur agar pembaca dapat mengetahui apa kegunaan dari perabotan dapur tersebut.

Pada brosur perabotan ini terdapat gambar fotografi, gambar ini bertujuan untuk memberikan informasi secara detail karena sifatnya nyata. Gambar fotografi ini menginformasikan jenis perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Terdapat beberapa angle (posisi) dalam perabotan ini yang menyesuaikan kenyamanan pembaca.


(44)

38  Illustrasi Pada Brosur

Gambar III.23 Tampilan Cover Sumber : Pribadi

Pada lembaran pertama buku ilustrasi ini tedapat cover yang berisi

headline dan tagline yang berjudul “Hayu mikanyaho perabotan dapur

tradisional Jawa Barat”

Gambar III.24 Tampilan Latar belakang Sumber : Pribadi


(45)

39

Untuk lembaran kedua terdapat latar belakang perabotan dapur tradisional Jawa Barat konten ini berada di balik cover. di halaman ini terdapat illustrasi gabungan dari fotografi dan illustrasi manual. Dari gambar tersebut illustrasi foto perabotan berada di atas illustrasi manual menggambarkan latar belakang perabotan dapur tradisional itu digunakan untuk mewadahi beras.

Gambar III.25 Tampilan halaman kedua Sumber : Pribadi

Dibalik latar belakang terdapat illustrasi yang menjelaskan cara menanak nasi mulai dari mengambil beras, ngisikan, ngagigihan dan nyeupan, dalam illustrasi pertama menggambarkan illustrasi Ibu sedang mengambil beras dari pabeasan, illustrasi kedua menggambarkan ibu-ibu sedang ngisikan, ngisikan yaitu membersihkan beras, illustrasi ketiga menggambarkan ibu sedang ngagigihan yaitu ngagigihan Beras hasil ngisikan dimasukan kedalam aseupan dan dikukus di atas seeng, setelah merekah dipindahkan kedalam dulang, disiram dengan air panas secukupnya, air panas diambil dari seeng, diaduk memakai pangari, dibiarkan sampai airnya menyatu dengan beras, dan beras seperti mengambang.dan illustrasi keempat yaitu ibu sedang nyeupan yaitu mengukus nasi dengan seeng.


(46)

40 Gambar III.26 Tampilan halaman kedua dan halaman ketiga

Sumber : Pribadi

Dan dibalik informasi cara menanak nasi pada lipatan berikutnya terdapan jenis dan kegunaan perabotan dapur tradisional Jawa Barat dengan menggunakan gabungan illustrasi fotografi dan illustrasi manual terdapat beberapa perabotan yaitu boboko, seeng, aseupan, dulang, pabeasan dan nyiru. Dan pada bagian ini terdapat illustrasi penggunaan pada perabotan dengan memakai tekhnik illustrasi manual.

Gambar III.27 Tampilan halaman kedua dan halaman ketiga Sumber : Pribadi

Dan di lipatan terakhir terdapat back cover yang berisi konten dan logo dinas kebudayaan dan pariwisata, dinas pendidikan Jawa Barat dan pemerintahan kota Bandung.


(47)

41

III.2. 5 Warna

Warna merupakan salah satu elemen yang sangat penting dalam sebuah perancangan buku ini. Warna dapat dikategorikan sebagai alat untuk memperkuat pesan yang akan disampaikan. Dengan pemilihan warna yang disesuaikan dengan karakter remaja yang bertujuan agar pembaca tidak bosan saat membaca.

Adapun teknik pewarnaan yang dilakukan adalah dengan teknik pewarnaan digital menggunakan software Adobe photoshop. Mode warna yang dipakai adalah CMYK karena mode warna tersebut digunakan untuk media yang dicetak menggunakan pigmen warna

Contoh warna yang dipakai adalah sebagai berikut:

A. Warna Utama

Gambar III.28 Tampilan warna utama Sumber : Pribadi


(48)

42

Menurut Surianto Rustan arti warna tersebut adalah :

 Coklat

Kekal, klasik, daya tahan (kekuatan)

Warna coklat adalah warna yang berkaitan dengan kebudayaan memiliki arti yang membumi menginformasikan juga bahwa kebudayaan khususnya kebudayaan sunda akan kekal tidak akan dilupakan.

 Putih

Kesucian, kemurnian, kebersihan, kesederhanaan, dan kedamaian. Dipilih warna ini untuk menyeimbangkan warna latar belakang yang memakai warna coklat dan mempermudah daya penglihatan pembaca.

 Tekstur

Bertujuan untuk menguatkan kesan kebudayaan yang lampau serta kesan klasik dan antik karena gambar atau visual yang bertekstur memiliki motif tekstur suatu hal bermakna tentang sejarah. Adapun teknik membuat tekstur yaitu dengan cara menggunakan tekstur yang kusut dan digabungkan dengan warna yang bernuansa lembut.

Gambar III.29 Tampilan cara membuat tekstur Sumber : Pribadi


(49)

43 Gambar III.30 Tampilan cara membuat tekstur


(50)

44

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA

IV.1 Media Informasi

Media utama yang digunakan adalah media informasi berupa brosur tentang mengenalkan perabotan dapur tradisional Jawa Barat yang dipakai untuk menanak nasi. Selain itu disertai dengan media pendukung. Dengan begitu tujuan dari pembuatan brosur ini untuk memperkenalkan perabotan dapur tradisional Jawa Barat agar artefak kebudayaan ini tetap dikenal oleh masyarakat.

IV.2 Teknis Produksi Media

Proses pembuatan brosur tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat ini dimulai dengan pembuatan sketsa kemudian berkembang menjadi storyline. Selanjutnya, dikembangkan kembali menjadi storyboard yang terdiri dari narasi dan visualisasi, merupakan jalan cerita dari masing-masing informasi yang ingin di sampaikan. Setelah proses sketsa yang sebelumnya telah dilakukan studi terlebih dahulu, selanjutnya adalah dilakukan proses scanning dengan menggunakan media scanner. Seluruh sketsa kemudian discan dan diedit, selanjutnya sketsa-sketsa tersebut mengalami proses editing dan dilakukan pewarnaan dengan proses digital juga dengan menggunakan software Adobe Illustrator CS5 dan adobe photoshop. Selanjutnya file yang telah selesai siap untuk dicetak. Teknis pada media pendukung sebagian besar dibuat dengan bahan kayu contohnya boardgame, wadah kotak pensil, tas, sandal, jam dinding dan gantungan kunci cara membuatnya sebagian besar dengan cara mendaur ulang bahan yang tidak terpakai dari bahan kayu.


(51)

45

IV.1 Media Utama

Media utama yang akan digunakan adalah brosur, berupa informasi yang berisi ilustrasi tentang cara menanak nasi, jenis dan penggunaan perabotan dapur tradisional.

Gambar IV.1 .cover depan dan cover belakang Sumber : Pribadi

Adapun spesifikasi media utama yaitu:

Format / bentuk : Potrait dan landscape

Ukuran : 18 cm x 25 cm

Material : Kertas art paper 230 gram, HVS. Teknik Produksi : Cetak Offset


(52)

46

IV.4 Media Pendukung

Sama seperti media utama, teknis perancangan media pendukung pun tidak jauh berbeda, hanya saja konten-kontennya sudah dibuat terlebih dahulu dan sudah disimpan dengan format .”jpeg” berfungsi agar memudahkan saat proses pengerjaan media

IV.4.2 Poster

Poster digunakan sebagai media iklan pemberitahuan agar media informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat dapat diketahui oleh calon pembaca. Poster sudah sering digunakan sebagai media periklanan. Dengan demikian, poster dinilai tepat untuk menginformasikan perabotan dapur tradisional tersebut. Poster di tempatkan di sekolah, tempat hiburan, dan tempat beraktifitas yang di distribusikan dengan jangka waktu selama 3 bulan. Poster ini berisi tentang pelaksanaan acara.

Gambar IV.2 Poster Sumber : Pribadi


(53)

47

Gambar IV.2 Poster Sumber : Pribadi

Format / bentuk : Potrait

Ukuran : A3

Material : Kertas art paper 150gram Teknik Produksi : Cetak Offset


(54)

48

IV.4.3 X-Banner

X-banner adalah media yang digunakan untuk menyampaikan informasi, berbentuk

banner dengan konstruksi penyangga berbentuk "X" sehingga banner bisa berdiri sendiri. X-Banner dapat ditempatkan dimanapun tanpa bergantung tempat. Sama dengan halnya poster, X-banner akan digunakan bersamaan dengan berlangsungnya acara.

Gambar IV.3 x-banner Sumber : Pribadi


(55)

49

Format / bentuk : Potrait

Ukuran : 60 cm x 160 cm

Material : Bahan khusus kain silk banner Teknik Produksi : Cetak Offset

IV.4.4 Boardgame

Board game merupakan permainan yang penuh dengan aturan. Board game hanya akan dapat dimainkan dengan baik ketika semua pemain mematuhi aturan – aturan tersebut. Artinya permainan ini secara tidak langsung melatih pemain mamatuhi aturan secara sadar dan berlaku jujur. Board game dalam media kali ini dimaksudkan sebagai media penunjang bagi media brosur yang menjadi media utama dalam penyebaran media informasi tentang perabotan dapur tradisional Jawa Barat. Pembuatan board game ini lebih bersifat edukatif dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan terkait perabotan dapur tradisional. Pemain atau peserta dalam game ini dianjurkan terlebih dahulu untuk membaca brosur, agar peserta dapat menjawab pertanyaan yang ada didalam board game tersebut. Pembuatan boardgame ini dimaksudkan agar kalangan muda yang berperan sebagai target audiensdapat tertarik untuk membaca brosur. Board game ini juga bersifat persuasif dalam media ini yakni mengajak kalangan muda untuk datang ke booth acara. Peserta yang dapat menjawab keseluruhan pertanyaan yang ada dalam boardgame akan diberikan hadiah berupa media pendukung.


(56)

50

Format / bentuk : Bulat

Material : Kayu, clay, seng Teknik Produksi :


(57)

-51

IV.4.5 Jam Dinding

Merupakan suatu benda yang sering dilihat sehari-hari untuk dijadikan alat pengingat waktu. Jam dinding sangat tepat untuk mengingatkan pembaca terhadap informasi perabotan dapur tradisional yang telah didapatkan dari brosur perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

Gambar IV.4 Jam dinding Sumber : Pribadi

Format / bentuk : Lingkaran

Ukuran : 30 x 30 cm

Warna : Coklat


(58)

52

IV.4.6 Sandal

Merupakan suatu benda yang digunakan sehari-hari dalam beraktifitas diluar rumah umumnya menggunakan media ini. Sendal sangat cocok untuk digunakan dalam mengingatkan pembaca terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat.

Gambar IV.6 Sandal Sumber : Pribadi

Ukuran : all size

Material : Eceng gondok


(59)

53

IV.4.7 Gantungan Kunci

Merupakan suatu benda yang bersifat sebagai aksesoris bagi kunci, yang akan selalu dibawa oleh pembawa kunci tersebut. Gantungan kunci dapat digunakan sebagai media yang bersifat mengingatkan masyarakat akan informasi yang didapatkan dari media brosur.

Gambar IV.9 Gantungan kunci Sumber : Pribadi

Format / bentuk : Elips

Material : Kayu


(60)

54

IV.4.8 Pin

Merupakan suatu benda yang bersifat asesoris, digunakan sebagai media pengingat terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat

Gambar IV.9 Pin Sumber : Pribadi

Format / bentuk : Bulat

Material : plastic polycarbodinate Teknik Produksi : -


(61)

55

IV.4.9 Stiker

Sama halnya dengan pin stiker merupakan suatu benda yang bersifat asesoris, digunakan sebagai media pengingat terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat

Gambar IV.10 Stiker Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Segi empat

Material : Kertas stiker chromo Teknik Produksi : Print


(62)

56

IV.4.10 Kaos

Gambar IV.10 Kaos Sumber : Pribadi

Ukuran : All size

Material : Cotton combed 30s

Teknik Produksi : Sablon

IV.4.11Wadah alat tulis

Merupakan suatu benda untuk menyimpan alat tulis biasanya digunakan untuk kegiatan belajar dan bekerja di sekolah, di kantor maupun di dalam rumah. Media ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pelajar (SMP / SMA) sebagai target konsumen agar lebih mudah mengingat informasi yang terdapat dalam brosur.


(63)

57 Gambar IV.11 Wadah alat tulis

Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Kotak

Material : Anyaman bambu pandan

Teknik Produksi : Dianyam dan sablon

IV.4.12 Tas

Tas sangat erat pemakaiannya dalam kehidupan di masyarakat, umumnya kaos dipakai untuk berbagai macam aktifitas digunakan sebagai alat untuk mencympan barang kecil. Media tas juga berfungsi sebagai penyebar informasi terkait hal parabot tradisional Jawa Barat.

Gambar IV.10 Tas Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Kotak

Material : Anyaman bambu pandan


(64)

58 DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Ajib Rosidi, Apa Siapa Orang Sunda. PT Kiblat Buku Utama bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage, Bandung, 2008.

Hidayat, R.T. (2005). Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Haryadi, 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Jakob Sumardjo (2011) Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Baleendah : Kelir Jakob Sumardjo (2009) Arkeologi budaya Indonesia. Baleendah : Kelir

Seri Sundalana (2012) Aspek Visual Budaya Sunda, Bandung : Pusat Studi Sunda.

Suryalaga, H.R. Hidayat (2010). Filsafat Sunda. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.

Suganda, H. (2006). Kampung Naga Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Sumber internet :

Dimas bayu prakoso 2011 (21 Februari) Kebudayaan menurut dimensi dan

wujudnya.Tersedia di

:http://dimasbyprakoso.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-menurut-dimensi-wujudnya_8457.html [7 April 2015]

Donto M Rahman 2014 (12 Mei) Nama Alat Dapur Tradisional Jawa Barat

tersedia di: http://perawatanrtdonto.blogspot.com// namaalatdapurtradisional-jawa-barat.html.2013 [14 April 2015 ]

Lukmanul Hakim 2012 (9 Maret) Tata letak layout, Tersedia di : https://loekmanulkim.wordpress.com/2012/03/19/tata-letak-layout/ [1 April 2015]

Muhamad Nurdin Faturahman 2010 (18 November) Nama alat perabotan dapur

tradisional Jawa Barat Tersedia di:

http://perawatanrtdonto.blogspot.com/2013/05/nama-alat-dapur-tradisional-jawa-barat.html [12 Maret 2015]


(65)

(66)

71

RIWAYAT HIDUP

Nama : Robian Prasetya

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 Juli 1993 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : - SDN 1 Margahayu Raya

- SMPN 1 Bojongsoang, Kab Bandung - SMAN 12 Bandung

Alamat : Jalan Taman Saturnus 1, no 31, Blok K 17, Komp

Margahayu raya, Bandung.

Email : robianp@yahoo.co.id


(1)

55 IV.4.9 Stiker

Sama halnya dengan pin stiker merupakan suatu benda yang bersifat asesoris, digunakan sebagai media pengingat terhadap perabotan dapur tradisional Jawa Barat

Gambar IV.10 Stiker Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Segi empat

Material : Kertas stiker chromo Teknik Produksi : Print


(2)

56 IV.4.10 Kaos

Gambar IV.10 Kaos Sumber : Pribadi

Ukuran : All size

Material : Cotton combed 30s Teknik Produksi : Sablon

IV.4.11Wadah alat tulis

Merupakan suatu benda untuk menyimpan alat tulis biasanya digunakan untuk kegiatan belajar dan bekerja di sekolah, di kantor maupun di dalam rumah. Media ini sangat cocok digunakan untuk kalangan pelajar (SMP / SMA) sebagai target konsumen agar lebih mudah mengingat informasi yang terdapat dalam brosur.


(3)

57 Gambar IV.11 Wadah alat tulis

Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Kotak

Material : Anyaman bambu pandan Teknik Produksi : Dianyam dan sablon

IV.4.12 Tas

Tas sangat erat pemakaiannya dalam kehidupan di masyarakat, umumnya kaos dipakai untuk berbagai macam aktifitas digunakan sebagai alat untuk mencympan barang kecil. Media tas juga berfungsi sebagai penyebar informasi terkait hal parabot tradisional Jawa Barat.

Gambar IV.10 Tas Sumber : Pribadi

Format / bentuk :Kotak

Material : Anyaman bambu pandan Teknik Produksi : Dianyam dan sablon


(4)

58 DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku :

Ajib Rosidi, Apa Siapa Orang Sunda. PT Kiblat Buku Utama bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage, Bandung, 2008.

Hidayat, R.T. (2005). Peperenian Urang Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Haryadi, 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta

Jakob Sumardjo (2011) Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Baleendah : Kelir Jakob Sumardjo (2009) Arkeologi budaya Indonesia. Baleendah : Kelir

Seri Sundalana (2012) Aspek Visual Budaya Sunda, Bandung : Pusat Studi Sunda.

Suryalaga, H.R. Hidayat (2010). Filsafat Sunda. Bandung: Yayasan Nur Hidayah.

Suganda, H. (2006). Kampung Naga Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat Buku Utama.

Sumber internet :

Dimas bayu prakoso 2011 (21 Februari) Kebudayaan menurut dimensi dan

wujudnya.Tersedia di

:http://dimasbyprakoso.blogspot.com/2012/03/kebudayaan-menurut-dimensi-wujudnya_8457.html [7 April 2015]

Donto M Rahman 2014 (12 Mei) Nama Alat Dapur Tradisional Jawa Barat tersedia di: http://perawatanrtdonto.blogspot.com// namaalatdapurtradisional-jawa-barat.html.2013 [14 April 2015 ]

Lukmanul Hakim 2012 (9 Maret) Tata letak layout, Tersedia di : https://loekmanulkim.wordpress.com/2012/03/19/tata-letak-layout/ [1 April 2015]

Muhamad Nurdin Faturahman 2010 (18 November) Nama alat perabotan dapur

tradisional Jawa Barat Tersedia di:

http://perawatanrtdonto.blogspot.com/2013/05/nama-alat-dapur-tradisional-jawa-barat.html [12 Maret 2015]


(5)

(6)

71 RIWAYAT HIDUP

Nama : Robian Prasetya

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 24 Juli 1993 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Pendidikan : - SDN 1 Margahayu Raya

- SMPN 1 Bojongsoang, Kab Bandung - SMAN 12 Bandung

Alamat : Jalan Taman Saturnus 1, no 31, Blok K 17, Komp Margahayu raya, Bandung.

Email : robianp@yahoo.co.id