Informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan investor untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di
perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau
masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.
b. Metode Analisis Kinerja Keuangan dengan Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan merupakan metode umum yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan di bidang keuangan. Rasio merupakan alat yang
memperbandingkan suatu hal dengan hal lainnya sehingga dapat menunjukkan hubungan atau korelasi dari suatu laporan finansial berupa neraca dan laporan laba
rugi. Menurut Harahap 2008, jenis rasio keuangan yang sering digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan utang lancar. Beberapa rasio likuiditas ini antara lain: rasio lancar, rasio cepat, rasio kas atas
aktiva lancar, rasio kas atas utang lancar, rasio aktiva lancar dan total aktiva, serta rasio aktiva lancar dan hutang.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan
dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang
Universitas Sumatera Utara
seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang. Rasio sovabilitas ini antara lain: rasio utang atas modal, rasio pelunasan utang, dan rasio utang atas aktiva.
3. Rasio RentabilitasProfitabilitas
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melaui semua kemampuan dan sumber yang ada,seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Beberapa jenis rasio ini antara lain: margin laba, aset turn over, return on investment, return on total aset, basic
earning power, earning per share, dan contribution margin. 4.
Rasio Leverage Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal
maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal
equity. Rasio ini terdiri dari: rasio hutang terhadap modal, rasio kecukupan modal, dan rasio capital formation.
5. Rasio Aktivitas
Rasio ini menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan
lainnya. Rasio ini antara lain: inventory turn over, receivable turn over, fixed aset turn over, dan total aset turn over.
6. Rasio Pertumbuhan
Rasio ini menggambarkan persentasi pertumbuhan pos-pos perusahan dari tahun ke tahun. Rasio ini terdiri dari: rasio kenaikan penjualan, rasio kenaikan
laba bersih, earning per share, dan rasio kenaikan deviden per share.
Universitas Sumatera Utara
7. Rasio Penilaian Pasar
Rasio ini merupakan rasio yang lazim digunakan di pasar modal yang menggambarkan situasikeadaan prestasi prusahaan di pasar modal. Rasio ini
terdiri dari: price earning ratio dan market to book value ratio. 8.
Rasio Produktivitas Rasio ini menunjukkan tingkat produktivitas dari unit atau kegiatan yang
dinilai, misalnya rasio karyawan atas penjualan, rasio biaya per karyawan, rasio penjualan terhadap space ruangan, rasio laba terhadap karyawan, rasio laba
terhadap cabang, dan lainnya.
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities