2. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Jika IRR Social Opportunity
Cost of Capital dikatakan bahwa usaha tersebut layak. 3.
Net Benefit Cost Ratio Net BC Net Benefit Cost Ratio merupakan perbandingan antara net benefit
yang telah di discount positif + dengan net benefit yang telah di discount negatif -. Jika Net BC 1 maka dapat dikatakan usaha
tersebut layak untuk dikerjakan Ibrahim, 2009.
2.3. Kerangka Pemikiran
Dalam rangka memperoleh pendapatan yang lebih baik, para pengusaha perkebunan melakukan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan
melakukan alih fungsi lahan perkebunan dari lahan tanaman semusim menjadi lahan tanaman tahunan, seperti yang dilakukan oleh PTPN II yang melakukan alih
fungsi lahan tebu menjadi lahan kelapa sawit. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan tebu menjadi lahan
kelapa sawit, diantaranya biaya yang tinggi meliputi biaya investasi awal, biaya pemeliharaan dan biaya pengangkutan dan panen, produktivitas yang semakin
menurun, rendemen yang hanya sekitar 6 yang dilihat dari sisi tanaman tebu itu sendiri. Sedangkan jika dilihat dari sisi tanaman kelapa sawit, produktivitas,
rendemen sekitar 20-23, harga kelapa sawit serta permintaan kelapa sawit
Universitas Sumatera Utara
yang cukup tinggi menjadi alasan alih fungsi lahan tebu menjadi lahan kelapa sawit.
Kemudian dihitung total biaya produksi dan penerimaan dari tanaman tebu dan
tanaman kelapa sawit yang diusahakan. Dari hasil perhitungan, akan didapat apakah usahatani tebu yang diusahakan PTPN II kurang menguntungkan dan
apakah pengusahaan tanaman kelapa sawit layak dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : : Menyatakan Proses : Menyatakan Hubungan
Tebu Kelapa Sawit
Proses Output
K.Sawit Input
Proses Output
Tebu
Penerimaan Biaya
Penerimaan Alih Fungsi Lahan Tebu
menjadi Lahan Kelapa Sawit
• Biaya
• Produktivitas tebu
• Harga tebu
• Rendemen gula
• Permintaan gula
• Biaya
• Produktivitas Kelapa Sawit
• Harga Kelapa Sawit
• Rendemen Kelapa Sawit
• Permintaan Kelapa sawit
Input
Biaya
Pendapatan Pendapatan
Kelayakan
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian
1. Tingkat pendapatan komoditi tebu di daerah penelitian tidak baik, dimana
total costnya lebih besar dari total revenue atau TC TR 2.
Tingkat pendapatan komoditi kelapa sawit di daerah penelitian baik, dimana total revenuenya lebih besar dari total cost atau TR TC
3. Usahatani kelapa sawit yang diusahakan di daerah penelitian adalah usaha
yang layak secara finansial, dimana IRR tingkat suku bunga yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Daerah yang dijadikan daerah penelitian adalah di PT. Perkebunan Nusantara II unit Kebun Tandem.
Pemilihan daerah tersebut dikarenakan PT. Perkebunan Nusantara II unit Kebun Tandem merupakan daerah perkebunan yang melakukan alih fungsi lahan tebu
menjadi lahan kelapa sawit.
3.2. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait dengan penelitian ini.
3.3. Metode Analisis Data
Untuk mengidentifikasi masalah 1 digunakan analisis deskriptif berdasarkan data di daerah penelitian.
Universitas Sumatera Utara
t t
Untuk mengidentifikasi masalah 2 dan 3 digunakan analisis pendapatan dengan rumus:
TR = Y x Py Dimana
TR = Total Penerimaan Y = Jumlah Produksi
Py = Harga Y Maka, pendapatan usahatani adalah:
Pd = TR – TC Dimana
Pd = Pendapatan Usahatani TR = Total Penerimaan
TC = Total Biaya Untuk mengidentifikasi masalah 4 digunakan analisis Net BC, Net Present Value
NPV dan Internal Rate of Return IRR.
i 1
C B
i 1
C B
BC Net
n t
t t
n t
t t
∑ ∑
= =
+ −
+ −
=
Dimana: Bt
= benefit social kotor sehubungan dengan proyek tahun t B
t
- C
t
B
t
- C
t
Universitas Sumatera Utara
Ct = biaya social kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t termasuk segala jenis pengeluaran
t = jangka waktu usahatani
i = tingkat suku bunga yang berlaku
Analisis Kelayakan •
Net BC 1, maka usahatani dikatakan layak. •
Net BC 1, maka usahatani dikatakan tidak layak. Net Present Value merupakan selisih antara present value dari benefit dan present
value dari biaya . NPV
∑
=
=
n t
Dimana: Bt = benefit sosial kotor sehubungan dengan proyek tahun t dihitung per hektar
per tahun Ct = biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t termasuk
segala jenis pengeluaran dihitung per hektar pertahun t = jangka waktu usahatani
i = tingkat suku bunga yang berlaku Analisis Kelayakan:
• Bila nilai NPV 0 maka usahatani dikatakan layak.
• Bila nilai NPV = 0 maka usahatani tersebut dapat mengembalikkan
sebesar cost of capital. •
Bila nilai NPV 0 maka usahatani dikatakan tidak layak. Bt – Ct
1 + i
t
Universitas Sumatera Utara
Dikarenakan umur tanaman kelapa sawit di daerah penelitian yang diteliti baru mencapai umur 3 tahun, jadi untuk menghitung nilai biaya dan penerimaan
sampai pada umur ekonomis yaitu 25 tahun, digunakan asumsi potensi produksi tanaman kelapa sawit per Ha. Dibawah ini adalah potensi produksi tanaman
kelapa sawit umur 3-25 tahun.
Tabel 2. Potensi Produksi Tanaman Kelapa Sawit Umur 3 – 25 Tahun
Umur Tahun Ton TBS Ha
RBT RJT Pohon
3 9
3,2 21,6
4 15
6 19,2
5 18
7,5 18,5
6 21,1
10 16,2
7 26
12,5 16
8 30
15,1 15,3
9 31
17 14
10 31
18,5 12,9
11 31
19,6 12,2
12 31
20,5 11,6
13 31
21,1 11,3
14 30
22,5 10,3
15 27,9
23 9,3
16 27,1
24,5 8,5
17 26
25 8
18 24,9
26 7,4
19 24,1
27,5 6,7
20 23,1
28,5 6,2
21 21,9
29 5,8
22 19,8
30 5,2
23 18,9
30,5 4,8
24 18,1
31,9 4,4
Universitas Sumatera Utara
25 17,1
32,4 3,9
Jumlah 553,0
481,8 249,2
Rata-Rata 24,0
20,9 10,8
Sumber : PTPN II
Keterangan : TBS : Tandan Buah Segar tonhathn
RBT : Rerata Berat Tandan kgtandan RJT : Rerata Jumlah Tandan kgpohon
Internal Rate of return IRR adalah suatu tingkat pengembalian investasi yang
identik dengan ongkos investasi yang dinyatakan dalam persen. IRR dapat dihitung dengan rumus:
NPV
IRR = i + i - i
NPV - NPV
Dimana: i
= nilai sosial discount rate yang pertama i
= nilai sosial discount rate yang kedua
NPV
= nilai net present value yang pertama
NPV
= nilai net present value yang kedua. Kriteria yang dipakai adalah:
• Bila IRR
≥ tingkat suku bunga berlaku maka usahatani tersebut layak dilaksanakan.
• Bila IRR tingkat suku bunga berlaku maka usahatani tersebut tidak layak
dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Defenisi