Fungsi Humas Peran Humas Di PT. Perkebunan Nusantara III(Persero) Dalam Menjaga Citra Perusahaan

Selain itu, Publik Relations juga bertugas untuk mengusahakan timbulnya sikap dan citra image public yang positif terhadap segala kebijakan dan langkah tindakan organisasi atau perusahaan. Dapat dikatakan bahwa citra yang dinilai adalah bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol dan dievaluasi. Publik Relations bertujuan untuk menciptakan, membina dan kemudian memelihara sikap yang menyenangkan antara kedua pihak, yaitu pihak organisasi dan pihak public. Dalam buku public relations : Teori dan praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid, menyebutkan ada dua fungsi Public Relation yakni Fungsi Konstruktif dan Fungsi Korektif. Fungsi Konstruktif adalah fungsi yang mendorong Public Relation untuk membuat aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan terencana, berkesinambungan yang cenderung bersifat proaktif, sedangkan Fungsi Korektif adalah Fungsi yang berperan sebagai mengatasi persoalan yang terjadi pada suatu perusahaan. Kusumastuti, 2002 Fungsi Public Relations yang dilaksanakan denagn baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan, suasana kerja yang kondusif, peka terhadapa karyawan yang kinerjanya, dan lain-lain. Penting diperhatikan bahwa dalam PR, mengingat kembali falsafah, pengertian, dan sejarah maupun fungsinya, menunjukan bahwa pada PR berakar pola piker pragmatis dan harmonis, terutama dalam meminimalkan konflik, dengan menggunakan pendekatan, komunikasi timbale balik akan sangat membantu menemukan strategi bagaimana mengatasi konflik yang terjadi. Rumanti, 2002 Menurut Kusumastuti mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal berikut : 1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbale balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan menyalurkan opini public pada perusahaan. 3. Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan umum. 4. Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan publik, baik internal maupun eksternal. Menurut Jefkins 2002 fungsi khusus Humas adalah : 1. Manajemen Krisis 2. Penerbitan Desk Top 3. Identitas Perusahaan 4. Hubungan Palementer 5. Humas Finansial Dalam konsepnya Fungsi Humas menurut Ruslan 2000 adalah sebagai berikut : 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama 2. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publik eksternal yang merupakan khalayak sasaran 3. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan menyalirkan opini public kepada organisasi 4. Melayani public dan menasehati pimpinan perusahaanorganisasi demi kepentingan umum. 5. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang di wakilinya Sedangkan fungsi Humas pada PT.Perkebunan Nusantara III Persero Dalam Menjaga Citra Perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Mengkelola semua informasi yang menyangkut dengan perusahaan dimana mereka bekerja atau instansi lain dan menyelesaikan seluruh informasi yang didapat secara benar. 2. Menetralisir semua permasalahan yang ada yang menyangkut persoalanpermasalahan yang terkait terhadap perusahaan sendiri 3. Humas merupakan suatu wadah pada perusahaan yang semua itu semata-mata untuk membangun citra perusahaan itu sendiri

D. Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III Persero dalam

menjaga citra perusahaan. Peran humas pada umumnya adalah untuk menciptakan opini masyarakat yang menungtungkan bagi perusahaan. Sama halnya dengan peran humas di PT. Perkebunan Nusantara III Persero yaitu untuk menciptakan opini yang baik dan menguntungkan bagi perusahaan serta untuk mengembangkan Visi dan Misi Perusahaan. Kegiatan Eksternal yaitu : Humas Eksternal adalah segenap kegiatan Humas yang di arahkan pada khalayak di luar perusahaan Masyarakat, Agen, Konsumen, Pemerintah, dan sebagainya, bukannya kalangan dalam perusahaanorganisasi yang bersangkutan. Anggoro, 2000 Menurut Dozier Broom 1995 bahwa peranan public relations dibagi empat kategori dalam suatu organisasi, yaitu sebagai berikut : 1. Expert prescriber Sebagai praktisi ahli public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu untuk mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya public relationship. 2. Communication fasilitator Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya dari organisasi bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. 3. Problem solving process fasiliator Peranan praktisi PR dalam hal proses pemecahan persoalan public relations ini, merupakan bagian tim manajemen untuk membantu